Bab 5 Pernikahan Dadakan

"Rick," ujar Cleantha langsung memeluk putra bungsunya.

Ia sangat bahagia melihat Alarick sudah kembali ke rumah. Rasanya baru beberapa tahun lalu, ia menggendong Alarick dan mengajarinya berjalan. Namun sekarang putranya ini sudah tumbuh menjadi pria muda yang tampan dan gagah. Bisa dibilang paras elok Alarick adalah perpaduan yang pas antara Raja dan dirinya.

"Jangan menangis, Mommy. Nanti kecantikan Mommy berkurang," ucap Rick seraya mengusap pipi Cleantha.

"Mommy sudah tua," jawab Cleantha melerai pelukannya.

"Bagiku Mommy adalah wanita tercantik di dunia. Aku hanya mau menikah dengan wanita seperti Mommy," lanjut Alarick memuji Cleantha.

Cleantha bersedekap sambil memandang Alarick dengan curiga.

"Siapa yang mengajarimu merayu seperti itu?"

"Aku bicara jujur. Mommy memang sangat cantik. Kerutan di wajah pun nyaris tidak ada."

Almero hanya tersenyum smirk melihat rayuaan maut adiknya.

"Yang jelas bukan aku yang mengajari Rick, Mom. Sepertinya dia belajar secara otodidak dan mempraktekkannya kepada pacar-pacarnya," sahut Almero.

"Apa benar yang dikatakan kakakmu? Kamu punya banyak pacar di luar negri? Mommy tidak mau kamu mempermainkan perasaan wanita," tegas Cleantha memberi peringatan.

"Tidak, Mom. Aku hanya bercanda. Rick itu laki-laki setia dan penyayang wanita," ujar Almero menepuk bahu Alarick yang sudah duduk di meja makan.

Alarick hanya mengangkat bahunya. Matanya tertuju pada masakan Cleantha yang dihidangkan di atas meja. Ia sudah tidak sabar untuk menyantap masakan rumahan buatan ibunya.

Sementara Almero mencium singkat pipi Cleantha sebelum berpamitan.

"Mom, aku ke kantor sekarang."

"Iya, jangan pulang terlalu malam, Al. Kita akan makan malam bersama hari ini."

Setelah Almero melangkah pergi, Cleantha mengambilkan nasi dan beberapa lauk kesukaan Alarick. Bagaimanapun Cleantha tetap menganggap Alarick sebagai putra kecilnya.

"Mom, tidak usah melayani aku. Aku sudah dewasa sekarang. Aku bisa mengambil makanan sendiri," cegah Alarick.

"Tidak apa-apa. Mommy ingin memanjakanmu selagi masih bisa. Nanti kalau kamu sudah menikah, istrimu yang akan menggantikan Mommy," kata Cleantha.

"Itu masih lama, Mom. Aku belum terpikir sama sekali untuk menikah. Aku ingin merintis karier. Menjadi pria yang sukses dan disegani di dunia bisnis seperti Daddy."

Cleantha tersenyum senang melihat semangat yang dimiliki Alarick.

"Kalau begitu kamu harus segera bekerja di Adhiyaksa Group. Bantu Almero mengelola perusahaan supaya Daddymu benar-benar pensiun."

"Nah, hal itu yang ingin aku bicarakan dengan Mommy."

Alarick meneguk jus jeruk yang dibuatkan Cleantha lalu memegang tangan ibunya itu.

"Mom, aku mau melamar kerja di perusahaan lain. Aku ingin mendapat pengalaman bekerja yang sesungguhnya. Merasakan bagaimana menjadi staf biasa lalu naik jabatan dengan usahaku sendiri. Dengan begitu aku akan memiliki bekal yang cukup saat menjadi pimpinan perusahaan nanti. Tolong izinkan aku, Mom."

Kelopak mata Cleantha membesar melihat kesungguhan di netra putranya.

"Kamu yakin dengan pilihanmu itu?"

"Yakin seratus persen. Bukankah Mommy dulu juga memulai karier dari bawah? Lalu bisa menjabat sebagai direktur keuangan Adhiyaksa Group."

Cleantha tertawa mendengar perkataan Alarick.

