Tentang Perasaan

Bel berbunyi menandakan jam pelajaran telah usai, berganti dengan jam pulang sekolah.

"Oke anak-anak, bapak berpesan kalian langsung pulang kerumah, jangan keluyuran belajar dirumah dengan benar, sebentar lagi kalian akan ujian untuk kenaikan kelas dua belas, ingat! Nilai kalian semester ini harus bagus jangan mau dikalah dengan anak kelas sebelah, kalian mengerti! "ucap panjang lebar itu berasal dari pak Budi yang merupakan wali kelas dari XI IPA 2.

"Iya pak" jawab serempak dari siswa siswi kelas itu.

"Jangan iya-iya saja, harus dilakungan! Jangan hp.... Teruss kapan kalian majunya, contoh itu Aurell gak banyak tingkah nilainya selalu bagus" ucap pak Budi.

Bukannya didengarkan, siswa siswi itu malah enak bercerita dengan teman sebangkunnya.

"Si Aurell.... Terus yang dibangain, gak ada yang lain apa"

"Bener gue juga lama-lama jengkel kalo nama Aurell terus yang disebut"

Ucap para siswi yang sejak tadi membicarakan Aurell, membuat suasana kembali riuh dengan bisikan-bisikan mereka. Tetap saja walau mereka berbisik-bisik pak Budi yang ada didepan itu tetap mendengarnya karena memang jaraknya agak dekat dengan bangku siswi itu.

"Hei! Malah bicarain orang, kalau kalian merasa iri ya belajar lah" ucap pak Budi dengan nada meledek, setelah itu pak Budi berlalu meninggalkan kelas itu.

"Ah pak Budi ngeselin, cabut aja yuk" gerutu siswi itu.

"Yuk"

Setelah keadaan sudah agak sepi, Aurell bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu. Namun ia terhenti kala lenganya dicekal oleh Gavin yang memang masih ada dibangku.

"Mau pulang kan? Bareng yuk" ucap Gavin.

Aurell tak menanggapi ia mengangkat alisnya dengan ekspresi bingung.

"Udah ayok" ajak Gavin sambil menarik tangan Aurell mengajaknya keluar.

Sesampainya dikoridor kelas Gavin masih memegang tangan Aurell, sampai terdengar suara panggilan pun ia belum melepasnya.

"Reeeel" teriak Gustin memanggil nama Aurell.

Merasa namanya dipanggil Aurell membalikkan tubuhnya menghadap arah suara itu. Dan terlihatlah tiga sejoli yang tengah berlari menuju Aurell kecuali Doni yang masih berjalan dengan tenang dibelakang kedua sahabatnya itu.

Tampak Gustin yang tengah mengatur nafas. "Hahhhhh, ternyata belum pulang lu rel, kirain udah pulang" ucap Gustin yang sudah ada didepan Aurell.

Gustin yang tengah mengatur nafas itu tak sengaja melihat tangan Aurell yang berpengangan dengan tangan Gavin itu.

"Acieee udah main pengang-pengan nih" goda Gustin.

"Mana-mana, wahh Aurell sudah jadian kok gak kasih kabar sih, gak setia kawan deh lu rell" ujar Erlan, sedangkan Doni yang mendengar itu hanya mengelekan kepalanya.

Aurell yang mendengar itu melirik tangannya dan memang benar saja tangannya masih belum dilepas oleh Gavin, ia lalu beralih menatap Gavin yang tenang itu.

Merasa ditatap Gavin menoleh kearah Aurell yang menatapnya dengan datar itu, ia lalu tersenyum dan melepaskan tangannya.

"Hehe sory...." ucap Gavin sambil tersenyum.

Aurell tak menanggapi. "Kalian mau kemana?" tanya Aurell pada tiga sahabatnya itu.

"Kita? Yah nyusul lo lah rell, mau ngajakin lo nih, biasa nongkrong" kata Gustin yang dianguki oleh Erlan.

"Gak bisa gue mau keperpus belajar" jawab Aurell.

