selesai makan malam, kami langsung pamit ke mamah dan papah karena Kaila sudah mulai mengantuk.
" mah, pah aku pamit pulang dulu ya " kata Rafael, sambil menggendong Kaila yang sudah tidur
" baiklah, hari hari di jalan " kata papah
Rafael langsung beranjak keluar dari restoran untuk pulang ke rumah. di lihat Kaila sudah tertidur pulas di jok belakang.
sesampainya di rumah Rafael langsung membawa Kaila ke kamar Rafael, entah kenapa sekarang Rafael ingin tidur bareng dengan Kaila
pas sampe di kamar Rafael langsung menidurkan Kaila, sebelum itu Rafael meminta pembantu di rumah ini untuk membersihkan badan Kaila terlebih dahulu
Rafael langsung ke luar kamar untuk memanggil Bi Nina ( pembantu di rumah Rafael )
" Bi, tolong bersihkan badan Kaila, dia ada di kamar ku. kalau ingin panggil ku, aku ada di ruang kerja " kata Rafael, sambil beranjak ke ruang kerjanya
" baik tuan " kata bi Nina, langsung beranjak ke atas
setelah bi Nina beranjak ke kamar untuk membersihkan badan Kaila, Rafael juga beranjak ke ruang kerjanya. dia mendapatkan email dari sekretaris nya karena ada proposal yang belum di periksa dan itu harus di periksa secepatnya.
selesai bi Nina membersihkan badan Kaila, Rafael juga langsung ke kamarnya dan di situ bi Nina keluar dari kamarnya.
" apa sudah selesai bi " kata Rafael, yang pas Pasan di pintu kamar Rafael
" sudah tuan " kata Bu Nina, dan langsung pergi ke bawah lagi
selesai semuanya beres Rafael juga ikut tidur di samping Kaila, dengan mengelus rambut Kaila yang sudah panjang itu. Rafael selalu mengingat kejadian pagi tadi, seorang perempuan yang membantu karyawan lain yang sedang kesulitan dan di tiba tiba mengajak perempuan tadi untuk makan siang bareng di kantin.
Rafael juga bingung dengan sikap yang dia buat tadi siang, karena Rafael itu orangnya cuek, dingin dan kalau ada apa apa dia pasti sendiri. seperti makan siang dia selalu sendiri tidak pernah mengajak orang untuk makan bareng, bersama sekretaris nya pun itu jarang kalau makan bareng juga kalau ada pertemuan doang sama kolegan nya.
akhirnya Rafael pun tertidur pulas menyusul Kaila yang sudah pulas.
Sudah sebulan penuh Karina bekerja di sini, dan Karina juga sudah pindah ke kosannya. selama Karina bekerja di sini ada aja yang bikin Karina kesel apalagi yang di pegang Karina ini jabatannya bisa di bilang tinggi dan dia juga tanggung jawab perusahaan dalam keuangan, makannya itu banyak karyawan yang iri dengannya tetapi ya sudahlah biarkan saja orang kaya gitu yang penting niat Karina di sini bekerja bukan buat sombong.
di pagi hari ini Karina sudah siap siap untuk berangkat ke kantor, sekarang Karina engga bakal telat lagi karena dari kosan ke kantor deket. Karina juga suka jalan kaki lewat jalan pintas atau engga naik kendaraan umum, itu juga engga terlalu jauh. kaya pagi ini karena masih agak pagi jadi Karina lebih baik jalan kaki saja sekalian dia olahraga pagi karena Bu jina pernah ngomong ke Karina kalau mau irit jalan kaki aja terus juga Karina di kasih tau jalan pintas nya. karena sudah terbiasa jadi menurut Karina ini tidak terlalu cape
sesampainya di kantor Karina langsung ke atas untuk memulai kerjanya kembali, karena keuangan kantor ini selalu maju setiap harinya makannya Karina juga suka pusing menghitungnya. sampai di ruangan Karina belum liat Dinar, jadi Karina mulai duluan saja kerjanya, banyak email masuk ke Karina jadi Karina harus cepat cepat di data biar tidak bingung dan pusing.
selagi Karina sedang kerja, ada yang telepon masuk. pas Karina liat itu adalah Dinar yang menelepon Rafael.
