Bab 4 Bertemu Masa Lalu

Dengan tergesa-gesa, Ravella memasuki gedung perkantoran mewah yang menjulang di hadapannya. PT. Adhiyaksa Group, sebuah perusahaan leasing yang memiliki cabang hingga ke manca negara. Fakta menakjubkan ini membuat degup jantungnya terasa lebih cepat.

Ada perasaan gelisah di dalam hatinya karena mengemban tanggung jawab sebesar ini. Ia harus mempresentasikan produk alat kebersihan di depan Manajer General Affair. Tentu saja ini bukan perkara mudah. Namun bila berhasil membuat perusahaan besar ini bekerja sama dengan perusahaannya, sudah pasti ia akan mendapat bonus besar. Dan uang itu bisa dia pakai untuk merayakan ulang tahun anak kembarnya.

"Permisi, Mbak, saya Ravella dari PT. Cemerlang Clean Equipment. Saya ada janji temu dengan Pak Surya, Manajer GA," ucap Ravella kepada resepsionis. Ia juga menyerahkan kartu namanya kepada perempuan muda itu.

"Baik, tunggu sebentar, Bu. Saya akan menghubungi Pak Surya."

Sambil menunggu, Ravella mengedarkan pandangan ke sekeliling kantor Adhiyaksa Group. Andai dia bisa bekerja di tempat ini pasti dia akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Sayangnya ia tidak mungkin bisa menetap di Jakarta dan meninggalkan anak-anaknya. Di usia mereka yang masih tujuh tahun, kedua anak itu masih membutuhkan perhatian ekstra darinya.

"Ibu Ravella, silakan langsung naik ke lantai lima. Pak Surya menunggu Anda di ruang meeting," ucap resepsionis itu.

Setelah mengangguk, Ravella bergegas masuk ke dalam lift. Ia menunggu dalam diam hingga dentingan suara lift terdengar. Saat pintu terbuka, Ravella bergegas keluar. Suara heels yang dipakainya bergema di sepanjang koridor kantor itu. Ia menengok ke kiri dan ke kanan, mencari dimana letak ruang meeting.

Mata Ravella langsung berbinar saat ia melihat pintu besar berwarna putih. Belum sempat ia masuk, pintu itu terbuka dari luar. Lima orang pria berjas formal keluar dari sana. Dilihat dari wajahnya, usia mereka berbeda-beda. Namun ada salah satu pria yang terlihat paling muda. Jika tidak salah menebak pria itu berusia sekitar tiga puluhan awal. Wajahnya cukup tampan dan berperawakan tegap.

Tanpa sengaja, pria itu juga melihat ke arah Ravella sehingga mereka saling bersitatap.

"Tuan Steven, nanti saya akan memberikan salinan dokumen perjanjian kita," ujar seorang pria berkepala pelontos kepada pria itu.

Mendengar nama tersebut, sontak Ravella terkejut.

Steven, kenapa namanya bisa mirip dengan nama pria brengsek yang menghamili Kak Raisa?"

gumam Ravella terkejut.

Ia memang tidak mengetahui bagaimana wajah dari kekasih mendiang kakaknya. Pasalnya Raisa berpacaran dengan Steven semasa kuliah di Jakarta. Sedangkan waktu itu ia masih bersekolah di Bogor.

"Terima kasih, Pak Surya. Sebenarnya saya berharap bisa bertemu langsung dengan Tuan Almero."

"Tuan Almero baru datang sore hari, tapi saya pasti akan menyampaikan undangan Anda."

"Terima kasih, saya permisi."

Pria yang dipanggil Steven itu melewati Ravella kemudian pergi bersama tiga orang pria yang mendampinginya. Entah mengapa Ravella merasa pria itu melirik sekilas kepadanya. Tapi ia tidak menghiraukan. Yang terpenting saat ini adalah menemui pria berkepala pelontos yang ternyata adalah Pak Surya.

"Selamat siang, Pak. Apa Anda Pak Surya, Manajer GA?" tanya Ravella menyapa dengan sopan.

"Siang, Bu. Iya, betul," jawab Pak Surya mengangkat kedua alisnya.

Ravella segera mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri.

"Saya Ravella, perwakilan dari PT. Cemerlang Clean Equipment. Saya yang membuat janji untuk bertemu Bapak hari ini."

