Pagi ini keluarga Adhiyaksa sedang sarapan bersama. Sedari pagi, Cleantha sudah menyiapkan makanan spesial demi menyambut kedatangan putra bungsunya, Alarick Adhiyaksa.
"Sayang, kamu rajin sekali," ucap Raja mengecup pipi Cleantha.
"Tentu, aku sudah menyiapkan semuanya. Jadi saat Alarick pulang nanti, makan siang sudah siap," kata Cleantha bersemangat.
Dari lantai dua terdengar langkah kaki seorang pria menuruni tangga. Spontan, para pelayan wanita langsung melirik ke atas. Bagaimana tidak, mereka tidak mampu melewatkan pemandangan yang memanjakan mata di pagi hari. Pria yang luar biasa tampan dengan tubuh atletis yang menjadi impian setiap kaum wanita. Terlebih ia adalah sang pewaris utama keluarga Adhiyaksa. Dengan melihatnya saja bisa membuat rasa lapar menjadi hilang. Siapa lagi kalau bukan Almero Adhiyaksa.
"Al, mana kakakmu, Ivyna? Kenapa dia tidak turun untuk sarapan?" tanya Cleantha memandang Almero dengan rasa kasih yang besar. Setiap kali menatap Almero, ia selalu teringat pada Alvian semasa mudanya.
"Ivy, dia...."
"Ada apa, Mom? Ini aku."
Di belakang Almero, menyusul seorang wanita cantik bertubuh ramping. Rambutnya yang bergelombang ikut berayun seiring dengan gerakannya yang lincah. Wanita itu menuruni dua anak tangga sekaligus lalu menggandeng erat tangan Almero.
"Aku pasti bangun kalau pintu kamarku diketuk oleh Almero. Bagaimana kami serasi, kan?" tanyanya tersenyum lebar.
"Sangat serasi. Sayangnya Almero itu adikmu, bukan kekasihmu. Makanya cepat cari calon suami, kalau tidak Daddy akan menjodohkanmu," jawab Raja dari meja makan.
Ivyna mengerucutkan bibirnya ke depan.
"Dad, jangan bahas itu lagi. Aku mau menikah kalau bertemu laki-laki yang seperti adikku ini."
"Oh, jadi kamu pengagum rahasiaku. Kalau kamu berkata begini di depan Marion, dia bisa cemburu," sahut Almero menyeringai.
"Marion tidak akan cemburu karena aku yang menjadi perancang gaun pengantinnya. Ingat tanpa aku kalian tidak bisa menikah."
"Iya, ibu desainer cantik. Aku percaya padamu," kata Almero menarik kursi untuk Ivyna.
Cleantha dan Raja tersenyum bahagia melihat keakraban Almero dan Ivyna. Sejak kecil sampai dewasa hubungan mereka sangat dekat. Bahkan mereka kerap kali disangka sebagai pasangan kekasih oleh orang yang belum mengenal keluarga Adhiyaksa.
"Dad, hari ini aku masuk ke kantor usai jam makan siang. Setelah menjemput Alarick dari bandara, aku akan mengajaknya ikut bersamaku dan Marion untuk memilih souvenir pernikahan."
"Tentu, Al. Daddy akan menggantikanmu untuk menghadiri meeting dengan Tuan Mark dan Tuan Ibrahim."
"Terima kasih, Dad," jawab Almero senang.
Cleantha mengambilkan roti gandum untuk Ivyna karena putrinya ini sangat menjaga bentuk tubuh.
"Mom, maaf ya hari ini aku tidak bisa ikut menjemput Alarick. Satu jam lagi aku harus bertemu dengan klien baruku. Dia sangat aneh," keluh Ivyna.
Cleantha mengerutkan alisnya.
"Tidak apa-apa, Sayang. Nanti malam kamu masih bisa bertemu adikmu. Memangnya ada apa dengan klienmu itu?"
"Dia memintaku mengurus gaun pengantin, jas, bunga, dan segala pernak pernik hanya dalam waktu satu minggu. Katanya dia harus menikah hari Minggu besok. Dan wajahnya selalu kelihatan cemas saat berkunjung ke bridalku."
"Mungkin dia gugup karena memikirkan pernikahannya, Ivy," jawab Cleantha.
"Tapi Almero dan Marion tidak secemas itu. Mereka sangat santai."
Almero tertawa mendengar perkataan kakaknya.
"Itu karena pernikahanku masih dua bulan lagi. Sedangkan klienmu harus menikah di akhir minggu."
Almero menghabiskan kopinya lalu beranjak dari kursi.
"Mom, Dad, aku harus berangkat sekarang supaya tidak terlambat. Aku menjemput Marion dulu sebelum ke bandara," ucap Almero mengecup pipi Cleantha.
"Iya, Sayang, hati-hati."
"Aku juga berangkat. Akan kuusahakan pulang sebelum jam tujuh. Bye, Mom, Dad," sambung Ivyna ikut berpamitan.
Melihat kepergian kedua anak mereka, Cleantha merasa bangga sekaligus terharu. Ia tidak menyangka waktu berlalu sangat cepat. Kini Almero dan Ivyna sudah dewasa, bahkan Almero sebentar lagi akan membina rumah tangga.
"Kenapa, Sayang?" tanya Raja memperhatikan istrinya.
