"Buat perjanjian apa?" Alis Sheena mengkerut,merasa ada yang tak beres, bagaimana pun pria ini adalah orang asing, Sheena harus tetap berhati-hati.
"Perjanjian, anggap lah ini sebagai balas budi mu, karna aku yang sudah menyelamatkan hidup mu, maka kau harus mau mengikuti perjanjian ini," ucap Jayden dengan wajah congkaknya. Hal itu entah kenapa membuat Sheena kesal, rasanya ingin ia timpuk wajah tampan itu.
Walaupun tampan tapi sangat menyebalkan sekali.
"Lalu, apa perjanjiannya?" Sungguh Sheena tak ingin di kejar-kejar oleh balas budi yang di sebutkan pria itu.
Lagi-lagi Jayden menarik lengkungan bibirnya.
"Gampang saja, jadi pelayan ku."
"Apa?!" Sontak Sheena berdiri dari duduknya.
"Yang benar saja, hei tuan penguasa, aku ini bukan wanita sembarangan yang bisa kau suruh-suruh dengan mudah ya!"
Jayden hanya diam memandang datar wanita yang mencak-mencak di hadapannya ini.
"Jadi kau tidak mau?"
Sheena memalingkan wajah. "Tentu saja tidak, aku bukan wanita gampangan ya!"
"Baiklah, itu berarti kau harus ganti rugi," ujar Jayden santai, sementara Sheena menunjukkan raut wajah terkejut.
"Apa? Ganti rugi!" Sheena tak habis fikir. "Ganti rugi apa?"
"Banyak, terutama biaya pengobatan mu, juga ganti rugi untuk jas ku yang kau rusak, karna kau tarik-tarik."
"Jika di hitung-hitung semua totalnya mencapai tiga puluh juta."
"Apa? tiga puluh juta?" mata Sheena hampir keluar dari rongganya mendengar nominal itu.
Jayden mendengus diam-diam, tentu saja dia tak bohong, jas hitam yang di tarik Sheena saat wanita itu akan pingsan adalah salah satu koleksinya yang berharga, dan brand produk itu pun tidak sembarangan dan sangat terkenal.
Sebagai orang yang cuek secara pribadi, bukan berarti Jayden cuek dengan penampilannya. Pria pemilik badan atletis itu adalah seorang fashionable, Jayden bahkan memiliki ruang besar tersendiri untuk semua koleksi pakaian juga barang-barangnya, dan semua itu harganya sangatlah fantastis.
Ya, walaupun setengah hal yang ia ceritakan adalah sebuah kebohongan. Karna Jayden ingin menarik wanita ini lebih dekat dengannya.
"Jadi bagaimana?" tanya Jayden melihat gadis itu hanya mondar-mandir tak jelas.
"Bagaimana apanya? bukankah nominal itu terlalu mahal?" sentak Sheena, dari mana dia bisa dapat uang sebanyak itu coba?
Jayden menatapnya, lalu pria menegakkan tubuh dengan kedua tangan ia masukkan ke dalam saku celananya.
"Aku tahu, wanita miskin seperti mu tidak akan mungkin bisa mendapatkan uang sebanyak itu."
Entah kenapa mendengar perkataannya, hati Sheena seakan menciut, aliran darahnya berdesir hebat, merasa di rendahkan, walaupun memang perkataan pria itu tidak lah salah.
"Jadi terima saja dengan perjanjiannya." Jayden mendekat, mengikis jarak di antara mereka, namun Sheena dengan sigap memundur.
"Anda mau apa?" menatap waspada dengan mata memicing.
Jayden menatap remeh, mendengkus, aroma tembakau dari pria itu bisa tercium oleh Sheena dari jarak sedekat ini.
"Jika kau mau pulang dari tempat ini hidup-hidup, maka kau harus mendatangani perjanjian yang akan ku berikan ini."
Hah, Apa? apakah pria ini baru saja mengancamnya? yang benar saja! Sheena melongos dengan tidak senang.
"Hei, atas dasar apa kamu mengancam ku seperti itu? apa kamu tidak tahu siapa aku?" dengan mata melotot.
Jayden menarik diri dengan acuh tak acuh. "Memangnya siapa?" bersidekap dada dengan angkuh.
