Pendarahan

"Iya, aku memang selingkuh, lalu kamu mau apa, hah?!"

Deg....

Hancur sudah kati Kanaya mendengar pengakuan suaminya, ia sampai menjatuhkan baju-baju yang masih ia pegang.

Air matanya menetes membasahi pipinya, dan hatinya terasa sakit di kala cinta terbagi.

"Jadi ini alasan sikapmu berubah? jadi ini alasan kamu jarang pulang karena ada orang lain di luaran sana?"

"Iya, dan semua tebakanmu benar semua. Sekarang kamu sudah tahu kan kalau aku selingkuh? dan aku harap kamu jangan pernah bilang masalah ini kepada Mama! Atau," Tristan mencengkram dagu Kanaya.

"Aku akan merusak wajah jelekmu ini. Ck, menjijikan banyak jerawat." Tristan meneliti setiap penampilan Kanaya.

Mata berkacamata bulat, pipi berjerawat, baju daster gombrong. Padahal dulu Kanaya terlihat cantik di mata Tristan.

Kanaya mencengkram daster yang ia kenakan menangis akan nasib rumah tangganya kedatangan orang ketiga.

Dia mendongak menatap mata suaminya. "Kenapa kamu tega khianati ku, Mas? apakah pengorbanan ku selama ini kurang? apa salahku sampai kamu tega menduakanku?" lirihnya menahan sesak di dada.

"Lihat penampilan mu! Sekarang kau terlihat jelek dan sekarang aku tidak membutuhkanmu karena aku malu mempunyai istri jelek seperti mu, Kanaya. Aku malu di ejek teman-teman ku, aku malu setiap membawa kamu pergi kamu mereka bilang kamu tidak pantas jadi pendampingku!"

Tristan menarik tangan Kanaya membawanya ke cermin. "Lihatlah kamu yang sekarang! Lihatlah Kanaya!" Dia mengangkat wajah Kanaya supaya mau melihat ke cermin.

"Kamu itu cupu, kamu itu sekarang berjerawat, dan lihat bajumu daster mulu. Dulu aku menikahimu memang karena aku menyukai wajah cantikmu. Tapi setelah menikah aku jadi tidak menyukai penampilanmu."

"Bagaimana aku bisa merawat diri, sedangkan kamu larang aku bekerja dan untuk membeli skincare pun aku tak bisa sebab kamu tak memberikan uang. Kamu hanya memberi uang untuk keperluan rumah saja, Mas." Jawab Kanaya melepaskan cengkraman tangan Tristan di pipinya.

"Kamu melawanku? sudah berani kamu menjawab ucapan suamimu. Dasar istri kurang ajar."

Plak...

Tamparan di layangkan Tristan pada istrinya. Kanaya semakin menangis menjadi.

"Seharusnya kamu bersyukur aku nikahi dan kalau aku tidak menikahimu mungkin kau sudah terlunta-lunta di jalanan. Kau ingat, kau hanyalah anak yatim piatu dan kau itu miskin Kanaya, kau hanya beruntung karena Ibuku berbaik hati menampungmu di rumahnya," sentak Tristan meninggalkan Kanaya segera memakai pakaiannya dan pergi lagi.

"Mas, kamu mau kemana, Mas? jangan pergi lagi, aku minta maaf, Mas." Kanaya mengejar Tristan mencegahnya pergi.

Tristan tak peduli akan permohonan Kanaya. Dia tetap melangkah keluar dan Kanaya tetap mencegahnya dengan mencekal tangan suaminya.

"Mas jangan pergi! Aku minta maaf," lirih Kanaya memohon suaminya tetap berada di rumah sebab ia punya kejutan untuk suaminya.

Tristan malah melepaskan cekalan Naya secara kasar dan mendorong tubuh Naya secara kasar sampai perutnya terbentur ke meja.

Dan dia kembali pergi meninggalkan Kanaya yang kesakitan memegang perutnya. "Mas, jangan pergi..!"

"Aaaaa, sakit... perutku sakit..." Lirihnya memegang perut yang teramat sakit.

Naya terduduk di lantai menahan sakit, tak ada satupun orang di rumah selain mereka berdua sebab Tristan tidak mau ada pembantu atau supir.

Naya mengesod menggapai telpon rumah. Matanya terbelalak melihat ada darah mengikuti bagian yang ia duduki.

"Tidak, ku mohon selamatkan anakku!" pekiknya menahan sakit sambil berusaha menggapai telpon rumah.

Setelah dapat, ia segera menelpon Ibu mertuanya. "Ha-halo, Mah. To-tolong aku...!" Naya malah pingsan saking tak dapat menahan sakit yang luar biasa di bagian perutnya.

