Seorang pria, tengah duduk di kursi kekuasaannya, dia sedang membicarakan sesuatu bersama asisten pribadinya.
" Tolong, cari tahu tentang pekerjaan istriku! " ujar Ian.
" Ada apa ini, bukankah Anda tidak peduli dengan istri anda ? "
" Walau bagaimanapun, dia istriku. Jadi, sudah seharusnya aku memberikan dia perhatian. Meskipun, dilakukan secara diam-diam "
" Ah baiklah, saya paham anda memang suami yang baik. Kalau begitu, saya akan segera menyelesaikan tugas hari ini! "
" Okey, Terimakasih. Selamat bekerja, Daniel ! "
" Baik Pak, permisi "
Sofyan mengangguk sebagai jawaban, dia kemudian memfokuskan kembali perhatiannya pada laptop kerja kesayangannya, memeriksa penjualan saham bulan ini.
" Entah mengapa, aku jadi peduli padanya. Padahal, dia orang yang aku benci. Tapi, mendengarnya pulang begitu larut, aku jadi khawatir! " batin Sofyan.
Daniel : Pak Ian, saya sudah menemukan tempat kerja Ibu Sasa . Dia bekerja di sebuah cafe, disini ada 2 shift. Pagi sekitar pukul 06.30- 13.30 dan siang 13.30-20.30, jadwal bisa berubah jika ada lembur. Kemungkinan, Ibu Sasa lembur, jadi pukul 00.00 baru pulang ke rumah. Nanti saya kabari lagi, saya masih bingung soalnya hehehe.
" Lembur ? Sungguh? Aku akan mencari tahu sendiri. Baiklah, sekarang kita fokus kerja. Sepulang bekerja, aku akan mengunjungi kafe tempat dia bekerja " ujarnya kemudian kembali fokus pada laptop kerjanya.
Entah mengapa, perasaan Sofyan tidak enak. Yang ada dipikirannya saat ini adalah, dia harus segera menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk tersebut.
Sekitar pukul 17.00, Ian sudah menyelesaikan pekerjaannya, dan, sekarang sudah waktunya dia untuk pulang ke rumah. Ponselnya berdering, sehingga dia menerima panggilan tersebut yang tersambung pada head unit mobilnya.
Daniel : "Hallo, Pak Ian. Ibu Sasa bekerja di cafe milik tuan muda bernama Alfiansyah Taher. Pemilik Perusahaan makanan yang sedang berkembang saat ini. Saya dengar, Ibu Sasa diterima karena, pria itu menyukainya, saya tadi sempat mendengar gosip tentang mereka dari salah satu pegawai disini. Akan tetapi, banyak yang mengatakan ibu Sasa bodoh, sebab, dia tidak mau menerima lamaran dari pria itu. Dan, kabarnya ibu akan mengundurkan diri. Katanya, hari ini, dia terakhir bekerja di cafe ini "
Sofyan : " Baik Daniel, terimakasih. Kamu sudah bekerja dengan baik ! "
Sofyan, kemudian mengakhiri panggilan tersebut, dan mulai menambah kecepatannya. Agar ia, bisa pulang ke rumah secepatnya.
Cafe Shining star milik Alfiansyah, begitu ramai pembeli. Sasa bekerja dengan sepenuh hati, dia tetap ramah melayani pelanggan, meskipun hari ini adalah terakhir kalinya dia bekerja di cafe ini. Beberapa jam yang lalu, dirinya dilamar oleh sang pemilik cafe ini, akan tetapi dia menolak lamaran tersebut.
Saat itu, cafe sedang sepi, Kansha sedang melaksanakan pekerjaannya. Ketika dia hendak ke dapur memberikan pesanan pelanggan, tiba-tiba saja Alfiansyah berlutut dihadapannya. Pria tampan itu, memberikannya rayuan yang sangat manis. Meminta gadis cantik itu menerima lamarannya, akan tetapi Kansha menolaknya baik-baik.
" Sasha, would you marry me ? " tanya Alfiansyah.
Kansha, menggeleng cepat, dia kemudian merespon sang Direktur, " Maafkan saya Pak, saya tidak bisa. Karena---"
Alfiansyah memotong pembicaraannya, dia berdiri, kemudian tersenyum manis dihadapannya. Lalu, mengusap lembut puncak kepala Kansha, " Baiklah, saya akan menunggu kamu. Sampai kamu, mau menerima cinta saya "
Kansha menggelengkan kepalanya," Bukan seperti itu Pak, maksud saya. Ini hari terakhir saya bekerja di cafe ini. Saya sudah membuat surat pengunduran diri, dan mengirimkannya pada manager cafe. Dan itu dua bulan yang lalu"
Perkataan yang dilontarkan oleh Kansha, membuat Alfiansyah terkejut. Dengan raut wajahnya yang terlihat kecewa, Alfiansyah pergi meninggalkan Kansha, sembari membuang bunga ke tempat sampah, yang sudah disiapkannya untuk Sasha.
