Bab 5 TAKUT KEHILANGAN

Tak berapa lama kemudian terdengar suara mesin mobil menyala, Patria pergi meninggalkan rumah entah kemana.

Agreta menagis sejadi-jadinya di dalam kamarnya.Agreta bertanya dalamnya dirinya bagaimana mungkin suaminya bisa menuduhnya berselingkuh,.apa buktinya.

     Di dalam kamar Agreta terdunduk menangis menghadapi permasalahan yang baru saja dialaminya. Agreta masih binggung dengan tuduhan sang suami terhadapnya.

"BERSELINGKUH!"

    Kata-kata ini terus berputar di kepalanya hingga membuat kepala Agreta pusing sakit. Agreta masih saja menangis sampai matanya bengkak dengan hidung yang ikut memerah. Agreta seolah kehilangan jiwa shock binggung dan tak tahu harus berbuat apa selain menangis.

    Mbo Nem perempuan setengah baya adalah pembantu rumah yang sudah bekerja juga ikut  binggung menghadapi permasalahan majikannya.selama ini  mbo Nem tidak pernah melihat tingkah aneh dari kedua majikan nya.justru majikannya terlihat sangat harmonis.

Sampai sang malam menjemput Agreta masih tetap di dalam kamarnya dengan segala kesedihan dan kebingungan yang melanda hatinya. Sedangkan sang suami Patria pergi entah kemana. Patria pergi meninggalkan rumah dengan rasa sakit hati dan kemarahannya.

Tok tok tok....

Mbo Nem mengetok pintu kamar agreta karena sudah malam dan Agreta belum turun untuk makan malam.

"Non.....non....ini saya mbo Nem." Mbo Nem menunggu beberapa saat tapi tak ada sahutan dari dalam kamar membuat perempuan paru baya itu khawatir hingga memberanikan diri membuka pintu dan masuk kedalam kamar. Lampu di dalam kamar tidak ada yang menyala membuat mbo Nem menjadi khawatir.

Setelah mbo Nem menyalakan lampu di lihatnya sang majikan meringkuk di atas kasur dengan mata yang terpejam.

"Non...non....bangun non ini mbo!"

Mbo Nem mencoba membangunkan Agreta yang tertidur dalam tangisnya.

"Ya Tuhan,non badanmu panas sekali non bangun non." mbo Nem meletakan tangannya di atas dahi Agreta .Agreta terbangun dan merasakan tubuhnya terasa melayang dan seluruh badannya terasa tidak nyaman akibat panas tubuh nya yang tinggi.

     Dengan suaranya yang lirih Agreta memangil mbo Nem. "Mbo, di mana Patria,? mbo apakah Patria akan meninggalkan ku?" Agreta kembali menangis, membuat mbo Nem merasa sangat kasihan terhadap Agreta . Agreta memeluk mbo Nem seolah mencari perlindungan dan mencari kekuatan dari pelukan sang pembantu.

    Dengan lembut mbo Nem membelai kepala Agreta." Non yang sabar ya..ini itu ujian buat non dan tuan dan non harus kuat berdoa kepada Tuhan semoga masalah ini cepat selesai." mbo Nem memberikan nasehat untuk Agreta agar kuat menghadapi cobaan rumah tangganya.

"Non makan dulu ya habis itu minum obat badan non saat ini sedang demam." Ujar mbo Nem. Agreta hanya diam tapi airmata nya masih terus mengalir membasahi pipinya.

Mbo Nem segerah turun menuju dapur membuatkan bubur untuk Agreta.

Setelah selesai membuat bubur mbo Nem pun langsung membawanya ke kamar Agreta tak lupa juga membawa obat penurun panas yang baru diambilnya dari kotak obat. Mbo Nem menyuapi Agreta dengan hati-hati.tapi baru dua suap Agreta menolak untuk makan lagi.Agreta merasa mual dan kepala nya sangat sakit akibat dari stresnya. Setelah minum obat Agreta mencoba untuk tidur,sedangkan mbo Nem berjaga di samping Agreta dengan kompres di tangganya.

     Di tempat yang berbeda Patria berdiri di depan jendela kaca di apartemen nya.

"Agreta aku sangat mencintaimu, kenapa kamu lakukan ini padaku?" Patria berbicara pada dirinya sendiri.menumpakan isi hatinya dalam kesunyian.

