"Apa,,, aku di pecat?! Tapi apa salah saya bu?" tanya ku pada bu Lidya.
Sesampainya aku di kantor, bu Lidya memanggilku, katanya customer vip itu komplain, dan bisa dipastikan kalau perusahan pasti akan memilih konsumen berduit itu dari pada mempertahankan pegawai seperti ku yang hanya baru bekerja dua bulan saja, bukankah sarjana desain interior seperti ku mudah di cari, sementara konsumen loyal seperti pria itu akan sudah di dapatkan, oke,,, lagi lagi uang berkuasa di sini, kalau sudah berurusan dengan uang dan kekuasaan, aku mengalah saja.
Ya sudah lah, aku juga tak ingin berdebat lebih panjang lagi, mungkin memang bukan rezeki ku bekerja di perusahaan ini, itu tandanya Tuhan sedang mempersiapkan tempat kerja yang lebih baik lagi untuk ku, pikir ku mencoba berpositif thinking.
Kalau boleh jujur sih, sebenarnya hatiku kesal, sangat kesal malahan, aku merasa tak melakukan kesalahan yang fatal seperti mencuri misalnya tapi aku langsung di pecat hanya gara gara pria sialan itu, liat aja, aku sumpahin pria ganteng itu jatuh cinta pada ku, nanti biar ku balas perbuatannya ini.
Kata ibu ku gak baik nyampahin orang, tapi kan, aku hanya nyumpahin biar dia jatuh cinta pada ku, apa itu sebuah kejahatan?
Ku hentikan laju motor ku di tepi sebuah taman, aku ingin beristirahat sejenak, menenangkan pikiran ku, sambil mencari alasan untuk ku berikan pada orang tua ku kenapa aku berhenti bekerja.
Aku duduk di sebuah kursi taman di bawah pohon yang rindang, rasanya tenang sekali di sini.
Ku buka tas ku, kalau sedang kesal begini biasanya aku harus menumpahkannya di sketchbook ku, menuangkan ide desain furniture yang ada di kepala ku, siapa tau besok lusa kalau aku punya uang bisa aku wujudkan dalam karya nyata tak hanya sebatas gambar saja.
Tapi ups,,, ku obrak abrik isi tas ku, namun nihil, buku yang aku cari tak ada di sana, ku putar otak dan mengingat ingat kapan terakhir kali mengeluarkan buku itu.
Aku langsung lemas seketika saat aku ingat kalau buku itu sepertinya tertinggal di rumah si pria galak itu, terakhir kali tadi aku menggambar ruangan kamarnya, lalu terjadi huru hara dan berakhir aku meninggalkan tempat itu dengan terburu buru sampai aku lupa dengan sketchbook ku, padahal di sana banyak ide ku tertuang, namun jika aku harus kembali ke rumah itu dan bertemu dengan pria yang sudah menyebabkan aku kehilangan pekerjaan ku, rasanya berat kaki ku untuk menginjakan kaki di sana lagi, gengsi!
Biarlah ku ikhlaskan, daripada harus kembali ke rumah itu.
###
POV Author
Seorang pria tampan terlihat uring uringan, dia adalah Bimo Mahesa cucu satu satunya dari Surya Mahesa pemilik puluhan hotel bintang lima yang tersebar di dalam maupun di luar negeri, nama besar Mahesa Hotel memang tak dapat di ragukan lagi ketenarannya di negeri ini, hampir di setiap kota Mahesa hotel ada.
Bimo pria berusia 30 tahun yang sejak usia 9 tahun di besarkan oleh kakeknya karena kedua orang tuanya meninggal kecelakan pesawat itu tumbuh dengan tempramen yang sangat buruk, mungkin itu akibat terlalu di manjakan oleh Surya, sang kakek, sehingga dia tumbuh menjadi pria yang bersifat egois dan selalu ingin menjadi dominan dan hal itu selalu membuat pusing kakeknya, mungkin ini salah Surya juga, sejak kecil semua keinginannya selalu di turuti Surya, sehingga Bimo terbentuk menjadi pribadi yang arogan, egois, dan dingin.
Bimo adalah satu satunya keluarga yang Surya miliki, pun demikian dengan Bimo, kakeknya satu satunya keluarga yang dia miliki, putra tunggal Surya yang merupakan ayah dari Bimo harus pergi dengan sangat tragis, membuat Bimo kecil harus menjadi yatim piatu, sehingga Surya berjanji akan membesarkan Bimo dengan sepenuh hatinya, hidup Surya dia dedikasikan hanya untuk Bimo.
"Bim, kakek mu ini sudah tua, sudah saatnya kamu menikah dan berumah tangga, mau sampai kapan kamu hidup sendirian seperti ini?" tanya Surya pagi itu.
Bimo menyempatkan mampir ke rumah sakit, melihat keadaan kakeknya yang sudah dua hari ini di rawat di rumah sakit akibat penyakit komplikasinya, ya maklum lah, namanya juga sudah tua, biasanya banyak penyakit tiba tiba muncul.
