Keinginan

Menjadi pengusaha tidak lah mudah apalagi Aku tidak pernah belajar mengelola perusahaan ataupun belajar tentang manajemen perusahaan. Tapi karena tekat yang besar dan yakin jika Aku bisa maka Aku pastikan jika Aku Bisa!

Lima tahun lalu Aku telah melewati banyak rintangan hidup yang sangat berat ku jalani.

" Sayang terimakasih.. Aku suka banget " Suara perempuan yang tepat berada di samping Ku saat ini.

" Kak Kania? " tanya Ku setelah yakin jika perempuan disamping Ku ini adalah Kakak Ipar Ku yang sudah lama menghilang.

" Oh.. Hai " singkatnya

" Apa yang Kakak lakukan disini? Kak, Bang Adan sudah meninggal " kata Ku dengan menahan tangis Ku.

" Aku sudah tahu, Aku turut berduka cita ya " ucapnya santai.

" Kakak Tahu? Tapi tidak datang di pemakaman Bang Adan " bingung Ku.

" Apa ada masalah? Aku bukan lagi istrinya., jadi untuk apa Aku datang kesana ?" jawabnya.

" Tunggu.. apa maksud Kak Kania?" tanya Ku lagi

" Ohh, Jadi Bang Adan tidak cerita padamu? Aku dan Abang Mu sudah lama pisah, alasannya Dia tidak bisa memberikan keturunan untuk Ku. Padahal Aku sudah bilang padanya jika Aku menerimanya apa adanya, tapi Dia malah depresi tak karuan jadi yaa Aku terima saja talak nya asalkan Dia bahagia. Sayang seribu sayang Bang Adan bukan hanya tidak bisa memberikan keturunan tapi juga pergi meninggalkan kalian " jelasnya dengan wajah santai nya. Ntah mengapa Aku merasa Kak Kania berusaha berbohong padaku.

" Maaf Kak, Aku tidak tahu jika Kakak sudah berpisah dengan Bang Adan " jawab Ku seolah Aku percaya padanya.

" Iyaa.. Yasudah Aku pergi duluan yahh, Aku lagi sibuk untuk mengurus pernikahan Ku " katanya diakhiri dengan senyuman lebar dan merangkul erat pria yang usianya tidak jauh beda darinya.

Setelah kepergian Kak Kania, Aku masih berdiri terpaku ditempat yang sama dengan terus menahan tangis Ku. Bagaimana bisa Bang Adan tidak menceritakan masalahnya padaku?.

" Nona? Ini sudah jam 13.00 sudah waktunya Nona memeriksa keadaan Tuan " kata Dino, Asisten Ayah Ku yang sekarang menjadi Asisten Ku juga.

" Yaa baiklah ayo.. " kata Ku.

Sesampainya dirumah Aku melihat mobil mewah terparkir didepan rumah Ku.

" Ayah.. " sapa Ku melihat Ayah duduk di ruang tamu dengan seorang pria yang jauh lebih tua dari Ku.

" Sudah pulang nak? kenalkan Ini Dewo Gemilang, teman Ayah " jelasnya.

" Oh.. Saya Chandini Dita putri Pak Bintang Pratama " jelasku dengan mengulurkan tangan. Dengan wajah datar Dia membalas jabat tangan Ku.

" Jadi bagaiman Gemi? Cantik kan? " tanya Ayah Ku pada Pria yang ada didepannya.

" Yaah lumayan " jawabnya

" Heh.. mata Mu rusak ya?! Dia ini cantik!" protes Ayah Ku.

" Baiklah baiklah, Putri Mu ini cantik. Bahkan sangat cantik" jawab Pria itu dengan cengiran yang mempesona.

" Jadi bagaimana?" tanya Ayah Ku lagi yang membuatku sangat bingung.

" Kenapa Kamu memaksa Ku seperti ini? Aku sudah bilang, Aku sudah memiliki pacar. Pria tua " kesal nya.

" Pacar Mu tidak lebih baik dari Chan putri Ku ini " jawab Ayahku dengan nada tinggi.

" Tunggu dulu ini ada apa sih?" tanya Ku yang sedari tadi bingung dengan situasi saat ini.

" Ayah Mu memintaku untuk menikahi Mu " jawab pria itu santai.

" Apa?! Aku sudah besar Ayah, Aku bisa mencari pria yang Ku mau " Protes Ku

" Ya Kamu bisa mencari pria yang Kamu mau tapi pria itu belum tentu bisa menerima Ayah Mu ini. " jawabnya sedih membuatku ikut sedih.

" Ayah.. " panggil Ku dengan hati hati takut melukai hatinya.

" Ayah tahu, Ayah cuma mau yang terbaik untuk Mu " jawabnya.