     Dengan kesedihan dan kekalutannya Patria berusaha untuk menenangkan dirinya.Tapi sekeras apapun Patria  berusaha menghibur dirinya tetap saja hatinya masih tetap tidak bisa tenang.

     Saat itu juga Patria memutuskan ketempat yang sudah lama dia tidak datangi.Tempat yang sudah dia tinggali semenjak mengenal istrinya Agreta.

Patria segera meraih kunci mobilnya yang dia letakan di atas meja.segerah bergegas menuju tempat yang sedari tadi menggoda hatinya.

Patria melaju dengan mobil mewahnya dan di temani rasa kegalauan di dalam dirinya menuju tempat yang lama dia tinggalkan.

Tempat itu adalah club malam.

     Setelah sampai di tujuannya Patria segera memarkirkan mobilnya.

Dengan sedikit tersenyum Patria memandangi tulisan dengan huruf-huruf yang besar menandakan nama tempat itu CLUB HAVANI 

      Dengan tanpa ragu Patria memasuki club'tersebut. Dentuman suara musik yang bergema seolah menyambut kedatangan Patria kembali.Suara DJ yang memberikan aba-aba kepada penikmat musik untuk terus menari.

    Patria segerah menuju meja bar yang berada salah satu sudut ruangan yang besar itu. Suara yang hingar-bingar seolah tak mengganggu pendengaran Patria.justru Patria seolah-olah ikut menikmatinya.

"Hai bro!" sapa seorang pria yanga kebetulan sudah lama mengenal Patria.dan di tempat inilah Pria itu mengenal Patria.dia adalah Sano Aktiar.yang adalah pemilik club havani.

"Lama tidak melihatmu di tempat ini, apa kabarmu?" sapa Sano panjang lebar. Sambil tersenyum Patria membalas sapaan itu.

"Kabarku baik bro."

"Apa kamu yakin kamu baik-baik saja Pat?,sudah lama kamu tidak kesini dan tiada angin tiada hujan tiba-tiba kamu nongol disini." Sano bertanya penuh sidik .

"Aku baik Sano." Dengan sedikit sentuh di bibirnya." Jadi aku sudah tidak boleh datang kesini lagi nih.?" ucap Patria menutupi pertanyaan Sano. Sano tertawa, hahaha. sambil menepuk pundak Patria.

"Nggak gitu juga ,cuman tumben aja ya udah silakan menikmati malam mu. Wellcome bro, Saya ke sana dulu ya ada tamu yang harus di jamu." Sano berkata sambil tersenyum ceria.

Sano adalah teman lama Patria.seorang teman yang kenalnya di tempat ini.Sano juga adalah pemilik dari club havani. Patria hanya menjawab dengan anggukan kepala agar Sano segera menghampiri tamu yang di maksud.

     Patria segera mendaratkan pantatnya di atas kursi empuk tepat di depan bar tender. "Satu bir!" ucap Patria kepada bar tender yang berjaga tempat tersebut.

    Baru saja Patria hendak meneguk birnya tiba-tiba dia di sapa seorang wanita. "Hai,sendiri aja nih,? mau aku temenin?" wanita itu menawarkan diri untuk menemani Patria. Patria hanya diam tak bergeming tak menjawab sapaan dari wanita tersebut. Jelas sang wanita rada kesel karena merasa di abaikan tapi dia tidak putus asa.wanita ini coba memancing emosi Patria.

"Bicara dengan tembok ternyata sangat tidaklah menyenangkan apa lagi tembok itu mepet sama balok es." wanita itu terus mengelukan kalimat menyindir ke arah Patria.

     Patria yang merasa dirinya terus disindir oleh sang wanita terpancing dan langsung memandang wanita tersebut.

Ckckck......

Patria berdecak sambil geleng-geleng kepala.Patria memandang wanita ini dari atas sampai bawah kaki.

Dari penampilannya Patria sudah tidak tertarik dengannya

Bersambung

Terpopuler

Comments

arthiagucia

arthiagucia

entah lah....❤️🌹

2022-08-30

0

Inru

Inru

Apakah pada akhirnya, mereka akan bersatu menjadi pasangan?

