Peri Bisu Dan Malaikat Berjubah Iblis
Disebuah rumah berlantai dua....
Kediaman seorang perwira polisi muda di kota itu.Seorang gadis manis berkulit putih nampak serius membersihkan loyang loyang bekas cetakan adonan kue kue kering yang baru saja selesai ia kemas.Gadis manis dengan celemek merah ditubuhnya itu nampak begitu rajin.Sejak pagi datang setelah subuh hingga kini jam menunjukkan pukul dua siang,gadis berambut se bahu itu masih sibuk dengan serentetan pekerjaan nya sebagai ART sekaligus baby sitter di rumah milik sang polisi.Sesekali ia menengok ke arah stroller yang berada di samping meja makan, dimana Aura,bayi enam bulan yang ia asuh nampak tertidur lelap di dampingi boneka Mickey mouse kecil kesayangan nya.
Azizah nama gadis cantik itu....
Wanita berusia dua puluh tahun,yatim piatu penyandang tuna wicara lulusan sekolah dasar yang sehari hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga kecil Andrew dan Livia.
Andrew adalah seorang perwira polisi, sedangkan Livia adalah seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta di kota itu.Livia mempunyai bisnis kue kecil kecilan sebagai usaha sampingan nya.Selain sebagai ART dan baby sitter yang bekerja paruh waktu,Zizah biasa ia dipanggil juga ikut bantu bantu membuat kue jika Livia ada pesanan.Azizah memang sangat bisa di andalkan.Selain cekatan dan rajin ia juga sangat mudah untuk diajari,membuat Livia sangat menyayangi ART nya itu.
Azizah biasa datang ke rumah itu setelah solat subuh,dan akan kembali ke rumahnya sekitar jam dua siang setelah Livia selesai praktek di rumah sakit.Karena memang Livia selalu buka praktek jam sembilan pagi hingga jam dua siang saja.
Berbagai pekerjaan rumah tangga Zizah lakukan, seperti bersih bersih,mencuci,mengasuh,bikin kue dan sebagainya.Sungguh....gadis itu benar benar sangat rajin,membuat Livia dan Andrew begitu sangat terbantu.Mereka juga sudah menganggap gadis yang tak mampu bicara itu seperti keluarga mereka sendiri.
.
.
.
"Assalamu'alaikum......"ucap seorang wanita cantik dengan seragam dokter yang ia selampirkan di lengannya.
Itu Livia...!wanita itu sudah pulang dari rumah sakit...!
Azizah tersenyum manis sambil membungkuk singkat pertanda menjawab salam dari Livia.
Wanita berambut pirang itu lantas menuju ke stroller bayi yang ada di samping Azizah...
"hai anak mama......oooouugghhh...bobok ya....nggak nakal kan tadi sama mbak Zizah?"ucap Livia seolah tengah berbincang dengan Aura sang putri tercinta tanpa memyentuh,mengingat ia adalah seorang dokter yang sangat menjunjung tinggi kebersihan.Ia tak pernah melakukan kontak fisik dengan buah hatinya jika baru pulang dari luar sebelum mandi dan mencuci tangan.
Livia menoleh ke arah Azizah..
"kue pesanannya udah selesai Zizah?"tanya Livia.
Azizah hanya mengangguk sambil tersenyum.
"ya udah....kamu selesaiin bersih bersihnya dulu ya ...saya mau mandi dulu....abis itu kamu makan dulu ya kalau mau pulang..."ucap Livia begitu baik.
Azizah hanya mengangguk lagi sambil tersenyum.
"oh iya....kamu nanti kan lewat depan rumah bu Ina yang pesen kue.... sekalian antar nggak apa apa ya....uang nya kamu simpan aja dulu... kasih besok aja pas kesini ya...."ucap Livia.
Azizah mengangguk lagi sambil tersenyum.
Livia membalas senyuman gadis manis itu.Ia kemudian naik ke lantai dua untuk menuju kamar pribadinya dan membersihkan diri.Sedangkan Azizah,gadis tuna wicara itu kembali berkutat dengan pekerjaan nya agar bisa cepat selesai agar ia bisa segera kembali ke rumah nya.
...****************...
14:30
Azizah mengayuh sepedanya santai menuju kediaman nya setelah mampir sebentar ke rumah sang pemesan kue.
Dengan satu kantong kresek berisi beberapa biji kue kering sisa pesanan di stang sepeda nya,wanita tuna wicara yang tak bisa menggunakan bahasa isyarat itu terus mengayuh sepeda kayuh tuanya menuju rumah sederhana yang menjadi tempat tinggalnya bersama tante dan kedua sepupunya.
Ya....