"Aku bahagia melihat Almero akan menikah. Ivy juga berhasil mencapai cita-citanya menjadi desainer.
"Kita beruntung karena memiliki anak-anak seperti mereka. Apalagi Alarick juga sudah menamatkan pendidikannya di Stanford," jawab Raja.
"Sayang, nanti saat acara pernikahan Almero selesai, bagaimana jika kita berbulan madu juga?" goda Raja kepada istrinya.
"Kita sudah tua, rambutku juga sudah beruban. Tidak pantas lagi untuk berbulan madu."
"Siapa bilang? Kamu selalu cantik di mataku."
"Sudah, jangan terlalu banyak merayu. Kamu harus berangkat ke kantor sekarang untuk menggantikan tugas Almero," ucap Cleantha memaksa Raja melepaskan pelukannya.
"Baiklah, aku akan melaksanakan perintah istriku."
...****************...
Marion langsung keluar dari rumahnya ketika Almero datang. Ia terlihat cantik dengan dress casual berwarna biru muda. Marion adalah putri tunggal Peter Wiryadi, seorang pengusaha properti ternama yang menjadi kolega Raja. Bisa dibilang ia adalah calon istri yang paling ideal untuk Almero, baik dari segi kecantikan, status sosial maupun kecerdasan.
"Sayang, kita ke bandara sekarang?"
"Iya, Alarick akan tiba jam sepuluh pagi," jawab Almero sambil mengemudikan mobilnya.
"Al, nanti sore aku akan pergi ke Yayasan Peduli Jantung bersama Mama," ucap Marion dengan mata berbinar.
"Yayasan Jantung? Untuk apa?"
"Aku berencana mendonorkan jantungku kalau suatu hari aku meninggal dunia."
Perkataan Marion membuat Almero terkejut. Serta merta ia menghentikan mobilnya.
"Kenapa kamu bicara begitu, Sayang? Aku tidak mau kamu membicarakan soal kematian," tegas Almero.
"Semua manusia pasti akan meninggal, Al. Aku cuma ingin membuat hidupku berguna untuk orang lain. Apalagi salah satu sepupuku meninggal akibat terkena penyakit jantung. Karena itu aku terdorong untuk membantu mereka."
"Tapi keinginanmu belum waktunya dilakukan. Kita akan menua bersama anak cucu kita saat hal itu terjadi."
Marion meletakkan kepalanya di atas bahu Almero.
"Jangan marah, Al. Sebagai pendonor, mereka tidak akan mengambil jantungku sebelum nafasku terhenti."
"Cukup, Marion. Aku tidak mau kita membicarakan ini. Sekarang lebih baik kita berkonsentrasi untuk menyelesaikan persiapan pernikahan."
Melihat Almero kesal, Marion menghentikan ucapannya. Mereka tidak bicara lagi sampai tiba di bandara.
Setelah memarkirkan mobilnya, Almero segera menggandeng tangan Marion untuk berjalan ke area kedatangan penumpang.
"Kamu masih marah padaku, Al?" tanya Marion takut.
"Mana bisa aku marah terlalu lama, aku sangat mencintaimu."
Dari kejauhan, Almero melihat seorang pemuda tinggi berkacamata hitam tengah mendorong kopernya. Meskipun hampir lima tahun berpisah, Almero sangat mengenali adiknya itu. Dia buru-buru mengajak Marion untuk menghampiri Alarick.
"Rick, sebelah sini!" seru Almero.
Mendengar seseorang memanggilnya, Alarick menoleh ke samping. Senyumnya mengembang lebar saat ia mengenali pasangan pria tampan dan wanita cantik yang datang menjemputnya.
Alarick segera memeluk Almero dengan erat untuk melepas rindu.
"Kak Al, akhirnya kita bertemu lagi. Aku merasa tersanjung karena CEO Adhiyaksa Group rela meninggalkan kantor untuk menjemputku," seloroh Alarick.
Almero menepuk bahu adiknya itu sambil tertawa.
"Kamu sama saja dengan Ivyna. Selalu membuatku besar kepala. Kamu masih ingat dengan Marion?" tanya Almero mengetes ingatan Alarick.
"Tentu saja. Mana mungkin aku lupa dengan calon kakak iparku. Aku sengaja pulang lebih cepat untuk membantu pernikahan kalian. Bagaimana kabarmu, Kakak Ipar?" tanya Alarick menjabat tangan Marion.
"Aku sangat baik, Rick. Aku perhatikan kamu semakin tampan," puji Marion.
Almero pura-pura cemberut mendengar Marion memuji adiknya.
"Jangan memuji pria lain di hadapanku, Sayang. Nanti aku cemburu."
"Untuk apa cemburu? Seluruh cintaku hanya untukmu," jawab Marion bergelayut manja di lengan Almero.
Alarick hanya geleng-geleng kepala melihat kemesraan Almero dan calon istrinya. Dalam hati dia tidak mengerti mengapa kakaknya bisa sebucin itu kepada Marion. Sebagai pria, dia bersumpah tidak akan pernah mau menjadi budak cinta seorang wanita.
**Bersambung
Visual Almero** :
Visual Ivyna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
seksi Ivy🥰
2024-08-30
0
Ainun Dewi
masih nyimak
2022-10-13
0
Hani Wardiani
ini ceritanya bagus tp knp yg like sedikit yach
2022-10-05
1