2

Saga masih mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Dua kali dua puluh empat jam, adalah waktu yang diberikan Dirga padanya untuk mencari gadis itu. Hahah, ingin sekali Saga menertawai dirinya sendiri saat mendengar kata "gadis itu", harusnya dia tahu namanya. Harusnya dia memanggil gadis itu dengan namanya. Tapi sudahlah, dia tidak mau menyesali semua yang sudah terjadi. Sekarang, dia harus fokus mencari gadis taman yang mencuri hatinya itu. Entah kenapa, dirinya begitu yakin bahwa gadis itu adalah jodohnya. Konyol memang, tapi ... Siapa yang tahu akan misteri Ilahi.

Jam sudah pukul sembilan malam, suasana jalanan sudah mulai lenggang. Namun Saga masih tak punya tujuan kemana dia akan mencari si gadis taman.

Entah takdir atau kebetulan, Saga tak sengaja melihat sosok seorang pria dan wanita dipinggir kedai. Jelas sekali Saga tahu siapa wanita itu. Ya ... Dia adalah gadis taman yang dicarinya. Tanpa menunggu lama, Saga menepikan mobilnya dan segera menyusul mereka.

Tanpa tahu malu, tiba-tiba saja Saga duduk diantara dua orang itu. Sang pria nampak mengernyitkan dahi, sebab banyak meja kosong dikedai itu tapi pria itu memilih duduk dan bergabung dengan mereka. Sedangkan sang gadis, jangan ditanya. Matanya melotot sempurna mengingat siapa yang duduk dihadapannya sekarang. Pria gila yang melamarnya tadi pagi di taman.

"Kamu!."

Saga memberikan senyum terbaiknya, "Kita bertemu lagi."

"Sayang, kamu kenal pria ini?."

Florensia Agata, gadis itu nampak bingung bagaimana harus menjelaskan siapa Saga pada Alendra, kekasihnya. Tidak mungkin dia mengatakan apa yang terjadi tadi pagi ditaman. Bisa - bisa, Tante Eta akan semakin marah dan menjauhkan mereka.

"D-dia--!."

"Kenalkan, aku Sagara Ibrahim. Aku calon suami kekasihmu!."

Wajah Ale berubah merah, dia menatap Flo dengan tajam. "Apa maksud ucapannya, Flo? Benarkah dia calon suamimu?. Apa selama ini kamu berselingkuh dibelakangku?."

"T-tidak Al, yang dia katakan tidak benar. Aku sama sekali tidak mengenalnya. Dan aku bersumpah, aku tidak pernah menduakanmu. Kenapa kamu jadi meragukan aku?" tanya Flo cepat.

Ale terdiam, Flo benar, dia bukan tipe badgirl dan selama mereka bersama, Flo tidak pernah dekat dengan pria manapun juga. Jadi bisa dipastikan jika pria didepannya ini hanya mengarang cerita. Ale pun memandang Saga dengan sengit. "Apa maksudmu mengarang cerita dan mengaku sebagai calon suami Floren! Dia bahkan tidak mengenalmu!."

Jadi namanya Floren, baiklah inilah saatnya. bathin Saga

Bukan Saga namanya kalau kalah sebelum berperang. Pria tampan itu punya banyak cara untuk membungkang mulut lawannya dengan mudah.

"Aku menyukai Floren, dan aku berniat menjadikannya sebagai istriku. Apa ada yang salah dengan hal itu?."

Ale mengepalkan tangan, "Dia kekasihku. Apa kamu sebegitu tidak lakunya hingga menginginkan kekasih orang!."

"Al, sudah!," bujuk Flo, dia berusaha menenangkan kekasihnya.

"Hahaha, kamu hanya kekasihnya. Bukan suaminya. Jadi siapapun masih berhak mendekati Flo termasuk aku. Aku punya niat dan kepastian. Aku ingin menjadikan Flo sebagai istriku. Selain aku menyukainya, aku juga akan membuatnya tidak dipandang sebelah mata. Khususnya oleh seseorang yang tidak mau menerimanya dengan tangan terbuka!."

Deg

Flo memejamkan mata lalu melirik Ale yang tampak mengepalkan tangan. Kekasihnya itu terlihat menahan amarah. Dan kalau sudah begini, urusannya akan semakin rumit.

