Hasil Wawancara

Keyla menatap sekitar, lalu menghampiri Cintya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Hai, sedang apa? " Tanyanya saat sudah duduk disamping Cintya.

"Lagi lihat produk online nih, aku rencananya mau membeli dress ini." Jawab Cintya sambil menunjukkan ponselnya pada Keyla.

"Bagus Cin, pasti kamu akan cantik saat memakainya." Puji Keyla saat melihat dress yang ditunjukkan Cintya.

"Benarkah?" Keyla mengangguk. "Aku pesan sekarang." Imbuhnya seraya memesan dress tersebut di aplikasi hijau. Sebenarnya ia bisa saja membelinya di mall atau butik langganan ibunya. Namun karena sedanh malas pergi ke sana, ia lebih memilih membeli secara online. Meskipun belum tau, apa kualitas bahan yang digunakan sama dengan deskripsi produk tersebut.

"Wawancara kamu bagaimana?" Tanya Cintya sambil menolehkan kepalanya ke arah Keyla.

"Lancar Cin, ternyata pertanyaannya banyak juga ya." Jawab Keyla apa adanya.

"Bukan banyak lagi, tapi sangat banyak. Sampai-sampai aku gugup banget saat di dalam. Ada test bahasa segala lagi. Untung saja aku bisa bahasa inggris, meskipun tidak begitu lancar. Dari pada yang dipanggil bersama denganku yanh hanya diam karena tidak tau harus menjawab apa?" Jelas Cintya panjang lebar. Keyla hanya menanggapi ucapan Cintya dengan senyuman.

Tak lama, seorang peserta mengatakan kalau hasil wawancara sudah ke luar. Semuanya langsung ke luar untuk melihat hasil wawancara. Dari sekian banyak orang, yang diterima hanya 10 orang saja. Orang-orang yang tidak lolos langsung pulang dengan perasaan kecewa. Sedangkan yang di terima diminta tinggal karena ada yang akan di sampaikan pada mereka.

Melihat semua itu, Cintya segera menarik tangan Keyla untuk melihat hasilnya. Karena masih banyak orang yang berdiri disana membuat Keyla menghentikan langkahnya. Tapi tidak dengan Cintya, ia menerobos kerumunan untuk melihat hasil wawancara. Ia langsung menghampiri Keyla.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Keyla setelah Cintya berdiri di hadapannya.

Bukannya menjawab, Cintya malah menundukkan kepala dan membuat Keyla paham apa yang terjadi. "Jangan sedih, mungkin belum rezeki kita untuk bekerja di sini." Keyla mengusap pundak Cintya berusaha memberi semangat pada perempuan itu.

Cintya yang menunduk langsung tertawa karena berhasil mengerjai Keyla. "Kita diterima." Ucapnya dengan senyum lebar.

"Benarkah? Kamu serius? Jadi tadi itu..."

"Iya Key, aku hanya mau mengerjai kamu." Potongnya cepat karena sudah tau apa yang akan di katakan Keyla.

Keyla langsung tersenyum kecut dan berlalu menuju ruangan tempat ia meninggalkan tasnya.

"Keyla tunggu." Cintya langsung mengejar Keyla yang sudah masuk ke dalam ruangan.

"Jangan marah dong, aku hanya bercanda." Bujuk Cintya yang merasa sudah membuat Keyla marah.

Keyla langsung tertawa melihat ekspresi memelas Cintya. "Aku tidak marah."

"Selamat ya, kamu menempati posisi pertama." Seorang pria tiba-tiba muncul dan memberi selamat pada Keyla.

"Maksudnya?" Tanya Keyla bingung.

"Kamu menempati posisi pertama dalam wawancara." Jawab pria itu yang tak lain Reno yang wawancara bersamanya tadi.

"Are you serious?" Reno mengangguk.

"Dia benar Key, kamu menempati posisi pertama." Cintya juga mengangguk membenarkan ucapan Reno. Karena tadi ia belum sempat mengatakan semua itu.

"Why? Kenapa aku? Bukannya kamu juga sama baiknya dalam menjawab wawancara tadi?" Tanyanya dengan ekspresi heran.

"No Keyla, kamu menjawab lebih baik dari pada saya. Itu faktanya. Kalau tidak mana mungkin kamu menempati posisi pertama."