******

Kediaman DELANO

"Halo, Nay. Halo...Halo..." pekik seorang wanita.

"Ada apa, Mah." tanya Papanya Delano.

"Mama juga tidak tahu, Pah. Tapi Naya minta tolong kemudian suaranya tidak ada." Kata Mama Jihan Mamanya Tristan.

Kedua orang tua yang sedang menonton tv pun melihat jam dinding dan jam menunjukan pukul 9 malam.

"Pah, Mama khawatir Naya kenapa-kenapa."

"Kita kesana sekarang juga, Mah. firasat Papa tidak enak mengenai Naya."

Keduanya pun langsung bergegas pergi kerumah Tristan.

*******

Sedangkan Tristan sendiri malah mampir ke tempat club malam. Dia terus menuangkan minumannya dan meneguk habis minuman itu.

Diapun mengambil handphone nya dan langsung menelpon sang kekasih.

"Halo, sayang. Kamu dimana? bisa temuin aku tidak di rumah kita? Aku kangen kamu Emily."

.........

"Baik, sayang. Aku akan tunggu kamu di rumah kita ok, muahhh, dadah sayang."

.........

**********

Di tempat yang berbeda, Emily kekasih Tristan tersenyum girang dapat telpon dari kekasihnya.

"Iya, halo. Aku lagi di rumah. Baik sayang, aku akan segera kesana. Aku juga kangen kamu."

............

"Ok, muuuahhh, dadah juga sayang."

Dia yang baru saja ingin tidurpun tak jadi dan segera bersiap-siap pergi meninggalkan suami butanya.

"Sorry Andrian, aku tidak mau terus menerus mengurusi suami cacat dan buta seperti mu. Hartamu sudah habis untuk pengobatan mu, dan sekarang saatnya aku ninggalin kamu," batin Emily menatap suaminya yang tertidur di ranjang.

Dengan mengendap-endap, Emily keluar dari rumah meninggalkan sang suami demi kekasih cinta pertamanya.

*******

Kediaman TRISTAN

"Naya, kamu dimana, Nak?" teriak Mama Jihan berlari duluan meninggalkan suaminya di mobil.

Jihan mengernyit heran melihat pintu rumah terbuka, dia pun semakin khawatir dan langsung masuk. Seketika matanya melotot melihat darah di dekat meja ruang tamu dan iapun mengikuti darah itu.

Tubuhnya mendadak lemas saat melihat tubuh menantunya tergeletak di lantai dekat telpon rumah. "Kanaya...!" jerit Jihan segera memangku kepala Naya.

"Papa....tolong...!!! Kanaya, Pah."

Papa Marko pun berlari mendengar teriakan Istrinya. Dia juga tak kalah kaget melihat Kanaya. "Mah, apa yang terjadi?"

"Pah, tolong Naya, Pah! Cepetan!" teriaknya khawatir dan cemas.

Marko pun segera membopong tubuh menantunya membawanya ke rumah sakit.

*********

Rumah sakit

Marko dan Jihan menunggu di depan ruang ICU, keduanya cemas menunggu hasil pemeriksaan.

Setelah menunggu beberapa saat kemudian sang dokter keluar. "Keluarga pasien?"

"Kami, Dok." jawab keduanya. "Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Jihan.

"Maaf, Bu, Pak, apa sebelumnya kalian tahu bahwa anak kalian sedang hamil?"

Jihan dan Marko saling lirik, "Tidak dok. Memangnya kenapa?" tanya Marko.

"Begini, Pak. Saat ini anak kalian sedang dalam kondisi hamil muda dan usianya baru 5 minggu. Tapi, akibat benturan keras yang mengenai perutnya membuat janin yang ia kandung tak dapat terselamatkan. Jadi kami terpaksa harus melakukan kuret dan kami meminta persetujuan keluarganya terutama suaminya," jelas Dokter panjang lebar.

"A-apa?! ku-kuret, anak saya hamil?" tanya Jihan terkejut.

"Lakukan yang terbaik untuk anak saya, Dokter!" kata Marko.

"Baik, kalau gitu kami akan segera melakukan tindakan. Kalau gitu saya permisi dulu."

"Pah, kita kehilangan cucu yang belum sempat kita ketahui." lirih Jihan menangis mengetahui cucunya sudah tiada.

Marko memeluk istrinya. "Kita telpon Tristan dan kita harus kasih tahu dia."