"Kakek jangan banyak pikiran, yang terpenting saat ini adalah kesembuhan kakek," elak Bimo mengalihkan pembicaraan.
Bimo memang selalu mengelak jika kakeknya sudah membahas masalah pernikahan, rumah tangga, sungguh membuat kepalanya seperti mau pecah saja rasanya.
Bukannya tak ingin menikah dan berumah tangga, namun sayang nya Viona sang kekasih yang sudah 2 tahun lebih di pacarinya itu belum bersedia berumah tangga dengan dirinya.
Viona yang seorang model terkenal itu masih ingin mengejar karirnya di dunia model karena karirnya yang kini sedang menanjak, bahkan Bimo rela merahasiakan hubungannya sedari awal, karena permintaan Viona yang tak ingin kehidupan pribadinya menjadi konsumsi publik dan menjadi buruan para pewarta.
"Bim, mungkin ini permintaan terakhir kakek, tolonglah,mumpung kakek masih hidup,kakek ingin melihat kamu menikah,kakek mohon," lirih Surya memelas.
Surya merasa tugasnya belum selesai, dan dia tak akan pernah bisa meninggalkan dunia dengan tenang jika belum melihat cucu kesayangannya itu menikah.
"Kek, Bimo harus segera ke hotel, ada rapat penting yang harus Bimo hadiri, nanti siang Bimo ke sini lagi," hanya dengan cara menghindar Bimo bisa terbebas dari pembahasan yang tak akan pernah ada ujungnya itu.
Bimo berpura pura akan menghadiri rapat, padahal dia hendak bertemu Viona sang kekasih
yang pagi itu katanya hendak berangkat ke Singapura.
"Gak bisa sayang, kamu itu harus ngertiin aku dong, aku baru saja menanda tangani kontrak dengan salah satu merek tas ternama, setidaknya selama satu tahun ini aku harus tinggal di Singapura," sewot Viona saat Bimo mengutarakan keinginanya untuk menikah dengan nya.
Bimo saat ini sedang di apartemen Viona, tepatnya apartemen yang di belikan Bimo untuk kekasihnya itu, Bimo menyampaikan keinginannya untuk ke sekian puluh kalinya mengajak kekasihnya menikah, namun kesekian puluh kalinya juga, yang di dapatkan Bimo adalah penolakan dengan berbagai alasan.
Entahlah, Bimo seperti sangat tergila gila dengan Viona, kalau itu alasannya karena kecantikan Viona, dengan wajah tampan dan kekayaan yang berlimpah, Bimo bisa mendapatkan puluhan wanita yang lebih cantik dari viona, hanya saja sepertinya Bimo sangat cinta mati pada model itu, terbukti dari kerelaannya menjadi kekasih rahasia yang ak di ketahui publik selama bertahun tahun.
"Apa, setahun? Tapi kamu tak pernah meminta ijin padaku, bahkan tak pernah membicarakan ini pada ku sebelumnya!" protes Bimo yang tak tau menahu tentang rencana kekasihnya yang ternyat akan meninggalkannya selama 1 tahun lamanya.
"Kalau aku meminta ijin pada mu, pasti kamu tak akan mengijinkan bukan? Sudahlah, kamu harusnya mendukung karir ku, sayang. Kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali." dalihnya.
"Aku bisa memberi semua yang kamu inginkan, kamu tak perlu bekerja lagi sayang!" bujuk Bimo.
"Bimo stop! Aku tak suka di larang larang, ini bukan soal uang, ini tentang mimpi ku, ini tentang obsesi ku, kalau kamu tak bisa sejalan dengan ku, lebih baik kita selesai saja sampai di sini!" ancam Viona seperti biasaya jika ada ucapan Bimo yang tak sejalan dengan nya, dia yakin jika Bimo itu tak bisa hidup tanpa dirinya.
Namun sepertinya dugaan Viona meleset, apa yang di dengarnya kali ini tak seperti yang biasanya Bimo ucapkan jika dia mengncamnya dengan kata kata perpisahan.
Kalau biasanya Bimo pasti mengalah tapi kali ini pria itu benar-benar tidak sedang seperti biasanya,
"Oke, jika itu memang mau mu, good luck!" ucap Bimo sambil berlalu meninggalkan Viona yang terpaku sambil mencerna ucapan Bimo yang terasa ambigu.
Kata 'oke' yang di ucapkan Bimo itu oke dia mendukung karir nya atau oke pertanda mengiyakan kalimat Viona yang terakhir tentang perpisahan mereka?
Belum sempat Viona menanyakan tentang itu, Bimo sudah menghilang dari pandangannya, sementara dia pun harus segera ke bandara karena harus segera terbang, lagi pula Singapura itu dekat, besok lusa kalau dirinya sedang tak sibuk, dia akan datang ke Indonesia untuk membujuk Bimo aga tak marah lagi padanya, untuk saat ini biarkan lah saja dulu seperti ini adanya, pikir Viona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Egois banget tu ceweknya Bimo
2023-03-02
0