Keyla yang masih tidak percaya dengan hasil wawancara hanya terdiam tak menanggapi penuturan Reno. Karena baginya, ini benar-benar di luar dugaannya. Bisa diterima di perusahaan ini saja ia sudah sangat bersyukur. Namun mendapat posisi pertama sungguh tidak ia harapkan, mengingat hal ini adalah pengalan pertamanya melakukan wawancara kerja.

"Apa yang dikatakannya benar Keyla. Kamu hebat, jangan merendah seperti itu. Ayo senyum, kan lulus wawancara. Posisi pertama pula." Cintya mendekat dan menarik sudut bibir Keyla agar tersenyum.

Sungguh, ia tidak menyangka reaksi Keyla akan seperti ini. Biasanya saat seseorang mendapat posisi pertama, ia akan langsung bahagia dan menyombongkan diri karena merasa dirinya hebat. Akan tetapi melihat reaksi Keyla, membuat Cintya semakin ingin dekat dengan perempuan itu. Selain cantik, perempuan itu sangat hebat dan tidak sombong.

"Teman kamu benar. Tersenyumlah, karena kamu bintangnya hari ini." Reno pun menimpali ucapan Cintya. Mendengar ucapan keduanya, Keyla langsung tersenyum lebar.

"Oh iya, nama kamu Reno kan?" Tanya Cintya tiba-tiba.

"Iya, nama saya Reno Arjune Singgih." Reno menyebutkan nama panjangnya.

"Aku Cintya Aurelie Raquel, kamu bisa panggil Cintya."

"Salam kenal Cintya." Ucap Reno sambil tersenyum. Cintya menangguk dengan senyum mengembang di wajah cantiknya.

"By the way, kalian sudah saling kenal sebelumnya?" Entah kenapa pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Reno. Apa karena ia penarasan karena melihat keakraban mereka.

Keyla menggeleng. "Belum, kami baru bertemu di sini."

"Oh ya? Tapi kenapa kalian terlihat seperti sudah berteman lama?"

"Entahlah." Keyla mengangkat kedua bahunya, lalu melempar senyum ke arah Cintya. Ia juga tidak tau kenapa mereka bisa langsung akrab. Begitupun Cintya, ia hanya tersenyum dan hanya diam karena ia juga tidak tau apa alsannya.

Tak lama, seorang pria masuk ke dalam ruangan dan membuat semua orang berhenti bicara termasuk mereka bertiga.

"Selamat siang menjelang sore semuanya." Sapa pria itu.

"Selamat siang pak." Jawab semuanya serentak.

"Perkenalkan saya Bagas Yogaswara, kepala HRD di perusahaan ini." Bagas mulai memperkenalkan diri. "Kalian yang berada di ruangan ini adalah peserta yang sudah diterima bekerja di perusahaan Y&G Retail Company. Jadi, mulai besok kalian sudah mulai bekerja dan memulai pelatihan kalian. Sekarang kalian sudah boleh kembali ke rumah masing-masing." Imbuhnya sambil tersenyum.

Setelah mendengarkan pengumuman dari Bagas, mereka semua meninggalkan ruangan itu termasuk Reno, Keyla dan Cintya.

"Kalian pulang naik apa? " Tanya Reno setelah mereka berdiri di depan lift.

"Aku bawa mobil Ren." Keyla memperlihatkan kunci mobil ditangannya.

"Aku juga bawa mobil." Jawab Cintya.

"Ohh baiklah, ayo kita turun." Reno langsung masuk ke dalam lift yang sudah terbuka dan segera turun ke lobi menuju parkiran untuk mengambil kendaraan masing-masing.

"Aku duluan ya, sampai ketemu besok." Keyla melambaikan tangannya seraya masuk ke dalam mobil.

"Iya Key, hati-hati di jalan ya." Cintya tersenyum sambil membalas lambaian tangan Keyla.

"Mobil kamu dimana Cin?" Tanya Reno perempuan itu masih berdiri di dekatnya.

"Mobilku ada di sana." Cintya menunjuk ke arah mobilnya yang terparkir di ujung.

"Ya sudah, saya pulang dulu." Ucap Reno sambil menekan smartkey di tangannya.

"Oh oke Ren, hati-hati di jalan."

"Kamu juga." Reno membuka pintu mobil dan segera masuk ke dalam. Cintya pun berlalu dari depan mobil Reno menuju mobilnya yang letaknya tidak terlalu jauh.

.

.

.

.

to be continue

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!