Setelah tinggal selama beberapa hari, Yun Fei kini mulai terbiasa dengan suasana kota yang ramai, ia yang awalnya merasa sedikit risih, sekarang justru merasa sangat nyaman tinggal di kota Hufeng.
Selain itu, Yun Fei juga sudah memiliki beberapa orang teman, diantaranya adalah penjaga tempat ia biasanya menjual kristal roh, lalu pria yang pernah membantunya, serta pelayan restoran tempat ia sering makan.
Yun Fei sebenarnya tidak mengerti apakah mereka menganggapnya sebagai teman atau tidak, tapi menurutnya, bisa mengobrol dan bercanda dengan mereka adalah sesuatu yang menyenangkan, karena selama ini, ia selalu saja sendirian.
"Kali ini berapa banyak yang kalian bawa?" tanya Mei Lien, gadis yang menjaga tempat menjual kristal roh.
"Tidak banyak, hanya seratus" jawab Huo An, pria yang sebelumnya membantu Yun Fei.
"Kualitasnya?"
"Semuanya tingkat menengah" jawab Yun Fei.
"Baiklah, ini uangmu" sahut Mei Lien, kemudian menyerahkan sebuah cincin penyimpanan pada Yun Fei.
"Tidak mau memeriksanya dulu?"
Yun Fei menggeleng pelan, "Tidak perlu, aku sepenuhnya percaya pada kakak."
Karena usia yang lima tahun lebih tua darinya, Yun Fei sengaja menggunakan kata "kakak" saat mengobrol bersama Mei Lien, begitupun dengan Huo An yang lebih tua sepuluh tahun darinya.
Selain itu, Yun Fei menggunakan sebutan itu bukan hanya sekedar untuk menghormati mereka berdua saja, tapi karena dirinya memang menganggap mereka berdua sebagai saudaranya sendiri.
Mei Lien menghela napas panjang seraya menggelengkan kepalanya, "Fei, percaya dengan orang lain itu memang baik, tapi terlalu percaya juga tidak baik, dan bagaimana jika aku menipumu?"
"Aku percaya kakak tidak akan melakukan itu padaku. Tapi baiklah, aku akan mengingat nasehat ini."
"Bagaimana denganku, apa kau tidak percaya padaku?" tanya Huo An.
"Tentu saja aku percaya padamu, kak Huo" jawab Yun Fei.
"Malam ini kalian mau kemana?"
"Aku tidak punya rencana apapun" jawab Yun Fei.
"Baguslah, bagaimana kalau nanti malam kalian datang lagi ke sini?"
"Memangnya ada apa?" tanya Yun Fei dan Huo An bersamaan.
"Karena malam ini akan diadakan acara lelang" jawab Mei Lien.
Selain tempat membeli kristal roh, tempat itu juga menjual segala macam kebutuhan kultivator, dan yang paling spesial dari tempat itu adalah acara lelang yang selalu diadakan setiap tiga bulan sekali.
Karena di kota Hufeng ini hanya tempat itu yang menyediakan acara lelang, sehingga acara tersebut sangat ramai dan selalu ditunggu-tunggu oleh para kultivator ataupun orang biasa, tidak terkecuali raja kota serta keluarga bangsawan di kota Hufeng ini.
"Acara lelang, ya? Sepertinya menarik."
"Jadi bagaimana?"
"Kami akan datang!" ujar keduanya serempak.
"Sudah kuduga, karena itulah aku telah menyiapkan tempat khusus untuk kalian berdua."
***
Suasana di rumah lelang Phoenix menjadi lebih ramai dari biasanya, karena semua orang yang menyukai acara lelang sudah datang dan tengah mengantre untuk masuk, begitupun dengan Yun Fei dan Huo An.
"Menunggu adalah hal yang paling membosankan" ucap Huo An.
"Mau bagaimana lagi?"
Tidak lama berselang, Mei Lien datang menghampiri mereka berdua, kemudian ia mengajak mereka berdua masuk melalui jalur khusus, sehingga mereka tidak perlu menunggu ditengah antrean panjang tersebut.
Setibanya di dalam, Mei Lien mengarahkan mereka menuju ke salah satu ruangan khusus yang telah ia siapkan untuk mereka, namun ia tidak bisa bergabung dengan mereka, karena dirinyalah yang akan membawa acara pelelangan tersebut.
