Perkelahian yang terjadi didepan gerbang desa menyebar dengan cepat, dan masalah itu membuat posisi Yun Fei semakin tersudutkan, mereka yang semula hanya membencinya, sekarang mereka malah ingin melenyapkannya.
Pemimpin dan para penduduk desa beramai-ramai mendatangi kediaman Yun Fei, mereka semua nampak membawa senjata dan sudah siap untuk membunuh pemuda tersebut, hanya saja, tidak seorangpun dari mereka yang berani memulainya.
Tidak lama berselang, Yun Fei keluar dari rumahnya yang sudah hampir rubuh, raut wajahnya nampak sangat berbeda dari biasanya, bahkan tatapan yang biasa tertunduk, sekarang malah terangkat dan terlihat sangat tajam.
"Menyingkir atau kalian semua akan menanggung akibatnya!"
Wushh.
Kekuatan yang sangat besar terpancar dari tubuh Yun Fei, bersamaan dengan itu, tekanan intimidasi yang sangat besar menimpa tubuh mereka semua, bahkan tekanan itu berhasil memaksa mereka untuk berlutut.
"Mo-monster sialan! Apa yang kau lakukan pada kami?"
Yun Fei mengabaikan pertanyaan pemimpin desa, ia kemudian melangkah maju dan melewati mereka yang tengah berlutut di tanah.
Saat melewati jalanan desa, para penduduk nampak tidak ada yang berani mengeluarkan suara, bahkan tubuh mereka semua bergetar karena terpaan aura kekuatan yang terpancar dari tubuh Yun Fei.
"Maaf, aku terpaksa melakukan ini" gumam Yun Fei dalam hatinya.
Yun Fei sama sekali tidak memiliki niat untuk menindas mereka dengan aura kekuatannya, ia terpaksa melakukan semua itu agar tidak ada yang menyerangnya, karena kalau hal itu terjadi, pastinya akan ada korban yang berjatuhan.
Setelah berada di luar gerbang desa, Yun Fei menghentikan langkahnya dan menatap desa tempat ia dilahirkan, kesedihan nampak terukir jelas dalam tatapan dan juga raut wajahnya.
Namun, ia terpaksa harus mengubur dalam-dalam kesedihannya itu, karena semua penduduk desa tidak menginginkan kehadirannya, dan kepergiannya itu adalah satu-satunya pilihan yang terbaik.
"Hah" Yun Fei menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya, "Ayah, ibu, doakan aku agar bisa menjalani kehidupan yang keras ini."
***
Di kedalaman hutan.
Yun Fei nampak tengah berhadapan dengan beberapa hewan spiritual tingkat menengah, walau mereka bukan hewan spiritual tingkat tinggi, namun kekuatan yang mereka miliki sudah cukup untuk membuat Yun Fei mengerahkan kekuatan yang besar.
Selain itu, jumlah mereka yang sangat banyak serta gerakan yang sangat gesit, membuat Yun Fei semakin kesulitan menghadapi mereka, dan jika bukan karena memiliki kecepatan yang tinggi, mungkin Yun Fei sudah terluka parah karena serangan mereka.
Dhuaaar!
Ledakan terjadi ketika pukulan Yun Fei menghantam salah satu dari mereka, kekuatan besar yang ia kerahkan dalam serangannya, membuat hewan spiritual berjenis serigala itu terlempar sejauh beberapa meter dari sana.
"Jika aku memiliki senjata, mereka pasti sudah mati sejak tadi" gumam Yun Fei seraya terus melancarkan serangannya.
Seekor serigala melompat dan mengayunkan cakarnya pada Yun Fei, namun serangan itu berhasil dihindarinya, pada saat yang bersamaan, serigala lainnya juga ikut menyerang dan berhasil mengenai Yun Fei.
"Arkhhh!"
Yun Fei terlempar hingga menabrak pohon, darah segar mengalir keluar dari luka cakaran di lengannya, dan beruntung ia masih sempat menahan serangan itu dengan lengannya, kalau tidak, pasti wajahnya lah yang akan terluka.
"Senjata, aku butuh sebuah senjata!" ujar Yun Fei, seraya menoleh ke sisi kiri dan kanannya.
Tidak jauh darinya, terdapat sebuah dahan pohon yang cukup panjang, dan saat melihat dahan pohon tersebut, sebuah ingatan mendadak muncul dalam benak Yun Fei.
Kemunculan ingatan itu membuatnya sedikit lengah, bahkan ia hampir saja diterkam oleh serigala yang telah berada tepat didepannya, dan jika dirinya terlambat menyadari kehadiran serigala tersebut, ia pasti sudah menjadi santapannya.
