ISTRI REINKARNASI SANG PRESDIR
part 7
OM BRAM
om, kebahagiaan om kebahagiaan al
/menghapus air matanya
ALUNA MARCHILIA
/mangurai pelukannya
ALUNA MARCHILIA
nanti sore kita kesana om
Alden langsung berbalik, adengan kedua orang itu membuat hatinya berdenyut ngeri, entah sampe kapan kebohongan nya berlanjut, hingga ia tidak tahu kapan bisa membuka nya
sore harinya, Aluna bersiap-siap menuju tempat peristirahatan kedua orang tuanya, tangan kanan nya telurul ingin membangun sang suami yang tidur pulas, ia berniat ingin mengajak sang suami
ALUNA MARCHILIA
sepertinya tidak perlu
/menarik kembali tangan nya
ALUNA MARCHILIA
dari awal dia tidak peduli padamu al, jadi jangan mengharapkan apapun
ALUNA MARCHILIA
hatimu sudah hancur al, kehancuran hatimu, jika pun di satukan kembali tidak akan utuh seperti semula
OM BRAM
/sudah siap, dan menunggu Aluna & alden
OM BRAM
/melihat ke belakang aluna
ALUNA MARCHILIA
Alden masih tidur om, jadi aku tidak membangunkan nya
Aluna dan om bram pun berangkat menuju ke pemakaman terdekat, selama di perjalanan, Aluna melihat ke luar jendela, ia memikirkan sang paman yang tahu dari mana perselingkuhan Alden dan Michael agason, sebelum semua nya terlambat ia harus mengawasi pamannya itu
OM BRAM
/menengok ke arah aluna
ia yakin hubungan Aluna dan menantunya Blum baik, andai kata bahwa keduanya masih ada rasa cangung dan mungkin malu, ia berharap suatu kebahagiaan akan menyentuh keduanya
ALUNA MARCHILIA
/duduk di samping batu nisan
ALUNA MARCHILIA
/mengusap batu nisan ayah dan ibunya
ALUNA MARCHILIA
/air mata mulai mengalir deras
ALUNA MARCHILIA
/mengingat masa kecilnya
ALUNA MARCHILIA
/memeluk batu nisan itu
ALUNA MARCHILIA
aku rapuh ayah....bantu Al, bantu Al, dampingi Al, al takut melangkah ayah, Al takut, Sangat takut😭
/batin
OM BRAM
/melepaskan kacamata
OM BRAM
/mengusap air matanya
OM BRAM
/memakai kacamata nya lagi
cukup lama keduanya menangis, menyilam masa-masa yang penuh kenangan
ALUNA MARCHILIA
ibu Aluna pamit
ALUNA MARCHILIA
ayah Aluna pamit
sedangkan di tempat lain, beberapa menit setelah kepergian aluna, Alden terbangun, dia melihat jam tangan di atas nakas nya, ternyata dia tidur setelah memikirkan masalah hidup nya
ALDEN ADISON
/bergegas ke kamar mandi
ALDEN ADISON
/pergi ke lantai bawah
ALDEN ADISON
apa kamu melihat om bram dan nona
maid
tadi saya melihat tuan Bram dan nona Aluna sedang keluar tuan
ALDEN ADISON
kemana dia?
/mondar-mandir di depan pintu
tak selang lama om bram dan Aluna datang
OM BRAM
kamu menunggu kami
ALDEN ADISON
iya om
/menatap aluna
ALUNA MARCHILIA
/matanya bengkak
om bram tersenyum, dia pun memilih pergi dan tak ingin menganggu pasangan itu
ALDEN ADISON
/hendak menyentuh pipi aluna
ALUNA MARCHILIA
/menghindar
ia trauma tangan itulah yang pernah menampar nya, hingga ia merasakan panas dan perih di pipi nya, suatu perbuatan yang tak pernah ia lakukan dan Alden tega menamparnya hanya karena cinta dan menyakini bahwa dia bersalah
Comments