"Mommy menjadi direktur karena surat wasiat dari Daddy Alvian. Bukan karena prestasi Mommy sendiri. Tapi untukmu, Mommy percaya kamu bisa meraih prestasi yang membanggakan."

"Apa itu artinya Mommy setuju aku melamar pekerjaan di perusahaan lain?" tanya Alarick dengan antusias.

"Mommy setuju, tapi...Mommy harus tahu perusahaan mana yang kamu pilih?"

"Aku belum tahu. Tapi aku sudah minta bantuan Kak Almero untuk mencarikan daftar nama perusahaan yang bermitra dengan Adhiyaksa Group. Aku akan melamar sebagai staf di salah satu perusahaan itu. Dan kalau bisa lokasinya di luar kota supaya mereka tidak mengenaliku," sambung Alarick.

...****************...

Ivyna masih sibuk mengarahkan dua orang asistennya untuk memajang gaun pengantin rancangan terbarunya. Sesekali ia melirik jam tangan, menantikan kehadiran klien bernama Nadine. Wanita itu tidak juga menampakkan diri hingga pukul dua belas siang. Padahal ia berjanji akan datang ke butiknya tiga jam yang lalu.

Sungguh menyebalkan kliennya yang satu ini. Memaksanya menyelesaikan gaun dengan cepat, tapi ia sendiri malah mengingkari janji. Tahu begini lebih baik dia ikut bersama Almero untuk menjemput Alarick di bandara. Dengan begitu mereka bertiga akan menghabiskan waktu bersama.

"Win, aku ke ruang aksesoris dulu, mau mengecek persediaan tiara. Nanti kalau Nadine datang, panggil aku," ujar Ivyna kepada asistennya.

"Iya, Bu. Saya mengerti."

Baru dua langkah Ivyna berjalan, sebuah suara memanggilnya dari belakang.

"Mbak Ivyna."

Spontan Ivyna menoleh untuk mencari sumber suara tersebut.

"Nadine, akhirnya kamu datang," ujar Ivyna menghampiri kliennya. Usia Nadine memang lebih muda dari Ivyna, karena itu Ivyna mencoba bersabar dalam menghadapinya.

Ivyna melirik ke arah pria muda yang menggandeng erat tangan Nadine. Ini adalah kali pertamanya melihat calon suami Nadine. Parasnya terbilang cukup tampan dan sepertinya usia mereka hampir sepantaran. Namun anehnya, ekspresi Nadine dan calon suaminya tampak gelisah. Bukannya bahagia layaknya calon pengantin pada umumnya.

Dengan terburu-buru, Nadine menghampiri Ivyna.

"Gaun pesananku sudah jadi, Mbak?"

"Itu di sebelah sana. Mau fitting sekarang?" tanya Ivyna.

Nadine mengangguk cepat.

"Iya, Mbak. Tapi aku mau memakainya sekarang juga sekaligus dirias. Dan tolong carikan jas pernikahan untuk Edo, calon suamiku."

"Hah? Mau dirias sekarang? Bukannya acara pernikahanmu hari Minggu?" Ivyna terperangah dengan permintaan Nadine yang tiba-tiba.

"Pernikahanku dimajukan malam ini, Mbak. Please, tolong aku," pinta Nadine dengan sorot mata memohon.

"Aduh, bagaimana ya? Aku belum menyiapkan hand bouquet dan aksesoris yang serasi dengan gaunmu."

"Tidak usah pakai hand bouquet. Nanti aku bisa membelinya di toko bunga. Untuk aksesoris sembarang saja. Bila Mbak keberatan untuk meriasku sekarang, aku bersedia membayar dua kali lipat," ucap Nadine bersikeras.

Ivyna semakin dibuat bingung dengan tingkah laku Nadine. Tapi sebagai perancang gaun dan perias pengantin profesional, ia harus mampu menangani permasalahan mendesak seperti ini.

"Iya, jangan khawatir. Aku akan menjadikanmu pengantin yang cantik."

Ivyna beralih memandang asistennya untuk memberikan perintah.

"Win, Lina, kamu bantu aku merias Nadine. Siska, Arum, kalian dampingi Tuan Edo untuk memilih setelan jas pengantin."

"Baik, Bu," jawab mereka serempak.

