Bab 2 Tetap Waspada

Seminggu kemudian. Fakta mengenai tragedi yang terjadi pada Brata belum terungkap karena gelas jus yang harusnya di bawa ke laboratorium untuk diperiksa sudah di cuci oleh asisten rumah tangga.

Kesehatan Brata mulai membaik, namun ia mengalami kelumpuhan di kakinya hingga pria tua itu harus menggunakan kursi roda. Pria itu juga jarang keluar dari kamarnya karena kondisi fisik yang lemah.

Lova memperingatkan seluruh asisten rumah tangga untuk lebih berhati-hati. Jangan membiarkan orang lain masuk ke dalam rumah. Dan Nur, menjadi orang yang paling Lova tekan.

"Nur, jangan kecewakan saya. Semua makanan dan minuman Bapak harus kamu pastikan keamanan dan kebersihannya."

"Berhati-hatilah Nur!" Berulang kali Lova selalu memperingatkan perawat ayahnya itu agar tak lengah sekalipun.

Ia juga semakin berhati-hati karena dugaannya dan Ken masih menjadi misteri. Apakah benar dirinya ataukan ayahnya yang menjadi target? Ataukah memang keduanya?

Pagi ini, setelah menemui Ayahnya dan memastikan keadaan pria itu baik-baik saja, ia segera menuju meja makan.

Alova menatap sinis Mariska dan kedua saudara tirinya yang sama sekali tidak menunjukkan rasa cemas sedikitpun melihat kondisi Brata.

Ketiganya tak segan memamerkan barang-barang branded yang mereka beli selama liburan di luar negeri.

"Harusnya kakak jalan-jalan ke luar negeri. Supaya tampilan kakak tidak norak begini!" Komentar Mauza sambil menunjuk outfit yang Lova kenakan pagi ini.

"Style kakak seperti SPG parfum," nyinyir Mauza.

Lova tersenyum sinis. Menurutnya pakaian seperti ini yang membuatnya nyaman. Sebuah setelan kerja dari brand lokal ternama yang menjadi langganannya selama ini. Bahkan para pemilik perusahaan besar sekalipun memakai pakaian dengan brand yang sama.

"Ehm!" Mariska berdehem agar putri bungsunya itu tidak banyak bicara. Membuat mood Lova memburuk bisa berakibat fatal untuk suasana rumah besar itu.

"Habiskan sarapanmu, Za," perintahnya.

"Mauren! Antar adikmu sekalian!" Perintah Mariska karena Lova terus menatapnya tanpa ekspresi. Ia hanya berusaha mengalihkan kecanggungan di meja makan yang hanya berisi mereka berempat.

"Ma... Mauren ada meeting pagi, ini!" Tolak gadis berpakaian rapi itu. Sebagai salah satu staff dibagian keuangan, Mauren harus tunduk pada peraturan perusahaan untuk datang tepat waktu meskipun Lova adalah Bos di perusahaan itu.

"Lebih baik naik taxi atau minta antar supir!" Saran Mauren. "Biasanya mama yang mengantar, kan?"

"Mama ada urusan penting," jawabnya cepat.

Lova tersenyum hambar. Urusan penting apa yang membuatmu sampai melupakan suami yang selalu memenuhi kebutuhanmu itu?

Kini, saat ayahku sudah tak berdaya dan keuangan sudah aku yang mengatur, kamu mulai menunjukkan sifat aslimu yang hanya ingin uang ayahku. Dasar licik.

"Mauren, kantor kamu kan searah dengan sekolah Mauza." Mariska pantang menyerah.

"Ehm..." Lova berdehem. Semenjak menjadi pemimpin perusahaan, Lova memang mulai menunjukkan taringnya. Ia tidak ingin di sepelehkan lagi. Terlebih saat ini keuangan di dalam rumah sudah di atur olehnya.

"Jangan berdebat di meja makan." Lova meletakan kain yang ia gunakan untuk menyeka bibirnya di atas meja. "Membuat selera makanku hilang!" ucapnya dingin.

Ketiganya diam. "Ah yaa... ada yang ingin ku sampaikan." Lova yang bersiap berdiri, kembali duduk. Mereka mulai menegang, takut-takut Lova mengurangi jatah bulanan mereka.

Lova menegakkan duduknya. Ia menatap ketiganya bergantian. "Mulai hari ini, Ken akan kembali menjadi asisten pribadi Ayah."

Sebuah kabar buruk yang membuat ketiganya kesulitan menelan lud*ah. Ken akan membuat ruang gerak ketiganya menjadi sangat terbatas.