Dengan mengikuti arahan Mei Lien, Yun Fei dan Huo An kini telah berada di salah satu ruangan khusus, yaitu ruangan yang biasanya digunakan oleh para bangsawan, ataupun para kultivator yang sanggup membayar mahal.
"Fei, apa kau ingin ikut dalam acara itu nanti?"
"Aku masih belum tahu, lagipula uang yang aku miliki tidaklah banyak" jawab Yun Fei.
"Kau benar, acara seperti ini hanya di khususkan untuk mereka yang memiliki uang saja" sahut Huo An.
Yun Fei mengangguk setuju, karena pada dasarnya, acara lelang memang diadakan untuk orang-orang yang memiliki harta, dan bisa dikatakan, acara lelang seperti ini hanya patut diikuti oleh mereka yang kesulitan menghabiskan uang.
Disisi lain.
"Tuan Muda, hamba sudah menyelidiki pemuda itu."
"Bagaimana hasilnya?" tanya Xue Ming yang tengah berada di ruang khusus nomor dua.
Hong Jun kemudian menjelaskan beberapa informasi yang berhasil ia dapatkan dari penyelidikannya, lalu ia juga menjelaskan tentang Yun Fei yang sanggup melawan puluhan hewan spiritual tingkat menengah.
Meski tidak menghadapi hewan itu sekaligus, namun dalam satu pertarungan, Yun Fei sanggup berhadapan dengan dua puluh hewan spiritual tingkat menengah.
Dan dalam satu hari, Yun Fei sanggup bertarung hingga puluhan kali dengan hewan spiritual, dengan kata lain, kekuatan yang dimiliki Yun Fei tidak bisa mereka anggap remeh.
"Apa kau bisa menghadapinya?"
"Bertarung dengannya tentu saja sanggup, tapi untuk bisa menang sepertinya akan sulit, karena kekuatannya sulit untuk ditebak."
Xue Ming mengepalkan tinjunya, ia tidak menyangka jika Yun Fei memiliki kekuatan yang begitu besar, bahkan bawahannya sampai tidak yakin bisa menang tanpa terluka jika bertarung dengannya.
"Aku tidak peduli, yang jelas kau harus mencari cara untuk menyingkirkannya!"
"Baik, tuan muda!"
"Tuan muda, ada satu lagi yang ingin hamba sampaikan."
"Apa?"
"Pemuda itu ada di ruang khusus nomor sepuluh" jawab Hong Jun.
Xue Ming langsung mengarahkan pandangannya ke ruangan khusus nomor sepuluh, kemudian ia mengukir senyum licik di bibirnya, karena dirinya sudah menemukan cara untuk membuat Yun Fei malu.
"Tunggu saja, aku pasti akan mempermalukan dirimu."
***
Setelah menunggu selama satu jam, acara lelang itu akhirnya dimulai dan dipimpin langsung oleh Mei Lien, namun karena penampilannya yang benar-benar berbeda, hampir saja membuat Yun Fei dan Huo An tidak mengenalinya.
"Dia sangat cantik" ucap Huo An pelan.
"Kak Huo menyukainya?"
Huo An tersenyum seraya menggeleng pelan, namun matanya masih tertuju pada Mei Lien yang tengah memimpin acara lelang, "Itu hal yang mustahil, dia adalah wanita yang hebat, sedangkan aku hanya pemuda biasa."
"Kenapa tidak dicoba saja?"
"Kau itu masih bocah, mana mengerti dengan hal semacam ini!" jawab Huo An yang nampak sedikit kesal karena perkataan Yun Fei, namun ia tidak bisa memungkiri jika dirinya menyukai Mei Lien.
"Kalau tidak segera dikatakan, takutnya kak Huo tidak memiliki kesempatan lagi untuk mengatakannya" sahut Yun Fei.
"Diam kau, bocah!"
Walaupun terlihat kesal, namun sebenarnya Huo An tengah memikirkan perkataan Yun Fei, dan menurutnya, apa yang dikatakan oleh Yun Fei mungkin saja akan terjadi.
"Aku harus mengatakannya setelah acara ini selesai, kalau tidak, aku mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan lagi untuk mengatakannya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Imam Sutoto
good job Thor lanjut
2024-04-17
0
Sugeng Waluyo
kekuatannya g dsbtkan thor
2024-03-05
0
Arwin Atune
cinta
2023-05-24
0