#4 : Teringat

Ardhan tersenyum, Kenzia cepat sekali membalas suratnya. Ia seperti anak muda yang baru merasakan kasmaran.

Dengan kemeja berwarna putih dan rompi berwarna abu-abu membuat tubuhnya terlihat sexy.

Ardhan menuliskan sesuatu, ia mengatakan bahwa dirinya seorang laki-laki. Dan akan sedang berangkat kerja. Jadi suratnya lebih baik di antar nanti malam saja.

"Tuan, waktu untuk bertemu dengan Tuan Fransisko tinggal 30 menit lagi," ucap Jack.

Padahal hatinya tengah ketar ketir, tuannya seakan melupakan pertemuan penting hari ini. Kalau gagal pertemuan kali ini, pasti akan rugi besar.

"Hah! apa waktu tidak bisa di putar?" Pertanyaan kolot itu membuat Jack tersenyum masam.

Mana ada waktu bisa di putar? Seandainya bisa di putar, ia akan memutarkan waktu agar lebih cepat.

"Baiklah,"

Ardhan mengambil jas hitamnya dengan wajah lesu, kakinya terasa berat untuk melangkah. Dia tengah asik surat menyurat malah di ganggu dengan waktu.

"Tuan, bisa melanjutkannya nanti," ucap Jack agar sang majikan tidak terlihat menyedihkan. Ya, dia merasa tuan Ardhan menyedihkan, seperti seorang anak yang tidak kebagian permen.

"Apa kau pikir aku anak kecil?"

Semua orang akan mengatakan anda anak kecil, ini zaman apa yang akan memakai surat lagi batin Jack.

"Kau mengumpat ku!" Geram Ardhan.

"Tidak tuan," sahut Jack. Mana berani ia mengatakan iya, bisa-bisa dirinya akan di terkam habis tanpa tersisa.

Ardhan menatap pintu Apartement milik Kenzia. Dia menaruh surat itu, kemudian memencet tombol di depan pintu itu.

###

Kenzia, menemukan surat kembali. Dia mengambil sepucuk surat itu. "Tetangga yang aneh." Gumam Kenzia.

Dia pun membaca surat itu, bahwa tetangganya seorang laki-laki. Ia jadi teringat dengan Daddy Ardhan. Wajah laki-laki itu tidak pernah meninggalkan otaknya.

"Kenapa aku jadi teringat Daddy?"

Kenzia mengambil bolpoint, dia kembali menulis.

'Kalau anda seorang laki-laki, saya harap anda tidak memiliki seorang istri. Karena saya tidak suka dengan laki-laki yang sudah beristri'

Kenzia menaruh surat itu, hari ini ia akan keluar. Seperti hari-harinya, ia akan menyibukkan di toko bunga. Meskipun dia seorang putri dari seorang CEO, tidak membuatnya melayang tinggi. Baginya, kedudukan bukanlah segala-galanya. Asalkan orang tahu lapar, maka orang akan berusaha mencari pekerjaan.

Entah itu pekerjaan apapun. Ia sangat suka dengan profesinya saat ini, menjadi pelayan toko. Bukan berarti pekerjaan rendah.

Selama bertahun-tahun, dia menyibukkan dirinya kuliah dan bekerja. Meskipun kedua orang tuanya melarang, tapi inilah dia, Kenzia. Dia akan keras kepala kalau menyangkut hal yang menurutnya baik.

###

"Hey Zi..." Sapa Arkhan. Laki-laki yang seumuran dengan Kenzia. Arkhan sudah lama menjadi pemilik toko bunga. Dia kenal Kenzia karena tanpa sengaja menolong Kenzia dari para preman jalanan.

"Emm, pagi yang cerah untuk jiwa yang sepi."

"Ck, kalau kesepian cari donk." Sahut Amelia, sahabat Kenzia. Arkhan dan Amelia saling mengenal. Karena Amelia telah bekerja menjadi pelayan toko telah lama. Jadi hubungan mereka akrap dan tanpa sengaja, takdir juga mempertemukan Kenzia dengan Arkhan.

"Zi, sepertinya hari-hari mu cerah," ujar Amelia melihat senyuman di wajah Kenzia. Biasanya, sahabatnya itu akan murung. Kalau di tanya, sudah pasti akan menjawab merindukan orang tuanya. Padahal ia sudah menganjurkan untuk menemui orang tuanya, namun Kenzia selalu menolak dengan alasan ia harus lulus lebih dulu.

"Iya, aku memiliki tetangga baru. Dia laki-laki, dan mengirimkan hadiah untuk ku sebagai tetangganya."

Arkhan menghentikan tangannya saat menyemprot bunga. Ia jadi penasaran dengan laki-laki tetangga Kenzia.

"Dia memberikan aku boneka dan bunga mawar merah."

"Zi, jangan dekat dengan laki-laki yang baru kenal. Kamu kan tidak tahu, laki-laki itu baik apa tidak," ucap Arkhan.

Kenzia tersenyum, "Iya-iya, aku akan menuruti tuan Arkhan."

Arkhan terkekeh kecil, Kenzia selalu bisa membuatnya tersenyum, bahkan tertawa. Tidak ada hari yang tidak menyangka kalau tidak ada Kenzia.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

bagus ceritanya 👍👍👍👍👍

2022-10-31

0

p.b

p.b

masih menyimak.....
lanjut.....

2022-06-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!