Pak Surya menyentuh dagunya sebentar kemudian membalas uluran tangan Ravella.

"Oh, Anda Ibu Ravella. Mari masuk."

Pak Surya membukakan pintu dan menyuruh Ravella masuk. Biasanya ia enggan menemui orang marketing yang ingin menawarkan barang atau jasa kepada Adhiyaksa Group. Namun mengingat PT. Cemerlang Clean Equipment adalah milik Tuan Devano, salah satu teman lama Raja Adhiyaksa, maka ia pun menerima Ravella dengan senang hati.

Setelah dipersilakan duduk, Ravella mengeluarkan katalog produk dari dalam tasnya. Wanita itu menghela napas sebelum memulai presentasinya hari ini.

"Boleh saya mulai, Pak? Saya akan menunjukkan produk-produk unggulan kami. Yang pertama adalah Super Clean Mop. Ini produk pel lantai kami yang awet, tahan lama, dan memiliki daya serap maksimal. Cara penggunaannya juga sangat mudah dan praktis. Sudah banyak perusahaan besar yang menggunakan produk kami ini," papar Ravella.

Dengan bermodalkan pengetahuan produk yang tinggi, Ravella bisa memberikan penjelasan secara detail kepada calon customernya. Ia hanya berharap presentasinya kali ini akan membuahkan hasil.

Di luar gedung perkantoran Adhiyaksa Group, Steven masuk ke mobilnya. Ia tampak kesal karena mendapat panggilan telpon dari seseorang.

"Halo, Mama, ada apa? Aku sedang dalam perjalanan pulang menuju kantor," balas Steven.

"Steven, apa detektif yang kamu sewa belum memberikan info tentang keberadaan anak-anakmu?"

"Belum, Ma. Tapi rencananya malam ini aku akan bertemu dengannya."

"Kita harus bertindak cepat. Kalau tidak Yuna, istrimu, akan mengadopsi anak dari panti asuhan. Mama tidak rela kamu merawat anak yang tidak jelas asal-usulnya. Yang Mama mau adalah cucu kandung Mama sendiri."

"Iya, aku mengerti. Aku juga ingin menemukan anak kandungku. Aku akan menghubungi Mama lagi nanti malam. Jaga kesehatan Mama," ucap Steven mematikan ponselnya.

Ia menyandarkan kepala di kursi sambil memijat pelan pangkal hidungnya. Mungkinkah ini dosa yang harus ditanggungnya karena pernah mencampakkan Raisa?

Ah, mengingat Raisa selalu membuatnya merasa bersalah. Sebenarnya ia mencintai gadis cantik itu. Hanya saja ia telah dijodohkan dengan Yuna, putri dari kolega bisnis ayahnya. Terpaksa ia harus memilih Yuna dan meninggalkan Raisa dalam keadaan mengandung. Tak disangka, Yuna tidak bisa memberikan keturunan untuknya hingga saat ini.

Dalam keadaan begini, ia kembali merindukan Raisa. Anehnya gadis yang menatapnya di ruang meeting tadi memiliki kemiripan dengan mantan kekasihnya itu. Namun Steven segera menepis pikirannya yang tidak masuk akal. Pastilah ini sekedar halusinasinya karena terlalu memikirkan Raisa.

...****************...

"Sampai jumpa besok, Sayang. Nanti malam aku akan mengabarimu setelah aku pulang dari Yayasan," ucap Marion mengecup pipi Almero.

Almero mengangguk. Ia menunggu sampai calon istrinya itu masuk ke dalam rumah, kemudian menyuruh Alarick berpindah tempat ke sampingnya.

"Rick, duduklah di sebelahku," ujar Almero.

"Kamu baru memanggilku setelah Marion pergi. Aku jadi merasa seperti cadangan yang tidak diinginkan," gurau Alarick pura-pura marah.

"Kamu adikku satu-satunya. Mana mungkin aku menganggapmu sebagai cadangan. Makanya cepatlah punya kekasih supaya kamu tidak cemburu padaku dan Marion," kekeh Almero.

Alarick mengangkat bahunya sambil berdesis.

"Di ponselku ada banyak nomer gadis cantik. Aku bisa mengajak mereka berkencan kapan saja jika aku mau."

