Sahara In Love
Kamu tau apa yang paling membahagiakan dalam hidup?
Hal yang paling membahagiakan dalam hidup adalah ketika harapan yang selalu kamu nantikan pada akhirnya dapat tercapai, harapan yang sempat kamu ragukan. Sejak masih kecil harapan terbesar Sahara adalah memiliki keluarga yang sempurna dengan Ibu dan adik-adiknya, tapi semua harapan itu baru terwujud di usianya yang kelima.
Saat melihat pernikahan Daddy nya dia tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya akan memiliki seorang Ibu adalah harapan terbesarnya dan pada akhirnya akan tercapai. Meskipun tidak memiliki hubungan darah, tapi Sahara dan Fahisa begitu dekat hingga saat ini ketika usia Sahara sudah menginjak duapuluh dua tahun.
Sahara tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik, ramah, dan masih sama dia sangat manja dan cerewet. Namun, setiap hari Sahara selalu bersyukur akan apa yang sudah dia dapatkan rasanya benar-benar bahagia bisa mendapatkan keluarga yang begitu sempurna.
Sempat muncul perasaan iri ketika melihat kedua adiknya yang mendapatkan begitu banyak kasih sayang di masa kecilnya, terutama kasih sayang seorang Ibu yang telat dia dapatkan. Namun, semua rasa iri itu berhasil dia buang jauh-jauh karena rasa sayang yang Sahara miliki lebih besar dari apapun.
Di usianya yang semakin dewasa Sahara sudah sangat mengerti hal-hal yang harus dia lakukan termasuk menjaga kedua adiknya yang sekarang sudah masuk sekolah menengah atas. Setiap hari sekolah Sahara yang selalu mengantar dan menjemput keduanya meskipun Daffa mengatakan bahwa Pak Hadi bisa melakukannya, tapi Sahara menolak dia suka menjemput adik-adiknya pulang sekolah.
Selama ini Sahara begitu dekat dengan Devina dia sering bercerita tentang banyak hal dan juga mengajaknya jalan-jalan ketika sedang bosan di rumah, keduanya saling menyayangi.
Saat ini Sahara menekuni bidang fashion dengan menjadi seorang designer ternama bahkan bukan sekali dua kali dia turut menghadiri acara fashion ternama dan merk pakaiannya pun sudah di kenal di mana-mana. Tadinya Daffa ingin Sahara bekerja di kantornya, tapi anak itu malah menolak dengan berbagai alasan.
Dan salah satu alasannya.
"Ara tidak mau Daddy nanti orang-orang pada bicariin Ara karena kerja disana"
Akhirnya Daffa hanya membiarkan anaknya itu melakukan apa yang dia mau dan Daffa mendukung sepenuhnya. Namun, ada baiknya juga Sahara memiliki usaha sendiri karena beberapa kali Sahara bisa menghabiskan waktu di rumah dan masih memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Saat ini Sahara sedang dalam perjalanan ke tempat butiknya setelah dia mengantar kedua adiknya berangkat sekolah dan selama perjalanan ponselnya berdering terus menerus, tapi dia abaikan. Hari ini dia akan cukup sibuk karena akan menghadiri acara fashion show juga pertemuan dengan beberapa orang yang akan menjadi model baru dari produknya.
"Aiss kenapa orang-orang ini sibuk sekali sih? Aku kan lagi menyetir tidak bisa sabar sedikit apa ya?" Gerutu Sahara ketika ponselnya masih terus berdering
Sekitar sepuluh menit akhirnya Sahara sampai dan dia langsung melangkahkan kakinya ke dalam, dia akan menjalani hari yang panjang.
"Kak akhirnya datang juga." Kata seorang wanita yang kini berlari kecil menghampirinya
Mengedarkan pandangannya Sahara melihat keadaan studio yang nampak sibuk dengan sesi pemotretan, dia cukup puas karena para modelnya sangat profesional. Melangkahkan kakinya ke salah satu ruangan Diandra mengikuti langkah kaki atasannya dan ikut masuk kedalam ruangan.
"Kak ada sedikit masalah." Kata Diandra yang membuat Sahara langsung menatapnya dengan malas
Tidak bisakah sehari saja tanpa masalah?
"Apa lagi?" Tanya Sahara sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kerja miliknya
"Salah satu model yang sebelumnya akan menandatangani kontrak hari ini tiba-tiba berniat untuk membatalkannya Kak." Kata Diandra
Menghela nafasnya pelan Sahara sudah biasa menghadapi hal seperti ini karena salah satu dari modelnya pasti ada yang suka membatalkan seperti itu, menyebalkan.
"Siapa orangnya?" Tanya Sahara
"Alexandra dia model yang terkenal Kak sangat sulit bekerja sama dengan dia." Kata Diandra membuat Sahata mendengus kesal
Sulit apanya?
Dia bahkan tidak perduli karena dia tidak akan mau bekerja sama dengan orang yang suka membatalkan janji seperti itu, sangat tidak profesional.
"Yasudah kita cari model lain saja." Kata Sahara
Menatap atasannya dengan tidak percaya Diandra jadi lemas sendiri ketika mendengarnya. Bagaimana mungkin dia mencari model dalam waktu yang begitu singkat?
"Kak apa tidak sulit? Waktunya kan besok." Kata Diandra hati-hati
Menghela nafasnya pelan Sahara berfikir sejenak memikirkan langkah apa yang harus dia lakukan. Masalahnya ini untuk acara fashion show besok dan tentu saja dia harus mencari model yang profesional.
"Astaga membuat pusing saja! Bagaimana bisa dia tidak profesional begitu?!" Kesal Sahara
"Kenapa tidak Kakak saja? Bukankah Kakak sempat menjadi seorang model juga?" Kata Diandra membuat Sahara menatapnya dengan tajam
"Aku?! Yang benar saja! Kamu tidak lihat tubuhku ini sama sekali tidak seperti model." Kata Sahara
"Tapi, Kakak kan cantik lagi pula tubuh Kakak juga bagus kok." Kata Diandra berusaha meyakinkan atasannya
Hei, dia tidak mau mencari model dalam waktu sehari karena itu bukan hal yang mudah.
"Dengar Ra aku memang pernah menjadi seorang model, tapi sekarang aku sama sekali tidak mau. Kamu tau? Mungkin aku akan dijadikan bahan omongan nanti." Kata Sahara
Dulu dia memang sempat mencoba menjadi seorang model, tapi dia tidak kuat terlalu banyak pantangan dan hal yang paling tidak bisa dia lakukan adalah menjaga pola makannya.
"Tapi, Kak apa mungkin kita bisa dapat seorang model untuk besok?" Kata Diandra dengan tidak yakin
"Kita coba dulu kalau tidak bisa biar aku yang melakukannya." Kata Sahara
"Baiklah aku akan coba cari dan Kak nanti malam Kakak punya jadwal untuk menghadiri acara fashion show." Kata Diandra mengingatkan
Mengangguk singkat Sahara meminta asistennya itu untuk keluar dari ruangan dan setelah wanita itu keluar Sahara kembali membuat sketsa untuk pengeluaran model terbaru pakaiannya.
Jika sudah berkutat dengan pensilnya Sahara akan seharian berada di ruangannya dan tidak keluar kecuali saat makan siang atau jika ada sesuatu yang penting.
Dia sangat suka rutinitasnya.
¤¤¤¤
Saat makan siang tiba pintu ruangannya di ketuk bersamaan dengan masuknya seorang pria yang sangat menyebalkan dimata Sahara. Namanya Arjuna dia merupakan Kakak kelasnya ketika masa sekolah dulu dan hampir setiap hari pria itu datang ke tempatnya lalu mengganggunya.
Rasanya Sahara akan mengidap darah tinggi jika terus menerus bertemu dengan Arjuna yang tidak pernah berhenti mengganggunya.
"Selamat siang sayang"
Mendapat sapaan seperti itu membuat Sahara mendongak dan menatapnya dengan tajam, tapi pria itu nampak santai dengan senyuman manisnya.
"Kak Juna ngapain sih datang kesini terus?!" Tanya Sahara kesal
Mendudukkan dirinya di salah satu sofa Arjuna menunjukkan apa yang sudah dia bawa dan sialnya melihat hal itu mata Sahara langsung berbinar, sial kalau soal makanan dia tidak bisa menolak.
"Aku bawakan pizza untuk kamu." Kata Arjuna
Menggelengkan kepalanya dengan cepat Sahara berusaha meyakinkan dirinya untuk menolak, tidak dia harus menghindari Arjuna.
"Aku lagi sibuk Kak." Kata Sahara sambil kembali memfokuskan dirinya ke sketsa yang sedang dia gambar
"Makan dulu Ra aku beli yang kesukaan kamu." Kata Arjuna
Menyerah akhirnya Sahara meletakkan pensilnya dan menghampiri Arjuna yang sekarang tersenyum senang.
"Ishh Kakak ini kalau datang selalu bawa makan, mau buat aku gendut ya?" Kata Sahara dengan wajah kesalnya
Tertawa kecil Arjuna mengusap lembut rambut panjang Sahara dan membuat wanita itu sedikit tersentak.
"Memang itu tujuanku sayang aku suka sekali melihat pipi kamu yang semakin tembam." Kata Arjuna
"Sayang sayang jangan panggil aku sayang!" Kata Sahara kesal
Sudah sejak lama Arjuna yang menyukai Sahara selalu berusaha mendekatinya, tapi Sahara selalu menolaknya. Bukan karena tidak suka hanya saja Sahara merasa nyaman menjadi teman seperti sekarang.
Ya, meskipun sikap mereka tidak seperti orang berteman tetap saja Sahara ingin hubungannya terus seperti ini.
"Galak"
Mengabaikan perkataan itu dengan mata berbinar Sahara membuka box pizza dan mulai memakannya membuat Arjuna tersenyum sambil memperhatikannya.
