Memendam rasa untuk waktu yang cukup lama bukanlah hal yang mudah, tapi Arjuna Dirgantara telah melakukannya dengan begitu baik. Dapat dikatakan jika dia menyukai Sahara sejak masa sekolah dulu dan pada awalnya dia hanya berfikir itu rasa suka biasa yang akan hilang ketika mereka sudah jarang bertemu.
Namun, dugaannya salah besar ketika mereka lulus dan Arjuna kuliah di luar kota dia sama sekali tidak bisa melupakan sosok Sahara bahkan setiap hari dia selalu melihat akun media sosial Sahara, memperhatikan foto gadis itu dengan senyuman.
Sebenarnya mereka tidak terlalu dekat hanya sering bicara karena adik Arjuna adalah teman baik Sahara dan keduanya hanya berbincang sesekali. Sampai akhirnya Arjuna memulai pendekatan kala itu dengan hasil meminta kontak dari adiknya Arjuna mulai sering mengobrol dengan Sahara melalui chat.
Mereka yang awalnya hanya mengobrol melalui chat perlahan semakin dekat dan mengganti obrolan melalui telpon lalu panggilan vidio. Selama itu mereka benar-benar tidak pernah bertemu hanya mengobrol lewat telpon, tapi anehnya Arjuna begitu bahagia dan rasa suka yang dia rasakan malah semakin besar.
Mereka berbagi banyak hal, mengeluh tentang tugas kuliah, menceritakan kekesalan satu sama lain, dan masih banyak hal lainnya.
"Ra sebenarnya apa yang ada di dalam diri kamu sampai bisa membuat aku segila ini?"
Rasanya ingin sekali Arjuna menanyakan hal itu kepada Sahara, tapi dia tidak pernah melakukannya bukan tidak berani hanya saja Arjuna ingin menemukan sendiri jawabannya.
Sudah pukul satu malam dan Arjuna yang baru setengah jam lalu sampai di rumah masih belum menutup matanya. Rasanya dia belum mengantuk dan sedari tadi yang pria itu lakukan adalah memandangi salah satu foto yang ada di galeri ponselnya.
Foto Sahara yang sedang tersenyum lebar.
Saat tengah sibuk memandangi foto itu tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dan Anjani memasuki kamar Kakaknya itu tanpa permisi. Mengerutkan dahinya bingung Arjuna sama sekali tidak tau maksud kedatangan adiknya tengah malam begini.
"Kenapa Jan? Kok belum tidur?" Tanya Arjuna
"Kak pinjem laptop dong! Jani lupa kalau ada laporan yang harus dibuat untuk besok." Kata Anjani dengan mata yang memerah karena mengantuk
"Laptop kamu kenapa?" Tanya Arjuna yang sekarang bangun dari tempat tidurnya dan mengambil laptop meja
"Casnya rusak terus batrainya juga habis jadi gak bisa hidup mau pinjam cas Kakak, tapi gak sama." Kata Anjani
"Mau ngerjaiin sekarang? Besok pagi aja Jan udah malam banget ini." Kata Arjuna yang belum menyerahkan laptopnya
"Besok Jani berangkat kerjanya pagi Kak gak sempet." Keluhnya
Menghela nafasnya pelan Arjuna sangat tidak bisa melihat orang yang disayanginya mengalami kesulitan seperti sekarang. Adiknya tidak boleh sampai kelelahan dan akhirnya Arjuna memilih untuk membantunya.
"Yaudah biar Kakak bantuin." Kata Arjuna
"Gak usah Kak Jani buat sendiri aja." Kata Anjani
Menggelengkan kepalanya cepat Arjuna tidak akan membiarkannya.
"Kasian mata kamu Jani biar Kakak bantu." Kata Arjuna
Lihat kan?
Arjuna memang begitu perhatian maka tidak heran jika banyak orang yang menyukainya.
Bahkan terkadang Anjani ingin sekali saja mengeluh akan perbuatan Kakaknya, tapi Arjuna sama sekali tidak bisa dikeluhkan dia sangat baik dan merupakan Kakak yang begitu sempurna dimatanya.
"Berkasnya ada di kamar Jani." Kata Anjani membuat sang Kakak mengangguk faham
"Yaudah kerjakan di kamar kamu saja." Kata Arjuna
"Kak aku bisa sendiri beneran lebih baik Kakak istirahat saja kan baru pulang lagi pula tadi Jani sudah tidur kok." Kata Anjani
Dia tidak bohong tadi memang dia sampai ketiduran karena menunggu Kakaknya pulang.