"Iya, aku percaya. Siapa yang tidak mau menjadi pacar Alarick Adhiyaksa. Oh ya, apa rencanamu setelah ini, Rick? Apa kamu mau langsung bekerja di perusahaan kita? Kedudukan apa yang kamu mau?" tanya Almero beruntun. Suaranya berubah serius.

"Aku memang ingin bekerja, tapi bukan di perusahaan keluarga kita."

Almero mengerutkan dahinya.

"Kenapa? Apa alasanmu?"

"Karena aku ingin merasakan bagaimana pengalaman merintis karier yang sesungguhnya. Percuma saja aku menjadi lulusan universitas terbaik di luar negri kalau aku hanya bisa duduk di kursi empuk lalu menikmati segalanya dengan mudah. Aku mau memulai dari nol. Merasakan menjadi staf fresh graduate yang berjuang dari awal. Kemudian merangkak naik ke jabatan tertinggi dengan usahaku sendiri."

Kelopak mata Almero membesar mendengar cita-cita adiknya. Ia tidak menduga Alarick memiliki pemikiran yang luar biasa.

"Aku mendukung pendapatmu itu. Tapi aku tidak yakin apakah Daddy dan Mommy akan menyetujuinya. Lagipula mana ada perusahaan yang berani menerima pewaris Adhiyaksa Group sebagai karyawan mereka," jawab Almero ragu.

"Aku akan merayu Mommy supaya menyetujui keinginanku. Kalau Mommy berkata iya, Daddy juga pasti setuju. Soal identitas itu gampang. Aku akan menanggalkan nama Adhiyaksa di belakang namaku saat aku melamar pekerjaan sebagai karyawan biasa," ujar Alarick penuh keyakinan.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

mm nya Steven, enak aja main blng anak steve, Steven hanya cuci botol, tanggung jawabnya mana. aneh aja🤭