Namanya Azizah Rahmaniar.Gadis belia dua puluh tahun, penyandang tuna wicara yang hidup menumpang bersama tante dan dua sepupunya.Orang tua Azizah meninggal karena kecelakaan saat usia Azizah baru delapan tahun waktu itu.Sebuah kecelakaan tragis nan dahsyat yang berhasil merenggut nyawa ayah dan ibunya,mengakibatkan kakak laki lakinya kehilangan salah satu kakinya dan Azizah si anak kedua mengalami trauma kepala yang berujung ketidak mampuannya untuk berbicara.
Kini Azizah dan sang kakak Amar,hanya bisa hidup menumpang di keluarga sang paman lantaran seluruh harta benda peninggalan kedua orang tua mereka habis untuk pengobatan Amar dan Azizah,namun sayangnya tidak membuahkan hasil.
Awalnya,mereka merasa bahagia,karena walaupun bukan keluarga kandung,namun sang paman,Ridwan memperlakukan dua saudara itu selayaknya anak kandung sendiri.
Namun sayang....semua berubah saat Ridwan meninggal dunia....
Tantenya yang bernama Tari dan dua sepupunya,Reza dan Aliya berubah total.Tiga manusia itu begitu sangat membenci Azizah dan Amar.Mereka selalu menganggap Azizah dan Amar adalah penyebab dari kematian Ridwan,karena pada saat itu Ridwan meninggal karena kecelakaan dalam perjalanan mengantar Amar berobat ke tempat pengobatan alternatif.
Hal itu seolah menjadi alasan ketidak sukaan mereka terhadap dua anak yatim piatu yang terpaut usia sepuluh tahun itu.
Tari sang tante bahkan sempat meminta kedua anak malang itu untuk angkat kaki dari rumah itu kala usia Amar dua puluh tahun, sedangkan Azizah baru sepuluh tahun.
Dengan deraian air mata dan tangis memohon pilu dari kedua anak malang itu,akhirnya Tari mengizinkan keduanya untuk tetap tinggal dirumahnya yang sederhana.Namun dengan satu syarat.Mereka harus bekerja selayaknya pembantu.Bersih bersih dan menyiapkan segala kebutuhan Tari dan kedua anak anaknya.Selain itu,Tari juga tak mau menghidupi Amar dan Azizah.Tak ada uang sepeser pun yang keluar dari kantong Tari untuk Amar dan Azizah.
Azizah terpaksa putus sekolah.Ia hanya menamatkan pendidikan sampai jenjang sekolah dasar.Ia banting tulang menghidupi dirinya dan sang kakak dengan berjualan koran,tukang cuci piring,dan banyak lagi pekerjaan keras yang ia lakukan di usianya yang masih sangat belia kala itu.Membuatnya menjadi wanita mandiri dan tahan banting.
Kini ia sudah bekerja hampir lima tahun bersama Andrew dan Livia.Ia sangat bersyukur dipertemukan dengan sepasang suami istri baik hati itu.Pekerjaannya menetap.Ia tak perlu lagi panas panas an di jalan hanya demi mencari sesuap nasi untuk dirinya dan sang kakak.
Ya....Andrew dan Livia memang sangat baik padanya..
Sepeda tua peninggalan sang paman terus dikayuhnya....
Sepuluh menit berselang,ia sampai di sebuah rumah sederhana dengan halaman rumput hijau yang nampak asri dengan beberapa tanaman serta jalan setapak berbatu menuju teras rumah nya.
Dari kejauhan mata indah Azizah menyipit.
Dilihatnya disana,sebuah mobil mewah dan dua buah sepeda motor terparkir di depan rumahnya.Sekelompok pria berpakaian serba hitam nampak berkerumun di teras rumah yang tak seberapa luas itu..
ada apa ini???
...----------------...
***Dear readers.....
ini novel ke empat ku.....
mohon maaf....ini masih jarang up....karena ini cuma novel sampingan sambil menunggu novel ke 3 yang lagi on going tamat......
jadi ini mungkin belum bisa up tiap hari ya.......akan up efektif saat novel ketiga sudah tamat
...
baca juga novel lainnya
yukk.....yang sudah baca boleh kasih dukungannya dulu.....🥰***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
siti yanti
tadinya lagi baca judul "Angkasa..... " eh pas baca di part satu kek nya ada yg kurang lengkap alur kisah ceritan yg ada di novel kisah Zack nd Zizah,jadi yg itu tak cansel dlu bacanya mampir dulu deh disini
2023-10-29
2
Al Fatih
kangen dgn kisah zack dan azizah...,, balik lagi aq k sini...
2023-07-25
1
Lilisdayanti
aqu mampir thur tapi maaf kalau aqu jarang koment,,tapi aqu kasih lek saja,,aqu agak malas mau koment masalahnya jaringan yg bikin setres 🤭🤭
2023-05-16
1