Berdebar

Sudah tiga minggu berlalu, dan tiga minggu itulah siswa bernama Gavin sudah resmi bersekolah ditempat Aurell mengenyam pendidikannya.

Saat ini Aurell tengah berada dibalkon sekolah, ia tengah bersandar didinding dan menikmati angin seorang diri.

"Wah.. Siapa ini? Ternyata Aurell ya!" ucap seorang pria yang tiba-tiba saja datang dan membuat Aurell hampir terkejut itu.

"Disini adem ya, pantes aja kamu betah disini"

"Ngapain murid baru kesini" ucap ketus Aurell.

Murid baru yang dimaksud oleh Aurell adalah Gavin, siapa lagi kalau bukan dia yang saat ini tengah ikut-ikutan bersandar didinding disamping Aurell.

"Menikmati udara dong" jawab santai Gavin.

Aurell tak membalas ucapan Gavin, ia masih saja memejamkan matanya tak sedikit pun menoleh kearah Gavin.

Gavin yang tak mendapat jawaban itu, mendekatkan wajahnya ke wajah milik Aurell, ia mengamati setiap inci wajah cantik Aurell yang masih terpejam itu. "Wah kamu cantik juga ya, kalau dilihat dari dekat" ucap Gavin didepan wajah Aurell.

Aurell yang dapat merasakan nafas Gavin itu tiba-tiba saja membuka matanya, sedetik kemudian mereka saling bertatapan, sampai kemudian tiga sejoli datang dan refleks Gavin merubah posisinya kembali bersandar didinding.

"Tuhh, si Aurell dicariin juga, ternyata sudah mangkal disini aja" celetuk Gustin yang baru saja datang bersama dengan kedua sahabatnya, Erlan dan Doni.

"Iya nih, disamperin malah gak ada" gerutu Erlan.

Sedangkan Doni diam saja tak berkata.

"Ngapain kalian jemput segala biasanya juga langsung kesini" jawab Aurell tenang.

"Yang namanya sahabat harus soib broo, makanya kita samperin lo dulu, ya ngak lan?" ucap Gustin.

"Iya dong abang" jawab Erlan dengan nada kemayu, yang disambut jitakan oleh Gustin itu.

"Aduhh abang jangan main kasar dong" ucap Erlan sambil mengelus kepalanya yang sakit akibat jitakan Gustin itu.

"Abang pala lu itu, eh btw ada anggota baru nih biasanya kan gak ada orang lain disini selain kita" ujar Gustin mengarah pada Gavin yang duduk disamping Aurell itu.

"Ehh iya deh, siapa tuh rell gebetan lu ya" ujar Erlan.

Aurell yang ditanya itu hanya menghembuskan nafasnya. "Anak baru dikelas gue" ucap Aurell masih dengan memejamkan matanya.

"Ouhh, anak baru, hei anak baru siapa namun lu?" tanya Erlan, Gavin yang ditanya itu tersenyum seketika.

"Nama saya Gavin, saya teman sebangku Aurell" jawab Gavin dengan ramah.

"Wuisss, teman sebangku coyyy, biasanya si Aurell selalu sendiri kan, sekarang dah ada pawangnya broo" ucap gamblang Erlan, memang mulutnya itu selalu mengatakan hal sembarangan beda dengan Doni yang masih tenang berdiri disamping Erlan itu.

"Suttt, mau lu digampar sama Aurell" bisik Gustin memperingati. Seketika Erlan membekap mulutnya dan melirik kearah Aurell.

Aurell menatap sinis Erlan. "Hehe sory rell, mulut ku ini gak bisa diatur" ucap Erlan cegengesan.

Gavin yang memperhatikan interaksi mereka hanya terkekeh pelan. "Wahh Aurell, ternyata kamu punya temen selucu ini ya" ucap Gavin.

"Abaikan saja mereka, mereka itu suka ngomongin yang gak penting" ucap Aurell.

"Pefttt" tawa tahan itu berasal dari Doni. Ia memperhatikan wajah masam dari kedua sahabatnya itu.

"Tega lu rel sama sahabat sendiri" kata Gustin mendramatis.

"Iya nih" lanjut Erlan sambil menempelkan wajahnya dibahu Gustin.

Aurell hanya memutar bola matanya malas, sedangkan Gavin sudah tertawa sambil memegang perutnya itu.

"Eh, gue cabut duluan ya rell, ada urusan dari guru, kita ketemu dikelas nanti" ucap Gavin sambil melihat jam ditangannya itu.

"Wahhh udah main cabut aja nih" celetuk Gustin.

"Iya gue duluan ya guys" ucap Gavin, setelah itu berlalu pergi.

Gustin yang penasaran itu mendekati Aurell. "Eh! Eh! Lu ada hubungan apa sama si itu rell" tanya Gustin kepo sambil mendudukan bokongnya disamping Aurell.

"Iyaa rell, ceritain dong" ucap Erlan yang juga kepo.

"Gak usah didengerin rell, mereka ini memang biang kepo" ujar Dion sambil menghela nafas.