"Yahhh... Kok gitu sih rell, gak usah belajar deh kan lu dah pinter" ucap Gustin.

"Iya rell, nongkrong aja lebih enak" kata Erlan menimpali.

"Kalian ikut gue aja, belajar habis itu nongkrong" jawab Aurell dengan muka datarnya itu.

"Gak deh rell, lu tau kan gue anti perpus" ucap Gustin sambil cengegesan.

"Yaudah kalian duluan aja kalo ada waktu nanti gue nyusul" kata Aurell.

"Okelah, kita cabut dulu ya rell" ujar Gustin sambil menarik kedua sahabatnya berlalu dari koridor, sedangkan Doni tampak pasrah saja ditarik oleh Gustin itu. Sebenarnya Doni ingin ikut Aurell tapi entah kenapa sahabat satunya itu malah menariknya juga.

Tersisa Aurell dan Gavin yang ada dikoridor itu, Aurell melanjutkan kembali langkahnya diikuti Gavin yang ada dibelakangnya itu.

...----------------...

Sesampainya diparkiran Aurell yang merasa diikuti itu menoleh kebelakang. "Ngapain ngikutin gue" tanya Aurell.

Gavin yang memang sedari tadi mengikuti Aurell itu tersenyum. "Aku gak ada kerjaan, itu sebabnya aku ngikutin kamu"

"Mending lo pulang aja" ucap Aurell sambil melangkah pergi.

"Ehh, gak bisa gitu dong, kamu mau pergi keperpus kan? Gak usah keperpus besok aja ya, yuk kita jalan-jalan aja" ucap Gavin, ia lantas menarik tangan Aurell tanpa mendengar jawabannya itu.

"Mau kemana? Gue mau belajar" ujar Aurell.

"Udahh besok aja belajarnya, kita seneg-seneg dulu sekaran" jawab Gavin yang masih menarik tangan Aurell.

...----------------...

Kini mereka sudah sampai ditempat tujuan, terlihat banyak orang yang berlalu lalang disana, Aurell memperhatikan sekitar ternyata ia dibawa ketempat wahana bermain oleh Gavin.

"Ngapain ngajakin gue kesini?" tanya Aurell.

"Ya main lahh" jawab Gavin. "Yuk kita coba satu persatu"

Terlihat Aurell yang hanya pasrah saja ditarik oleh Gavin, entah kenapa pria yang ada didepanya itu mengajaknya kesana-kemari padahal mereka baru kenal tiga minggu. Itu pun Aurell jarang mengajaknya bicara.

"Kita main itu dulu ya" ucap Gavin sambil menunjuk wahana yang terlihat ekstrim disana. Aurell tak menjawab ia hanya manut saja mengikuti Gavin dibelakang.

Selesai bermain diwahana itu, Aurell diajak masuk kedalam rumah hantu. Biasanya pada umumnya wanita yang ketakutan dan berteriak histeris jika berhadapan dengan hantu palsu, tapi ini malah laki-laki yang takut pada hantu.

Seperti saat ini Gavin tengah bersembunyi dibalik tubuh Aurell sambil memegang legannya. "Udah gak ada kan hantunya" ucap Gavin yang masih menutup mata.

"Kalo takut ngapain ngajakin masuk kesini" ujar Aurell sambil menghela nafas.

"Ya aku kan penasaran rell" jawab Gavin diselingi nada kegugupan, pasalnya ia malu sisi jeleknya diketahui oleh Aurell. "Udah gak ada kan hantunya?" tanya Gavin lagi.

Aurell melihat sekitar, lantas ia menyerigai seketika. "Udah gak ada" ucap Aurell tenang.

Gavin yang mendengar jawaban itu mendongakan kepalanya. "Sebenarnya gue itu gak takut cu-- Akkkhhhhhgh" teriak Gavin seketika, ia lalu berlari meninggalkan Aurell yang masih ada disana.

"Pfffftttt.. Hahahaha"

Ternyata Aurell membohongi Gavin jika tidak ada hantu diseketirnya, hantunya sudah berdiri tepat didepan Gavin, itu sebabnya Gavin terkejut bukan main.

