sejak kepergian istrinya Cindy Prameswari sang suami di rundung gelisah, padahal kepergian sang istri baru meninggalkan rumah tadi sore untuk pergi ke kota Jakarta dengan alasan ada meeting atau rapat bersama bosnya. Mungkin perasaan suami tidak bisa dibohongi jika sang istri bermain serong dengan lelaki lain atau melakukan perselingkuhan.
"Pah, kenapa ponselnya Mama tidak aktif ya, barusan Rara telepon," ucap Rara anak kedua dari Haris.
Haris hanya mengernyitkan dahi kemudian dia mengambil ponselnya di atas nakas dan mencoba memijit nomor telepon dan yang di tuju adalah nomor Cindy istrinya. Ternyata benar ponsel sang istri tidak aktif, dan Haris pun semakin di rundung gelisah.
"Cindy, kamu dimana!" gumam hati kecilnya, lalu Haris mencoba menghubungi semua teman kantornya yang dia kenali tapi jawaban yang di terima semua bilang Cindy mungkin lagi rapat jadi ponselnya di matikan agar tidak mengganggu rapat yang sedang berlangsung.
kemudian Haris menyuruh anak kecilnya Rara segera untuk istirahat tidur karena besok akan kembali lagi untuk beraktivitas.
_____
Tingg....
Tiba-tiba suara bunyi telepon muncul dari ponselnya Haris, disana terdengar suara Cindy yang mengabarkan bahwa dia sedang sibuk karena banyak tamu dari luar kota dan sekarang Cindy sedang makan malam. Haris hanya diam mendengar pembicaraan Cindy di ponselnya itu. Cindy pun memberi kabar bahwa keberadaan di luar kota menjadi dua hari.
Dan setelah mendengar kabar dari Cindy istrinya itu akhirnya Haris bisa bernapas lega karena kekhawatiran dia mengenai istrinya sudah terjawab sudah. Haris pun merebahkan dirinya di tempat tidur tapi meskipun matanya terpejam tapi entah kenapa bayangan istrinya kian menggelayuti, wajah Bram tiba-tiba muncul dengan penuh ejekan dia tertawa di depan Haris.
"Mengapa wajah Bram penuh ejekan, dia tersirat di depanku," gumam hati kecilnya.
_______
"Mas, aku mau istirahat dulu ya," Cindy begitu manja kepada Bram dia menggenggam erat jemari Bram. Sementara Bram tersenyum bahagia karena Cindy mulai jatuh hati kepadanya. Bram seakan tahu isi hati dari Cindy, dia takut jika di tinggalkan oleh Bram.
Bram kemudian mengecup kening Cindy dan memeluknya erat dan membisikkan kata selamat malam kepada kekasihnya itu. Nampak Cindy sangat bahagia raut mukanya berseri-seri.
kemudian mereka kembali ke kamar Hotel masing-masing, Cindy di kamar Hotel di temani oleh Gisel rekan kerjanya yang di Jakarta. Gisel pun seakan tahu hubungan antara Bram dan Cindy. Gisel adalah sahabat Bram, dulu ketika Bram masih kerja di Jakarta belum di tugaskan di kota Bogor.
"Cin, Mas Bram itu loyal loh, dulu aku waktu dekat dengan dia, semasa disini dia sangat baik sekali. aku hampir di teraktir sama dia tiap hari, dan dia tidak perhitungan," ucap Gisel. Sebagai sahabat Gisel seakan membanggakan Bram. Nampak terlihat muka Cindy sumringah ketika mendengarkan obrolan Gisel yang sangat antusias membanggakan sahabatnya itu.
"Kesempatan buat aku, Mas Bram loyal terhadap temannya, apalagi untuk aku yang dia sayangi mungkin dia akan memberikan apa yang aku mau, " bisik hati Cindy.
Sebenarnya suami dari Cindy yaitu Haris dari segi finansial cukup berada namun, karena Cindy suka menghamburkan uang dengan membeli barang-barang mewah dan mentraktir teman jadi uangnya habis tidak karuan.
"Cin, besok kamu akan dapat kejutan loh, dari Mas Bram," ucap Gisel.
"Masa, kenapa dia tidak bilang sama aku ya," Cindy mesem-mesem. Dalam hati Cindy di hinggapi rasa penasaran, apa gerangan yang akan di berikan Mas Bram kepadanya.
"Namanya bukan kejutan dong, kalau kamu sebelumnya di kasih tahu," Gisel pun tertawa terbahak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments