Patria kembali tenang.Patria berhasil menyingkirkan prasangka buruknya. Didalam ruangan kantornya Patria kembali di sibukkan oleh pekerjaan. Di balik meja kerjanya Patria sesekali menatap bingkai foto kecil yang ada di samping komputernya, sebuah foto dengan ukuran tidak terlalu kecil terdapat foto Patria dan Agreta sedang berpelukan.mereka sedang tersenyum bahagia. Tiba tiba pintu kantor nya diketok oleh seseorang tanda meminta ijin untuk masuk ke dalam.
Tok..tok tok
"Masuk." ujar Patria dari balik meja kerjanya.Dilihatnya Jeje sang sekretaris masuk sambil membawa map coklat di tangannya.
"Maaf pak,ini ada paket buat bapak.sama seperti waktu itu tidak ada nama pengirimnya." Jeje sang sekretaris mencoba mejelaskan paket yang masih ditangganya.takut jika bossnya mengamuk di hadapannya.
"Terimakasih Jeje,kamu boleh kembali tempatmu." Patria menyuruh sekretaris nya supaya cepat meninggalkan ruangan nya dengan bahasa yang halus.
Setelah Jeje sang sekretaris pergi Patria buru-buru membuka amplop coklat yang baru saja di berikan oleh sekretaris nya. Dan betapa terkejutnya Patria melihat isi dari amplop coklat itu, lembaran foto -foto istrinya Agreta sedang berpelukan dengan pria asing. Seorang pria yang tidak pernah di kenali oleh Patria. Patria meradang menahan amarahnya, mengepal tangganya sampai tulang-tulang jarinya tergambar jelas.
Tatapan tajam dengan tubuh yang bergetar Patria sigara melangkah pergi meniggalkan ruangan kantor nya.
Patria berhenti sebentar di depan meja sekretarisnya itu.Jantung Jeje langsung berdegup kencang sangking takutnya
"Jeje,batalkan semua acara hari ini, saya ada urusan penting yang harus di urus ujarnya Patria. Setelah mengatakan kalimat perintah itu Patria langsung meninggalkan Jeje dengan wajah bingungnya.
Cemburu membakar hati Patria dengan sorot matanya yang tajam,jelas amarah terpampang di raut wajahnya.seluruh karyawan dan staf yang berpapasan dengan bossnya tidak berani menyapanya.
Jeje sang sekretaris pun bingung melihat bossnya yang berubah drastis. "Perasaan tadi baik-baik saja tapi kenapa sekarang bossnya bersikap seperti itu,?"Jeje berbicara dalam hatinya. Wajah Patria terlihat sangat mengerikan.seolah- olah seperti singa yang sedang menatap buruannya.
Jeje bergidik ngeri melihat perubahan bossnya.Jeje tidak berani bertanya karena sudah takut lebih dulu.
sekian lama Jeje bekerja dengan Patria baru kali ini Jeje melihat ekspresi mengerikan bossnya.
Setelah Patria melihat gambar istrinya yang sedang berpelukan dengan pria lain hatinya terasa sakit,marah merasa dirinya telah di bohongi oleh sang istri.Patria merasa sakit dan marah merasa dirinya telah di khianati istrinya,Patria tidak menyangka wanita yang dianggap sempurna itu telah menipunya mentah-mentah.
Patria menginjak pedal gas mobil Mercedes Benz nya sampai pool secepatnya kilat bergegas pulang menujuh rumahnya. Patria menggenggam stir mobilnya dengan sangat kencang seakan-akan ingin meremukkan kemudi mobil itu.Sepanjang jalan Patria menangis,menangisi dirinya yang telah dibodohi istrinya.
Sesampai di rumah mega bergaya minimalis modern itu dia langsung menerobos masuk mendorong pintu dengan kasar sampai pintu terbuka lebar. tanpa basa-basi Patria berteriak dengan sangat kencang memanggil Agreta Sinovas sang istri.
"AGRETA SINOVAS...DIMANA KAMU!
AGRETA.... KELUAR CEPAT.....!"
Sekali lagi Patria berteriak bak kesetanan memangil nama istrinya.
"AGRETA SINOVAS DIMANA KAMU CEPAT KELUAR.....PEREMPUAN BRENGSEK!"
Agreta yang mendengar suara suaminya yang berteriak sangat kencang pun kaget .Agreta segera berlari keluar dari kamarnya dengan berlari tanpa alas kaki.
Agreta melihat penampilan suaminya dari lantai dua sudah sangat kacau.jas yang biasanya masih menempel dari di tubuh suaminya kini sudah berada di lantai,dari yang biasa terpasang rapi kini tak berbentuk. Yang paling mengejutkan Agreta adalah tampang suaminya yang berubah sangar dan menakutkan.Seperti serigala lapar yang sedang mencari mangsa.