"Hahhhhh... Itu tadi hantu kenapa bisa deket banget dimuka gue" ucap Gavin yang sudah berada diluar rumah hantu.

Terlihat Aurell yang menghampiri Gavin. "Gara-Gara kamu nih rell, untung jantungku gak keluar tadi" ucap Gavin diselingi nada kesal. Bukannya menjawab Aurell malah asyik menertawakan Gavin.

"Hahahah... Puffttt.. Hah... Hahaha"

"Seneg yaa... Orang lagi jantungan malah diketawain" ucap Gavin kesal.

"Hahaha.. Sory sory tadi lu lucu banget" jawab Aurell masih diselingi tawannya.

Gavin memperhatikan wajah Aurell yang tertawa itu. "Cantik"

"Hah?" tanya Aurell yang tak mendengar suara Gavin itu.

"Kamu cantik kalo ketawa" ujar Gavin sambil tersenyum.

Deg...

Tiba-tiba saja Aurell jadi gugup, ia mengalihkan wajahnya untuk menetralkan rasa gugubnya itu.

"Yaudah yuk, kita kesana kebetulan ada eskrim tuh" ujar Gavin, ia berlalu menuju gerobak yang ia tunjuk tadi.

Sedangkan Aurell masih ada diposisinya entah apa yang ia rasakan saat ini.

"Perasaan apa ini?"

Batin Aurell dalam hati pasalnya ia baru merasakan perasaan itu, ia mengakui jika ada kehangatan didalam hatinya yang sudah lama membeku itu, ia juga mengakui jika disamping Gavin ia merasa nyaman dan juga damai. Sepertinya ia mulai menyukai Gavin saat ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Ternyata ada yang mulai meleleh nih🤗

