LUKA KETUJUH {2}

CHLOE POV

"Serem banget tau gak!" seruku menatap Farhan dengan tajam. Yang ditatap hanya meminum milkshake strawberry miliknya yang sudah sisa setengah sembari membalas tatapanku dengan wajah mengejek nyebelin khasnya.

"Ceritamu tadi pasti hoax doang. Gak mungkin ada kebetulan kayak gitu. Jogja gak sesempit itu!"

"Astaghfirullah, Chloe. Sesama umat muslim gak boleh saling berprasangka buruk begitu. Dosa hukumnya." Farhan berdecak dengan wajah sok kaget.

"Ingatlah dengan panasnya api neraka. wahai calon istriku-Eh? Maksudnya wahai saudaraku." Farhan hanya cengegesan gaje begitu gumpalan tisu bekas kulemparkan kearahnya.

"Aku bukan sodara apalagi calon istrimu. Dan lagi, aku gak mau dengar hal itu dari mulut makhluk astral kayak kamu." Aku memutar bola mata dengan bosan saat tawa Farhan yang menggelegar lepas seperti monster. Sebenarnya ekspresi tertawa Farhan itu manis, hanya saja suara yang mengerikan membuatnya lebih seperti monster saat tertawa.

"Lo gak capek jadi lucu terus, Chloe? Duh. sini-sini gue peluk dulu." Farhan merentangkan tangannya dengan senyum lebar yang kubalas delikan tajam. Tanpa menunggu ucapan anehnya keluar lagi. Aku bangkit dari kursi yang kududuki untuk pergi menjauh.

"Mau kemana lo?" tanya Farhan dengan wajah heran.

"Udah mau pulang sekarang?" Farhan menyesap dengan cepat minumannya hingga tandas sebelum berdiri dan menghalangi jalanku. Sumpah, cepet banget! Aku bahkan baru mengambil tiga langkah untuk ninggalin dia.

"Iya, aku duluan dan jangan ikutin aku lagi!" seruku lalu berjalan cepat meninggalkan Coffee Shop tersebut. Entahlah, perasaanku sedikit tidak enak kalau lebih lama lagi disini. Ada dorongan yang menyuruhku cepat pulang dan aku tidak tau apa itu.

...~~~...

AUTHOR POV

"Tuan, sepertinya ponsel Nona Chloe sedang tidak aktif. Sudah ditelpon beberapa kali dan tidak ada jawaban sama sekali." Dewi menatap Darren yang dipenuhi amarah dengan wajah penuh air mata.

Dewi terlihat jelas ketakutan dan Darren sepertinya tidak memedulikan hal itu. Buktinya, Darren menatap tajam Dewi yang semakin melelehkan air matanya.

"Kenapa lo nangis mulu sih? Harusnya gue yang nangis sekarang! Gimana sih lo?!" Darren mendengus kasar saat Dewi menutup wajahnya dan menangis lebih keras lagi.

"Sial! Gue harus nyari Chloe kemana? Kabarnya aja gak tau kemana!" seru Darren mengacak rambutnya dengan frustasi.

Tapi, tidak lama kemudian tangisan Dewi berhenti dan Darren terdiam dengan wajah serius saat dengan jelas mereka mendengar deru mesin mobil hingga mati lalu terdengar tawa yang samar-samar mengiringi.

"Ah, mereka sudah datang." Darren memantapkan dirinya sebelum berjalan untuk menemui Chloe. Tapi, tidak lama. kemudian Darren malah memilih bersembunyi saat Chloe dan Farhan sudah berada diteras depan dengan pintu yang setengah terbuka.

"Farhan, kamu mending pulang deh sana! Ngapain sih nempel mulu kayak parasit?"

"Jahat amat to sama calon suami."

"Farhan!"

"Iya, iya, ampun deh."

"Udah, sana pulang. Tembok banget sih sampe mesti diusir dulu."

"Gak romantis amat lul"

"Kamu kapan matinya sih, Han?"

"Yaudah, ciuman selamat tinggalnya, mana?"

"Kamu aneh banget hari ini! Lebih nyebelin tau gak!"

"Itu karna gue sayang sama lo."

"Najis banget! Udahhh sana pergi!"

"Sekalipun lo punya pacar, gue tikung juga selesai."

"A-apa? Busuk banget niatmul Darren gak mungkin bisa kamu tikung!"

"Oh, jadi nama pacar lo itu Darren? Gampang aja tuh nikungnya."

"Mati sekarang aja deh kamu, Han."

"Pantang mati sebelum Goldie jadi milik gue. Gimana dong?"

"AARRGGHHH!!! NYERELIN BANGET SIH!!!"

Darren mengepal erat kedua tangannya dan dilihat darimanapun Darren sudah sangat siap menghabisi Farhan yang berdiri tak jauh darinya. Terlebih, sedari tadi mata Farhan curi-curi lirik kearah Darren dengan seringai yang menyebalkan. Ternyata dari awal Farhan sudah mengetahui keberadaan Darren dan itu membuat kemarahan Darren sudah sampai ubun-ubun Sayangnya, Chloe kurang peka akan hal itu dan posisi gadis itu juga membelakangi Darren.

"Chlo-"

"Oke, gue pergi habis ini." Darren membeku. Kalimat yang ingin ia suarakan hilang begitu saja dan hatinya bergemuruh juga pikirannya pun kosong. Tapi sekali lagi, tubuh Darren membeku. Darren benar-benar tidak dapat berkutik melihat hal yang tanpa sempat ia cegah, kejadian dimana Farhan mencium Chloe tepat dibibir gadis itu.

Tepat didepan dirinya. Daniel mengerjapkan matanya untuk mencerna apa yang terjadi didepannya. Setelah itu, ia berjengit ketika seorang lelaki yang tiba-tiba datang dan menonjok wajah lelaki lainnya yang mencium seorang gadis. Orang-orang itu sangat Daniel kenal dan sekarang hanya satu didalam pikirannya; drama.

"Gila, sepupuku ternyata seorang pemberani." Daniel tertawa dengan nada mengejek lalu bersidekap.

"Tapi, Darren sepertinya bukan seseorang yang cepat menyerah, ya?" Daniel tersenyum miring saat Darren merangkul erat Chloe dan berteriak untuk mengusir sepupunya, Farhan, dari rumah gadis itu.

Daniel menggeleng pelan dan dengan seringai tipis berbalik saat ia dengar bunyi hantaman bersahutan kembali ditelinganya. Sesekali Daniel meringis saat bunyi hantaman itu terdengar begitu menyakitkan.

"Aku sebenarnya ingin melawan tiga lawan lainnya disini. Tapi, lebih baik aku bikin strategi di Jakarta aja deh. Seorang pria tidak bisa mendapatkan sesuatu yang ia inginkan dengan cara instan, kan?" Daniel berjalan santai menuju mobilnya. Mengurung niat untuk memberi sebuah bingkisan yang sebenarnya akan dia berikan pada Chloe sebelum pulang ke Jakarta.

Daniel duduk dengan nyaman di jok mobilnya lalu meraih ponselnya dan mencari sebuah kontak disana. Menunggu panggilan diterima dan sebuah senyuman terukir dibibir Daniel saat sebuah suara datar namun halus mengucapkan kata 'halo'

"Lenka, kamu bisa nolongin kakak sekali lagi, kan?"

"Jangan pelit gitu dong, kita ini satu tim, kan?"

"Kakak belikan manga yaol terbaru deh. Mau?"

"Oke, oke, ini semua bukan karna manga. Terserahmu saja asalkan kamu mau, ya?"

"Kamu memang terbaik. Senang bekerja sama denganmu, Lenka"

See you in next chapter...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!