Seorang CEO Dingin

Seorang CEO Dingin

BAB 1

Di sebuah rumah mewah yang begitu sangat memukau bagi siapa pun yang melihatnya, namun rumah itu sangat ketat oleh penjagaan baik di dalam rumah atau pun di luar rumah.

Di pagi hari sebuah keluarga sedang berkumpul untuk sarapan pagi sebelum memulai aktivitas mereka masing-masing.

Namun sayang Anggota keluarga itu hanya terdiri dari Tuan Besar Wira Priharja, Tuan muda Rajendra Priharja, dan Kinara Priharja.

Seharus nya ada dua anggota keluarga lagi, tapi sayang maut sudah memisahkan mereka.

Kepergian dua anggota keluarga itu sempat membuat anggota keluarga lain nya Drop, karna Nyonya besar Mayang Priharja ( Istri dari Wira Priharja ) dan Pradipta Priharja (Kakak dari Rajendra Priharja ) harus mengalami kecelakaan maut bersamaan saat kedua nya hendak pergi ke sebuah pusat perbelanjaan.

Walaupun begitu Tuan besar Wira Priharja tidak ingin mencari Ibu pengganti untuk anak-anak nya mengingat Umur nya yang sudah tidak muda lagi.

Sarapan di pagi hari itu pun telah usai, Waktunya Tuan muda Rajendra memulai aktivitas nya.

"Rif apa mobil nya sudah siap ? " Tanya tegas Tuan Jendra pada Asisten nya lewat sambungan Tlp.

"Sudah Tuan, saya sudah di depan rumah Tuan. " Jawab Rifki sigap.

Tuan Jendra berjalan dengan gagahnya, Di usianya yang baru menginjak 28 tahun, Tuan Rajendra sudah mendapatkan julukan seorang CEO muda dan sukses di kalangan nya.

Rifki yang sudah lama menjadi ajudan setia Tuan Jendra dengan cepat membukakan pintu mobil untuk Tuannya.

"Silahkan Tuan ! " Ucap Rifki dengan gagahnya.

"Kita langsung ke kantor, " Ucap Tuan Jendra datar.

Rifki hanya menganggukan kepalanya, dan langsung paham apa yang di perintahkan oleh Tuannya.

Dalam perjalanan Tuan Jendra hanya memainkan Ponselnya, mengecek setiap saham yang ia tanam di semua perusahaan besar di Indonesia.

Bukan hanya itu Tuan Rajendra juga pemegang saham terbesar di salah satu Bank di Indonesia.

Untuk itulah keluarga Priharja semakin menaiki peringkat keluarga terkaya saat Tuan Rejendra Priharja berhasil menjadi Laki-laki sukses di bidangnya.

"Sialan Macet, Rif apa kita tidak bisa lewat jalan lain nya ? " Ucap kesal Tuan Jendra.

"Tidak bisa Pak, menurut informasi jalan pintas disana banjir Tuan, akibat hujan deras semalaman. " Jelas Rifki.

"Ahh sial, ini apa lagi orang pake ketuk-ketuk kaca mobil segala, " Dengus kesal Tuan Jendra pada pengemis jalanan.

"Biar saya yang selesaikan Tuan. " Ujar Rifki tidak tega jika sampai Tuan Rajendra memarahi pengemis itu.

Rifki keluar mobil dan memberikan selembar uang dan ia berikan pada pengemis itu, pengemis itu pergi dan tidak mengetuk pintu lagi.

Rifki kembali ke dalam mobil dan mendapatkan teguran dari Bos nya.

"Kamu itu jangan segampang itu mengasihani orang, dia masih sehat ko. Emang dasar nya saja dia itu pemalas. " Dengus Tuan Rajendra pada Rifki.

Rifki tidak menjawab untuk membela dirinya, namun Rifki hanya mengatakan " Baik Tuan. " Agar permasalah nya tidak panjang.

Hampir beberapa jam Tuan Rajendra terjebak macet, membuat nya sangat kesal dan pasti semua orang yang ada di kantor akan kena imbasnya.

Tuan Rajendra adalah pribadi yang keras tidak ada sisi lembut nya sama sekali.

Jika dia sudah berkata tidak, maka ucapan itu akan menjadi ultimatum yang paten bagi siapa pun. Memang Tuan Rajendra di didik sangat keras oleh Ibu nya, tidak ada rasa kasihan sedikit pun jika sudah melakukan kesalahan di matanya.

Tuan Rajendra sampai di perusahaan yang merupakan pusat dari beberapa cabang yang ada di Indonesia. Semua tertunduk pada nya, tidak ada yang berani mengangkat kepala nya jika Tuan Rajendra masih terlihat dan belum masuk ke dalam ruangan.

Di dampingi oleh Rifki Tuan Rajendra masuk ke dalam ruangan kerjanya, semua harus terlihat rapih kalau tidak semua O.B yang ada di perusahaan itu kan kena sangsi.

"Tuan mau minum apa ? biar saya buat kan. " Ujar Rifki meletakan jas dan tas pribadi Tuan Rajendra.

"Kopi saja, setelah itu kamu oleh pergi dan jemput adik saya sekolah. " Jawab Tuan Rajendra sambil memijat kening nya.

"Baik Tuan. " Jawab tegas Rifki.

"Bagaimana tidak pusing, gaya hidup nya keras seperti itu. " Batin Rifki.

Bagi Tuan Rajendra tidak ada yang tidak mudah, tuntutan pekerjaan membuat nya harus bersikap tegas, tidak ada rasa kasihan sedikitpun bagi siapa pun yang melakukan ke salahan di mata Tuan Rajendra.

Walaupun begitu Tuan Rajendra adalah Bos besar yang sangat bijaksana dalam menghargai kinerja semua karyawan nya, jika ada yang berprestasi tidak segan-segan dia akan memberikan hadiah, namun jika salah satu karyawan nya berbuat kesalahan patal, maka tidak ada maaf bagi siapa pun yang melakukannya.

Di dalam pikiran Tuan Rajendra hanyalah karir,bisnis dan keluarga yang harus ia pikirkan benar-benar, yang lainnya hanyalah sebuah mainan.

Termasuk saat diri nya ingin menghabiskan waktu dengan sebuah hiburan, jika ada wanita yang bersama nya ia anggap hanya lah sebagai permainan semata.

Tidak ada satu wanita pun yang ada di dalam hati seorang Tuan Rajendra, semua sama di mata nya hanya uang yang para wanita ingin kan, untuk itu dia tidak ingin memikirkan wanita di dalam hidupnya.

Segelas kopi hitam dengan sedikit gula sudah datang di meja Tuan Rajendra, hanya Rifki yang tau selera Tuan Rajendra jika saja ada kesalahan jangan heran jika semburan kopi panas itu mendarat di wajah siapa pun yang ada di hadapannya.

Untuk itulah Tuan Rajendra mempertahankan Rifki sebagai tangan kanan nya, tak heran jika Rifki mendapatkan bayaran yang pantastis dari Tuan Rajendra .

Semua pasilitas mewah Rifki dapat kan, mulai dari rumah, kendaraan dan yang lain nya. Begitulah Tuan Rajendra jika sudah cocok dengan seseorang.

Tapi di di balik itu, Rifki harus siap seandainya Tuan Rajendra sedang bosan atau kesal dia harus siap menjadi supir pribadi Tuan Rajendra kemana pun Tuan Rajendra ingin pergi Rifki harus siap 24 jam.

Bahkan Rifki tidak ada waktu banyak untuk diri nya sendiri. Demi keluarga nya Rifki rela bekerja banting tulang yang penting kehidupan keluarga nya di kampung menjadi lebih baik.

Sesuai perintah Rifki menuruti perkataan Tuan Rajendra untuk menjemput Kinara di sekolah nya.

Adik bungsu Tuan Rajendra Kinara Priharja kini sedang mengenyam pendidikan di kelas dua Sekolah menengah atas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!