Di dekat salah satu gua, dari jauh terlihat oleh Laksminngrum tampaknya dua gadis bertubuh ular seperti merencanakan sesuatu. Dia tak tahu rencana apa yang jelas pasti itu bukan sesuatu yang baik. Itu terlihat dari senyuman mereka yang terlihat mengerikan .
"Apa desa yang kalian maksud lebih jauh? Bukannya kita hanya perlu mengikuti sungai agar sampai?" Terdengar suara Erlangga yang curiga dengan mereka berdua.
"Jalan ini lebih cepat kakang. Bagaimana kalau kita beristirahat dulu sebentar? Tidakkah kakang lelah?" Wanita yang mengenakan baju kuning itu
"Bagaimana kalau kita beristirahat di gua itu?" Lanjut wanita itu .
"Kalau itu mau kalian, aku akan menurutinya," Erlangga menurut saja .Dia sebenarnya sedikit curiga, tapi ia tetap berpikir positif saja.
***
Karena punya firasat yang tidak baik, Laksminngrum segera mengintip mereka dari balik gua dengan hati-hati. Dari luar terdengar suara dua orang wanita yang sibuk menggoda. Karena khawatir pria itu benar-benar masuk jebakan, ia dengan segera langsung pura-pura kesakitan agar rencananya mulus.
"Maafkan saya, tapi bisakah kisanak menolong saya? Saya sedang mengalami luka dalam karena tiba-tiba ada seseorang yang tidak saya kenal menyerang tanpa ampun. Saya kabur ke gua ini agar tidak musuh yang menyerang saya pergi," dengan raut muka yang dibuat sedemikian rupa ia berusaha mengelabui mereka.
"Kakang bukannya sudah berjanji untuk mengantarkan kita pulang?" sahut salah satu dari gadis ular tersebut .
"Aku akan membantumu sedikit untuk memulihkan tenaga. Sekembalinya mengantar pulang dua orang gadis ini aku akan membantumu ," Erlangga berusaha mencari jalan tengah.
"Tapi aku takut kalau orang yang menyerang tadi akan kembali lagi saat kisanak pergi. Bagaimana jika nyawa saya melayang sebelum kisanak menolong saya?"
"Lalu aku harus bagaimana? Aku sudah berjanji dengan mereka," Erlangga bingung. Dua duanya mempunyai masalah yang tidak mungkin ia abaikan.
Terlihat wajah dua gadis itu menunjukkan ketidaksukaan. Tentu saja karena wanita itu menjadi duri dalam daging bagi mereka. Tanpa pikir panjang, Wisasari segera pergi dari hadapan mereka . Segera ia mencari tempat yang aman baginya untuk berubah menjadi seekor ular yang merupakan wujud aslinya.
Dengan dipenuhi emosi, ia segera merayap mendekati gadis itu. Ingin sekali rasanya menyemburkan racun yang sangat banyak agar ia segera mati. Ia sudah tak perduli dengan rencana awalnya.
"Awas ada ular, " begitu melihat ada ular, Erlangga segera menarik tubuh Laksminngrum . Namun ular itu tak tak menyerah, ia masih mencari celah untuk menjalankan niatnya.
"Lebih baik kita secepatnya keluar dari sini," saat tahu ada bahaya mengancam Erlangga segera membawa mereka keluar dari gua untuk memperlebar ruang geraknya.
"Kakang, aku takut," Wisadewi pura-pura ketakutan saat melihat ular yang tak lain adalah saudaranya sendiri agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk memeluk Erlangga dari belakang. Ia tak peduli pada Laksminngrum yang berada didekatnya.
"Aku disini, kamu tidak perlu takut. Oh ya, aku hampir melupakan seorang lagi . Aku akan masuk ke sana lagi untuk menyelamatkannya ," saat sudah berada diluar, Erlangga mengingat didalam ada tiga orang gadis bersamanya namun sekarang tinggal dua. Ia khawatir kalau terjadi apa-apa dengan orang itu.
"Tidak perlu kakang. Tidak ada orang lain lagi selain kita. Mungkin itu hanya khayalan kakang saja," suaranya terdengar manja sekali.
"Aku tidak mungkin salah. Aku ingin masuk kedalam dulu untuk memastikannya," Erlangga berkata sambil berusaha melepaskan tangan Wisadewi yang melingkari perutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments