Bab 5 Baru Menyadari

"Sabar napa, Bang. Mungkin dia macet di jalan," jawab Damar santai. Pemuda itu sibuk memainkan ponselnya.

Beberapa lama kemudian, ponsel Damar berdering. Ia segera menerima sambungan dari seseorang.

-"Hey, Tan. Kenapa?"

-"Ha, sekarang? Gak bisa besok apa?"

-"Oke, oke aku kesana sekarang."

Damar mematikan ponselnya dan melirik Kevin yang mulai menekuk wajahnya.

"Bang maaf ya, saya harus pergi. Ada urusan penting soalnya. Abang bisa kan handle sendiri?" Damar menatap dengan perasaan tak enak pada Kevin.

Pemuda itu tampak menghela nafas kesal, tapi pada akhirnya Ia mengangguk juga.

"Makasih, Bang. Aku pergi!" Damar sepertinya sangat terburu-buru hingga Ia berlari meninggalkan Kevin.

Beberapa saat berlalu, sesuai janji, tampak seorang pria memakai masker menghampiri Kevin di tempatnya.

"Benar kau, Kevin?" tanya pria itu. Wajahnya begitu cool, bersih dan sangat wangi. Kevin tau Ia memakai semua barang-barang ternama, dan itu sangat wajar bagi seorang anak dari orang tua ternama.

Sejenak Kevin mengernyit, Ia memainkan bola matanya kesana-kemari guna memahami lebih dulu. "Oh.. iya." Kevin sampai lupa, Ia pun menepuk keningnya sendiri.

"Pak Elang, Bukan?" ucap Kevin, menerka-nerka.

"Yup, maaf saya datang terlambat," jawabnya tenang.

"Silakan duduk, Pak!" Kevin menunjukkan bangku didepannya. Karena mereka akan kembali bernegosiasi. Elang menurut dan mengambil posisinya.

"Bapak mau minum?" tanya Kevin, sambil tersenyum simpul.

"Tidak perlu, Vin. O ya panggil saja saya Elang. Jangan pernah sungkan pada saya, karena saya type orang yang santai."

Elang mengeluarkan amplop coklat dari saku jaketnya. Sudah dipastikan didalamnya adalah uang. Elang menyodorkan uang tersebut, tapi saat Kevin hendak menerimanya. Elang menariknya kembali.

"Tunggu dulu!" ujar Elang, sampai Kevin membulatkan kedua bola matanya.

"Ada apa, Lang?" tanya Kevin. Ia paling benci dipermainkan.

"Apa kau bisa menepati janjimu, soal kesuciannya?" tanya Elang, balik. Ia juga bukan lelaki yang suka dibohongi.

"Aku menikahinya dua hari yang lalu dan aku tidak pernah menyentuhnya sama sekali," jawab Kevin dengan sangat yakin.

Ungkapan Kevin yang baru saja mendadak membuat Elang terkekeh. Ia tidak percaya jika Kevin sudah menikahi wanita bukannya di puja malah akan dijualnya pada pria hidung belang.

"Gila, jadi kau sengaja menjual istrimu sendiri? Kau yakin tidak tertarik dengannya?" tanya Elang lagi, masih tidak mengerti akan jalan pikiran Kevin.

"Aku menikahinya karena suatu alasan," jawab Kevin. Ia enggan membahas alasannya melakukan itu. Karena sebuah dendam yang mungkin Dimas sendiri telah melupakannya.

"Oke, baiklah. Tapi bagaimana jika dia sudah disentuh pria lain sebelum bertemu kamu?" Pertanyaannya Elang kali ini, membuat Kevin membelalakan bola matanya lagi.

"Jadi, mau anda apa?" Bagaimana Ia tahu jika Ia belum membuktikannya sendiri.

"Oke, Vin. Sepertinya anda sangat bingung. Kalau begitu, saya akan membuktikannya sendiri. Jika wanitamu itu tidak suci lagi maka kau harus mengembalikan setengah dari uang ini, bagaimana?" Elang sangat cerdas, jadi dia tahu apa yang harus Ia lakukan agar Kevin tidak berkutik.

"Terserah saja." Tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya sebab pengusaha lain hanya mampu membayar Emeryl kisaran 100-200 JT saja. Itu artinya kalau pun Elang memotong dari separuhnya. Ia tetap mendapat bayaran teringgi.

Elang yang melihat kegelisahan di wajah Kevin tersenyum mengejek, lalu menyodorkan lagi uang di tangannya.

"Ini sebenarnya baru DP, Vin. Paling kisaran 500 JT, sisanya akan saya bayar setelah saya menikmatinya," tukas Elang, dengan santainya. Ia mau lihat dulu apa partner ranjangnya adalah wanita yang luar biasa.

"Baiklah, yang penting. Kau melunasinya besok pagi." Seringai licik tercipta di sudut wajah Kevin.

Karena tak ingin terlalu banyak berbasa-basi Kevin mengantar Elang kedepan pintu kamar yang sudah disediakan sekian rupa agar terasa nyaman.

