Azizah mempercepat laju sepedanya.Dengan cepat ia turun dari sepeda itu dan menyandarkan kendaraan tanpa bensinnya tersebut di pagar bambu depan rumahnya.
Azizah berlari ke teras rumahnya dengan membawa kantong kresek berisi kue kering pemberian Livia.Ia sudah tak peduli dengan warga sekitar yang nampak berkerumun menyaksikan keributan yang terjadi di rumah sederhana itu
Azizah membuka mulutnya lebar.Andai ia bisa berucap ia ingin berteriak "Kakaaakkk.....!!!!”
Dilihatnya di sana Amar meringkuk di teras rumah dengan wajah penuh luka.Tongkat yang biasa ia gunakan sebagai alat bantunya berjalan sudah raib entah kemana.Sekelompok orang berbaju hitam mengepungnya.Memaki,meludahi dan sesekali menendang tubuhnya yang sudah tak berdaya penuh luka.Siapa orang orang ini??
Azizah berlari....!
Ia mendekati sang kakak.Ia kemudian bersimpuh mendekap erat satu satunya keluarga yang ia punya itu dengan perasaan was was.Ia seolah ingin memberikan perlindungan pada laki laki tak berdaya itu dari serangan para pria pria yang tak jelas siapa sebenarnya mereka.
Para pria berpakaian hitam itu menghentikan pergerakan mereka sejenak.
Disana,tepat dihadapan Azizah.Seorang pria berusia kurang lebih empat puluh tahunan,berbadan tegap dengan beberapa tato di sekujur tubuhnya.Wajahnya putih dengan kumis dan berewok yang cukup lebat menghiasi rahang tegasnya.Pakaiannya serba hitam dengan dua kancing kemeja yang ia biarkan terbuka di bagian atasnya, memperlihatkan bulu bulu dada halus yang tak terlalu lebat.Pria yang sepertinya adalah bos dari para pria pria berbaju hitam itu kemudian melepas kacamata hitamnya.
Mata tajam nya langsung tertuju pada sesosok gadis manis berkulit putih bersih berbaju hijau lengan panjang dan rok putih selutut yang sedikit tersingkap memperlihatkan bagian paha bawahnya.Gadis berambut sebahu yang diikat itu nampak bersimpuh di bawah kakinya.Gadis itu memeluk erat pria dengan satu kaki tersebut.Tanpa suara, Azizah terus mendekap laki laki payah itu seolah tak mengizinkan anak buahnya untuk kembali memberikan siksaan demi siksaan terhadap pria tersebut.
"minggir...!!"ucap pria yang diketahui bernama Moreno tersebut dengan suara dingin.
Azizah tak bergerak.Ia terus mendekap sang kakak yang sudah tak berdaya tersebut.Amar sudah bonyok,ia seolah sudah tak berdaya bahkan untuk sekedar bergerak membuat hati Azizah terasa teriris.
"aku bilang minggir gadis kecil...atau ku patahkan lehermu....!!"ucap Moreno tegas.
Azizah mendongak.Ia menatap tajam pria itu dengan penuh emosi.Siapa sebenarnya laki laki itu?
Azizah bangkit.Ia berdiri di hadapan Moreno yang posturnya jauh lebih besar dan tinggi dari padanya itu tanpa gentar.Dilihatnya pria yang berdiri bak patung beton itu,dari perawakan tubuh dan wajahnya sudah jelas terlihat,orang ini pastilah pria yang angkuh dan arogan..pikir Azizah.
Sementara di samping Moreno,seorang laki laki berkulit putih dengan rambut gondrong juga menatapnya tak kalah tajam.Raut wajahnya datar tanpa ekspresi,meskipun wajahnya tak segarang Moreno tapi sepertinya sifatnya tak jauh beda dari laki laki paruh baya itu.Dia pasti kaki tangan pria itu.
Moreno mengangkat satu sudut bibirnya.Gadis kecil yang manis dan pemberani.
"minggir sayang....jangan ikut campur urusanku..."ucap Moreno lagi.
Azizah merogoh sesuatu dari tas selempang kecilnya.Sebuah note book dan pulpen yang selalu menjadi media nya untuk berbicara dengan orang lain.
Azizah menuliskan sesuatu di buku kecil itu,lalu menyerahkan nya pada Moreno.
"siapa kalian?kenapa kalian mukulin kakakku?"tulisnya.
Moreno tersenyum sinis
"kau bis* rupanya...”ucap pria itu sambil melempar santai buku kecil itu ke arah Azizah.Gadis itupun susah payah menangkapnya.
"aku datang kesini untuk mencari Reza....dia punya hutang padaku sebesar lima puluh juta di meja judi,..!"
"tapi si pinc*ng ini menghalangi kerjaku...!dia menyembunyikan Reza..!jadi mau tak mau...dia harus merasakan pukulan dari para anak buahku...!"
Azizah terdiam sejenak.Ia berbalik badan, dilihatnya rumah itu memang sepi.Baik tantenya ataupun kedua sepupunya sepertinya sedang tidak berada dirumah.
Kemana mereka? padahal biasanya jam segini mereka selalu ada dirumah.Kecuali Reza,laki laki dua puluh lima tahun itu memang suka kelayapan tak jelas.
Azizah mendekati pintu rumah tersebut,ia mencoba membuka pintu itu namun ternyata di kunci.Itu artinya Ammar sejak tadi berada di luar rumah dan tak diijinkan masuk ke dalam kah?Kemana mereka?
Azizah mengetuk ngetuk pintu itu berkali kali namun tak ada sahutan dari dalam.
Azizah berbalik badan, dilihatnya Moreno dan para anak buahnya kini menatapnya tajam bak harimau yang hendak memangsa santapan siangnya.
Azizah kembali menuliskan sesuatu di note booknya kemudian menyerahkan pada Moreno.
"Reza tidak ada di rumah...kakakku tidak tau apa apa....tolong jangan buat keributan dirumah ini"tulisnya.
Moreno menyeringai.
"kalian menyembunyikannya kan ?aku yakin kalian pasti tau dimana Reza....katakan sekarang...atau akan ku bunuh kakakmu dan ku hancurkan rumah ini...!"ancam Moreno.
Azizah menggelengkan kepalanya cepat.Ia seolah ingin mengatakan "aku tidak tau apa...!jangan hancurkan rumah ini....!!"
Gadis itu juga menyentuh dadanya lalu menggerakkan kedua telapak tangannya seolah ingin mengatakan "aku tidak tau apa apa"
Gadis itu lantas merentangkan tangannya di depan pintu,seolah melarang Moreno untuk berbuat lebih pada huniannya satu satunya ini.Ia tak mau rumah ini hancur....!ia dan kakaknya tak punya tempat tinggal lagi.Ia juga takut jika nanti tantenya marah karena tidak bisa menjaga rumahnya dengan baik saat ditinggal pergi.
Moreno memasang mode buas.Ia menatap tajam ke arah Azizah dengan aura iblis yang begitu mengerikan.
"menyingkir gadis bi*u....!jangan memancing emosiku...!"ucap Moreno bengis.
Azizah mengatupkan kedua tangannya di depan dada.Seolah memohon belas kasihan laki laki angkuh itu.Namun nyatanya Moreno tak juga luluh.Dengan gerakan kasar ia menarik satu lengan Azizah dan menyeretnya menyingkir dari pintu rumah itu.
"Zack....!buat rumah ini hancur....dan bawa semua benda berharga yang ada di dalamnya....!!"ucap Moreno pada pria berambut gondrong sebahu yang sedari tadi berdiri tenang di samping Moreno.
"baik tuan.."ucap pria yang ternyata bernama Zack itu.
Azizah mencoba berontak,ia berusaha menahan pergerakan Zack dengan cara menarik sebelah kemeja pria itu menggunakan satu tangannya yang bebas namun sia sia.Zack menghempaskan tangan mungil berkulit putih bersih tersebut.
