...💥💥💥💥💥💥💥...
Pulang dari rumah Dimas, Kevin langsung menikahi Emeryl secara sirih di KUA terdekat. Ia tidak mau menunda waktu sebab dengan menikahi Emeryl, Kevin mampu menghancurkan kehidupan Dimas yang sepertinya sangat menyayangi Emeryl.
Selama ini Ia telah menyembunyikan problematika rumit yang tengah terjadi diantara keduanya dua tahun lalu.
Selama ini juga Kevin hanya pura-pura baik didepan Dimas karena hanya dengan begitu Kevin akan membuatnya lebih mudah untuk membalaskan sakit hatinya pada pria itu.
Dimas yang sengaja di jerat uang banyak oleh Kevin akhirnya tergiur juga memakai uang tersebut untuk foya-foya dan kejadian itu rupanya menguntungkan Kevin karena telah di pertemukan dengan Emeryl adiknya.
Maka otaknya yang licik mencuri kesempatan menukar uang yang tak mungkin mampu di bayar oleh Dimas dengan memberikan Emeryl.
Setibanya dirumah, Kevin segera menarik lengan Emeryl masuk kedalam rumahnya.
"Bang, tolong lepas, Bang. Tanganku sakit!" pekik Emeryl. Ia merintih karena tangan Kevin sangat kuat mencekal lengannya.
Kevin tidak menggubris, Ia terus menyeret Emeryl dengan kasar. Tidak peduli jika kaki Emeryl tersangkut undak-undakan rumahnya hingga tergores.
Seorang perempuan cantik yang masih menyiapkan makan malam terperanjat. Tak kala mendengar suara perempuan memohon untuk dilepaskan semakin mendekat kearahnya.
"Sayang, siapa dia? Apa kau belum juga bosan membawa perempuan murahan kerumah kita?" Tanya Lana dengan sorot mata kebencian pada Emeryl. Dia adalah istri pertama Kevin Anggara. Di sakiti dan diduakan oleh Kevin setiap hari sudah menjadi makanan sehari-hari.
Alasan Kevin melakukan itu adalah karena pernikahan mereka sudah terjalin sekitar satu tahun lebih. Tapi Lana belum juga menunjukkan tanda-tanda jika Ia akan hamil.
"Dia adalah madu mu sekarang," jawab Kevin, tegas. Tak ada sedikit pun wajah perasaan bersalah disana.
"Apa?" Lana melongo dibuatnya, tak sampai beberapa dia Ia tersenyum getir. "Biasanya kau akan memadu cinta saja dengan beberapa perempuan. Tapi kenapa hari ini kau malah menikahi wanita yang masih sangat belia," ucapnya setenang mungkin. Ia memperhatikan Emeryl yang masih begitu lugu di matanya.
"Bukan urusanmu, aku tidak akan berhenti sampai kamu bisa hamil anak kita," jawab Kevin lagi, datar.
"He..." Lana tertawa seolah mengejek. "Bagaimana aku bisa hamil jika kau hanya menyentuhku satu kali dalam seminggu dan selebihnya dengan orang lain?" ucap Lana, dengan nada menyedihkan.
"Diam, Lana. Sudah setahun lebih kita bersama, seharusnya kau bisa dengan cepat mengandung tapi mana? Sampai sekarang kau belum juga bisa hamil?" Balasan Kevin membuat Lana mengulum bibir. Ia kalah ucapan dengan Kevin.
Emeryl yang masih di pegang oleh Kevin, jengah. Ia berusaha melepaskan tangan Kevin darinya tapi bukanya di longgarkan Kevin semakin mempererat cengkraman tangannya.
"Bang, tolong lepasin, Bang. Tanganku sakit, Bang," ujar Emeryl lagi penuh permohonan. Ia sampai hampir menangis melihat tangannya memerah.
Lana hanya menggeleng, Ia benci sekaligus tidak tega melihat Emeryl di perlakukan kejam oleh suaminya sendiri.
Kevin tetap tidak menghiraukan keluhan Emeryl karena Ia sengaja akan membuat Emeryl tersiksa di rumahnya. Pria itu kembali menarik Emeryl masuk ke dalam kamar utama. Setelah itu Kevin menghempaskan tubuh Gadis itu di atas King Size hingga ranjang itu bergetar.
Tangis Emeryl pecah, Ia ketakutan melihat Kevin menatapnya dengan mata menyala-nyala seolah detik itu juga Ia hendak menghabisi dirinya.
Pria berusia tiga puluh itu melonggarkan dasinya dan melepas kancing bagian atasnya tanpa melepas pandangan pada Emeryl yang gemeteran. Emeryl takut pria itu akan menjamahnya sekarang juga sedang Ia belum punya keberanian untuk itu.
Kevin mulai bergerak mendekat dan naik keatas ranjang. Dengan seketika Emeryl menggeser tubuhnya mundur.
