Setelah kepergian mendiang suami tercinta Safira ibunya Raksa berjuang keras untuk membesarkan ke tiga anaknya dengan baik, Safira memanfaatkan hobi dan keahliannya membuat kue untuk kemudia dijadikan peluang usaha membuka toko kue dan roti.
Memanfaatkan uang tunjangan mendiang ayahnya Raksa, membuka sebuah toko kue dan roti. Safira sangat berjuang keras merintis usahanya dari kecil hingga sebuah toko yang di beri nama Royal Cake & Bakery, bisa sebesar sekarang, aneka kue dan roti buatan Safira mulai dari kue ulang tahun, aneka kue, dan aneka roti buatan nya sudah banyak di kenal dan mempunyai banyak pelanggan.
Hari ini di Royale Cake & Bakery, ibunya Raksa seperti biasa sudah berada di ruangannya memeriksa pembukuan keuangan pengeluaran pemasukan dan tak jarang Safira ikut langsung melayani pelanggan-pelanggan nya.
Sementara Raksa sudah siap dengan motor Royal Cake & Bakery, siap mengantar orderan cake dan roti pada para pelanggan. Raksa selalu berusaha menjadi anak yang berbakti dengan ikut bekerja di toko milik ibunya itu, selain itu Raksa juga kadang bekerja paruh waktu di tempat lain, dia selalu berusaha memenuhi kebutuhan nya sendiri dengan tidak ingin membebani ibunya.
"Nih Rakew.. antar ke alamat ini ya," Karin pegawai Royal Cake & Bakery memberikan 2 kotak kue pesanan yang harus di antar Raksa. Rakew adalah nama lanihan Karin untuk Raksa.
"Siap 86 Karton." jawab Raksa Sigap. Karton, nama lanihan dari Raksa untuk sahabatnya yang sama dengan nya bekerja paruh waktu di toko ibunya.
"Good.. selalu semangat." Balas Karin mengepalkan tangan nya ke atas tinggi-tinggi, sebagai penyemangat. Karin adalah teman sekolah Raksa semasa SMP, walou mereka akhirnya bersekolah di SMA berbeda karna Raksa masuk SMA paforit. Persahabatan mereka terbilang sangat dekat saling melanih nama panggilan sebagai bentuk keakraban.
Tidak berapa lama datang seorang Tamu seorang gadis cantik berpakaian elegant yang di buntuti seorang wanita berjas serba hitam di belakangnya. Niana datang ke toko itu.
"Ada yang bisa saya bantu?" Seketika Karin langsung menghampiri Niana.
"Bisa saya pesan sebuah kue ulang tahun kecil itu beserta lilinnya untuk di sini?" Jawab Niana sambil menunjuk subuah kue yang sangat cantik di dalam etalase dan tidak terlalu besar.
"Tentu Nona, apa ada lagi?" Karin sambill mencatat pesanan Niana.
"Tidak sudah cukup." ucap Niana melihat ke arah Karin.
"Kalo begitu silahkan duduk dulu, tunggu pesanan Anda." Karin sedikit membungkukan kepalanya lalu pergi untuk menyampaikan pesanan Niana pada pegawai yang bertugas menyiapkan nya, dan untuk dia bawa pada meja pesanan.
Karin langsung menyajikan sebuah kue ulang tahun beserta lilin, korek api, pisou dan piring kecil di meja di depan Niana.
"Silahkan Nona." ucap Karin kemudian pergi.
Maya langsung menyalakan lilin yang ada di atas kue tersebut. Tanpa meniupnya Niana hanya memandangi lilinya menyala sampai lilin itu habis dan api mati dengan sedirinya.
"Ayo kita pergi, jangan lupa beri pelayan itu tips." printah Niana pada Maya lalu bangun meninggalkan mejanya.
"Baik nona." Jawab Maya melakukan perintah Nona mudanya, lalu mengikuti langkah Niana yang hendak pergi.
"Tunggu Nona, apa anda tidak suka dengan kuenya?" Tanya Karin menghentikan langkah Niana yang sudah akan melangkah kel luar toko, karna bingung dengan sebuah kue tanpa tersentuh. Niana seketika berhenti lalu membalikan badan nya.
