BAB 3

Zafira sudah berada di loby perusahaan, Zafira menunggu Novi yang akan menunjukan harus kemana ia datang.

Zafira melihat setiap sudut arsitektur di lobi perusahaan itu, sungguh menakjubkan dan sangat mewah.

"Hy Za .... " Sapa Novi.

"Eh Vi, maaf ya merepotkan ! " Jawab Zafira pada Novi.

Novi tersenyum. " Ahh ... tidak kok malah aku senang kamu bekerja di sini, setidak nya kamu tidak perlu panas-panasan lagi Za. "

Zafira memeluk Novi, dan Novi pun mengelus lembut punggung Safira yang berterima kasih padanya.

"Ayo aku antar ke ruang H.R.D " Ajak Novi.

Zafira mengikuti kemana Novi membawa nya. Tiba lah di sebuah ruangan.

"Za, aku antar Samapi sini ya ? Jangan khawatir, sebelum nya sudah aku bicarakan ko pada pihak H.R.D nya. " Ucap Novi meyakinkan Zafira.

"Ya sudah tidak apa-apa Vi, terima kasih banyak ya. " Jawab Safira menatap Novi dengan sendu.

Zafira masuk dan duduk di kursi yang sudah di sediakan. Zafira di tanya beberapa pertanyaan dan Zafira mendengar kan apa saja yang harus dia lakukan dan tidak boleh ia lakukan.

Sistem gajih menurut Zafira lumayan besar, di banding bekerja sebagai Spg. Tapi Safira sangat bersyukur bisa mendapatkan pengalaman itu.

Safira sudah bisa mulai bekerja, dan di berikan lah tiga baju seragam bertuliskan nama perusahaan itu.

Zafira hanya menunggu perintah dari senior nya, Zafira berkenalan dengan beberapa teman sepropesi nya dan respon nya pun berbeda-beda pada Zafira.

Suara Tlp pun berdering, ada beberapa karyawan yang maminta di antarkan teh dan kopi ke ruangan nya masing-masing.

Safira saat itu mendapatkan tugas pertama nya, untuk mengantar teh manis hangat untuk salah satu keryawan .

Dengan sangat hati-hati Zafira membawa teh manis hangat itu, dengan sangat teliti Zafira memperhatikan setiap ruangan, ruangan yang ia tuju akhir nya ia temukan.

Zafira mengetuk terlebih dahulu sebelum masuk sampai yang di dalam ruangan menyuruh nya untuk masuk.

Ada empat orang di dalam sana, namun duduk berbeda-beda kusri, semua mata tertuju pada Zafira.

"Silahkan. " Ucap Zafira meletakan teh manis hangat itu di meja yang memesan nya.

"Kamu O.B baru ? " Tanya salah satu laki-laki yang ada di ruangan itu.

Zafira mengangguk di iringi. dengan senyuman manis nya.

"Manis juga senyum nya. " Puji salah satu laki-laki itu.

"Ahh lu, inget istri di rumah Bro. "Bantah Salah satu teman nya lagi.

"Ya elah gue kan cuma muji senyuman nya saja, bukan ngajak dia nikah. " Jawab laki-laki itu.

Zafira pun keluar dari ruangan itu dan kembali ke tempat ia berkumpul dengan O.B yang lain menunggu perintah selanjut nya.

Hari pertama kerja menjadi OB di perusahaan besar itu sangat Zafira nikmati, hari demi hari Zafira semakin semangat menjadi seorang O.B, karna Zafira mempunyai banyak teman di sana, karna kepribadian Zafira yang selalu rendah hati tak susuah bagi nya memiliki seorang teman atau sahabat di tempat ia bekerja.

Singkat cerita Zafira, sudah menerima gajih pertama nya bekerja di perusahaan itu. Zafira sangat bersyukur bertemu dengan sahabat nya waktu itu.

Di suatu hari Zafira di tugas kan untuk bekerja sampai jam 10 malam, bisa di bilang hari itu Zafira harus lembur, Zafira memenuhi perintah itu karna bukan hanya Zafira saja, beberapa teman nya yang lain pun ikut lembut di malam itu.