" hallo Karina, kamu sudah sampe kantor " kata Dinar
" iya, ini Karina sudah sampe di kantor " kata Karina, sambil melihat ke arah komputer.
" maff, Karina aku agak telat datang karena anak ku lagi engga enak badan " kata Dinar
" ohh iya baik, semoga anak mu cepat sembuh " kata Karina
" iya sama sama, tapi aku usahakan untuk masuk ya Karina " kata Dinar
" tenang aja Dinar, pekerjaan hari ini engga terlalu banyak " kata Karina
" baik, Karina terima kasih " kata Dinar
karena Dinar bakal telat masuk atau bisa juga dia engga masuk hari ini, jadi Karina lah sendiri yang bakal bekerja di sini. Karina tau kalau Dinar ini sudah punya anak, dia pernah membawa anaknya ke sini, ya sebenarnya aku engga terlalu suka sama anak kecil apalagi melihat Dinar yang ke sulitan mengurus rumah, anak dan suami. Karina saja sudah membayangkan pasti ribet banget.
akhirnya Karina bekerja sendiri di ruang sini. tidak apa apalah, jadi Karina di sini sedang di suguhkan berkas berkas dan email email yang masuk
sekarang sudah waktunya pulang kerja, tetapi ini kerjaan Karina belum selesai masih banyak yang harus di periksa lagi. dan akhirnya Karina bawa pulang aja kerjaannya.
sesampainya di bawah Karina melihat ada seorang anak kecil yang menangis di depan halte, Karina ingin menyampari nya tetapi Karina juga cape ingin pulang ke rumah tetapi kasian juga melihatnya, yasudah Karina samperin saja anak kecil itu.
" hai dek, kenapa Ade nangis sendiri di sini " kata Karina, yang sedang berjongkok di depan anak kecil itu
" hiks....hiks...aku engga tau ayah di mana " kata anak kecil itu, sambil menangis
" emang ayah mu kemana, apa ayah mu kerja di sini juga " kata Karina
" iya....hiks... ayah kerja di sini, tetapi orang di sana engga mau ngasih tau ayah di mana " kata anak kecil, sambil menunjuk kantor sana
" ya udah, kita tunggu ayah mu di sini saja. aku temani " kata Karina, yang menundukkan anak kecil itu di halte
dan akhirnya aku menemani anak kecil ini untuk menunggu ayah nya, yang tadinya Karina ingin buru buru pulang biar bisa selesain pekerjaan yang masih banyak, terpaksa harus menemani anak kecil ini dulu, dari pada Karina tinggal kasian juga anak kecil ini kalau di culik gimana. aduh Karina engga mau kejadian apalagi di depan mata Karina sendiri.
sudah beberapa menit, tetapi ayah dari anak kecil ini engga kunjung datang. hari sudah mulai gelap dan sepertinya bakal turun hujan dari tadi hanya ada suara petir saja, angin juga sangat kencang. Karina juga udah mulai bosen menunggu dan juga dia ingin cepat cepat pulang. pas Karina menengok anak kecil di sampingnya anak kecil itu masih saja menangis, Karina juga bingung mau gimana, apalagi Karina tidak tau siapa ayah dari anak ini.