2022-09-16

0

@Kristin

@Kristin

wkwkwk 🤦

2022-09-16

1

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

likeeeeeee

2022-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Berdebar
3 Tentang Perasaan
4 Tolakan Halus
5 Kedatangan Eira
6 Banyak Alasan
7 Bertemu Pria Aneh
8 Eira Lagi
9 Cowok Cupu
10 Perkara Makanan
11 Bertemu Lagi
12 Bersama Pria Aneh
13 Percekcokan
14 Bersekongkol
15 Tuduhan
16 Hinaan
17 Bubur Spesial
18 Undangan
19 Kecewa
20 Sagarra
21 Ricuh?
22 Pria Asing
23 Malam Pertunangan
24 Jek
25 Berdansa
26 Marahnya Gavin
27 Bersamamu Membuatku Terlihat Bodoh
28 ????
29 Menerima Keadaan
30 Lebih Memilih Wanita Lain
31 Kesal Karena Sagarr
32 Sebuah Misi
33 Tikus Berkedok Rubah
34 Wanita Pengadu
35 Mengungkap Identitas
36 Party And Surprise?
37 Tampil Memukau
38 Sharky
39 Sang Pemimpin
40 Kekacauan Di Pesta
41 Penyekapan
42 Siksaan
43 Masalalu Kelam
44 Penganiyayaan
45 Hasutan
46 Mala Petaka
47 Pembunuhan
48 Mulanya Pembalasan Dendam
49 Kedatangan Sagarr
50 Murkanya Aurell
51 .......
52 Kedatangan Gerland
53 Sosok Malaikat
54 Alibi Sagarr
55 Tingkah Absur
56 Gavin Lagi
57 Berulah Lagi
58 Menjenguk Aurell
59 Sebuah Rencana
60 Wanita Ular
61 Drama Sang Wanita Ular
62 Membela Wanita Ular
63 Kekasih Idaman
64 Hanya Sebuah Eskrim
65 Merasakan Kenyaman
66 Mengingat Masa Lalu
67 Sebuah Rencana
68 Drama Sang Pengadu
69 Terungkap
70 Sang Penyelamat
71 Gerland Datang
72 Mengingat Masa Kecil
73 Sebuah Peluru
74 Keadaan Kritis
75 Pembalasan Seorang Sagarr
76 Keadaan Berbalik
77 Aurell Rindu...
78 Pulih
79 Terus Menganggu Pikiran
80 Rasya
81 Pertemuan
82 Melepas Rindu
83 Tercyduk
84 Calon Mertua
85 Doni?
86 Sagarr Yang Terabaikan
87 Makan Malam Bersama
88 Berduaan
89 Bocah Mengemaskan
90 Si! Yang Paling Suka Mengejutkan
91 Menerimanya
92 Dia Lagi
93 Si Pikun
94 Kencan Pertama?
95 Kembali Berduaan
96 Kencan Yang Menyenangkan
97 Keributan
98 Lamaran Yang Sebenarnya
99 Menerima
100 Pria Pata Hati
101 Pengaruh Alkohol
102 Sebuah Kesalahan
103 Tanggungg Jawab!!!
104 Repsesi
105 Kebahagiaan
106 INFO! Novel Baru..
107 Novel baru nih
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Berdebar
3
Tentang Perasaan
4
Tolakan Halus
5
Kedatangan Eira
6
Banyak Alasan
7
Bertemu Pria Aneh
8
Eira Lagi
9
Cowok Cupu
10
Perkara Makanan
11
Bertemu Lagi
12
Bersama Pria Aneh
13
Percekcokan
14
Bersekongkol
15
Tuduhan
16
Hinaan
17
Bubur Spesial
18
Undangan
19
Kecewa
20
Sagarra
21
Ricuh?
22
Pria Asing
23
Malam Pertunangan
24
Jek
25
Berdansa
26
Marahnya Gavin
27
Bersamamu Membuatku Terlihat Bodoh
28
????
29
Menerima Keadaan
30
Lebih Memilih Wanita Lain
31
Kesal Karena Sagarr
32
Sebuah Misi
33
Tikus Berkedok Rubah
34
Wanita Pengadu
35
Mengungkap Identitas
36
Party And Surprise?
37
Tampil Memukau
38
Sharky
39
Sang Pemimpin
40
Kekacauan Di Pesta
41
Penyekapan
42
Siksaan
43
Masalalu Kelam
44
Penganiyayaan
45
Hasutan
46
Mala Petaka
47
Pembunuhan
48
Mulanya Pembalasan Dendam
49
Kedatangan Sagarr
50
Murkanya Aurell
51
.......
52
Kedatangan Gerland
53
Sosok Malaikat
54
Alibi Sagarr
55
Tingkah Absur
56
Gavin Lagi
57
Berulah Lagi
58
Menjenguk Aurell
59
Sebuah Rencana
60
Wanita Ular
61
Drama Sang Wanita Ular
62
Membela Wanita Ular
63
Kekasih Idaman
64
Hanya Sebuah Eskrim
65
Merasakan Kenyaman
66
Mengingat Masa Lalu
67
Sebuah Rencana
68
Drama Sang Pengadu
69
Terungkap
70
Sang Penyelamat
71
Gerland Datang
72
Mengingat Masa Kecil
73
Sebuah Peluru
74
Keadaan Kritis
75
Pembalasan Seorang Sagarr
76
Keadaan Berbalik
77
Aurell Rindu...
78
Pulih
79
Terus Menganggu Pikiran
80
Rasya
81
Pertemuan
82
Melepas Rindu
83
Tercyduk
84
Calon Mertua
85
Doni?
86
Sagarr Yang Terabaikan
87
Makan Malam Bersama
88
Berduaan
89
Bocah Mengemaskan
90
Si! Yang Paling Suka Mengejutkan
91
Menerimanya
92
Dia Lagi
93
Si Pikun
94
Kencan Pertama?
95
Kembali Berduaan
96
Kencan Yang Menyenangkan
97
Keributan
98
Lamaran Yang Sebenarnya
99
Menerima
100
Pria Pata Hati
101
Pengaruh Alkohol
102
Sebuah Kesalahan
103
Tanggungg Jawab!!!
104
Repsesi
105
Kebahagiaan
106
INFO! Novel Baru..
107
Novel baru nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!