Di kamar Kansha
" Kamar? Ini nggak baik, akan jadi fitnah nanti nya. Sebaiknya, kita cari tempat lain saja " ujar Kansha
Sofyan, menghela napasnya " Duh, Jangan terlalu percaya diri, aku tidak akan berbuat macam-macam. Lagian ya, kamu berjilbab seperti itu, mana ada yang mau melecehkan kamu. Kecuali lelaki itu sudah tidak punya iman."
Kansha, dibuat kagum oleh calon suaminya tersebut, ia pun tersenyum manis. Akan tetapi, ia tidak menyadarinya, sehingga membuat Sofyan terpana karenanya.
" Aku belum berjilbab kok, ini hanya untuk acara tukar cincin kita saja."
" Aku tidak peduli " jawab Sofyan ketus.
Kansha, menghela napas, Sofyan memang menguji kesabarannya.
" Hem, jadi begini, kita berdua dijodohkan oleh kedua orang tua kita. Sedangkan, dalam sebuah pernikahan, harus berlandaskan kejujuran, saling mengerti, dan juga cinta bukan? Nah, aku ingin kamu kasih aku kesempatan. Ijinkanlah aku berpacaran dengan Olin dulu, aku ingin putus secara baik-baik. Agar, tidak ada yang tersakiti. Bagaimana ? "
Kansha mengangguk," Terserah kamu saja, aku tidak mau mengekang kamu. Lagipula, kamu juga tidak mencintai aku "
" Oke, deal ya. Satu bulan setelah kita menikah, Olin akan pulang ke Indonesia. Nanti, kamu datang bersama Daniel asistenku, kemudian di sana kita bicarakan bersama mengenai status kita yang sudah menikah. Paham? "
" Insyaallah paham, tapi bagaimana dengan Olin? Dia pasti akan terluka. "
" Tuh kan, benar dugaan ku, dia tidak akan cemburu. Karena, dia pun sama masih memiliki kekasih! " batin Sofyan.
" Kamu kenapa begitu pasrah, dan baik hati sekali? Ah, lupakan. Intinya begini, aku tidak sama dengan lelaki lainnya. Tidak suka drama, contohnya membawa seorang wanita pulang ke rumah, dan bermesraan didepan istri. Aku bukanlah seorang bajingan, sebab menikah tujuannya untuk menyempurnakan ibadah, dan, menyakiti hati seorang wanita itu dosa. Apakah kamu paham maksudku? "
Kansha mengangguk, " Em, iya aku paham "
" Aku teringat tentang ceramah Ustad di masjid depan rumahku, dia berkata seperti ini : dari Imam Ali R.A: ”Ketika seorang wanita menangis karena perbuatan seorang lelaki, maka malaikat akan mengutuk setiap langkah lelaki itu. Dan, aku tidak ingin seperti itu, Sha. Walaupun aku jijik, dan, membencimu, karena aku yakin kamu sudah tidak per--ah lupakan. Itu saja yang mau aku sampaikan, dan, aku juga berharap kamu bisa selesaikan masalahmu dengan pacar kamu sebelum kita menikah"
" Aku sudah tidak mempunyai kekasih kok "
" Jangan berbohong, akui saja. Mana mungkin kamu tidak mempunyai kekasih? Ah sudahlah, katakan pada kedua orang tuaku, aku pulang duluan. Assalamualaikum "
" Em, Iya. Hati-hati dijalan, Wa'alaikumussalam! "
Sofyan menganggukkan kepalanya, sembari melambaikan tangannya.
" Apa perkataannya bisa dipercaya ? " batin Kansha.
Gadis itu menggedikan bahunya, kemudian berlalu, menuju ruang makan. Lalu, dia menghampiri para orang tua, setelahnya, dia menyampaikan apa yang calon suaminya itu katakan barusan.
" Dia duluan? Anak kurang ajar itu, benar-benar membuatku jengkel " ujar Ibu Sofyan .
" Tante jangan salah paham, Ian tadi bilang kecapekan. Jadi, dia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu, lagi pula dia meminta bantuan Daniel untuk menjemputnya "
" Kamu serius? "
Kansha mengangguk mengiyakan,
" Iya tante, Insyaallah saya benar kok ! "
" Baiklah, ya sudah kita juga pulang dulu ya Jeng, Mas! "
" Iya Jeng, terimakasih ya sudah mau memilih Kansha "
" Mbak jangan ngomong gitu, saya loh yang harusnya bilang terima kasih. Karena, Mbak dan Mas Backhtiar dengan suka rela menjodohkan Kansha dan Ian si budak badung itu, rasanya kaya mimpi! "
" Ian mah baik, tidak se badung itu. Insyaallah, kami yang beruntung punya menantu seperti Ian ! " ujar Bakhtiar.
" Insyaallah anak-anak kita akan bahagia ya. Aamiin ! " ujar Haritama.