"Akan aku coba" gumam Yun Fei meraih dahan pohon sepanjang satu meter itu.
Yun Fei memegang satu sisi dengan kedua tangannya, menggenggamnya dengan erat seolah sedang menggenggam gagang sebilah pedang, kemudian mengikuti arahan dalam ingatannya dan mengalirkan energi spiritualnya pada dahan tersebut.
"Karena bukan pedang sungguhan, aku yakin dahan pohon ini tidak akan bertahan lama," ucap Yun Fei dalam hatinya
Setelah itu, Yun Fei melesat maju dengan kecepatan tinggi dan langsung menebas serigala yang sebelumnya ingin menerkamnya dengan dahan pohon tersebut.
Dan benar saja, dahan pohon yang harusnya digunakan untuk memukul, malah bisa menebas layaknya sebilah pedang yang sangat tajam, bahkan tubuh serigala itu langsung terbelah menjadi dua.
Yun Fei tersenyum senang ketika mengetahui cara yang ia gunakan itu berhasil, dan karena tidak ingin membuang-buang waktu lagi, Yun Fei kemudian menyerang para serigala yang tersisa.
Sepuluh menit kemudian.
Yun Fei menghempaskan bokongnya di tanah, kemudian menyandarkan tubuhnya di batang pohon di belakangnya. Pertarungan yang baru saja ia alami, membuatnya sangat kelelahan dan kehabisan banyak tenaga.
"Melawan mereka saja sudah membuatku kelelahan, apa jadinya jika aku melawan hewan spiritual yang lebih hebat?"
Setelah merasa cukup beristirahat, Yun Fei kemudian menghampiri semua mayat serigala yang talah ia bunuh, kemudian mengumpulkan semua kristal spiritual yang ada dalam tubuh mereka.
Tidak hanya itu saja, Yun Fei juga menyerap kekuatan roh para serigala tersebut, karena dengan menyerap kekuatan roh mereka, ia mungkin saja dapat meningkatkan kekuatannya ke level yang lebih tinggi lagi.
***
Tanpa terasa tiga hari sudah berlalu sejak Yun Fei menyerap kekuatan roh para serigala tersebut dan kini, seluruh kekuatan roh itu telah berhasil ia serap kedalam tubuhnya, dengan kata lain, hanya perlu menunggu sampai kekuatannya naik level.
Wushh.
Boom.
Energi yang terasa sangat padat menyelimuti tubuh Yun Fei, bersamaan dengan itu, dari dalam dirinya terdengar suara ledakan teredam, yang menandakan jika kekuatannya telah meningkat satu level.
"Hah" Yun Fei menghela napasnya, kemudian membuka matanya setelah bermeditasi selama setengah jam sejak level kekuatannya meningkat.
"Akhirnya aku berhasil meningkatkan kekuatan lagi."
Yun Fei benar-benar senang karena telah berhasil meningkatkan kekuatannya, walaupun hanya satu level, tapi kekuatan yang ia miliki saat ini sudah cukup besar, bahkan mungkin, tidak ada lagi pemuda seusianya yang bisa mengalahkan dirinya.
"Aku harus makan sesuatu" gumam Yun Fei seraya menyentuh perutnya yang mulai keroncongan.
Selama bermeditasi atau berkultivasi, seseorang tidak akan pernah merasa lapar, walaupun ia bermeditasi dalam jangka waktu yang panjang, karena energi alam yang mereka serap akan tetap menjaga kondisi tubuhnya.
Namun, rasa lapar dan haus pasti akan langsung muncul setelah orang itu menyelesaikan meditasi, karena saat meditasi-nya berakhir, tubuhnya juga akan berhenti menyerap energi alam dan energi alam itu juga akan berhenti menjaga tubuhnya.
Setelah menyusuri hutan selama hampir setengah jam, Yun Fei akhirnya menemukan sebuah pohon buah, meski tidak mengetahui buah apa yang ia temui itu, namun Yun Fei tetap saja memakannya, karena rasa lapar yang menyerangnya sudah tidak bisa ditahan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Vision Utama
benar banget (Pnjlsan ranahnya mana)
2024-07-01
0
Vision Utama
Izin koreksi : klmt mnghmpskan bkong mnding dhapus itu pmbrsan kalimat dan trkesan diulang2,lbh baik brkta spt ini "10 mnt kmdian yunfei mnyandrkan bdanya di phon bla bla "
2024-07-01
0
Imam Sutoto
semangat thor lanjut
2024-04-17
0