" Baiklah, kalau begitu saya permisi! "
Itulah, sekelebat bayangan kejadian beberapa jam yang lalu. Sebuah tepukan, di punggungnya membuat Kansha tersentak, dan sadar dari lamunannya.
" Sha, bentar lagi istirahat nih, kamu mau kemana ? "
Kansha menggeleng, " Aku istirahat nanti, setelah makan aku shalat dan menenangkan diri di Mushola "
" Ah, baiklah aku paham "
Hesti, rekan kerjanya tersenyum, kemudian dia pergi meninggalkan Kansha sendiri.
" Mengapa Pak Alfiansyah bisa menyukaiku? Padahal, aku tidak mengenalnya " batin Kansha.
...Dia, mengangkat kedua bahunya, dan kembali fokus pada pekerjaannya....
...***...
Olin, kini sedang beristirahat. Dia menggunakan kesempatan tersebut, untuk melakukan panggilan video pada sang kekasih, Sofyan.
Sofyan : " Halo Sayang ! "
Olin: " Kamu lama banget sih angkat video call nya, aku lagi istirahat nih. Honey, aku kangen banget sama kamu. Nggak sabar aku, pengen ketemu kamu ! "
Sofyan: " Sabar, nanti juga ketemu. Bulan depan, aku ada perjalanan bisnis ke Jepang. Nanti, kita ketemuan ya ! "
Olin : " Wah, benarkah? Aku akan menantikan kehadiranmu ! "
Sofyan : " Kamu sudah makan? "
Olin : " Aku sudah makan, kamu bagaimana sayang? "
Sofyan : " Belum, tapi santai saja. Sebentar lagi, aku akan makan kok! "
Olin : " Ya sudah, kamu makan aja dulu, aku juga mau mulai lagi. Sudah tiba, giliran grup kami saat ini ! "
Sofyan : " Baiklah, hati-hati dan jaga selalu kesehatan ya. Jangan sampai kamu sakit sayang ! "
Olin : " Oke, aku mencintaimu ! "
Sedangkan, Sofyan tidak menjawabnya. Olin, mematikan ponselnya. Sudah berpacaran lama, tapi Sofyan masih tidak pernah mengucapkan kata-kata cintanya. Memang, pria itu memanggilnya " Sayang" akan tetapi, Ian tidak pernah mengatakan" Aku mencintaimu, atau aku sayang kamu, dan sejenisnya. Melainkan, dia hanya sekedar tersenyum manis saja.
" Apa sebenarnya hubungan kita saat ini? Kamu masih tetap sama, seperti dahulu. Saat kita, masih belum berhubungan seperti ini . Ian, adakah aku di hatimu! " batin Olin.
...***...
Pekerjaan Kansha, baru saja selesai , kini giliran dia bersiap-siap untuk pulang ke rumah yang ditinggali nya bersama sang suami. Dia berjalan kaki seorang diri, menelusuri gang sempit menuju kediamannya. Tanpa rasa takut, karena, sudah terbiasa.
Namun, tiba-tiba sebuah dekapan pada tubuhnya membuatnya takut seketika. Pria itu membawanya secara paksa, mulutnya pun dibungkam, sehingga dia tidak bisa bersuara.
" Ya Allah, aku pasrahkan semuanya padaMu. Laa hawla wa laa quwwata illa billah " batin Kansha.
Air matanya mengalir seketika, dia benar-benar takut jika kehormatan yang selama ini dijaganya, hilang oleh seseorang yang bukan suaminya.
" Sasha, Kamu dimana ? "
Terdengar suara familiar ditelinga nya, itu suara suaminya, Sofyan suaminya.
" Siapa pria itu ? Dasar jalang, kamu benar-benar banyak penggemar ya. Hingga larut malam pun, masih ada yang mencari mu! " ujar pria bertopeng tersebut.
Kansha, dengan sekuat tenaga menggigit tangan penjahat tersebut, sembari menginjak kakinya. Dan, lari menuju suara sang suami.
" Aduuuh, si*l . Hei Jalang tunggu, jangan harap kau bisa lari. Sebelum, aku menggagahi mu ! "
Deg...
Kansha tahu siapa yang sedang mengejarnya, dia adalah mantan kekasihnya yang memiliki obsesi berlebihan terhadapnya. Dia, adalah Gibran, penampilannya saja alim, tetapi dia adalah seorang lelaki b*j*n*an.
" Ian... Tolong aku ! " teriak Kansha.
Dari arah berlawanan pria tampan tersebut berlari, hingga dia, dan Kansha bertabrakan.
" Maaf ! " ujar keduanya bersamaan.
" Hei Jalang, dimana kau ! "
Kansha yang panik, kemudian memberitahu Sofyan agar segera membawanya pergi dari sini.
" Ian, ayo pergi aku takut. Nanti akan ku ceritakan, tolong aku please ! "
Sofyan mengangguk, dia kemudian menggandeng lengan Kansha, dan berlari menuju motor sport-nya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BANYAK2 AZA DLU LO GONTA GANTI PASANGAN, UNTUNG LKI LO JEMPUT..
2023-01-24
0