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Fhebrie

Fhebrie

jangan jd wanita lemah naya

2023-01-25

0

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Blm tau kalau anaknya selingkuh

2022-12-16

0

Umi Abi

Umi Abi

haduh greget aku sama tristan

2022-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Tanda Merah Di Baju
2 Pendarahan
3 Kehilangan
4 Aku Tidak Selingkuh
5 Perdebatan
6 Aku Mau Cerai!
7 Mengikuti
8 Kau Selingkuh Aku Mendua
9 Ceraikan Aku!
10 Mulai Bekerja
11 Aku Tidak Mau
12 Kediaman Aldo
13 Permintaan Maaf Naya
14 Titip Naya
15 Mimpi
16 Terkejut
17 Pengakuan Emily
18 Naya Pulang
19 Permintaan
20 Perawatan
21 Cerita Andrian
22 Saya Pacarnya
23 Mall
24 Surat Gugatan
25 Talak
26 Ucapan Marko
27 Butuh Waktu
28 Tuduhan
29 Kesalahpahaman
30 Mendadak Nikah
31 Perubahan Naya Dan Tristan
32 Lima Tahun Lalu
33 Perlakuan Andrian
34 Nasihat Bi Marni
35 Siap
36 PT BEAUTY CARE
37 Kantor
38 Pengakuan Andrian
39 FLASHBACK part 1
40 FLASHBACK part 2 END
41 Maaf
42 Meredamkan Emosi Ala Andrian
43 Ponsel
44 Main tumse pyar kartha Hoon
45 Hareudang
46 Emily Kepo
47 Perubahan
48 Bembantu
49 Di Pecat
50 Claudia
51 Membahas Undangan
52 Aneh
53 Ariel
54 Wanita Idaman Lain
55 Mencari Tahu
56 Mangga
57 Bahagia vs Sedih
58 Pernikahan Jenni & James
59 Surprise I
60 Surprise II
61 Karma Kah Ini?
62 Kabar
63 Histeris
64 Memberitahukan
65 Merajuk
66 Menawarkan
67 Tidak Tahu Malu
68 Keputusan Mike
69 Tidak Mudah
70 Permintaan Maaf Tristan
71 Terkejut
72 Ngidam Yang Aneh
73 Izinkan Aku Bertanggungjawab
74 Perpisahan
75 Mall 2
76 Kebakaran
77 Di Antara Dua Pilihan
78 Akhir Sebuah Cerita
79 EXTRA PART : Menuju Persalinan
80 EXTRA PART : Bahagia ( END )
81 PENGUMUMAN NOVEL BARU
82 Kisah Tristan ( Novel baru )
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Tanda Merah Di Baju
2
Pendarahan
3
Kehilangan
4
Aku Tidak Selingkuh
5
Perdebatan
6
Aku Mau Cerai!
7
Mengikuti
8
Kau Selingkuh Aku Mendua
9
Ceraikan Aku!
10
Mulai Bekerja
11
Aku Tidak Mau
12
Kediaman Aldo
13
Permintaan Maaf Naya
14
Titip Naya
15
Mimpi
16
Terkejut
17
Pengakuan Emily
18
Naya Pulang
19
Permintaan
20
Perawatan
21
Cerita Andrian
22
Saya Pacarnya
23
Mall
24
Surat Gugatan
25
Talak
26
Ucapan Marko
27
Butuh Waktu
28
Tuduhan
29
Kesalahpahaman
30
Mendadak Nikah
31
Perubahan Naya Dan Tristan
32
Lima Tahun Lalu
33
Perlakuan Andrian
34
Nasihat Bi Marni
35
Siap
36
PT BEAUTY CARE
37
Kantor
38
Pengakuan Andrian
39
FLASHBACK part 1
40
FLASHBACK part 2 END
41
Maaf
42
Meredamkan Emosi Ala Andrian
43
Ponsel
44
Main tumse pyar kartha Hoon
45
Hareudang
46
Emily Kepo
47
Perubahan
48
Bembantu
49
Di Pecat
50
Claudia
51
Membahas Undangan
52
Aneh
53
Ariel
54
Wanita Idaman Lain
55
Mencari Tahu
56
Mangga
57
Bahagia vs Sedih
58
Pernikahan Jenni & James
59
Surprise I
60
Surprise II
61
Karma Kah Ini?
62
Kabar
63
Histeris
64
Memberitahukan
65
Merajuk
66
Menawarkan
67
Tidak Tahu Malu
68
Keputusan Mike
69
Tidak Mudah
70
Permintaan Maaf Tristan
71
Terkejut
72
Ngidam Yang Aneh
73
Izinkan Aku Bertanggungjawab
74
Perpisahan
75
Mall 2
76
Kebakaran
77
Di Antara Dua Pilihan
78
Akhir Sebuah Cerita
79
EXTRA PART : Menuju Persalinan
80
EXTRA PART : Bahagia ( END )
81
PENGUMUMAN NOVEL BARU
82
Kisah Tristan ( Novel baru )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!