Chapter 02. Meninggalkan desa

Perkelahian yang terjadi didepan gerbang desa menyebar dengan cepat, dan masalah itu membuat posisi Yun Fei semakin tersudutkan, mereka yang semula hanya membencinya, sekarang mereka malah ingin melenyapkannya.

Pemimpin dan para penduduk desa beramai-ramai mendatangi kediaman Yun Fei, mereka semua nampak membawa senjata dan sudah siap untuk membunuh pemuda tersebut, hanya saja, tidak seorangpun dari mereka yang berani memulainya.

Tidak lama berselang, Yun Fei keluar dari rumahnya yang sudah hampir rubuh, raut wajahnya nampak sangat berbeda dari biasanya, bahkan tatapan yang biasa tertunduk, sekarang malah terangkat dan terlihat sangat tajam.

"Menyingkir atau kalian semua akan menanggung akibatnya!"

Wushh.

Kekuatan yang sangat besar terpancar dari tubuh Yun Fei, bersamaan dengan itu, tekanan intimidasi yang sangat besar menimpa tubuh mereka semua, bahkan tekanan itu berhasil memaksa mereka untuk berlutut.

"Mo-monster sialan! Apa yang kau lakukan pada kami?"

Yun Fei mengabaikan pertanyaan pemimpin desa, ia kemudian melangkah maju dan melewati mereka yang tengah berlutut di tanah.

Saat melewati jalanan desa, para penduduk nampak tidak ada yang berani mengeluarkan suara, bahkan tubuh mereka semua bergetar karena terpaan aura kekuatan yang terpancar dari tubuh Yun Fei.

"Maaf, aku terpaksa melakukan ini" gumam Yun Fei dalam hatinya.

Yun Fei sama sekali tidak memiliki niat untuk menindas mereka dengan aura kekuatannya, ia terpaksa melakukan semua itu agar tidak ada yang menyerangnya, karena kalau hal itu terjadi, pastinya akan ada korban yang berjatuhan.

Setelah berada di luar gerbang desa, Yun Fei menghentikan langkahnya dan menatap desa tempat ia dilahirkan, kesedihan nampak terukir jelas dalam tatapan dan juga raut wajahnya.

Namun, ia terpaksa harus mengubur dalam-dalam kesedihannya itu, karena semua penduduk desa tidak menginginkan kehadirannya, dan kepergiannya itu adalah satu-satunya pilihan yang terbaik.

"Hah" Yun Fei menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya, "Ayah, ibu, doakan aku agar bisa menjalani kehidupan yang keras ini."

***

Di kedalaman hutan.

Yun Fei nampak tengah berhadapan dengan beberapa hewan spiritual tingkat menengah, walau mereka bukan hewan spiritual tingkat tinggi, namun kekuatan yang mereka miliki sudah cukup untuk membuat Yun Fei mengerahkan kekuatan yang besar.

Selain itu, jumlah mereka yang sangat banyak serta gerakan yang sangat gesit, membuat Yun Fei semakin kesulitan menghadapi mereka, dan jika bukan karena memiliki kecepatan yang tinggi, mungkin Yun Fei sudah terluka parah karena serangan mereka.

Dhuaaar!

Ledakan terjadi ketika pukulan Yun Fei menghantam salah satu dari mereka, kekuatan besar yang ia kerahkan dalam serangannya, membuat hewan spiritual berjenis serigala itu terlempar sejauh beberapa meter dari sana.

"Jika aku memiliki senjata, mereka pasti sudah mati sejak tadi" gumam Yun Fei seraya terus melancarkan serangannya.

Seekor serigala melompat dan mengayunkan cakarnya pada Yun Fei, namun serangan itu berhasil dihindarinya, pada saat yang bersamaan, serigala lainnya juga ikut menyerang dan berhasil mengenai Yun Fei.

"Arkhhh!"

Yun Fei terlempar hingga menabrak pohon, darah segar mengalir keluar dari luka cakaran di lengannya, dan beruntung ia masih sempat menahan serangan itu dengan lengannya, kalau tidak, pasti wajahnya lah yang akan terluka.

"Senjata, aku butuh sebuah senjata!" ujar Yun Fei, seraya menoleh ke sisi kiri dan kanannya.