2022-08-30

1

Rini Antika

Rini Antika

Sabar Agreta, semangat terus yang penting kenyataannya km tidak berselingkuh..😢

2022-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PERKENALAN
2 Bab 2 PASANGAN SEMPURNA
3 Bab 3 KIRIMAN MISTERIUS
4 Bab 4 PERTENGKARAN
5 Bab 5 TAKUT KEHILANGAN
6 Bab 6 DIA TAK KEMBALI
7 bab 7 BERTEMU SAHABAT
8 Bab 8 MATA YANG MELIHAT HATI YANG SAKIT
9 Bab 9 KEJUTAN
10 Bab 10 KEMBALI BERTENGKAR
11 Bab 11 RUMAH SAKIT
12 Bab 12 KOMA
13 Bab 13 MENYERAH
14 Bab 14 PATRIA DAN PERASAANNYA
15 Bab 15 RASA YANG TERTINGGAL
16 Bab 16 KECEWA ANGGIE
17 Bab 17 KANTOR
18 Bab 18 SENYUM BAHAGIA ANGGIE
19 Bab 19 SEBUAH PERINGATAN
20 Bab 20 JUMPA LAGI
21 Bab 21 GELISAH
22 Bab 22 MIMPI
23 Bab 23 PULANG
24 Bab 24 KONDISI AGRETA
25 Bab 25 PENYESALAN
26 Bab 26 MENEMANI AGRETA
27 Bab 27 SISKA
28 Bab 28 MEMINTA BUKTI
29 Bab 29 BUKTI YANG TERBANTAHKAN
30 Bab 30 PRIA DALAM FOTO
31 Bab 31 ANGGIE
32 Bab 32 PATRIA
33 Bab 33 AGRETA SADAR
34 Bab 34 PATRIA DAN SISKA
35 Bab 35 MANTAN YANG KEMBALI
36 Bab 36 RENCANA ANGGIE
37 Bab 37 ANCAMAN ANGGIE
38 Bab 38 KEGUSARAN PATRIA
39 Bab 39 CERAI
40 Bab 40 PRADUGA YANG SALAH
41 Bab 41 RUMAH
42 Bab 42 ISI HATI AGRETA
43 Bab 43 CURIGA
44 Bab 44 KERAGUAN
45 Bab 45 KEBAHAGIAAN
46 Bab 46 PERTEMUAN TAK TERDUGA
47 Bab 47 CERITA TENTANG ANGGIE
48 Bab 48 SIAPA ANGGIE
49 Bab 49 PERINGATAN DAN NASEHAT
50 Bab 50 RENCANA PATRIA
51 Bab 51 STRATEGI
52 Bab 52 AWAL KEHANCURAN
53 Bab 53 KESEPIAN
54 Bab 54 KEBAHAGIAAN SESAAT
55 Bab 55 KEMALANGAN BERTUBI-TUBI
56 Bab 56 HUKUM BARU SAJA DI MULAI
57 Bab 57 CEK UP
58 Bab 58 MENJAGA AGRETA
59 Bab 59 PENJAGA UNTUK AGRETA
60 Bab 60 SEBUAH PENGAKUAN
61 Bab 61 BERJALAN SESUAI RENCANA
62 Bab 62 MENGATAKAN YANG SEBENARNYA
63 Bab 63 AMARAH
64 Bab 64 KURIR
65 Bab 65 KESEPAKATAN
66 Bab 66 YANG DI TUNGGU TAK JUGA DATANG
67 Bab 67 KEBODOHAN YANG TERULANG
68 Bab 68 BERTEMU DENGAN MANTAN SUAMI
69 Bab 69 RINDU YANG TERLAMBAT
70 Bab 70 BERBAGI CERITA
71 Bab 71 KEBENCIAN YANG SEMAKIN DALAM
72 Bab 72 MENCARI WAKTU YANG TEPAT
73 Bab 73 INGIN PERGI
74 Bab 74 MENYERAHKAN DIRI
75 Bab 75 HUKUMAN
76 Bab 76 DIA YANG PERGI KINI KEMBALI
77 Bab 77 RINDU YANG TEROBATI
78 Bab 78 MENYERAHKAN SAMPEL
79 Bab 79 CEMAS
80 Bab 80 HASIL TES
81 Bab 81 RAGU
82 Bab 82 KEMBALI PULANG
83 Bab 83 KEMBALI PULANG
84 Bab 84 DEG DEGAN
85 Bab 85 MENANTI KABAR GEMBIRA