"Tapi... tapi untuk apa Lova. Ayah juga sudah tidak bekerja di perusahaan lagi, kan?" tanya Mariska meminta penjelasan.

"Ayah perlu orang untuk membantunya ke kamar mandi. Untuk mengantarkannya ke rumah sakit dan untuk menjaganya dari Iblis yang mungkin akan memasukkan racun kemakanannya!" Ucap Lova dingin penuh sindiran.

Mariska dan kedua putrinya menelan lud*ah yang sekeras batu itu.

"Ada mama dan yang lain. Nur juga ada. Atau kita cari perawat pria agar tidak canggung saat merawat ayah?" Mariska memberi ide.

"Jangan paksa. Aku tidak akan merubah keputusanku."

***

Malam harinya...

Lova melangkahkan kakinya memasuki rumah besar yang sudah bertahun-tahun lamanya ia tinggali.

"Bu, baru pulang?" Sapa Ken yang sedang duduk di teras rumah.

"Ah... ya, Ken!" Lova duduk di samping Ken. "Belum tidur?" Ia meluruskan kakinya yang terasa pegal.

"Belum mengantuk," jawabnya.

"Rosa masih perlu banyak belajar." Ia bicara tanpa diminta. Ia juga menyebut nama asisten pribadinya yang baru. Seorang gadis cantik berusia 30an yang merupakan sekretaris senior di kantornya.

"Apa tidak salah menempatkan saya di rumah, Bu. Sementara kantor sedang butuh saya." Tanya Ken.

"Ayah lebih butuh kamu, dan hanya kamu yang saya..." Ken mengangkat telapak tangannya sebagai isyarat agar Lova berhenti bicara. Pria dengan setelan kaos kerah dan celana pendek selutut itu lantas berlari keluar pagar dan berusaha mengejar seseorang.

Lova yang penasaran ikut mengejar Ken. Namun ia tertinggal sangat jauh. Ia memutuskan untuk kembali kedalam rumah. Hal yang pertama ia cari adalah Ayahnya.

Brata sudah tidur. Pria itu tidur sekamar dengan Ken yang menempati satu ranjang kosong di kamar itu. Sementara Nur, menempati kamar belakang. Ia baru akan datang jika Ken menghubunginya.

"Ayah..." bisiknya pelan.

"Tetap berhati-hati, Yah." Ia mengusap tangan ayahnya.

"Kejadian yang lalu mungkin akan terulang lagi."

"Lova belum mendapatkan bukti apapun."

"Menuduh Nur dan yang lain juga tidak mungkin. Lapor polisi juga sepertinya akan membawa dampak buruk pada perusahaan."

"Klien kita bisa saja membatalkan kerja sama jika mereka tahu ada yang berusaha melenyapkan ayah dan aku."

"Ayah... maaf belum bisa selalu di samping ayah." Lova mencium tangan ayahnya.

"Lova janji, akan menjaga amanah yang ayah berikan."

Lova berdiri setelah membenarkan posisi selimut Brata. Tapi ia menghentikan langkah saat pria lemah itu menangkap tangannya.

"Putri ayah. Jaga dirimu baik-baik, Nak." suara lemah itu membuat Lova tersenyum lebar.

"Pasti ayah." Lova kembali duduk. "Ayah tenang saja. Lova bisa menjaga diri."

"Tetap waspada ayah!"

***

Tok... tok...

Pintu kamar Lova diketuk. Ia baru saja selesai mandi dan berganti pakaian dengan piyama satin berlengan panjang.

"Ken?" Ia mengerutkan kening saat melihat pria itu berada di depan pintu kamarnya. Lova melihat kanan dan kiri memastikan situasi aman, lalu meminta pria itu masuk.

"Ada apa?"

"Siapa yang kamu kejar?" Lova menyuruh Ken duduk di sofa. "Tertangkap?"

"Ya, saya berhasil menangkapnya."

"Dia mencari alamat Mariska."

"Ada urusan apa? Mencari alamat, tapi Kenapa gelagatnya seperti pencuri?"

Ken menggeleng pelan. "Pria itu cuma suruhan dan memastikan kalau Mariska tinggal di rumah ini."

"Sekarang dimana pria itu?" Tanya Lova.

"Sudah pergi," jawab Ken sekenanya.

"Kenapa kamu lepaskan begitu saja?" Tanya Lova geram. Ia berharap bisa membongkar satu kebusukan Mariska agar bisa mengusir wanita itu dari rumahnya.