Azizah makin panik.Mulutnya terbuka namun tak menimbulkan suara.Tangan kekar Moreno juga masih terus menggenggam erat lengannya seolah tak mengizinkan gadis itu untuk pergi menghalangi kerja para anak buah nya.
Zack bergerak,ia melangkah menuju pintu rumah itu,melangkahi tubuh Amar yang tergeletak tak bergerak di lantai teras tanpa permisi.
daaaaaggghhhh......
Pintu di tendang sekuat tenaga.Dengan sekali tendangan saja pintu kusen itu sudah roboh menandakan betapa kuatnya pria berusia dua puluh tujuh tahun tersebut.
"angkut semua yang berharga...!"ucap Zack memerintahkan anak buah lainnya.
"baik tuan..."jawab para anak buah yang berjumlah empat orang itu.
Para anak buah pun masuk ke dalam rumah sederhana tersebut dan mulai mengeluarkan barang barang berharga di rumah itu.Azizah kembali berontak.Ia tak mau rumahnya di acak acak.Sedangkan Zack kini mulai mengambil sebuah kursi kayu yang berada di teras itu.Dengan satu gerakan ia mengangkat kursi tersebut lalu melempar nya ke arah jendela.
pyaaaarrrrr........
Kaca jendela pecah....!
serpihan serpihan kaca bertebaran di mana mana.Moreno tersenyum puas..!Azizah mulai menangis dalam genggaman tangan Moreno sambil terus meronta ronta minta dilepaskan.Rumahnya hancur,tantenya tidak ada rumah...! Bagaimana ini..! ia takut akan menjadi sasaran amukan sang tante jika nanti ia pulang dan mendapati rumahnya hancur berantakan....!
Aksi penghancuran terus berlanjut.Lima belas menit berselang Moreno mengangkat tangan kanannya tinggi meminta para anak buah untuk menghentikan aktifitasnya.Sedangkan di samping Moreno Azizah mulai menangis.
Moreno menatap bengis ke arah Azizah yang banjir air mata namun tanpa suara.Ia mengeratkan cengkeraman tangannya pada lengan Azizah membuat gadis itu menoleh ke arah Moreno sambil meringis menahan sakit
"ini semua belum cukup...!katakan pada Reza...besok Moreno akan kembali lagi ke sini untuk menagih sisanya...!ingat ...jika besok Reza belum bisa melunasi hutang hutangnya...maka aku akan membakar rumah ini beserta kalian semua hidup hidup....!!ingat itu ...!!!!!” ucap Moreno dengan penuh penekanan.
buuuggghhhhh....
Moreno melempar tubuh Azizah ke lantai teras yang dipenuhi serpihan kaca dan membentur kaki Zack.Zizah meringis kesakitan.Telapak tangan dan lututnya mengeluarkan darah akibat terkena serpihan serpihan kaca jendela rumah tersebut.
Moreno menyeringai menyaksikan pemandangan di bawah kaki anak buahnya itu.
"ayo kita pergi..."ucap Moreno pada para anak buahnya.
"baik tuan"ucap para anak buahnya.
Moreno berlalu.Disusul Zack dan anak buah lainnya meninggalkan tempat itu.Meninggalkan Azizah yang nampak meringis merasakan perih pada telapak tangan dan lututnya akibat terkena serpihan kaca.Ia bingung.Ia tak tau bagaimana cara menjelaskan tentang semua ini pada tantenya.Karena dirumah itu,apapun yang Zizah lakukan selalu di anggap luput dan salah.Ia takut menjadi sasaran amukan tantenya dan akan berakhir dengan penyiksaan atau hukuman untuknya dan Ammar
...----------------...
***Selamat pagi....
up 07:51
yuk ..kasih dukungan nya***....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
siti yanti
napacin thor
2023-10-29
1
Winarti 151
baru bca dh sedih kk😪
2022-09-16
1
lovely
malangnya Azizah 🥺🥺
2022-07-22
1