Setelah sampai di kota Bogor, Cindy langsung menuju Rumah Sakit dimana anaknya di rawat karena kecelakaan. Melihat Mamanya datang sang Anak langsung menampakkan muka kesal terhadap Mamanya itu. begitupun dengan sang suami di hinggapi rasa kecewa terhadap sang istri.
Pandangan Cindy menunduk, namun Anak bungsunya menyambut kedatangannya dengan memeluk sang Mama.
"Mama, sibuk ya?" tanya Rara kepada Mamanya, Cindy mengangguk dan tersenyum.
"Nak, kamu tidak apa-apa?" Cindy bertanya kepada Reza, sang Anak yang mengalami kecelakaan. Namun sang Anak memalingkan muka seakan benci terhadap Mamanya itu.
Lalu sang Papa mencoba menghibur sang Anak, Haris mencoba tersenyum kepada sang Anak meskipun di hinggapi rasa kesal yang teramat kepada sang istri.
"Sore ini kan kita pulang Nak, kalau kondisi badanmu sudah pulih nanti kita berlibur ke Bali, kamu mau kan?" Papa mengusap lembut anaknya itu. sang Anak tersenyum tapi pandangan menunduk.
_____
"Mas, maafkan aku, kemarin aku sibuk dan ponselku mati jadi aku tidak bisa menerima sambungan telepon dari Mas," Cindy berbohong kepada suaminya itu. Dia mencoba meyakinkan hati sang suami dengan berpura-pura sibuk padahal kesibukan dia bukan acara kerja tapi acara bersama kekasihnya itu. Cindy begitu pandai menutupi semua dan memeluk sang suami seakan di hinggapi rasa rindu yang mendalam. Entah mengapa sang suami seakan percaya apa yang sedang di ucapkan sang istri.
"Rara, Mama bawa oleh-oleh buat Rara!" kemudian Cindy mengeluarkan beberapa baju kepada anaknya itu, sang anak tersenyum sumringah.
"Wah, Rara, suka Mah, makasih ya," ucap Anak itu. kemudian Cindy pun mengeluarkan baju piyama untuk suaminya.
"Nah, ini buat Papamu, bagus kan!" Cindy mencoba mengambil hati sang Anak dan Suaminya itu.
Kemudian Rara menarik tangan sang Papa untuk memeluk Mamanya, dan sang Papa pun akhirnya memeluk istrinya itu karena tidak mau terlihat di depan anak ada perselisihan di antara mereka berdua.
____
Sore pun tiba akhirnya Reza bisa pulang dari rumah sakit. tiba di rumah Reza langsung memasuki kamarnya dan meminta hanya di temani Papanya saja. Mama sangat mengerti dengan keadaan tersebut mungkin Reza masih di hinggapi rasa kesal terhadap Mamanya. Kemudian Rara mengikuti Mamanya yang berjalan menuju kamar.
"Ra, kamu mau tidur sama Mama?" tanya Mama. Cindy merasa terganggu jika anaknya tidur di kamarnya karena dia mau menelepon Mas Bram kekasih gelapnya itu. Rara mengangguk dan merengek tetap memaksa meskipun Cindy melarang.
"Mama banyak kerjaan yang harus di selesaikan," bisik Mama lekat ke kuping anaknya. Rara cemberut lalu berlalu ke kamarnya.
____
Setelah memasuki kamar lalu Cindy mengunci pintu kemudian dia menelepon Mas Bram. Terdengar suara Mas Bram menanyakan kabar dari Reza anak dari Cindy. Hampir setengah jam Cindy menelepon Bram, Lalu Cindy berbicara kepada kekasihnya itu, nanti malam jangan menelepon dulu karena takut di ketahui oleh suaminya.
Dua jam kemudian Haris suami dari Cindy mengetuk pintu kamarnya.
"Tumben pintu di kunci!" Haris terlihat curiga kepada istrinya itu.
"Aku lupa Mas, tadi spontan saja mengunci pintunya," Cindy berusaha menutupi semuanya. Haris sedikitpun tidak menaruh curiga terhadap istrinya itu kemudian dia memeluk sang istri.
"Mas, aku capek," ucapnya, kemudian dia berlalu ke kasur dan memejamkan kedua matanya. Di dalam pikirannya hanya ada nama Bram, mungkin dia lagi tergila-gila sedang jatuh cinta.
Haris membuang napas kasar melihat tingkah istrinya itu, dalam benaknya berpikir, apakah istrinya tidak merasa rindu terhadapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments