"TIDAK ... MAAAS...MAS YUSUF CEPAT LIHAT INI."
Lisa yang baru saja merebahkan diri pun terlonjak kaget mendengar teriakan Mona.
"Mama!"
Geges Lisa beranjak dari kasurnya dan langsung membuka pintu menuju sumber suara, sesampai nya di Ruang keluarga di sana sudah ada Yusuf yang sedang mengusap-usap punggung Mona.
"Ada apa?Mamah kenapa yah?"tanya Lisa penuh khawatir.
"Eeh...ini Lis, Mamah mu ... tidak apa-apa."
"Tidak apa-apa bagaimana? Lihat ini Mas." Seru Mona tidak terima.
"Lisa lihat ini?" Mona menunjukkan sesuatu yang ada di tangan nya.
Lisa langsung menyipitkan mata melihat benda yang sedang di pegang Mona, lalu Lisa pun membuang nafas kasar.
"Lisa, ini gaun mahal Mama kamu Lihat ini robek Lisa? padahal Mamah baru memesan nya di butik termahal dan terbagus di kota ini."
Lisa masih tetap diam tak menggubris perkataan Mona.
"Aduh ... bagaimana ini Mas, padahal aku akan mengunakan gaun ini Lusa di acara pernikahan Lisa?"
"Sudah lah Mon, kamu jangan berlebihan seperti ini, kan kamu bisa membelinya lagi." Celetuk Yusuf dengan enteng.
Perkataan Yusuf membuat Lisa Heran sekaligus terkejut, pasal nya gaun yang kini tengah di tangisi oleh Mona adalah gaun dengan harga yang tidak murah.
Bahkan sangat mahal, melihat BRAND yang ada pada baju itu mungkin harganya setara dengan gaji nya di rumah makan selama satu tahun,
dari mana Yusuf dan Mona mendapatkan uang sebanyak itu, bahkan dengan enteng nya Yusuf menyarankan Mona untuk membeli nya lagi.
"Ayah. dapat uang dari mana untuk membeli gaun semahal ini?" Tanya Lisa menyelidik.
"Eeemm ...itu..itu Lisa...."
Yusuf bingung harus menjawab apa. dia tengah memutar otak untuk memberi jawaban yang tepat.
"Ini Mamah dapat uang arisan Lis," ucap Mona dengan cepat. sambil menepuk pelan lengan Yusuf Mona tau kalau Yusuf tengah gugup dan bingung menjawab pertanyaan Lisa.
Tanpa rasa curiga sedikitpun Lisa mengangguk. lalu pamit masuk kembali ke kamar nya.
*A*ku kira ada apa, bikin kaget saja. batin Lisa.
Melihat Lisa yang hilang di balik pintu kamar nya, Mona dan Yusuf pun bisa bernafas dengan lega.
"Jangan sampai Lisa tau kita dapat uang dari mana," tegas Mona pada suaminya.
"Kamu yang terlalu heboh tadi, membuat Lisa keluar dari kamarnya."
"iya ...iya... aku minta maaf mas." ucap Mona.
...****************...
Hari yang di tentukan pun tiba, hari yang seharusnya menjadi hari paling bahagia bagi semua pasangan yang ingin mengikat cinta mereka dalam ikatan suci Pernikahan.
Ya pasti mereka akan bahagia jika pasangan yang saling mencintai satu sama lain, berbeda hal nya dengan Lisa dan Kaisar yang baru pertama kali bertemu. apa kah ada rasa cinta di antara mereka.
Door.. dooor... door....
Ini suara ketukan pintu bukan suara tembakan, tapi karena si pengetuk pintu melakukan nya dengan tenaga dan melebarkan telapak tangan nya, hingga tercipta lah bunyi seperti sedang ada perang.
Cklek...pintu terbuka.
Menampilkan sosok menawan dan rupawan menjulang dengan setelan jas formal berwana hitam berselipkan bunga kecil di salah satu sisi kerah jas.
Dia adalah Kaisar yang sudah berpenampilan sempurna di hari pernikahan nya.
"Nenek, ada apa?" tanya Kaisar.
Wanita yang menggedor pintu kamar Kaisar adalah Nenek Julia, istri dari Kakek Marwan.
"Batal kan Kai, batal kan pernikahan ini," bentak Julia.
Kaisar melengos tak menanggapi omongan Julia yang terlihat sangat kesal,
terlihat dari wajah nya yg merah padam bertanda sedang menahan amarah, tapi Kaisar malah masuk kembali ke dalam kamar nya tak memperdulikan Julia.
Tak tinggal diam Julia pun ikut masuk kedalam kamar.
"Kai Sayang, Nenek minta batalkan pernikahan ini, kamu tidak pantas menikahi wanita seperti itu, dia tidak sepadan dengan keluarga kita dia tidak pantas menikah dengan mu Kai," ucap Julia sambil menggenggam lengan Kaisar.
"Tidak bisa Nek, Nenek tau kan aku tidak pernah bisa menolak keinginan Kakek." ucap Kai.
"Kalau begitu biar Nenek yang bicara pada Kakek mu Kai."
"Tidak nek, acara pernikahan nya hari ini dan aku harus pergi ke rumah calon istri ku."
"Tidak! pernikahan ini tidak boleh tejadi Kai."
"Memang nya kenapa? aku setuju dengan pernikahan ini, jadi pernikahan ini akan tetap terlaksana,"tegas Kaisar yakin.
"Bagaimana dengan Anggel?"
Deg... hati Kaisar bagai di tancap dengan tombak ketika mendengar nama wanita itu di sebut.
Tatapannya tajam ke arah Julia seolah-olah mengisarat kan jangan sebut nama wanita itu.
Julia yang mendapat tatapan mematikan dari Kaisar menjadi gusar dan takut,
tapi dia harus tetep melakukan ini, melakukan semua cara agar Kaisar tidak jadi menikah dengan wanita pilihan Kakek Marwan.
Meskipun Nama Anggel nama yang menjadi Larangan untuk di bahas bahkan hanya sekedar di sebut, tapi Julia tidak peduli, Julia yakin bahwa Anggel adalah Ratu di hati Kaisar.
"Kaisar, Nenek tau kamu hanya mencintai Anggel, tunggu lah nak sebentar lagi Anggel pasti datang menemui mu kalau Anggel tau kau menikahi perempuan lain dia pasti akan sangat sedih dan kecewa," Julia bicara sambil memasang wajah sendu mencoba meyakinkan Kaisar sambil mengengem tangan Kaisar.
alih-alih luluh, tapi Kaisar malah menepis tangan Julia.
"Cukup Nek, aku harus pergi sekarang." tanpa menjawab sedikit pun perkataan Julia, Kaisar segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
Di pintu kamar Kaisar berhadapan dengan Jhon sekertaris nya, di lihat di wajah Jhon Kalau dia sedang merasa kesal dan menahan amarahnya, entah apa yang terjadi pada Jhon.
"Ada apa?" tanya Kaisar yang sedikit heran Dengan ekspresi wajah Jhon.
"Kakek Marwan sudah menunggu anda di bawah Tuan." ucap Jhon datar.
Segera mereka menuruni tangga. untuk menuju mobil dan di sana sudah ada Kakek Marwan sedang menunggu.
"Kaaai....tunggu Kai, kamu tidak boleh menikah dengan wanita itu kamu hanya boleh menikah dengan Anggel." Julia tergesa-gesa menuruni tangga menyusul Kaisar dan Jhon.
Julia belum terlalu berumur dia masih sangat cantik dan terlihat sangat muda, bahkan usia nya pun tidak jauh berbeda dengan Larasati Mamah Kaisar, oleh karna itu dia mampu berjalan cepat bahkan berlari di tangga.
"Urus nyonya" titah Marwan pada pengawal yang berdiri di samping nya.
"Baik tuan."
Pengawal itu pun segera mencekal lengan Julia yang ingin mengejar Kaisar, sementara kaisar dan Kakek Marwan sudah masuk di dalam mobil bersama Jhon dan Sanusi.
Mobil melaju dengan kecepatan cukup tinggi sehingga dalam hitungan detik mobil itu sudah menghilang dari pandangan Julia.
"Kurang ajar! berani kamu melakukan ini hah, lepas kan aku," bentak Julia dan terus memberontak.
Tapi pengawal yang berbadan besar dan berotot itu sama sekali tidak menggubris nya.
...*******...
Di dalam Mobil. Kakek Marwan duduk bersebelahan dengan Kaisar sementara Jhon duduk di sebelah Sanusi yang berada di belakang kemudi.
Lama terdiam tanpa ada yang membuka suara sedik pun, mereka trdiam dalam fikiran masing-masing.