" Ehmm.. sebaiknya Kalian diskusikan terlebih dahulu masalah ini. Aku akan pergi dan kembali lagi besok hari " katanya yang melihat perdebatan Ku dengan Ayah Ku.

Malam harinya Aku terbangun dan mengambil segelas air putih didapur. Aku memikirkan bagaimana caranya menolak keinginan Ayah.

Dan tiba tiba Aku mendengar barang yang jatuh dan pecah dari kamar Ayah. Dengan panik Aku berlari menuju kamar Ayah dan Aku melihat Ayah Ku meringis kesakitan dibagian dada kirinya.

Dirumah sakit,

" Beliau ingin bertemu dengan Gemi, apa Nona bernama Gemi?" tanya dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU tempat Ayah Ku terbaring saat ini.

" Bukan, Aku Chandini putrinya " jawab Ku sedih, disaat seperti ini Pun Ayah malah ingin bertemu orang lain bukan diriku.

" Sebaiknya Nona segera menghubungi Orang yang bernama Gemi untuk menemui Ayah Nona saat ini " perintah dokter itu.

Dengan cepat Aku menghubungi Pak Dino dan memintanya mencari tahu tentang Gemi teman Ayah. Pak Dino pun menyanggupinya.

Dua jam kemudian Pak Dino datang bersama Pria yang tadi siang kerumah. Pria itu berlari masuk keruang ICU menghampiri Ayah.

Sudah 30 menit pria bernama Gemi itu berada didalam ruang ICU. Ingin rasanya ikut masuk kedalam melihat keadaan Ayah tapi peraturan rumah sakit tidak mengizinkan Ku masuk.

Pagi harinya, Ayah dipindahkan ke kamar rawat oleh tim medis membuatku lebih leluasa melihat Ayah.

" Chan, keinginan Ayah melihat Mu menikah. Ayah merasa jika waktu Ayah sudah tidak banyak" pinta Ayabku

" Omong kosong! Memangnya Ayah Tuhan? " Kesal Ku

" Bisakah Kamu menuruti permintaannya?" tanya pria yang semalaman menemani Ayahku diruang ICU

" Ha?!" Demi apapun Aku benar benar tak menyangka jika pria ini setuju dengan permintaan konyol Ayahku. Bukan kah Dia memiliki kekasih? Dasar pria brengsek.

" Iya, Aku tak tahu harus bagaimana menjelaskannya padamu tapi sebaiknya Kita menuruti saja permintaan Ayahmu saat ini. Aku janji akan menjadi suami yang baik untuk Mu, tapi.. Aku juga butuh waktu untuk menerima Mu menjadi istriku. Jadi, Kita akan menikah tapi tidak perlu satu kamar. Kita jalani hari hari Kita seperti biasa saja dan Aku akan tetap bertanggung jawab atas Mu terutama finansial. " bisiknya pada Ku.

" Bagaimana dengan keluarga Mu?" tanya Ku

" Aku yatim piatu, Orang tua Ku sudah lama meninggalkan diriku. Aku hanya memiliki Nenek, dan Ku rasa beliau akan menyukaimu karena Kamu terlihat sederhana. " jawabnya.

Aku bingung harus bagaimana, Apa iyaa Aku harus menikah dengan pria yang tak Ku kenal? Ayolah ini pernikahan bukan sebuah kompromi. Tapi melihat kondisi Ayah, Aku merasa sedih karena hanya Aku lah harapannya saat ini hanya Aku yang Ia miliki. Akhirnya Aku memutuskan untuk menerima permintaan Ayahku dan menikah dengan Pria ini.

Seminggu setelah pernikahan Ayahku meninggal dunia, Beliau pergi berkumpul dengan Abang dan Ibu disurga. Hanya tinggal Aku yang ada didunia ini. Aku merasa sepi dirumah yang sangat besar ini Aku hanya tinggal sendiri.

Status Ku memang berubah menjadi istri tapi kehidupan Ku? Masih sama seperti seorang gadis tanpa suami. Banyak tetangga yang penasaran dengan suami Ku. Bahkan mereka bergosip ria akan kondisi Ku saat ini, ada yang bilang jika Aku pelakor ada juga yang bilang Aku istri simpanan.

Aku memang tidak peduli dengan gosip yang mereka sebar tapi yang ku pedulikan nama baik Ayahku yang mereka sebut sebagai Ayah yang tidak berguna membuat Ku sangat marah hingga Aku meminta Pak Doni untuk membantuku mengatasi masalah ini. Beliau dengan cepat menyumpal mulut para penggosip itu dengan ancaman hukuman penjara jika mereka tidak bisa menjaga perkataannya.

Terpopuler

Comments

Erni Sari

Erni Sari

keren kak.

2022-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!