"Dia didalam...?" tanya Elang lagi. Meyakinkan diri jika Kevin tidak sedang membohonginya

"Tentu saja, itu sebabnya aku berani menawarkannya," Jawab Kevin, yakin.

"Bagus, setelah aku masuk kurang lebih dua menit dan melihatnya. Kau harus mematikan lampu dari luar!" Elang kembali harus mengulangi salah satu syarat permintaanya sebab Ia tidak akan bermain diruangan yang terang.

"Oke, baiklah. Masuk saja!" ujar Kevin kemudian. Sulit juga meladeni keinginan Pria disampingnya itu.

Elang tengah bersiap, menyembunyikan Kepalanya dengan topi jaket dan membenahi maskernya agar siapa pun tidak akan mengenalinya.

Dari balik pintu yang di tutup Elang kembali, Ia benar-benar melihat sesosok wanita berbalut pakaian tidur seksi tengah merenung diatas ranjang. Emeryl sendiri kaget saat melihat Elang tengah berdiri menatapnya dengan sorot mata ja'im.

"Si_ siapa kau?" tudingnya kewajah Elang.

Elang hanya tersenyum kecil, Ia melangkah menghampiri Emeryl dengan langkah gontai.

Emeryl mengkerut, Ia merapatkan diri di pangkal ranjang sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Pikiran negatif mulai berkelana. Pasti itu alasan Kevin menyuruhnya berdandan demikian.

A_ apa Kevin hendak menjualku?...

Tep!

Lampu mendadak mati, dan itu membuat jantung Emeryl seakan mau terlepas. Ia sendiri sangat jijik dengan Kevin yang sudah menikahnya tapi tidak menganggapnya. Tapi malam itu malah di berikan pada pria hidung belang tanpa memberi tahunya. Emeryl merasa malam itu akan menjadi bencana besar untuknya.

"Ck, dia benar-benar menurut," decih Elang seorang. Emeryl tersentak seketika saat Ia merasakan tangan Pria di sampingnya duduk menjamah pangkal pahanya.

"Ih, lepas!" Emeryl menepis dengan kasar tangannya. Ia benar-benar dilanda ketakutan.

Perbuatan Emeryl tak ayal membuat Elang berhenti, Ia malah mencekal Emeryl dengan brutal.

"Lepas! Kamu siapa? Tolong, jangan sentuh aku!" Emeryl berteriak-terik berharap pria mengerikan didepannya tidak akan menjamah tubuhnya. Elang dapat mendengar nafas yang berat dan memburu menerpa wajahnya.

"Diamlah manis, mengapa kau sangat ketakutan? Aku bahkan belum melakukan apa pun padamu," ujar Elang, lenang.

"Hiks.. aku mohon jangan lakukan apa pun. Aku tidak mau, Om," ucapnya menghiba, dan pernyataan Emeryl membuat Elang menertawakannya.

"Kau pikir aku akan melepaskamu begitu saja, Ha? Setelah aku membayarmu dengan sangat mahal pada suamimu, salahkan saja dia mengapa dia menjual mu setelah menikahimu," desis Elang di teling Emeryl.

Tubuh perempuan tersebut tak berdaya, hanya isakan yang bisa didengar Elang dengan nyaring diantara gelapnya malam itu.

Bahkan Elang dan Emeryl sendiri tidak bisa menatap wajah keduanya satu sama lain secara jelas.

Elang mendekatkan wajahnya ke wajah Emeryl dan Emeryl yang tidak mau langsung membuang wajahnya. Namun sayang, Elang tidak membiarkan itu dan malah menarik dan menekan kedua sisi bibirnya kembali kearahnya.

"Jangan main-main, gadis manis atau kau akan menyesali semuanyanya," ancam Elang, suaranya terdengar marah dan Emosi. "Cukup diam dan nikmati permainan kita maka kau akan tenang," lanjut Elang lagi.

Emeryl menggeleng, Ia benar-benar tidak mau mengorbankan kesuciannya demi Kevin yang binal dan kejam untuk mendapatkan banyak uang.

Disela isak tangisnya, Ia dapat merasakan jika Elang telah menempelkan bibir mereka yang sudah tidak tertutup lagi sedang tangan Elang mulai menyentuh kedua bukit kembar yang masih belum sepenuhnya membentuk bongkahan sempurna diusianya.

Entahlah, Emeryl sendiri benci dan muak dengan perlakuan tersebut tapi Ia tak bisa berbuat apa-apa.

Terpopuler

Comments

bobo

bobo

kayaknya si elang itu damar deh y

2023-01-29

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀𝑰voᷠnͦeͮℛᵉˣ

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀𝑰voᷠnͦeͮℛᵉˣ

Semakin penasaran sama Elang,sepertinya dia akan menjadi tokoh berpengaruh disini tapi kok jahat juga sama Emeryl ?

2022-07-10

3

ZaeV92

ZaeV92

nyesek banget 😫

2022-06-27

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!