"Percuma. Dia tidak bisa memberikan informasi apapun."

****

Selamat membaca guys...

Semoga suka yaaa 😊

Terpopuler

Comments

Wahyuni

Wahyuni

Bagus lova .

dan mariska heheh jahat yahh

2022-07-29

1

Isabella

Isabella

masih nyimak masih blom faham
lain cerita nya sama Bambang Rion Dkk udah nyambung ke anak turunnya wkwkwk.
nofel ini juga kayaknya menarik

2022-06-19

0

Rini Haerani

Rini Haerani

makasih up nya ,sehat selalu ,makin penasaran nich

2022-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Rumah Sakit
2 Bab 2 Tetap Waspada
3 Bab 3 Rencana Mariska
4 Bab 4 Rencana besar Ken
5 Bab 5 Ken Dan Rahasianya
6 Bab 6 Aland Hendrico
7 Bab 7 Bantuan Datang
8 Bab 8 Perasaan Aland
9 Bab 9 Bertemu Aland
10 Bab 10 Mariska Mempengaruhi Brata
11 Bab 11 Kejahatan Mariska
12 Bab 12 Mobil Rusak
13 Bab 13 Penculikan
14 Bab 14 Ulah Mariska
15 Bab 15 Ken Kecelakaan
16 Bab 16 Keberadaan Lova
17 Bab 17 Mariska kehilangan Jejak
18 Bab 18 Kemarahan Aland
19 Bab 19 Mr. A
20 Bab 20 Ken Dan Rahasianya
21 Bab 21 Perang Dingin Ken Vs Aland
22 Bab 22 Bertemu Alvin
23 Bab 23 Brata Vs Mariska
24 Bab 24 Curhatan Lova
25 Bab 25 Lova dan Ken
26 Bab 26 Penyerangan
27 Bab 27 Luka
28 Bab 28 Kemarahan Tuan Hendrico
29 Bab 29 Kepulangan Lova
30 Bab 30 Mariska dan Rasa takutnya
31 Bab 31 Terbongkar
32 Bab 32 FlashBack
33 Bab 33 Cerita Ken
34 Bab 34 Depresi
35 Bab 35 Dalam Diam
36 Bab 36 Tertarik?
37 Bab 37 Tentang Mauza
38 Bab 38 Memohon
39 Bab 39 Alvino Aldric
40 Bab 40 Malam
41 Bab 41 Malam (2)
42 Bab 42 Diikuti
43 Bab 43 Panggilan Video
44 Bab 44 Pamit
45 Bab 45 Mainan Mahal
46 Bab 46 Alvin Dijebak
47 Bab 47 Kepanikan Ken
48 Bab 48 Disiksa
49 Bab 49 Ken Beraksi
50 Bab 50 Balasan Pesan
51 Bab 51 Diserang
52 Bab 52 Situasi Sulit
53 Bab 53 Perang Yang Sesungguhnya
54 Bab 54 Pulang
55 Bab 55 Adik Menyebalkan
56 Bab 56 Kesal
57 Bab 57 Tak Tertebak
58 Bab 58 Nikahkan Saja!
59 59 Aland Terpuruk
60 Bab 60 Khawatir
61 Bab 61 Sedih
62 Bab 62 Rasa Bersalah
63 Bab 63 Menikah?
64 Bab 64 Aku Menunggumu
65 Bab 65 Tinggal Dimana?
66 Bab 66 Supir Pribadi
67 Bab 67 Panggilan Video
68 Bab 68 Alasan
69 Bab 69 Ken Dan Kejutannya
70 Bab 70 Selisih Pendapat
71 Bab 71 Membujuk Alvin
72 Bab 72 Deal
73 Bab 73 Marry Me
74 Bab 74 Keberangkatan
75 Bab 75 Tentang Mauza
76 Bab 76 Bertemu Mauza
77 Bab 77 Kejutan Tak Terduga
78 Bab 78 Behind The Screen
79 Bab 79 Malu
80 Bab 80 H -5
81 Bab 81 H -4
82 Bab 82 Alvin dan Rosa
83 Bab 83 Alvin dan Rosa (2)
84 Bab 84 Alvin dan Rosa (3)
85 Bab 85 H-3
86 Bab 86 Luka
87 Bab 87 H-2
88 Bab 88 H-1
89 Bab 89 Hari H Pernikahan
90 Bab 90 Cinderella