Tidak jauh darinya, terdapat sebuah dahan pohon yang cukup panjang, dan saat melihat dahan pohon tersebut, sebuah ingatan mendadak muncul dalam benak Yun Fei.

Kemunculan ingatan itu membuatnya sedikit lengah, bahkan ia hampir saja diterkam oleh serigala yang telah berada tepat didepannya, dan jika dirinya terlambat menyadari kehadiran serigala tersebut, ia pasti sudah menjadi santapannya.

"Akan aku coba" gumam Yun Fei meraih dahan pohon sepanjang satu meter itu.

Yun Fei memegang satu sisi dengan kedua tangannya, menggenggamnya dengan erat seolah sedang menggenggam gagang sebilah pedang, kemudian mengikuti arahan dalam ingatannya dan mengalirkan energi spiritualnya pada dahan tersebut.

"Karena bukan pedang sungguhan, aku yakin dahan pohon ini tidak akan bertahan lama," ucap Yun Fei dalam hatinya

Setelah itu, Yun Fei melesat maju dengan kecepatan tinggi dan langsung menebas serigala yang sebelumnya ingin menerkamnya dengan dahan pohon tersebut.

Dan benar saja, dahan pohon yang harusnya digunakan untuk memukul, malah bisa menebas layaknya sebilah pedang yang sangat tajam, bahkan tubuh serigala itu langsung terbelah menjadi dua.

Yun Fei tersenyum senang ketika mengetahui cara yang ia gunakan itu berhasil, dan karena tidak ingin membuang-buang waktu lagi, Yun Fei kemudian menyerang para serigala yang tersisa.

Sepuluh menit kemudian.

Yun Fei menghempaskan bokongnya di tanah, kemudian menyandarkan tubuhnya di batang pohon di belakangnya. Pertarungan yang baru saja ia alami, membuatnya sangat kelelahan dan kehabisan banyak tenaga.

"Melawan mereka saja sudah membuatku kelelahan, apa jadinya jika aku melawan hewan spiritual yang lebih hebat?"

Setelah merasa cukup beristirahat, Yun Fei kemudian menghampiri semua mayat serigala yang talah ia bunuh, kemudian mengumpulkan semua kristal spiritual yang ada dalam tubuh mereka.

Tidak hanya itu saja, Yun Fei juga menyerap kekuatan roh para serigala tersebut, karena dengan menyerap kekuatan roh mereka, ia mungkin saja dapat meningkatkan kekuatannya ke level yang lebih tinggi lagi.

***

Tanpa terasa tiga hari sudah berlalu sejak Yun Fei menyerap kekuatan roh para serigala tersebut dan kini, seluruh kekuatan roh itu telah berhasil ia serap kedalam tubuhnya, dengan kata lain, hanya perlu menunggu sampai kekuatannya naik level.

Wushh.

Boom.

Energi yang terasa sangat padat menyelimuti tubuh Yun Fei, bersamaan dengan itu, dari dalam dirinya terdengar suara ledakan teredam, yang menandakan jika kekuatannya telah meningkat satu level.

"Hah" Yun Fei menghela napasnya, kemudian membuka matanya setelah bermeditasi selama setengah jam sejak level kekuatannya meningkat.

"Akhirnya aku berhasil meningkatkan kekuatan lagi."

Yun Fei benar-benar senang karena telah berhasil meningkatkan kekuatannya, walaupun hanya satu level, tapi kekuatan yang ia miliki saat ini sudah cukup besar, bahkan mungkin, tidak ada lagi pemuda seusianya yang bisa mengalahkan dirinya.

"Aku harus makan sesuatu" gumam Yun Fei seraya menyentuh perutnya yang mulai keroncongan.

Selama bermeditasi atau berkultivasi, seseorang tidak akan pernah merasa lapar, walaupun ia bermeditasi dalam jangka waktu yang panjang, karena energi alam yang mereka serap akan tetap menjaga kondisi tubuhnya.

Namun, rasa lapar dan haus pasti akan langsung muncul setelah orang itu menyelesaikan meditasi, karena saat meditasi-nya berakhir, tubuhnya juga akan berhenti menyerap energi alam dan energi alam itu juga akan berhenti menjaga tubuhnya.