Ivyna melihat Nadine berpegangan tangan dengan Edo sebelum mereka berpisah. Kelakuan mereka sudah seperti pasangan drama di dalam opera sabun.

"Tenanglah, Sayang, semua akan berjalan lancar. Kita akan menikah hari ini," ucap Edo membelai sayang rambut Nadine.

"Tapi aku takut Tuan Keano akan menemukan kita."

"Tidak akan, percayalah padaku. Setelah acara selesai, aku langsung membawamu ke luar kota. Tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi. Sekarang berdandanlah yang cantik, Sayang."

Dengan berat hati, Nadine melepaskan genggaman tangan Edo lalu mengikuti Ivyna ke ruang fitting.

Ivyna menarik napas dalam-dalam. Ia tidak mengerti apa yang dibicarakan kedua pasangan sehidup semati ini. Dan siapakah Tuan Keano yang mereka maksud. Entahlah, dia tidak mau ambil pusing. Tugasnya saat ini hanyalah menyiapkan penampilan Nadine dan Edo agar siap menjadi raja dan ratu sehari.

Bersambung

Bonus Visual Keano Atmaja

Hi My Readers, yuk mampir juga ke novel author yang baru saja rilis untuk lomba konflik rumah tangga. Novel ini beda dengan novel author yang lain (masih tahap belajar). Semoga suka

Judul Novel : "ATM Suamiku Hilang"

Berikut covernya

Terpopuler

Comments

Sulastri Abdi

Sulastri Abdi

nama keluarganya kok bisa sama dengan nama panjang anakku adyaksa dan atmaja. ditunggu up nya thor