86 Bab 86 AKHIR BAHAGIA
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 PERKENALAN
2
Bab 2 PASANGAN SEMPURNA
3
Bab 3 KIRIMAN MISTERIUS
4
Bab 4 PERTENGKARAN
5
Bab 5 TAKUT KEHILANGAN
6
Bab 6 DIA TAK KEMBALI
7
bab 7 BERTEMU SAHABAT
8
Bab 8 MATA YANG MELIHAT HATI YANG SAKIT
9
Bab 9 KEJUTAN
10
Bab 10 KEMBALI BERTENGKAR
11
Bab 11 RUMAH SAKIT
12
Bab 12 KOMA
13
Bab 13 MENYERAH
14
Bab 14 PATRIA DAN PERASAANNYA
15
Bab 15 RASA YANG TERTINGGAL
16
Bab 16 KECEWA ANGGIE
17
Bab 17 KANTOR
18
Bab 18 SENYUM BAHAGIA ANGGIE
19
Bab 19 SEBUAH PERINGATAN
20
Bab 20 JUMPA LAGI
21
Bab 21 GELISAH
22
Bab 22 MIMPI
23
Bab 23 PULANG
24
Bab 24 KONDISI AGRETA
25
Bab 25 PENYESALAN
26
Bab 26 MENEMANI AGRETA
27
Bab 27 SISKA
28
Bab 28 MEMINTA BUKTI
29
Bab 29 BUKTI YANG TERBANTAHKAN
30
Bab 30 PRIA DALAM FOTO
31
Bab 31 ANGGIE
32
Bab 32 PATRIA
33
Bab 33 AGRETA SADAR
34
Bab 34 PATRIA DAN SISKA
35
Bab 35 MANTAN YANG KEMBALI
36
Bab 36 RENCANA ANGGIE
37
Bab 37 ANCAMAN ANGGIE
38
Bab 38 KEGUSARAN PATRIA
39
Bab 39 CERAI
40
Bab 40 PRADUGA YANG SALAH
41
Bab 41 RUMAH
42
Bab 42 ISI HATI AGRETA
43
Bab 43 CURIGA
44
Bab 44 KERAGUAN
45
Bab 45 KEBAHAGIAAN
46
Bab 46 PERTEMUAN TAK TERDUGA
47
Bab 47 CERITA TENTANG ANGGIE
48
Bab 48 SIAPA ANGGIE
49
Bab 49 PERINGATAN DAN NASEHAT
50
Bab 50 RENCANA PATRIA
51
Bab 51 STRATEGI
52
Bab 52 AWAL KEHANCURAN
53
Bab 53 KESEPIAN
54
Bab 54 KEBAHAGIAAN SESAAT
55
Bab 55 KEMALANGAN BERTUBI-TUBI
56
Bab 56 HUKUM BARU SAJA DI MULAI
57
Bab 57 CEK UP
58
Bab 58 MENJAGA AGRETA
59
Bab 59 PENJAGA UNTUK AGRETA
60
Bab 60 SEBUAH PENGAKUAN
61
Bab 61 BERJALAN SESUAI RENCANA
62
Bab 62 MENGATAKAN YANG SEBENARNYA
63
Bab 63 AMARAH
64
Bab 64 KURIR
65
Bab 65 KESEPAKATAN
66
Bab 66 YANG DI TUNGGU TAK JUGA DATANG
67
Bab 67 KEBODOHAN YANG TERULANG
68
Bab 68 BERTEMU DENGAN MANTAN SUAMI
69
Bab 69 RINDU YANG TERLAMBAT
70
Bab 70 BERBAGI CERITA
71
Bab 71 KEBENCIAN YANG SEMAKIN DALAM
72
Bab 72 MENCARI WAKTU YANG TEPAT
73
Bab 73 INGIN PERGI
74
Bab 74 MENYERAHKAN DIRI
75
Bab 75 HUKUMAN
76
Bab 76 DIA YANG PERGI KINI KEMBALI
77
Bab 77 RINDU YANG TEROBATI
78
Bab 78 MENYERAHKAN SAMPEL
79
Bab 79 CEMAS
80
Bab 80 HASIL TES
81
Bab 81 RAGU
82
Bab 82 KEMBALI PULANG
83
Bab 83 KEMBALI PULANG
84
Bab 84 DEG DEGAN
85
Bab 85 MENANTI KABAR GEMBIRA
86
Bab 86 AKHIR BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!