91 Bab 91 Hotel
92 Bab 92 Resepsi
93 Bab 93 Dansa
94 Bab 94 Setelah Pesta
95 Bab 95 Mauren Dan Thomas
96 Bab 96 Ken Dan Lova
97 Bab 97 Hadiah Tak Terduga
98 Bab 98 Peluk Saya
99 Bab 99 Double Repot
100 Bab 100 End
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 Rumah Sakit
2
Bab 2 Tetap Waspada
3
Bab 3 Rencana Mariska
4
Bab 4 Rencana besar Ken
5
Bab 5 Ken Dan Rahasianya
6
Bab 6 Aland Hendrico
7
Bab 7 Bantuan Datang
8
Bab 8 Perasaan Aland
9
Bab 9 Bertemu Aland
10
Bab 10 Mariska Mempengaruhi Brata
11
Bab 11 Kejahatan Mariska
12
Bab 12 Mobil Rusak
13
Bab 13 Penculikan
14
Bab 14 Ulah Mariska
15
Bab 15 Ken Kecelakaan
16
Bab 16 Keberadaan Lova
17
Bab 17 Mariska kehilangan Jejak
18
Bab 18 Kemarahan Aland
19
Bab 19 Mr. A
20
Bab 20 Ken Dan Rahasianya
21
Bab 21 Perang Dingin Ken Vs Aland
22
Bab 22 Bertemu Alvin
23
Bab 23 Brata Vs Mariska
24
Bab 24 Curhatan Lova
25
Bab 25 Lova dan Ken
26
Bab 26 Penyerangan
27
Bab 27 Luka
28
Bab 28 Kemarahan Tuan Hendrico
29
Bab 29 Kepulangan Lova
30
Bab 30 Mariska dan Rasa takutnya
31
Bab 31 Terbongkar
32
Bab 32 FlashBack
33
Bab 33 Cerita Ken
34
Bab 34 Depresi
35
Bab 35 Dalam Diam
36
Bab 36 Tertarik?
37
Bab 37 Tentang Mauza
38
Bab 38 Memohon
39
Bab 39 Alvino Aldric
40
Bab 40 Malam
41
Bab 41 Malam (2)
42
Bab 42 Diikuti
43
Bab 43 Panggilan Video
44
Bab 44 Pamit
45
Bab 45 Mainan Mahal
46
Bab 46 Alvin Dijebak
47
Bab 47 Kepanikan Ken
48
Bab 48 Disiksa
49
Bab 49 Ken Beraksi
50
Bab 50 Balasan Pesan
51
Bab 51 Diserang
52
Bab 52 Situasi Sulit
53
Bab 53 Perang Yang Sesungguhnya
54
Bab 54 Pulang
55
Bab 55 Adik Menyebalkan
56
Bab 56 Kesal
57
Bab 57 Tak Tertebak
58
Bab 58 Nikahkan Saja!
59
59 Aland Terpuruk
60
Bab 60 Khawatir
61
Bab 61 Sedih
62
Bab 62 Rasa Bersalah
63
Bab 63 Menikah?
64
Bab 64 Aku Menunggumu
65
Bab 65 Tinggal Dimana?
66
Bab 66 Supir Pribadi
67
Bab 67 Panggilan Video
68
Bab 68 Alasan
69
Bab 69 Ken Dan Kejutannya
70
Bab 70 Selisih Pendapat
71
Bab 71 Membujuk Alvin
72
Bab 72 Deal
73
Bab 73 Marry Me
74
Bab 74 Keberangkatan
75
Bab 75 Tentang Mauza
76
Bab 76 Bertemu Mauza
77
Bab 77 Kejutan Tak Terduga
78
Bab 78 Behind The Screen
79
Bab 79 Malu
80
Bab 80 H -5
81
Bab 81 H -4
82
Bab 82 Alvin dan Rosa
83
Bab 83 Alvin dan Rosa (2)
84
Bab 84 Alvin dan Rosa (3)
85
Bab 85 H-3
86
Bab 86 Luka
87
Bab 87 H-2
88
Bab 88 H-1
89
Bab 89 Hari H Pernikahan
90
Bab 90 Cinderella
91
Bab 91 Hotel
92
Bab 92 Resepsi
93
Bab 93 Dansa
94
Bab 94 Setelah Pesta
95
Bab 95 Mauren Dan Thomas
96
Bab 96 Ken Dan Lova
97
Bab 97 Hadiah Tak Terduga
98
Bab 98 Peluk Saya
99
Bab 99 Double Repot
100
Bab 100 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!