2022-07-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Amanat Terakhir
2 Bab 2 Donor Jantung
3 Bab 3 Tidak Mungkin Menikah
4 Bab 4 Bertemu Masa Lalu
5 Bab 5 Pernikahan Dadakan
6 Bab 6 Mimpi Buruk
7 Bab 7 Rencana Penyamaran
8 Bab 8 Kami Mau Papa
9 Bab 9 Pergi untuk Selamanya
10 Bab 10 Separuh Nyawaku Hilang
11 Bab 11 Mencoba Mencarinya
12 Bab 12 Persaudaraan yang Kuat
13 Bab 13 Pemuda Kutu Buku
14 Bab 14 Berpisah dengan Mereka
15 Bab 15 Mencoba Hidup Sederhana
16 Bab 16 Menikahlah Denganku
17 Bab 17 Bersedia Menikah
18 Bab 18 Pertemuan Pertama
19 Bab 19 Wanita Ceroboh Itu Atasanku
20 Bab 20 Hamil Anakku
21 Bab 21 Salah Sangka
22 Bab 22 Orang Tua Tunggal
23 Bab 23 Hamil Sungguhan
24 Bab 24 Penguntit yang Mencurigakan
25 Bab 25 Mencemaskan Dirinya
26 Bab 26 Siapa Pria Itu
27 Bab 27 Dianggap Om-om
28 Bab 28 Seperti Apa Wajahnya
29 Bab 29 Pria yang Paling Kubenci
30 Bab 30 Hampir Terlena
31 Bab 31 Bekal Cinta
32 Bab 32 Pria itu Kembali
33 Bab 33 Haruskah Punya Suami
34 Bab 34 Calon Kekasih
35 Bab 35 Wawancara Penting
36 Bab 36 Mimpi Indah
37 Bab 37 Apa yang Terjadi Semalam
38 Bab 38 Tolong Aku
39 Bab 39 Butuh Suami Secepatnya
40 Bab 40 Jadilah Suami Kontrakku
41 Bab 41 Mengujimu
42 Bab 42 Bersedia Menjadi Suamimu
43 Bab 43 Tujuh Persyaratan dari Suami Kontrak
44 44 Ajakan Dadakan
45 Bab 45 Persaingan Cinta (Part 1)
46 Bab 46 Persaingan Cinta (Part 2)
47 Bab 47 Bisakah Kita Saling Menyembuhkan
48 Bab 48 Mabuk Asmara
49 Bab 49 Harus Bertemu Dengannya
50 Bab 50 Benarkah Dia yang Ada di Mimpiku
51 Bab 51 Bagian Dari Dirinya
52 Bab 52 Menjadi Utusanku
53 Bab 53 Bagaimana Cara Membalas Budi (Part 1)
54 Bab 54 Bagaimana Cara Membalas Budi (Part 2)
55 Bab 55 Istri Pengganti
56 Bab 56 Membuatmu Menginginkan Aku
57 Bab 57 Apakah Kamu Cemburu
58 Bab 58 Ratu di Hatiku
59 Bab 59 Aku ada di Sisinya
60 Bab 60 Menikah di Hari yang Sama
61 Bab 61 Kedatangan Mantan
62 Bab 62 Ingin Merebut Kembali
63 Bab 63 Terima Kasih, Sayang
64 Bab 64 Meyakinkan Diri
65 Bab 65 Will You Mary Me
66 Karya Baru
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1 Amanat Terakhir
2
Bab 2 Donor Jantung
3
Bab 3 Tidak Mungkin Menikah
4
Bab 4 Bertemu Masa Lalu
5
Bab 5 Pernikahan Dadakan
6
Bab 6 Mimpi Buruk
7
Bab 7 Rencana Penyamaran
8
Bab 8 Kami Mau Papa
9
Bab 9 Pergi untuk Selamanya
10
Bab 10 Separuh Nyawaku Hilang
11
Bab 11 Mencoba Mencarinya
12
Bab 12 Persaudaraan yang Kuat
13
Bab 13 Pemuda Kutu Buku
14
Bab 14 Berpisah dengan Mereka
15
Bab 15 Mencoba Hidup Sederhana
16
Bab 16 Menikahlah Denganku
17
Bab 17 Bersedia Menikah
18
Bab 18 Pertemuan Pertama
19
Bab 19 Wanita Ceroboh Itu Atasanku
20
Bab 20 Hamil Anakku
21
Bab 21 Salah Sangka
22
Bab 22 Orang Tua Tunggal
23
Bab 23 Hamil Sungguhan
24
Bab 24 Penguntit yang Mencurigakan
25
Bab 25 Mencemaskan Dirinya
26
Bab 26 Siapa Pria Itu
27
Bab 27 Dianggap Om-om
28
Bab 28 Seperti Apa Wajahnya
29
Bab 29 Pria yang Paling Kubenci
30
Bab 30 Hampir Terlena
31
Bab 31 Bekal Cinta
32
Bab 32 Pria itu Kembali
33
Bab 33 Haruskah Punya Suami
34
Bab 34 Calon Kekasih
35
Bab 35 Wawancara Penting
36
Bab 36 Mimpi Indah
37
Bab 37 Apa yang Terjadi Semalam
38
Bab 38 Tolong Aku
39
Bab 39 Butuh Suami Secepatnya
40
Bab 40 Jadilah Suami Kontrakku
41
Bab 41 Mengujimu
42
Bab 42 Bersedia Menjadi Suamimu
43
Bab 43 Tujuh Persyaratan dari Suami Kontrak
44
44 Ajakan Dadakan
45
Bab 45 Persaingan Cinta (Part 1)
46
Bab 46 Persaingan Cinta (Part 2)
47
Bab 47 Bisakah Kita Saling Menyembuhkan
48
Bab 48 Mabuk Asmara
49
Bab 49 Harus Bertemu Dengannya
50
Bab 50 Benarkah Dia yang Ada di Mimpiku
51
Bab 51 Bagian Dari Dirinya
52
Bab 52 Menjadi Utusanku
53
Bab 53 Bagaimana Cara Membalas Budi (Part 1)
54
Bab 54 Bagaimana Cara Membalas Budi (Part 2)
55
Bab 55 Istri Pengganti
56
Bab 56 Membuatmu Menginginkan Aku
57
Bab 57 Apakah Kamu Cemburu
58
Bab 58 Ratu di Hatiku
59
Bab 59 Aku ada di Sisinya
60
Bab 60 Menikah di Hari yang Sama
61
Bab 61 Kedatangan Mantan
62
Bab 62 Ingin Merebut Kembali
63
Bab 63 Terima Kasih, Sayang
64
Bab 64 Meyakinkan Diri
65
Bab 65 Will You Mary Me
66
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!