Setelah menyusuri hutan selama hampir setengah jam, Yun Fei akhirnya menemukan sebuah pohon buah, meski tidak mengetahui buah apa yang ia temui itu, namun Yun Fei tetap saja memakannya, karena rasa lapar yang menyerangnya sudah tidak bisa ditahan lagi.

Terpopuler

Comments

Vision Utama

Vision Utama

benar banget (Pnjlsan ranahnya mana)

2024-07-01

0

Vision Utama

Vision Utama

Izin koreksi : klmt mnghmpskan bkong mnding dhapus itu pmbrsan kalimat dan trkesan diulang2,lbh baik brkta spt ini "10 mnt kmdian yunfei mnyandrkan bdanya di phon bla bla "

2024-07-01

0

Imam Sutoto

Imam Sutoto

semangat thor lanjut

2024-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Anak pembawa sial
2 Chapter 02. Meninggalkan desa
3 Chapter 03. Kota Hufeng
4 Chapter 04. Acara lelang (1)
5 Chapter 05. Acara lelang (2)
6 Chapter 06. Masalah setelah lelang
7 Chapter 07. Para pengganggu
8 Chapter 08. Raja yang bijak
9 Chapter 09. Huo Ling
10 Chapter 10. Satu kesamaan
11 Chapter 11. Meninggalkan kota Hufeng
12 Chapter 12. Kesedihan Yun Fei
13 Chapter 13. Perasaan terpendam
14 Chapter 14. Berjuanglah
15 Chapter 15. Rencana Huo An
16 Chapter 16. kedatangan klan awan
17 Chapter 17. Sebuah tantangan
18 Chapter 18. Rencana licik Yun Hao
19 Chapter 19. Kembali ke kota Hufeng
20 Chapter 20. Murid sekte pilar suci
21 Chapter 21. Informasi
22 Chapter 22. Menjadi perampok
23 Chapter 23. Huang Liao
24 Chapter 24. Lin Xia
25 Chapter 25. Dunia Kuno (1)
26 Chapter 26. Dunia Kuno (2)
27 Chapter 27. Dunia Kuno (3)
28 Chapter 28. Dunia Kuno (4)
29 Chapter 29. Dunia Kuno (5)
30 Chapter 30. Iblis bertopeng
31 Chapter 31. Rencana Xue Jing
32 Chapter 32. Musuh dalam selimut
33 Chapter 33. Teruslah bermimpi, Xue Jing
34 Chapter 34. Tikus penguntit
35 Chapter 35. Kekuatan & Kebahagiaan
36 Chapter 36. Akhir yang buruk
37 Chapter 37. Kucing, rubah, atau serigala?
38 Chapter 38. Pertemuan tidak terduga
39 Chapter 39. Aku suka caramu
40 Chapter 40. Tidak direstui
41 Chapter 41. Pembawa pesan
42 Chapter 42. Kematian Yun Bing
43 Chapter 43. Pria misterius
44 Chapter 44. Latihan Yun Fei
45 Chapter 45. Identitasnya adalah...
46 Chapter 46. Wilayah tengah
47 Chapter 47. Tarian pedang angin
48 Chapter 48. Kemunculan Xue Ming
49 Chapter 49. Pedang petir ganda
50 Chapter 50. Mimpi yang aneh
51 Chapter 51. Rencana Xue Ming
52 Chapter 52. Bunga lotus
53 Chapter 53. Pil emas
54 Chapter 54. Buronan klan kuno
55 Chapter 55. Hubungan kita berakhir!
56 Chapter 56. Tiga tahun
57 Chapter 57. Petir merah
58 Chapter 58. Klan Dewa Angin
59 Chapter 59. Bahagia dan sedih
60 Chapter 60. Cucu sialan
61 Chapter 61. Siapa kau sebenarnya?
62 Chapter 62. Pertemuan klan kuno (1)
63 Chapter 63. Pertemuan klan kuno (2)
64 Chapter 64. Empat dewa penjaga
65 Chapter 65. Meminta bantuan
66 Chapter 66. Menjelaskan semuanya
67 Chapter 67. Kedatangan Lin Feng
68 Chapter 68. Dewa pedang
69 Chapter 69. Tekad
70 Chapter 70. Jangan membuatnya murka