" ade apa ayah mu belum datang juga " kata Karina, sambil merapikan rambut Kaila yang terkena angin
" engga tau ka, dari tadi Kaila liat belum ada tanda tanda ayah datang " kata Kaila, sambil melihat lihat apakah ayahnya sudah datang atau belum
" oh ya, namamu itu Kaila " kata Karina
" iya ka, nama ku Kaila. kalau nama Kaka siapa " kata Kaila
" aku Karina " kata Karina, sambil tersenyum kepada Kaila
Karina berpikir apa dia bawa saja anak kecil ini ke kosannya, atau nunggu ayahnya lagi. tapi ini hujan udah mau mulai turun kalau nunggu pasti anak ini ke hujanan dan berkas berkas yang Karina bawa juga bakal ke hujanan. ya udah akhirnya Karina bawa saja anak kecil ini ke kosannya
" kaila, ingin ikut ka Karina ke kosan engga. ini mau hujan pasti Karina bakal ke hujanan " kata Karina
" boleh deh ka, aku juga cape nunggu ayah yang engga datang datang " kata Kaila , yang kesel ayahnya tidak datang datang untuk menjemput
akhirnya Karina bawa Kaila ke kosannya, karena ingin hujan jadi Karina menaiki taxi online, selesai memesan taxi online akhirnya taxi nya datang dan kita langsung masuk ke dalam.
sesampainya di kosan Karina menyuruh Kaila untuk masuk, hampir saja mereka ke hujanan, pas mereka sampe hujan pun langsung lebat. Karina menyuruh Kaila duduk dulu karena kosan Karina hanya kecil jadi duduknya di bawah.
Karina mencari baju kecil buat Kaila, kasian keliatan kalau Kaila ini kedinginan. selesai mencari baju Karina menyiapkan air hangat untuk mandi biar dia tidak terlalu dingin. selesai menyiapkan semuanya Kaila langsung mandi agar badannya segar.
dan Karina langsung masak buat makan malam karena kalau beli juga hujan jadi lebih baik masak saja di kulkas sudah di sediakan sayur sayuran dan lainnya. Karina memasak sayur bayam dan ayam goreng, sedang hujan hujan ini enak makan yang berkuah.
selesai Kaila mandi, sekarang Karina mandi karena sudah selesai masaknya, Karina pun langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya. selesai semuanya Karina mengajak Kaila makan bareng, di sini tidak ada ruang makan dan engga ada meja makan jadi makannya di bawah. menurut Karina lebih enak makan di bawah dari pada di atas meja.
" yaudah yu, kita makan dulu. pasti Kaila lapar kan " kata Karina, sambil menyendokan makanan ke kaila
" iya kak, terima kasih " kata Kaila, yang tersenyum.
kami langsung makan malam bersama dan di temani hujan yang turun lebat sangat. selesai makan Karina membersihkan makanan tadi dan mencuci nya. Karina langsung melanjutkan kerjanya lagi yang tadi di bawa ke rumah,dan melihat kalau Kaila sudah tertidur. buru buru Kaila perbaiki tidurnya dan menyelimuti tubuh kaila biar dia nyaman,dan Karina kembali bekerja pasti Minggu depan ditanya oleh Dinar laporan keuangan yang Karina kerjakan, karena besok libur kerjanya. bisa saja sih besok di lanjutinya kan besok libur tapi Karina besok ingin full istirahat engga mau ngapa ngapain ingin diam di kosan saja.
selesai mengerjakan semuanya Karina juga ikut tertidur di samping Kaila. karina melihat lihat wajah Kaila, Karina jadi mikir kalau wajah Kaila itu agak sedikit mirip dengan nya waktu kecil, Karina mengelus elus rambut Kaila yang panjang dan lembut Karina langsung membuka handphone nya dan melihat ke galeri foto masa kecilnya, dan ya pas Karina ketemu foto masa kecilnya Karina kaget anak ini agak mirip dikit dengan nya. bedanya dulu Karina engga terlalu putih kaya Kaila, pasti Kaila ini perawatannya mahal makannya di cantik, Karina pun kalah dengan nya.
dan Karina pun tertidur dengan pulas di samping Kaila sambil memeluk Kaila yang sudah sedari tadi tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments