ISTRI REINKARNASI SANG PRESDIR
part 14
dengan pelan dan hati-hati, langkah kaki itu berjalan ke arah sebuah ranjang berukuran size, disana dia melihat seseorang yang tertidur pulas, kedua bibirnya tertarik ke atas, membentuk sebuah lengkungan
menghembuskan nafas panjang, dia gerakan jari telunjuk nya untuk mengelus pipi putih nya, teringat masa lalu, DMN ia selalu mengabaikan nya, entah mengapa? hatinya menginginkan sebuah perubahan, membayangi wanita ini bergelayut manja di lengan nya, menjadi sosok yang paling dia butuhkan
Alden mendekatkan wajah nya, ia hendak ingin mencium kening Aluna, namun beberapa menit ia tahan, menatap dalam wajah nya, kemudian ia melanjutkan lagi untuk mengecup sangg istri
setelah berjibaku dengan pikirannya sepanjang malam, Alden duduk di ruang makan itu dengan memakai kemeja putih dan setelan jass yang melekat ditubuhnya, dia menoleh ke samping nya menatap kursi kosong itu
ALDEN ADISON
dimana dia?
/datar
maid
pelayan merry sedang menjemput nyonya tuan
/menunduk
pelayan merry mendekat, dia menunduk sebelum memulai perkataan nya, nafas nya seperti sudah hilang lebih dulu
MERRY [pelayan]
tuan nyonya menolak untuk turun
Alden tak menjawab, ia justru bangkit untuk menemui sang istri, di buka pintu kamar yang terkunci itu, sehingga langsung melihat seorang wanita yang tengah melukis
Alden mendekat dan ia tahu lukisan siapa yang istrinya lukis, sepertinya istrinya merindukan orang tuanya
ALDEN ADISON
kamu merindukan nya
Aluna menghentikan kuas, setiap anak pasti merindukan orang tuanya, entah orang tuanya sudah tiada atau tidak
ALUNA MARCHILIA
tidak perlu aku jelaskan
ALDEN ADISON
apa kamu mau kesana lagi?
selama hidupnya, ia tak pernah menawarkan pada orang,hanya untuk aluna, entah pernah berapa kali ia menawarkan
tidak ada kata yang keluar dari mulut nya, ia merasa Alden berubah, namun ia tidak akan terkecoh, Alden menggores luka di hatinya, teruntuk Alden jika bisa ia ingin menggores luka itu lagi
ALUNA MARCHILIA
tidak perlu, kamu sibuk, di kantor dan di luar ka u juga sibuk
ALDEN ADISON
bagaimana kalo kita pergi berdua? aku rasa sudah lama aku juga tidak berkunjung pada ayah dan ibu mertua
ALDEN ADISON
hari ini biarkan aron yang mengurus perusahaan, biarkan aku yang mengantarkan mu
ALUNA MARCHILIA
kamu tahu, aku tidak suka di paksa, lagi pula kmu akan mengatakan apa kepada orang tuaku? mengatakan semuanya tentang hidup mu, hidup kita, yang ada orang tua ku malah sedih
ALDEN ADISON
jangan selalu memancing emosi ku aluna
ALUNA MARCHILIA
pergilah kamu akan terlambat
di kantor lun Alden tidak fokus, malah bersandar dan memutar kursi nya, pandangan nya terus tertuju pada langit-langit
ALDEN ADISON
apa aku terlalu serakah? kalo aku mempertahankan keduanya?
/batin
hatinya sudah goyah untuk melepaskan aluna
ALDEN ADISON
sebaiknya nanti aku ke makan ibu ayah mertua, setiap akhir pekan sekali
/batin
rasa bersalah nya semakin menyeruak, perkataan Aluna selalu menyindir nya, jangan tanyakan hatinya, hatinya selalu perih dan rasa bersalah yang semakin mendalam, dia berfikir akan sering mengunjung ke makan kedua mertua nya entah bersama Aluna atau sendiri
Alden terkejut, ia melihat ke arah pintu, seorang wanita masuk di ekori aron, laki-laki itu menunduk sebagai tanda pamit
MICHAEL AGASON
tadi malam kamu tidak mengangkat panggilan ku
bukanya malah tenang, ia merasa Michael menambah beban di otak nya
ALDEN ADISON
aku sibuk, kamu lihat pekerjaan ku menumpuk
MICHAEL AGASON
/menatap beberapa kertas itu
MICHAEL AGASON
tapi kamu juga harus mengangkat nya, bagaimana dengan dress itu??
MICHAEL AGASON
apa kamu takut pada istri mu?
ALDEN ADISON
Aluna membuang nya, dia tidak ingin berebutan dengan orang lain, justru dia meminta bantuan ku untuk mencari alamat mu dan ingin memberikan dress yang telah di siram oleh juss itu
Comments