2024-08-30

0

dums-lucky

dums-lucky

up yg banyak thor

2022-07-04

0

NAYLA DWI

NAYLA DWI

lanjut

2022-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Amanat Terakhir
2 Bab 2 Donor Jantung
3 Bab 3 Tidak Mungkin Menikah
4 Bab 4 Bertemu Masa Lalu
5 Bab 5 Pernikahan Dadakan
6 Bab 6 Mimpi Buruk
7 Bab 7 Rencana Penyamaran
8 Bab 8 Kami Mau Papa
9 Bab 9 Pergi untuk Selamanya
10 Bab 10 Separuh Nyawaku Hilang
11 Bab 11 Mencoba Mencarinya
12 Bab 12 Persaudaraan yang Kuat
13 Bab 13 Pemuda Kutu Buku
14 Bab 14 Berpisah dengan Mereka
15 Bab 15 Mencoba Hidup Sederhana
16 Bab 16 Menikahlah Denganku
17 Bab 17 Bersedia Menikah
18 Bab 18 Pertemuan Pertama
19 Bab 19 Wanita Ceroboh Itu Atasanku
20 Bab 20 Hamil Anakku
21 Bab 21 Salah Sangka
22 Bab 22 Orang Tua Tunggal
23 Bab 23 Hamil Sungguhan
24 Bab 24 Penguntit yang Mencurigakan
25 Bab 25 Mencemaskan Dirinya
26 Bab 26 Siapa Pria Itu
27 Bab 27 Dianggap Om-om
28 Bab 28 Seperti Apa Wajahnya
29 Bab 29 Pria yang Paling Kubenci
30 Bab 30 Hampir Terlena
31 Bab 31 Bekal Cinta
32 Bab 32 Pria itu Kembali
33 Bab 33 Haruskah Punya Suami
34 Bab 34 Calon Kekasih
35 Bab 35 Wawancara Penting
36 Bab 36 Mimpi Indah
37 Bab 37 Apa yang Terjadi Semalam
38 Bab 38 Tolong Aku
39 Bab 39 Butuh Suami Secepatnya
40 Bab 40 Jadilah Suami Kontrakku
41 Bab 41 Mengujimu
42 Bab 42 Bersedia Menjadi Suamimu
43 Bab 43 Tujuh Persyaratan dari Suami Kontrak
44 44 Ajakan Dadakan
45 Bab 45 Persaingan Cinta (Part 1)
46 Bab 46 Persaingan Cinta (Part 2)
47 Bab 47 Bisakah Kita Saling Menyembuhkan
48 Bab 48 Mabuk Asmara
49 Bab 49 Harus Bertemu Dengannya
50 Bab 50 Benarkah Dia yang Ada di Mimpiku
51 Bab 51 Bagian Dari Dirinya
52 Bab 52 Menjadi Utusanku
53 Bab 53 Bagaimana Cara Membalas Budi (Part 1)
54 Bab 54 Bagaimana Cara Membalas Budi (Part 2)
55 Bab 55 Istri Pengganti
56 Bab 56 Membuatmu Menginginkan Aku
57 Bab 57 Apakah Kamu Cemburu
58 Bab 58 Ratu di Hatiku
59 Bab 59 Aku ada di Sisinya
60 Bab 60 Menikah di Hari yang Sama
61 Bab 61 Kedatangan Mantan
62 Bab 62 Ingin Merebut Kembali
63 Bab 63 Terima Kasih, Sayang
64 Bab 64 Meyakinkan Diri
65 Bab 65 Will You Mary Me
66 Karya Baru
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1 Amanat Terakhir
2
Bab 2 Donor Jantung
3
Bab 3 Tidak Mungkin Menikah
4
Bab 4 Bertemu Masa Lalu
5
Bab 5 Pernikahan Dadakan
6
Bab 6 Mimpi Buruk
7
Bab 7 Rencana Penyamaran
8
Bab 8 Kami Mau Papa
9
Bab 9 Pergi untuk Selamanya
10
Bab 10 Separuh Nyawaku Hilang
11
Bab 11 Mencoba Mencarinya
12
Bab 12 Persaudaraan yang Kuat
13
Bab 13 Pemuda Kutu Buku
14
Bab 14 Berpisah dengan Mereka
15
Bab 15 Mencoba Hidup Sederhana
16
Bab 16 Menikahlah Denganku
17
Bab 17 Bersedia Menikah
18
Bab 18 Pertemuan Pertama
19
Bab 19 Wanita Ceroboh Itu Atasanku
20
Bab 20 Hamil Anakku
21
Bab 21 Salah Sangka
22
Bab 22 Orang Tua Tunggal
23
Bab 23 Hamil Sungguhan
24
Bab 24 Penguntit yang Mencurigakan
25
Bab 25 Mencemaskan Dirinya
26
Bab 26 Siapa Pria Itu
27
Bab 27 Dianggap Om-om
28
Bab 28 Seperti Apa Wajahnya
29
Bab 29 Pria yang Paling Kubenci
30
Bab 30 Hampir Terlena
31
Bab 31 Bekal Cinta
32
Bab 32 Pria itu Kembali
33
Bab 33 Haruskah Punya Suami
34
Bab 34 Calon Kekasih
35
Bab 35 Wawancara Penting
36
Bab 36 Mimpi Indah
37
Bab 37 Apa yang Terjadi Semalam
38
Bab 38 Tolong Aku
39
Bab 39 Butuh Suami Secepatnya
40
Bab 40 Jadilah Suami Kontrakku
41
Bab 41 Mengujimu
42
Bab 42 Bersedia Menjadi Suamimu
43
Bab 43 Tujuh Persyaratan dari Suami Kontrak
44
44 Ajakan Dadakan
45
Bab 45 Persaingan Cinta (Part 1)
46
Bab 46 Persaingan Cinta (Part 2)
47
Bab 47 Bisakah Kita Saling Menyembuhkan
48
Bab 48 Mabuk Asmara
49
Bab 49 Harus Bertemu Dengannya
50
Bab 50 Benarkah Dia yang Ada di Mimpiku
51
Bab 51 Bagian Dari Dirinya
52
Bab 52 Menjadi Utusanku
53
Bab 53 Bagaimana Cara Membalas Budi (Part 1)
54
Bab 54 Bagaimana Cara Membalas Budi (Part 2)
55
Bab 55 Istri Pengganti
56
Bab 56 Membuatmu Menginginkan Aku
57
Bab 57 Apakah Kamu Cemburu
58
Bab 58 Ratu di Hatiku
59
Bab 59 Aku ada di Sisinya
60
Bab 60 Menikah di Hari yang Sama
61
Bab 61 Kedatangan Mantan
62
Bab 62 Ingin Merebut Kembali
63
Bab 63 Terima Kasih, Sayang
64
Bab 64 Meyakinkan Diri
65
Bab 65 Will You Mary Me
66
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!