71 Chapter 71. Kesalahan fatal
72 Chapter 72. Kejujuran
73 Chapter 73. Kode keras!
74 Chapter 74. Hanya satu kata.
75 Chapter 75. Hari penyerangan
76 Chapter 76. Hari penyerangan (2)
77 Chapter 77. Keputusan
78 Chapter 78. Perpisahan
79 Chapter 79. Musuh dalam selimut
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Chapter 01. Anak pembawa sial
2
Chapter 02. Meninggalkan desa
3
Chapter 03. Kota Hufeng
4
Chapter 04. Acara lelang (1)
5
Chapter 05. Acara lelang (2)
6
Chapter 06. Masalah setelah lelang
7
Chapter 07. Para pengganggu
8
Chapter 08. Raja yang bijak
9
Chapter 09. Huo Ling
10
Chapter 10. Satu kesamaan
11
Chapter 11. Meninggalkan kota Hufeng
12
Chapter 12. Kesedihan Yun Fei
13
Chapter 13. Perasaan terpendam
14
Chapter 14. Berjuanglah
15
Chapter 15. Rencana Huo An
16
Chapter 16. kedatangan klan awan
17
Chapter 17. Sebuah tantangan
18
Chapter 18. Rencana licik Yun Hao
19
Chapter 19. Kembali ke kota Hufeng
20
Chapter 20. Murid sekte pilar suci
21
Chapter 21. Informasi
22
Chapter 22. Menjadi perampok
23
Chapter 23. Huang Liao
24
Chapter 24. Lin Xia
25
Chapter 25. Dunia Kuno (1)
26
Chapter 26. Dunia Kuno (2)
27
Chapter 27. Dunia Kuno (3)
28
Chapter 28. Dunia Kuno (4)
29
Chapter 29. Dunia Kuno (5)
30
Chapter 30. Iblis bertopeng
31
Chapter 31. Rencana Xue Jing
32
Chapter 32. Musuh dalam selimut
33
Chapter 33. Teruslah bermimpi, Xue Jing
34
Chapter 34. Tikus penguntit
35
Chapter 35. Kekuatan & Kebahagiaan
36
Chapter 36. Akhir yang buruk
37
Chapter 37. Kucing, rubah, atau serigala?
38
Chapter 38. Pertemuan tidak terduga
39
Chapter 39. Aku suka caramu
40
Chapter 40. Tidak direstui
41
Chapter 41. Pembawa pesan
42
Chapter 42. Kematian Yun Bing
43
Chapter 43. Pria misterius
44
Chapter 44. Latihan Yun Fei
45
Chapter 45. Identitasnya adalah...
46
Chapter 46. Wilayah tengah
47
Chapter 47. Tarian pedang angin
48
Chapter 48. Kemunculan Xue Ming
49
Chapter 49. Pedang petir ganda
50
Chapter 50. Mimpi yang aneh
51
Chapter 51. Rencana Xue Ming
52
Chapter 52. Bunga lotus
53
Chapter 53. Pil emas
54
Chapter 54. Buronan klan kuno
55
Chapter 55. Hubungan kita berakhir!
56
Chapter 56. Tiga tahun
57
Chapter 57. Petir merah
58
Chapter 58. Klan Dewa Angin
59
Chapter 59. Bahagia dan sedih
60
Chapter 60. Cucu sialan
61
Chapter 61. Siapa kau sebenarnya?
62
Chapter 62. Pertemuan klan kuno (1)
63
Chapter 63. Pertemuan klan kuno (2)
64
Chapter 64. Empat dewa penjaga
65
Chapter 65. Meminta bantuan
66
Chapter 66. Menjelaskan semuanya
67
Chapter 67. Kedatangan Lin Feng
68
Chapter 68. Dewa pedang
69
Chapter 69. Tekad
70
Chapter 70. Jangan membuatnya murka
71
Chapter 71. Kesalahan fatal
72
Chapter 72. Kejujuran
73
Chapter 73. Kode keras!
74
Chapter 74. Hanya satu kata.
75
Chapter 75. Hari penyerangan
76
Chapter 76. Hari penyerangan (2)
77
Chapter 77. Keputusan
78
Chapter 78. Perpisahan
79
Chapter 79. Musuh dalam selimut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!