"Mata kamu merah"
Setelah mengatakan kalimat itu Arjuna berjalan mendahului adiknya dan Anjani yang tidak bisa menolak hanya mengikuti langkah kaki Kakaknya. Saat memasuki kamar adiknya Arjuna mendudukkan dirinya di sofa kecil yang ada di kamar adiknya diikuti dengan Anjani yang duduk disampingnya sambil membawa setumpuk berkas.
"Sebanyak ini kamu mau kerjakan sendiri? Mau begadang sampai pagi ya?" Tanya Arjuna dengan nada kesal
Menghidupkan laptopnya Arjuna sedikit terkejut ketika sadar dia masih belum merubah walpapernya dan sekilas dia menoleh ke arah Anjani yang tersenyum menggoda.
Sial, dia malu sekarang.
"Pantas saja Kakak selalu kasih password ternyata karena ini huh?" Goda Anjani yang mulai kehilangan rasa kantuknya
"Kamu saja yang buat duluan nanti Kakak lanjutkan." Kata Arjuna sambil berdeham pelan
"Kakak sesuka itu ya sama Ara?" Tanya Anjani sambil mengambil laptop Kakaknya
Beranjak dari tempat duduknya Arjuna sama sekali tidak menanggapi ucapan adiknya dan memilih untuk mengambil ponsel Anjani yang berada di tempat tidurnya. Membuka ponsel yang tidak pernah di kunci itu Arjuna langsung membuka galeri, mencari jika saja ada foto Sahara di sana.
"Ara sangat suka coklat, pantai, dan novel kalau Kakak mau tau." Kata Anjani sambil mulai mengetik laporan yang dibuatnya
"Dia sangat ceria ya?" Kata Arjuna membuat Anjani mendongak dan menatap Kakaknya yang sedang tersenyum sambil memandangi ponselnya
"Apa kalian masih sering bertemu?" Tanya Arjuna
"Hmm kalau akhir pekan biasanya kami ketemu." Kata Anjani yang kembali mengalihkan pandangannya ke laptop
Setelah itu Arjuna kembali fokus pada banyaknya foto Anjani dan Sahara di ponsel milik adiknya yang membuat dia tidak bisa menahan senyumnya ketika melihat pose-pose konyol Sahara.
Astaga dia tidak menyangka jika Sahara bisa membuatnya sampai seperti sekarang.
Mengirimkan banyak foto yang ada di ponsel Anjani ke ponsel miliknya Arjuna tersenyum puas lalu kembali meletakkan ponsel itu ditempatnya dan menghampiri sang adik yang masih sibuk mengetik.
"Jangan keseringan begadang ya Jan? Gak baik untuk kesehatan apalagi abis begadang paginya kamu berangkat kerja." Kata Arjuna ketika melihat adik satu-satunya itu sesekali menguap karena rasa kantuk yang dirasakannya
"Ya gimana Kak? Ada banyak yang harus diselesain." Kata Anjani
"Kakak kan bisa bantu kamu bisa bilang ke Kakak kalau butuh bantuan, Mami sama Papi percayaiin kamu ke Kakak makanya Kakak gak mau kamu sampai sakit." Kata Arjuna membuat Anjani terharu ketika mendengarnya
"Kakak memang gitu ya?" Kata Anjani membingungkan
"Gitu gimana?" Tanya Arjuna tidak faham
"Selalu berusaha menjaga orang-orang yang Kakak sayang dan melindungi mereka sampai lupa melindungi diri sendiri, contohnya sekarang Kakak baru pulang dan bukannya istirahat malah bantuin aku." Kata Anjani membuat senyum Arjuna mengembang tipis
"Setiap pria harusnya begitu Jani, melindungi orang-orang yang berarti di hidupnya tanpa perduli tentang dirinya sendiri." Kata Arjuna
Setelah mengatakan hal itu Arjuna mengambil paksa laptop dan berkas milik Anjani lalu mulai melanjutkan laporan yang sedang dibuat adiknya.
"Sekarang kamu istirahat biar gak bangun kesiangan dan gak kelelahan pas di kantor." Kata Arjuna
Tapi, bukannya menurut Anjani masih tetap diam ditempatnya sambil memperhatikan sang Kakak yang begitu fokus dengan laporan yang seharusnya dia kerjakan.