Aku harus mengusir pria gila ini. Semua bisa kacau kalau dia mengatakan yang sebenarnya. Ucap Flo dalam hati

"Aku tidak mengenalmu. Aku minta, pergilah dari sini!."

Saga menatap Flo sekilas lalu tersenyum manis, tentu hal itu membuat Ale semakin marah.

Bug

"Al!, apa yang kamu lakukan?," pekik Flo saat melihat Saga jatuh tersungkur.

"Aku hanya memberinya pelajaran. Agar dia tahu, kamu bukan barang yang mudah dipindah tangankan!."

Mendapat satu pukulan yang mendarat tepat dirahangnya, bukannya marah, Saga malah tersenyum sinis. "Kalau kamu memang menganggap Flo berharga, harusnya kamu bisa memberinya kepastian. Bukan menggantung harapannya dan membiarkan ibumu menghinanya begitu kejam."

"Apa maksudmu? Jangan bicara omong kosong lagi! Dasar penipu!," ucal Ale emosi, kini dia menatap Flo yang terlihat menunduk. "Flo, yang dia katakan tidak benar kan? Mama tidak menyakitimu kan?."

"Kamu pasti tidak tah--!."

"Cukup! Aku mohon jangan ikut campur lagi urusanku. Kita tidak saling mengenal, kenapa kamu sibuk mengurusi hidupku! Sekarang, tolong pergilah!." potong Flo sembari menatap Saga dengan sinis.

Saga hanya melipat tangannya didada tanpa berniat pergi seperti perintah gadis itu. "Kamu masih mau bertahan dengan pria seperti dia? Pria yang bahkan tidak bisa melindungimu dari Mamanya sendiri. Dia bahkan tidak tahu, seperti apa Mamanya menyakiti hatimu. Merendahkanmu dan memintamu meninggalkan putranya!."

Floren lagi - lagi memejamkan mata. Dia mencintai Ale, tapi peringatan tante Eta tadi pagi tentu tidak bisa ia remehkan. Nyatanya, sejak awal hubungannya dengan Ale, perempuan itu memang tidak pernah menyukainya.

"Flo, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi? kenapa dia berkata seperti itu. Katakan yang sejujurnya, Flo. Benarkan Mama sudah menyakiti kamu?," tanya Ale serius

Flo menatap Saga dengan sendu, "Aku mohon pergilah. Jangan ikut campur masalahku," ucapnya lirih.

"Flo, jawab! Apa benar yang dia katakan tentang Mama? Katakan, Flo!." paksa Ale

"Benar!," jawab Flo lantang, dia geram karena Ale terus mendesaknya. Sebenarnya dia tidak ingin mengatakan hal ini. Tapi sekarang mungkin sudah waktunya Ale tahu apa yang diperbuat Mamanya selama ini padanya.

Ale seketika lemas, kenapa dia tidak tahu apa - apa soal ini. "Kenapa kamu tidak pernah mengatakannya padaku? Apa yang sudah Mama perbuat padamu?," lirih Ale

"Mamaku tidak menyukaiku karena aku tidak sebanding dengan kamu! Dia bahkan memintaku meninggalkanmu! Dan dia juga sudah menyiapkan calon istri untukmu. Sekarang kamu tahu kan, kenapa Mamamu tak kunjung memberi kita restu?," ucap Flo lemas.

Dia mengambil tas dan segera meninggalkan dua pria itu. Ale masih terdiam ditempat, sedangkan Saga, pria itu langsung menyusul Flo pergi.

"Tunggu!."

"Lepas!," teriak Flo menghempas tangan Saga. "Apa lagi maumu? Aku sudah berkali-kali bilang, jangan campuri urusanku. Kenapa kamu begitu tertarik mengusik hidupku, hah! Katakan apa tujuanmu sebenarnya?."

"Sudah aku katakan! Aku ingin menikahimu."

"Dasar pria gila. Aku ti--!."

"Ga, apa ini calon menantu Bunda?."

Deg

Terpopuler

Comments

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

Aiya...bunda Gita selalu the best...lope lope sekebon toge bund

2023-01-23

0

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

hai hai hai mas saga Ibrahim...Karo aku wae tak jamin aku Ki wedok an tulen...yah meskipun aku adalah gadis bukan perawan hehehehe

2023-01-23

0

Yeyen Yusuf

Yeyen Yusuf

wooow,,Sagara sinting😂😂

2023-01-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!