Hari yang seharusnya menjadi hari paling bahagia justru malah di mulai dengan drama yang di ciptakan Julia, yang membuat hati Kaisar menjadi kacau, tp sebisa mungkin Kaisar tetap terlihat tenang di depan Kakeknya.
"Dia tidak ikut?" Kaisar mulai membuka suara untuk mencairkan hati nya yang sedikit tegang dan Kaisar juga ingin tau apa kah orang yang di maksud (dia ) ikut atau tidak,
karna dia tidak melihat mobil lain yang ikut bersama nya.
"Ibu mu sudah berada di rumah calon istri mu, dia pergi bersama Luna." ucap Kakek Marwan.
"Aku tidak sedang bertanya tentang wanita itu," sangkal Kaisar.
"Tapi yang kau maksud DIA itu ibu mu kan?"
Kakek sengaja menekan kan kata DIA sambil menatap mata Kaisar, Kaisar pun hanya diam dan langsung mengalihkan pandangan nya ke depan.
"Kai." panggil Kakek.
"iya," jawab Kaisar sedikit kesal.
"Kakek meminta satuhal pada mu, Tolong jangan sakiti atau lukai hati Lisa jangan pernah mengkhianati nya, dan jangan buat dia menangis buat lah Lisa selalu bahagia." Pinta kakek pada Kaisar dengan sendu penuh ketulusan,
Kaisar menatap lekat wajah yang sudah tidak muda lagi itu,sudah banyak garis-garis kerutan yang menghiasi wajah lelaki itu.
"Kenapa Kakek terlihat sangat menyayangi gadis itu padahal Kakek baru bertemu dengannya bahkan sampe menikahkan aku dengan nya." Tatap Kaisar lekat.
"Selain Lisa adalah Cucu dari almarhum sahabat Kakek, Kakek sangat yakin kalau Lisa adalah gadis yang tepat untuk mu, dia yang akan selalu setia mendampingi mu di saat kau susah atau senang." ucap Kakek dengan lembut dan yakin.
"Berjanji lah pada Kakek Kai, kalau kau tidak akan menyakiti Lisa, dan mulai sekarang kau harus belajar menyayangi dan mencintai Lisa."
"Aku akan mencoba nya."
"Kau harus melakukan nya Kai," tegas Kakek
"Baik." Jawab Kaisar pasrah.
Kakek Marwan pun langsung memeuk Kaisar dengan penuh kasih sayang, sambil mengusap-usap pucuk kepalanya.
"Anak baik." ucap Kakek Marwan pada Kaisar sambil tersenyum.
Kaisar yang merasa di perhatikan oleh dua mahluk yang dari tadi tidak membunyikan suara sedikitpun pun merasa malu, dan langsung melepaskan pelukannya seraya merapihkan jas mahal nya.
Sementa Sanusi dan Jhon hanya bisa diam tanpa bisa berbicara apapun melihat keharuan pasangan cucu dan Kakek itu.
"Lain kali jangan memelukku Kek," kesal Kaisar yang merasa malu kala Kakek nya memperlakukan nya seperti anak kecil yang di usap-usap kepalanya.
"Haa haa... Kakek hanya memeluk mu sesekali Kai, Nanti Lisa lah yang akan sering memeluk mu." Cetus Kakek di iringi dengan tawa nya yang trsendat karna faktor usia.
Kaisar hanya bisa terdiam sambil menatap wajah Kakek kesayangan nya yang tak muda lagi.
Maafkan aku kek, aku tidak tau apa aku bisa mencintai Lisa tapi aku berjanji akan selalu menjaga gadis itu untuk kakek. batin Kaisar.
Kaisar memang lah tidak mencintai Lisa.
Mungkin untuk saat ini belum, tapi tidak tau apa yang akan terjadi hari esok atau nanti berjuta meemori yang terpatri dalam hati ini... (Seperti lirik lagu nya Aneth ya Bun.)
Karna CINTA bukanlah tamu yang datang dan masuk harus menunggu persetujuan dulu dari sang pemilik hati. CINTA mampu menerobos membongkar mendobrak bahkan bisa menghancurkan pertahan hati seseorang, meskipun si pemilik hati menahan dan menghalau nya .... itulah CINTA.
Trimakasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Memyr 67
judulnya membuat penasaran untuk membacanya
2022-10-12
1
Devi Triandani
jgn2 uang dari kakek ya? Mereka ngambil kesempatan. Dasar matre...
2022-10-01
1
Hulapao
harus janji kai
2022-09-16
1