"Tidak, aku suka tempat ini sepertinya aku akan kembali." Ucap Niana langsung melanjutkan langkahnya dan pergi.
*
Raksa barusaja kembali setelah mengatarkan pesanan, di depan Toko Raksa berpapasan dengan Niana.
"Anak itu, jadi dia bekerja di sini.." batin Niana seperti sudah mengenal pemuda tersebut dengan berusaha mengingatnya. Sementara Raksa hanya melirik setelah membuka helm nya lalu masuk ke dalam toko.
"Rak.." teriak seseorang memanggilnya dari pintu Royal Cake & Bakery
"Rak?" Batin Niana yang mengulang kembali nama yang di ucapkan pelayan toko itu. Serasa tak asing melihat Raksa, tapi pikiranya iya tepis, mungkin karna Raksa adalah orang yang meginjak bunganya kemarin, pikirnya setelah mengingat kejadian kemarin.
"Mari Nona." ajak Maya membuyarkan pikiran Niana yang masih menatap Ke arah pintu maduk Royale Cake & Bakery. Maya terlihat sudah membukakan pintu mobil untuk Niana.
"Ehhh.. iya." Niana pun masuk kedalam mobil, yang kemudian langsung melaju pergi.
"Maya.." pangil Niana, pada pengawal pribadinya yang berada di balik kemudi.
"Iya nona," sahut Maya yang sedang menyetir mengendalikan laju mobil yang di tumpangi Niana.
"Sepertinya aku suka tempat itu. Bisa kita kembali kesana?" Tanya Niana.
"Tentu nona, apapun yang membuat anda senang." jawab Maya
****
Flash Back.. Niana POV
Ketika pandangan ku kosong menatap keluar kaca jendela mobil. Aku tidak sengaja melihat sebuah toko kue yang tempatnya tampak unik dan cantik, sepertinya aku tertarik untuk mampir, mengingat kemarin hari ulang tahun ku dan setelah kepergian ibu yang tepat di hari ulang tahun ku, aku tidak pernah lagi merayakan ulang tahun dengan sebuah kue atou lilin.
"Maya, bisakah kita mampir ke toko cake itu?" tanya ku pada maya yang menyetir di depan.
"Baik Nona." Sahut maya.
Aku masuk ke dalam toko yang langsung menyambutku dengan bau manis roti-roti dan kue-kue yang baru saja keluar dari oven. Pandangan ku di manjakan dengan jajaran etalasase yang penuh dengan beragam kue dan roti yang nampak lezat dan cantik-cantik. Tapi pandanganku tertuju pada sebuah kue ulang tahun yang sangat lucu dan tidak terlalu besar terpajang di dalam etalase di depanku.
"Ada yang bisa saya bantu?" seketika seorang pelayan yang tampak nya masih sangat muda dan seumuran dengan ku langsung melayani kami.
"Bisakah saya pesan sebuah kue ulang tahun itu beserta lilin nya untuk di sini?" kemudian aku memilih tempat duduk yang nyaman dekat jendela kaca besar yang pemandangannya langsung ke luar toko.
Toko yang sangat nyaman dengan aksen modern klasik, yang juga sangat nyaman untuk mimum kopi atou teh di sini.
Tidak berapa lama sebuah cake langsung tersaji di atas meja di depan ku. Maya langsung menyalakan lilin nya dan setelah nya aku teringat pada Ayah, di setiap hari ulang tahun ku selain tanpa kue ulang tahun juga tanpa ayah di sisiku. Seperi kemarin di hari ulang tahunku bahkan ayah tidak pulang seperti biasanya, dia hanya menelpon.
"Sayang selamat hari ulang tahun maaf kan ayah tidak bisa merayakan nya bersama mu, ayah sudah kirim hadiah kerumah.. maafkan ayah." kata-kata itu, ucapan ulang tahun dalam telepon dari ayah untuk ku yang tidak pernah berubah selalu aku ingat setiap tahunya.
.
.
.
POV Niana lanjut ke bab selanjutnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Mommy Gyo
3: like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya
2021-08-18
0
Oh Jaen
semangat thor,,,
2020-10-12
1
Lintang Lia Taufik
semangat menulis
2020-09-03
1