Dengan terburu-buru Agreta menghampiri suaminya. "Ada apa ini sayang,apa yang terjadi denganmu?" dengan raut wajah binggung Agreta bertanya pada suaminya dengan nada suaranya yang lembut. Tapi bukan jawaban yang Agreta dapat kan melainkan tamparan.
Plaaak..
"Aghh.."
Agreta meringis sakit.pipinya yang terkena tamparan barusan terasa Agreta terkejut dengan sikap suaminya.
"Apa yang kamu lakukan di belakang ku AGRETA? ".teriak Patria dengan emosinya yang hampir memuncak.
Agreta yang masih shock dengan apa yang baru saja dialaminya terpaku diam tak bisa bersuara.matanya membulat sempurna mulutnya ternganga.Agreta langsung memegang pipinya yang terasa perih akibat tamparan tadi
Belum lagi Agreta sadar apa yang terjadi,Patri suaminya dengan kasar menarik tangan Agreta menuju tangga. Agreta masih diam meskipun sudah di perlakukan kasar oleh suaminya. Agreta mengikuti langkah kaki suaminya dengan kaki yang sedikit terseret karena langkah patria yang cepat dan tidak bisa diimbangi oleh langkah kaki Agreta.
Braak... Sesampainya di depan pintu kamar Patria menendang dengan sangat kencang sehingga pintu kamar langsung terbuka lebar. Patria masih menggenggam tangan Agreta dengan kencang membuat Agreta meringis kesakitan.
"Sakit Pat,.lepasin tangan aku!" ujar Agreta sambil meringis menahan sakit.
Namun Patria tidak menghiraukan keluhan Agreta karena sedang menahan amarahnya. Patria menyeret Agreta sampai di ujung tempat tidur yang berukuran king size dan melemparkan tubuh Agreta di atas kasur.
Buliran-bulian bening dan hangat mengalir di pipi Agreta. Agreta menagis mendapati sikap suaminya yang berubah drastis.seperti orang yang lain.bukan suaminya yang lembut dan penyayang.
Patria mengusap wajah dengan kasar diiringi suara erangan.
Arrrggghh....
"APA YANG KAMU LAKUKAN DIBELAKANG KU AGRETA!."
Patria bertanya dengan suara teriakan yang di tahan. Agreta hanya menunduk bisu karena masih belum mengerti apa yang sedang terjadi saat itu.
Patria berdiri tepat di hadapan Agreta yang masih diam.hanya suara isak tangis yang keluar dari bibirnya.
"Agreta dimana kekurangan ku sampai kamu tega melakukan itu di belakangku?" tanya Patria dengan meneteskan airmata.
"Aku tidak mengerti apa maksudmu Patria,apa yang terjadi sebenarnya padamu?" Agreta mencoba mendapatkan penjelasan dari Patria dengan balik bertanya.
Bukan jawaban atau penjelasan yang di dapat Agreta tapi Patria bertanya sekali lagi dengan suara lirih dengan kepala tertunduk. "Dimana kekurangan ku Agreta sampai kamu tega selingkuh di belakangku?" Patria bertanya menuntut jawaban dan penjelasan dari sang istri yang sangat dicintainya itu.
Alangkah kagetnya Agreta menghadapi tuduhan dari sang suami.
Dengan suara bergetar Agreta bertanya kembali apa maksud dari kata-kata dari suaminya
"Apa maksudmu Patria,siapa yang berselingkuh?" Agreta mencoba mencari jawaban dari pendengarannya barusan. "Kamu selingkuh di belakangku,aku punya buktinya,kamu tidak bisa mengelak lagi!" ujar Patria sambil jari telunjuk menunjuk wajah Agreta.
Agreta binggung dengan tuduhan suaminya yang diarahkan padanya.padahal selama ini Agreta pergi kemanapun selalu bersama suaminya, kalaupun suaminya tidak bisa menemaninya Agreta selalu di temani sahabatnya yang sudah di kenal oleh sang suami. "Aku tidak pernah berselingkuh dari mu,aku sangat mencintaimu Patria,aku tak mungkin bisa melakukan itu di belakang mu!" Dengan isak tangis Agreta mencoba meyakinkan suaminya yang sudah tidak mempercayai ucapannya hatinya sakit mendengar tuduhan sang suami padanya.
Dengan suara yang sedikit berteriak Patria menolak ucapan sang istri.
"Bohong!,kamu berbohong pada ku, Aku akan mencari laki-laki itu dan memberikan dia pelajaran!"
Usai mengatakan kalimat itu Patria pergi meninggalkan istrinya yang masih menangis di dalam kamar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Rahma AR
sip😍
2022-08-30
1
Inru
Nyicil thor, kehidupan didunia nyata sedang menguras tenaga.
2022-08-28
1
Dehan
Dibentak nih namanya..
enak bgt bentak2 istri
2022-08-27
1