Emeryl menggeleng kan kepala berulang-ulang, Ia belum mau melayani Kevin. Ia butuh nyali untuk itu.
"Bang, Abang mau apa?" tanyanya dengan nada ragu-ragu.
Kevin tidak menjawab, Ia terus mendekati Emeryl hingga wanita itu tidak menyadari jika Ia sudah berada diujung ranjang dan sebentar lagi pasti akan terjatuh.
"Bang, tolong jangan sentuh aku, Bang. Aku belum siap," ucapnya memelas sambil menyilang kan tangannya ke atas dada.
Kevin yang melihat reaksi Emeryl tiba-tiba tertawa lepas, Ia sangat suka melihat Emeryl tertekan didepannya. Tak ubahnya seperti semut yang bersiap untuk di tekan dengan ujung jarinya lalu mati tanpa perlawanan.
"Hahaha... dasar bodoh. Kau pikir aku nafsu dengan dirimu, ha? Kau masih terlalu ingusan untuk melayani birahiku. Bisa jadi intimu itu akan koyak oleh adik kecilku."
Perkataan Kevin begitu menusuk hati Emeryl, Ia seperti perempuan yang tidak punya harga diri lagi.
Selang beberapa lama sebuah klakson terdengar dari lantai bawah, karena jendela terbuka. Kevin bisa mendengarnya dengan keras.
"Bang Petir, Kak Kevin ada?" teriak Damar di bawah sana.
"Ada, Bos. Dia sedang berada didalam," jawab Petir kaki tangan Kevin.
Perkenalkan dia adalah Damar Arya, adik angkat Kevin Anggara. Pria ini baru berusia dua puluh dua tahun tapi sangat iseng mengganggu Kakaknya yang terkenal sangat arogan tersebut.
"Hai, Kakak ipar dimana suamimu?" tanyanya sambil cengengesan. Menjimpit satu iris kue di depan Lana Sasmita lalu melahapnya tanpa beban.
"Ada didalam, biasalah. Dia sedang menikmati barang barunya," Jawab Lana setengah malas. Ia sibuk mengelap piring dan menatanya diatas meja.
Lekas Damar mengerutkan dahi.
"Barang baru?" gumamnya seorang diri.
"Eh, Kakak ipar. Dia ada di kamar yang mana?" tanya Damar lagi. Ia sangat penasaran dengan perempuan yang menjadi salah satu korban Kakaknya malam itu. Biasanya Lana hanya bercerita saja tapi sampai saat ini Damar tidak pernah membuktikannya secara langsung aksi bejat Kakaknya tersebut. Maka untuk membuktikan perkataan Lana, Damar ingin membuktikan nya sendiri.
"Kemana lagi, kalau bukan kekamar utama. Bukankah dia mengusirku dari tempat itu," jawab Lana. Lagi-lagi tatapan marah tertangkap oleh Damar.
Tanpa pikir panjang, Damar menuju Kamar yang dimaksud Lana lalu menggedor sesuka hatinya.
Dor! Dor!
"Abang, aku ada perlu cepatlah keluarlah!" teriak Damar sekencang-kencangnya.
Rupanya pintu tidak terkunci hingga memperlihatkan Emeryl yang menangis seorang diri di kamar tidur.
Damar merasa miris melihat Emeryl, ada perasaan kasihan pada gadis itu sebab Emeryl memang masih sangat muda.
"Ka_ Kau lihat Kakakku?" tanya Damar, ragu.
Emeryl menggeleng, Ia juga tidak mau tau kemana Kevin meninggalkannya tadi.
"Oh.. Maaf. Ta_ tapi kenapa Kau menangis?" tanya nya lagi basa-basi. Padahal Ia sudah tahu jawaban sebenarnya meskipun Emeryl tidak menjawab pertanyaannya. Damar menatap Emeryl dengan lekat. Gadis itu terlihat sederhana namun tidak dipungkiri jika Ia adalah gadis yang sangat cantik.
Brengsek kamu, Kak. Tega sekali mempermainkan gadis se lugu ini?...
Damar melangkah mendekat, akan tetapi Emeryl masih sangat ketakutan pada semua pria. Sesaat saling menatap keduanya terkejut mendengar suara Kevin di luar.
"Apa? Besok? Kamu yakin barang itu di tahan polisi?" teriak Kevin dari teras kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀𝑰voᷠnͦeͮℛᵉˣ
Kevin ➡ tokoh antagonis yang sangat menyebalkan
2022-07-09
3
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
woooa damar,,,mengingatkan ku pd seseorang 😅
2022-06-25
1
꧁🍒𝕬𝖓𝖓ꪗ_𝖉𝖏𝖚𝖒𝖆𝖉𝖎🍒꧂
visual dan cerita keren
2022-06-23
1