"Kakak tidak mau makan?" Tanya Sahara
Saat menoleh Sahara dibuat terpaku dengan tatapan lembut Arjuna apalagi pria itu tersenyum dengan begitu manis. Mengulurkan tangannya Sahara tersentak ketika tangan Arjuna mengusap lembut sudut bibirnya.
"Kamu harus makan teratur Ra jangan terlalu sibuk bekerja sampai lupa makan." Kata Arjuna yang sudah sangat hafal dengan kebiasaan gadis dihadapannya
Mengangguk canggung Sahara kembali menyantap pizza nya dan mencoba untuk mengabaikan Arjuna disampingnya.
"Nanti malam kamu akan menghadiri acara fashion show kan? Perlu aku antar? Acaranya malam tidak baik kalau bawa mobil sendiri apalagi kamu pasti akan pulang agak larut." Kata Arjuna
"Tidak perlu Kak aku bisa sendiri." Kata Sahara membuat Arjuna menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan
"Apa Kakak tidak punya pekerjaan? Kenapa selalu datang ke sini?" Tanya Sahara berusaha mengalihkan pembicaraan setelah melihat perubahan ekspresi Arjuna
"Aku? Tidak, kamu kan tau pekerjaan aku apa?" Kata Arjuna
Mengangguk singkat Sahara memang sudah sangat mengenal pria dihadapannya.
Arjuna Dirgantara Kakak kelasnya ketika sekolah menengah atas dan sekarang memiliki restoran yang terkenal juga memiliki banyak cabang diberbagai daerah.
Arjuna Dirgantara seorang pria yang selalu menggagunya.
"Dasar kurang kerjaan selalu saja mengganggu aku." Gerutu Sahara membuat tawa kecil Arjuna terdengar
"Aku tidak menggangu Ra, tapi aku membantu kamu untuk mengingat jam makan yang selalu kamu lupakan." Kata Arjuna
"Baiklah baiklah terima kasih banyak tuan." Kata Sahara dengan wajah kesalnya
Tidak heran Arjuna disukai banyak orang karena pria itu sangat perhatian dan hal itu membuat perasaan Sahara terkadang berdebar ketika mendapatkannya.
Tanpa dia sadari Arjuna telah memanah hatinya dan panah itu telah menancap dengan sempurna sehingga begitu sulit untuk dilepaskan.
Arjuna pria yang perlahan masuk ke dalam hatinya.
"Biarkan aku mengantar kamu Ra sebelum aku berangkat ke Jepang besok"
Sebuah kalimat itu membuat Sahara terpaku dan langsung menatapnya.
"Untuk apa Kakak ke Jepang? Kenapa jauh sekali?" Tanya Sahara tidak suka
"Hmm aku juga akan berada disana cukup lama mungkin sekitar satu tahun." Kata Arjuna yang semakin membuat Sahara menatapnya dengan tidak suka
"Untuk apa?" Tanya Sahara dengan nada yang terdengar begitu sendu
"Papi minta aku kesana." Kata Arjuna
"Kenapa lama sekali?" Tanya Sahara dengan wajah sedihnya dan hal itu membuat Arjuna merasa gemas
"Tidak tau juga, tapi...."
"Tapi kenapa? Kakak pasti menolaknya kan? Kakak pasti lebih suka disini kan?" Kata Sahara
Tersenyum menyebalkan kalimat yang keluar dari bibir Arjuna membuat Sahara langsung melayangkan pukulannya.
"Tapi, aku bohong"
"Menyebalkan! Kak Juna sangat menyebalkan!" Kata Sahara sambil terus memukuli lengan pria itu
Tertawa kecil Arjuna selalu senang melihat wajah Sahara yang sedang kesal selain itu dia juga tau bahwa di dalam hatinya Sahara tidak mau kalau dia pergi.
Dan yang perlu dia lakukan hanyalah membuat Sahara agar jatuh kedalam pelukannya.
Arjuna Dirgantara pria yang sangat mencintai Sahara dengan sepenuh hatinya.
Sudah cukup lama dia memendam rasa dan dia tidak akan menyerah begitu saja.
Sahara adalah cintanya dan dia akan membuat Sahara jatuh kedalam dekapannya.
¤¤¤¤
Yeyyy siapa nih yang menunggu kisah cintanya Sahara😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Zeni Destia Ningsih
aku baru tau ada cerita ara😏ketinggalan baca kan, padahal aku udah baca yang twinss, kan jadi ngga seru masa baca twinss dewasa dulu baru baca kakanya😭sebelum cerita ara ini ada cerita apa Thor yang berhubungan sama keluarga manja ini
2021-03-22
2
Yani Sugondo
aku bacanya excited bnget thoooor
2021-03-14
0
Felisha Almaira
aku mmpir k cerita si twin dulu Thor...dr situ penasaran ma crta dr Ara ma Daddy Daffa...mkya mmpir deh..next bca obsession 😊😊😊
2021-02-27
0