Dan, perkataan Haritama di Aamiin-kan, oleh semua orang yang mendengar perkataannya.
***
Siang ini Sofyan, kembali disibukan dengan pekerjaan kantornya. Sebagai wakil direktur dia harus bisa membantu menyelesaikan tugas ayahnya yang seorang direktur utama di perusahaan ini. Sofyan ini termasuk giat, karena, dia akan menjadi penerus ayahnya Haritama. Maka, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
" Selamat siang Pak, apakah ada yang bisa saya bantu ? "
Sofyan menggeleng, " Untuk saat ini, nggak ada. Kamu boleh kembali ke pekerjaanmu! "
" Baik Pak"
+628xxx: Assalamualaikum, Ian ini aku Sasha. Mama kamu yang memberikan no ponselmu, aku ada di bawah mau mengantarkan makan siang buat kamu.
Kening pria itu berkerut, dia heran mengapa Kansha mau menghubunginya, sedangkan kemarin sudah jelas dia menolak gadis itu secara terang-terangan. Suara gebrakan pintu, membuatnya terkejut, dan hampir saja dia menjatuhkan ponselnya " Astaghfirullahal'adzim Daniel. Apa yang kamu lakukan ? " teriaknya.
" M...maaf Pak, tapi ini gawat ! "ujar Daniel sembari mengatur napasnya.
" Gawat kenapa ? " tanya Sofyan.
" Di luar ada gadis cantik, bawa rantang. Dia di kelilingi pria-pria di kantor ini. Banyak yang mengajaknya kenalan "
Sofyan mendelik, menatap heran asisten pribadinya tersebut, " Terus ? "
" Lah kok terus sih Pak, dia ketakutan. Jadi, saya bawa dia pergi dari sana dan para lelaki gila itu tetap mengikuti kami berdua. Hingga, lift konslet karena kebanyakan orang yang menyentuhnya "
" Mana dia? " kata Sofyan penasaran.
" Sebentar, saya panggil dulu "
Tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri mereka setelah dipanggil. Sofyan terkejut, ternyata gadis yang dimaksud, yang dikelilingi oleh para pria dikantornya ini adalah tunangannya sendiri.
" Jadi kamu. Kenapa pake baju kayak gitu ? "
" Ada apa dengan pakaian ini? Kan ini pakaian yang sopan? "
" Sopan apanya? Kamu pake celana jeans ketat, pake baju panjang tapi ngatung, udel kamu hampir kelihatan. Tunggu, di sini ! " Pria itu melepaskan jasnya, ia memakaikannya pada Kansha.
Gadis itu terdiam, ia tersenyum manis. Sementara itu, Daniel merasa keheranan. Baru kali ini, bossnya begitu peduli, dengan seorang wanita. Biasanya, dia tidak begitu.
" Aku mau pulang kok, ke sini sebentar doang. Dan, ini makanan buat kamu, selamat menikmati! " ujar Kansha.
Setelah memberikan makanannya, gadis itu hendak pergi, tetapi, Sofyan mencegahnya.
" Tunggu, pake jasnya. Nanti masuk angin " Sofyan mengancingkan jasnya supaya pusar Kansha tidak kelihatan.
" Sepertinya, Tuan muda sedang cemburu. Ah iya, lupa gadis itu kan calon istrinya Tuan. Dasar bodoh, calon Nyonya muda saja aku tidak hapal " batin Daniel.
Setelah itu, Kansha berlalu pergi dan berpamitan pada keduanya.
" Aih, tadi aku kenapa ya? Belum juga nikah . Ah, gak bisa, pokoknya aku nggak boleh jatuh cinta sama dia ! " batin Sofyan.
" Eh Daniel, kalau ada cewek itu lagi, bilang ke saya ya. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengannya! "
" Baik, siap laksanakan " kata Daniel sembari memberi hormat ala-ala tentara.
" Oke, sekarang kembali bekerja, lumayan 20 menit lagi sebelum istirahat makan siang ! "
" Aih, anda ini, benar-benar deh "
Sofyan terkekeh mendengar perkataan sang asisten pribadinya, Daniel memang selalu membuatnya tertawa.
" Sudahlah, sebaiknya kamu segera antarkan calon istriku! "
" Sepertinya, dia sudah jauh Pak. Jadi, saya akan kembali bekerja saja, lumayan bisa mengerjakan beberapa dokumen lagi"
" Ya sudah, biarkan saja. Lagipula, dia sudah dewasa, tidak mungkin terjadi sesuatu pada dirinya. "
Pria itu kembali ke kursi kebesarannya, kemudian segera mengerjakan pekerjaannya.
Bersambung...
With love❤️ A-yen94
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SHASA SHASA.. MSH AZA PKE PNAMPILAN YG BIKIN ILLFILL IAN, PKE JEANS KETAT, KAOS PANJANG, TPI GANTUNG DIPERUT, HINGGA KLIATAN UDEL...
2023-01-24
0