"Kalau Kak Juna bukan Kakak aku pasti aku udah suka sama Kakak." Kata Anjani membuat Arjuna terkekeh ketika mendengarnya
"Kalau kamu bukan adik aku pasti aku gak bakal suka kamu." Kata Arjuna yang membuat adiknya mendengus kesal lalu memukul pundaknya
"Kenapa gak mau sama Jani? Kakak gak tau aja banyak yang suka sama Jani." Katanya sombong
"Karena kamu cerewet." Kata Arjuna
Berdecih pelan Anjani ingin menertawakan Kakaknya itu memang wanita yang dia sukai tidak cerewet apa bahkan Sahara lebih cerewet dari pada dia.
"Kayak Ara gak cerewet aja." Gerutunya
Tertawa kecil Arjuna mengatakan hal yang membuat Anjani menatapnya sinis, dasar budak cinta.
"Dia pengecualian aku suka semua yang ada pada diri Ara." Kata Arjuna
"Cihh dasar bucin." Kata Anjani yang hanya ditanggapi senyuman kecil oleh Kakaknya
"Sana tidur Kakak bantuin kamu supaya kamu bisa tidur bukannya malah ngeliatin Kakak." Kata Arjuna
"Iya ihh cerewet banget sih jadi Kakak." Kata Anjani sambil beranjak dari tempat duduknya
"Diajarin Ara makanya cerewet." Kata Arjuna sambil tertawa kecil
"Ara terusss"
"Cuman dia yang ada difikiran Kakak sekarang." Kata Arjuna membuat sang adik menatapnya tidak percaya dan memilih untuk pergi tidur
Dia tidak sanggup melihat tingkat kebucinan sang Kakak yang sudah diatas rata-rata.
Sahara memang benar-benar istimewa bagi Arjuna.
¤¤¤¤
Terbangun ketika hari sudah hampir siang Arjuna yang baru bisa tertidur ketika pukul empat langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sekitar lima belas menit dia keluar dengan pakaian yang sudah lengkap dan bersamaan dengan itu ponselnya berbunyi lalu menampilkan nama Sahara disana membuat Arjuna menyunggingkan senyumannya.
"Halo Ra"
'Hmm Kak lagi dimana?'
"Masih di rumah baru mau berangkat ke resto, kenapa?" Tanys Arjuna sambil memakai jam tangannya
'Itu kata Kakak teman Kakak ada yang bisa bantu aku'
Mengangguk faham Arjuna baru ingat perkataannya kemarin. Iya, dia memang sudah menghubungi temannya itu kemarin.
"Astaga aku sampai lupa aku akan berikan nomor ponselnya ke kamu aja ya?" Kata Arjuna yang sekarang sudah berjalan keluar kamarnya
'Hmm makasih banyak ya Kak'
"Jangan berterima kasih Ra aku suka membantu kamu." Kata Arjuna membuat Sahara terdiam disebrang sana
'Yaudah aku...'
"Nanti siang ada acara? Kalau tidak ada aku mau ajak makan siang bersama." Kata Arjuna
'Sepertinya aku akan di butik sampai sore untuk menyelesaikan sketsa yang kemarin rusak'
"Baiklah aku akan kesana nanti siang." Kata Arjuna
'Yaudah aku tutup ya Kak? Hati-hati dijalan'
Tersenyum senang Arjuna sangat suka ketika Sahara selalu menyuruhnya berhati-hati. Ya, meskipun cerewet dan suka mengatakan bahwa dia menyebalkan, tapi Sahara selalu mengkhawatirkannya, dia tau.
"Semangat kerjanya sayang"
Sebelum Sahara mengomel Arjuna langsung menutup sambungan telponnya lalu mencari kontak temannya dan mengirimkan kepada Sahara. Beruntung dia punya Diandra yang selalu menjadi mata-matanya dan melaporkan semua kejadian yang dialami Sahara.
Astaga dia memang benar-benar segila itu ternyata.
¤¤¤¤
Sampai sini kalian suka gak sama ceritanya?
Hehe mau tau aja aku😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Sisca Afrianty
suka bgt...aq malahan baca crta gibran dluan
2021-08-01
0
Becky D'lafonte
sukak
2020-11-28
2
Bi
parahhhh suka banget aku, nyesel baru nemuin ini novel skrg 😂😂😂
2020-11-18
2