Zafira memberitahukan pada Ibu nya jika ia akan pulang terlambat, agar Ibu nya tidak merasa khawatir.

Karna ada Event di perusahaan itu, karna mendapatkan kontrak besar Sang CEO mengadakan sebuah Event yang di hadiri oleh beberapa Orang-orang penting.

Tuan Rajendra semakin berada di kalangan atas saat itu, karna prestasi yang ia capai terus menerus membuat nama nya semakin bersinar.

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam lebih, dan sisa lah 4 orang di ruangan itu, termasuk Tuan Rajendra.

"Gue salut sama lu, hebat ... " Ujar teman dekat Tuan Rajendra yang sama-sama seorang CEO.

Tuan Rajendra hanya tersenyum saat pujian tarus ia dapat tentang prestasi nya.

"Lu yakin hanya merayakan nya segini doang ? Gak party gitu, dimana kek yang banyak hiburan malam nya. " Timpal rekan nya yang lain yang sama-sama teman dekat Tuan Rajendra.

"Di sini sudah cukup lah, ngapain kita cari tempat gituan buang-buang waktu saja. " Jawab Tuan Rajendra ringan.

"Tenang-tenang, karna gue tahu sifat sahabat kita itu seperti apa, jadi gue sudah bawa persiapan sebelum nya. " Ujar Sahabat nya.

"Apa ? " Semua tatapan tertuju pada sumber suara itu.

"Tara ... ini dia. " Salah satu sahabat Tuan Rajendra mengeluarkan dua botol minuman Ber alkohol.

Yang ada di ruangan itu semu menyambut gembira saat melihat botol minuman itu, tapi tidak Tuan Rajendra, dia hanya menggelengkan kepala nya.

"Bisa-bisa lu, bawa minuman itu ke kantor gue. " Umpat Tuan Rajendra.

"Sudah lah bro, cuma satu kali ini ko, lagian kapan lagi kita akan berkumpul seperti ini, sebangar lagi kita masing-masing akan menikah, itu sangat lah sulit untuk memiliki waktu untuk berkumpul seperti ini. " Jawab salah satu sahabat nya.

"Ya sudah-sudah ... " Jawab Tuan Rajendra.

"Tapi ... sebagai solidaritas yang kuat, kita harus sama-sama menghabiskan minuman ini tanpa terkecuali apapun itu. " Timpal sahabat nya lagi.

Semua bertepuk tangan, gelas kecil pun sudah di siapkan di hadapan masing-masing.

Isi botol itu pun sudah di tumpahkan memenuhi gelas masing-masing.

Dalam hitungan ke tiga mereka meminum nya secara bersamaan.

Tuan Rajendra sempat menolak, namun penolakan itu percuma saja.

Satu tegukan sampai lebih dari dua tegukan Tuan Rajendra lakukan, sehingga diri nya merasa pusing dan mabuk.

Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam, kini para sahabat Tuan Rajendra pamit meninggalkan Tuan Rajendra yang terlihat mabuk saat itu.

Saat salah satu kepala O.B melihat semua sudah bubar, Zafira di tugas kan untuk membersihkan ruangan Tuan Rajendra.

Zafira segara masuk hendak membersihkan ruagan itu. Terkejutlah Zafira saat mengetahui Tuan Rajendra sedang tertidur di meja nya tak tahu jika Tuan Rajendra sedang mabuk.

Zafira bingung harus bagaimana, Zafira hanya mengira Tuan Rajendra sedang tertidur dan dia harus membangun kan nya.

Zafira mendekat pada Tuan Rajendra. " Tuan ... Tuan. " Seru Zafira.

Tuan Rajendra tidak mendengar ada yang memanggil nya, dia hanya merasakan pusing dan mual di dalam diri nya.

Tuan Rajendra dengan mata sedikit tertutup berdiri dan menuju kamar mandi, saat hendak terjatuh Zafira langsung menahan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!