"Gak usah ikut-ikutan deh lu, pergi saja lu ganggu aja" kata Gustin.

"Iya nih si abang dua" lanjut Erlan.

Aurell yang melihat itu hanya mengelekan kepala, lebih baik ia memejamkan mata sejenak dari pada menanggapi tingkah konyol mereka.

...----------------...

Kini Aurell tengah berjalan menuju kelasnya, setiap ia berjalan pasti selalu saja ada yang bisik-bisik dibelakangnya, tentu saja mereka tengah membicarakan Aurell, tapi Aurell hanya acuh tak menanggapi karena seperti biasa ia sanggat malas membalas perkataan mereka yang hanya bisa menimbulkan keributan itu.

Sesampainya dikelas ia langsung saja mendudukan bokongnya dibangkunya itu, yang sudah ada Gavin disana. Bukan hanya Gavin para siswi-siswi juga sudah ada disana, sudah tak perlu ditanyakan lagi mereka berkerumun dibangkunya hanya ingin mengajak ngobrol Gavin bukan dirinya.

Saat sudah ada dibangku, siswi yang ada didepan Gavin itu menatap sinis kearah Aurell.

Merekapun mulai berbisik-bisik.

"Sebenarnya gue gak sudi dateng kebangku ini, kalo bukan ada Gavin" bisik salah satu siswi.

"Iya gue juga males kali, apalagi liat wajahnya itu yang sok angkuh pingin kucakar, plis deh jengkel banget gue kalo ada cewek itu"

"Gue juga jengkel kali"

Bisik-bisik itu masih terdengar ditelinga Gavin, Gavin pun melirik kearah Aurell yang hanya diam dengan santainya sambil memainkan henponenya itu.

"Maaf ya, jika kalian disini hanya ngomongi orang dari belakang lebih baik kalian pergi aja" ujar Gavin sambil tersenyum paksa itu, biasanya ia akan bicara ramah terhadap siswi itu tapi hari ini tidak entah apa yang merasukinya.

"Loh, kok gitu sih Gavin, kita kan masih mau ngobrol"

"Iya nih, apa jangan-jangan, gara-gara cewek itu ya, kamu jadi gak nyaman bicara sama kami"

Seketika Gavin mengubah rautnya menjadi datar. "Maaf ya temen-temen kalian sanggat mengganggu lebih baik kalian pergi saja dari sini" usir Gavin.

Siswi itu pun pergi setelah diusir oleh gavin meraka berlalu sambil mengerutu dan setiap perkataan pasti ada nama Aurell disana.

"Kamu kenapa kok gak mau bales omongan mereka, sepertinya mereka sudah lama giniin kamu ya" ucap Gavin menatap kearah Aurell.

"Sudah biasa" jawab singkat Aurell.

Gavin tiba-tiba memegang tangan Aurell. "Sebenarnya aku kagum sama kamu, kamu dijelekin gak mau bales, mungkin jika orang lain pasti gak mau kalah, tapi kamu tidak membalas bersikap acuh dengan santainya, ini yang membuat aku tertarik denganmu, bukan.... sepertinya sudah dari awal kita ketemu aku sudah ada rasa kagum pada mu" ucap Gavin sambil menatap lembut kearah Aurell.

Aurell hanya diam, ia tak tau harus menanggapi apa, sejak tadi ia merasa gugub dan jantungnya sedari tadi berdebar. Ia baru pertama kali merasakan perasaan aneh itu, ia lebih memilih diam karena tak tau harus berkata apa.

Bersambung.

Dukung author...

Dengan cara like, komen, atau vote.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Gavin sepertinya orang baik

2022-11-13

3

Yuni Triana

Yuni Triana

mantap👍🏻

2022-09-07

0

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

👍👍👍👍👍

2022-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Berdebar
3 Tentang Perasaan
4 Tolakan Halus
5 Kedatangan Eira
6 Banyak Alasan
7 Bertemu Pria Aneh
8 Eira Lagi
9 Cowok Cupu
10 Perkara Makanan
11 Bertemu Lagi
12 Bersama Pria Aneh
13 Percekcokan
14 Bersekongkol
15 Tuduhan
16 Hinaan
17 Bubur Spesial
18 Undangan
19 Kecewa
20 Sagarra
21 Ricuh?
22 Pria Asing
23 Malam Pertunangan
24 Jek
25 Berdansa
26 Marahnya Gavin
27 Bersamamu Membuatku Terlihat Bodoh
28 ????
29 Menerima Keadaan
30 Lebih Memilih Wanita Lain
31 Kesal Karena Sagarr
32 Sebuah Misi
33 Tikus Berkedok Rubah
34 Wanita Pengadu
35 Mengungkap Identitas
36 Party And Surprise?
37 Tampil Memukau
38 Sharky
39 Sang Pemimpin
40 Kekacauan Di Pesta
41 Penyekapan
42 Siksaan
43 Masalalu Kelam
44 Penganiyayaan
45 Hasutan
46 Mala Petaka
47 Pembunuhan
48 Mulanya Pembalasan Dendam
49 Kedatangan Sagarr
50 Murkanya Aurell
51 .......
52 Kedatangan Gerland
53 Sosok Malaikat
54 Alibi Sagarr
55 Tingkah Absur
56 Gavin Lagi
57 Berulah Lagi
58 Menjenguk Aurell
59 Sebuah Rencana
60 Wanita Ular
61 Drama Sang Wanita Ular
62 Membela Wanita Ular
63 Kekasih Idaman
64 Hanya Sebuah Eskrim
65 Merasakan Kenyaman
66 Mengingat Masa Lalu
67 Sebuah Rencana
68 Drama Sang Pengadu
69 Terungkap
70 Sang Penyelamat
71 Gerland Datang
72 Mengingat Masa Kecil
73 Sebuah Peluru
74 Keadaan Kritis
75 Pembalasan Seorang Sagarr
76 Keadaan Berbalik
77 Aurell Rindu...
78 Pulih
79 Terus Menganggu Pikiran
80 Rasya
81 Pertemuan
82 Melepas Rindu
83 Tercyduk
84 Calon Mertua
85 Doni?
86 Sagarr Yang Terabaikan
87 Makan Malam Bersama
88 Berduaan
89 Bocah Mengemaskan
90 Si! Yang Paling Suka Mengejutkan
91 Menerimanya
92 Dia Lagi
93 Si Pikun
94 Kencan Pertama?
95 Kembali Berduaan
96 Kencan Yang Menyenangkan
97 Keributan
98 Lamaran Yang Sebenarnya
99 Menerima
100 Pria Pata Hati
101 Pengaruh Alkohol
102 Sebuah Kesalahan
103 Tanggungg Jawab!!!
104 Repsesi
105 Kebahagiaan
106 INFO! Novel Baru..
107 Novel baru nih
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Berdebar
3
Tentang Perasaan
4
Tolakan Halus
5
Kedatangan Eira
6
Banyak Alasan
7
Bertemu Pria Aneh
8
Eira Lagi
9
Cowok Cupu
10
Perkara Makanan
11
Bertemu Lagi
12
Bersama Pria Aneh
13
Percekcokan
14
Bersekongkol
15
Tuduhan
16
Hinaan
17
Bubur Spesial
18
Undangan
19
Kecewa
20
Sagarra
21
Ricuh?
22
Pria Asing
23
Malam Pertunangan
24
Jek
25
Berdansa
26
Marahnya Gavin
27
Bersamamu Membuatku Terlihat Bodoh
28
????
29
Menerima Keadaan
30
Lebih Memilih Wanita Lain
31
Kesal Karena Sagarr
32
Sebuah Misi
33
Tikus Berkedok Rubah
34
Wanita Pengadu
35
Mengungkap Identitas
36
Party And Surprise?
37
Tampil Memukau
38
Sharky
39
Sang Pemimpin
40
Kekacauan Di Pesta
41
Penyekapan
42
Siksaan
43
Masalalu Kelam
44
Penganiyayaan
45
Hasutan
46
Mala Petaka
47
Pembunuhan
48
Mulanya Pembalasan Dendam
49
Kedatangan Sagarr
50
Murkanya Aurell
51
.......
52
Kedatangan Gerland
53
Sosok Malaikat
54
Alibi Sagarr
55
Tingkah Absur
56
Gavin Lagi
57
Berulah Lagi
58
Menjenguk Aurell
59
Sebuah Rencana
60
Wanita Ular
61
Drama Sang Wanita Ular
62
Membela Wanita Ular
63
Kekasih Idaman
64
Hanya Sebuah Eskrim
65
Merasakan Kenyaman
66
Mengingat Masa Lalu
67
Sebuah Rencana
68
Drama Sang Pengadu
69
Terungkap
70
Sang Penyelamat
71
Gerland Datang
72
Mengingat Masa Kecil
73
Sebuah Peluru
74
Keadaan Kritis
75
Pembalasan Seorang Sagarr
76
Keadaan Berbalik
77
Aurell Rindu...
78
Pulih
79
Terus Menganggu Pikiran
80
Rasya
81
Pertemuan
82
Melepas Rindu
83
Tercyduk
84
Calon Mertua
85
Doni?
86
Sagarr Yang Terabaikan
87
Makan Malam Bersama
88
Berduaan
89
Bocah Mengemaskan
90
Si! Yang Paling Suka Mengejutkan
91
Menerimanya
92
Dia Lagi
93
Si Pikun
94
Kencan Pertama?
95
Kembali Berduaan
96
Kencan Yang Menyenangkan
97
Keributan
98
Lamaran Yang Sebenarnya
99
Menerima
100
Pria Pata Hati
101
Pengaruh Alkohol
102
Sebuah Kesalahan
103
Tanggungg Jawab!!!
104
Repsesi
105
Kebahagiaan
106
INFO! Novel Baru..
107
Novel baru nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!