"Aku ini ... aku ... " bola matanya berpendar tak tentu, duh tiba-tiba nyalinya jadi ciut melihat tatapan pria itu yang seakan ingin menerkamnya hidup-hidup.
"Aku ... aku anak mamah hehehe." tertawa sumbang.
"Haaah!" Jayden menarik nafas frustasi, sepertinya dia salah sudah membawa gadis aneh ini ke dalam kediamannya.
"Saya mohon tuan ... tuan ... " Sheena yang tiba-tiba berlutut menatap pria di depannya, isyarat mempertanyakan sebuah nama.
"Jayden Alexander." jawab Jayden dengan tak acuh.
"Ya, tuan Jayden Alexander yang terhormat, mohon jangan tahan saya di sini, saya ingin pulang, ketemu ayah, ketemu mamah, juga adik saya yang sekarang lagi bandel-bandelnya." duduk bersimpuh dengan kedua tangan mengepal seperti memohon.
"Bagaimanapun ini sudah seharian saya gak ada kabar ... mereka pasti mengira saya sudah ma ti hiks." Sheeena berakal dengan air mata kepalsuan agar pria di depannya ini bisa sedikit saja punya rasa iba.
Tapi bukan Jayden namanya, jika memiliki rasa manusiawi seperti itu. "Huh, kau pikir aku bisa di bodohi dengan air mata buaya mu itu?"
"Jangan berkelit, jawab saja kau akan menyutujui perjanjian ini atau tidak?" Jayden akhirnya tersulut emosi, membuat Sheena tersentak takut.
Sheeena akhirnya berdiri. "Ehehe, gini deh gimana kalau kita makan dulu? saya kebetulan lagi laper banget."
"Lama-lama kau membuat ku marah ya?!" Jayden mengepalkan tangan kesal, urat-urat lehernya terpampang nyata, membawa kengerian tersendiri untuk Sheena.
"Ehehehe, begini tuan Eden."
"Jayden!" pria itu melongos mengerikan, sejak kapan pula namanya bisa berganti seperti itu?
"Oke, maaf, tuan Jayden. begini, bukankah jika seseorang yang sedang di landa lapar krisis, otaknya tidak bisa berfikir jernih? jadi setidaknya ada makanan yang harus masuk ke dalam perut saya, hingga kinerja otak saya pun bisa kembali berjalan normal, baru saya bisa memutuskan."
Jayden menggelengkan kepalanya, jika di pikir-pikir gadis ini terlalu cerewet dan banyak tingkah, sangat tidak cocok dengan kepribadiannya yang monoton dan irit bicara.
Lagipula kenapa dia harus membanding-bandingkan?
"Baiklah, ku pegang ucapan mu kali ini!"
***
Krauk! krauk! krauk!
Jayden menatap dengan berjengit wanita yang duduk bersebrangan dengannya di meja makan ini. Berbagai macam lauk pauk dan sejenis makanan siput di hidangkan atas keinginan gadis itu.
Dan lihat caranya makannya ini? Jayden hampir bergidik, gadis itu seperti gelandangan yang tak makan setahun, sangat rakus.
Sementara Sheena memakan makanannya dengan sangat lahap, tak bisa di pungkiri dirinya sangat lapar, dan ada makanan mewah yang terlihat lezat, Sheena tak mungkin melewatkannya. lupakanlah dulu tentang ancaman itu, Sheena bahkan ingin memakan semua hidangan ini.
"Hei, bisakah kau makan pelan-pelan saja? tidak ada yang akan meminta makanan mu."
Sheena yang semula larut dalam mengunyah, hanya tertawa kecil. "Hehehe, maaf tuan." lalu ia mulai memperhatikan cara makannya.
Wow dia menurut! Jayden menatap takjub, lalu pria itu seperti biasa akan bersidekap dada dan memandang dengan wajah angkuh.
Seperkian detik menatap, Jayden jadi berfikir, kalau di lihat-lihat gadis di depannya ini tidaklah begitu jelek. kulit putih dengan bulu mata lentik dan hidung mungil yang tak terlalu mancung, jika saja sifatnya tak mengesalkan Jayden akan mengira gadis ini sama seperti wanita-wanita di luar sana yang berebut ingin perhatiannya.
Sheena yang sedang melahap makanannya pun merasa heran dengan tatapan lelaki itu.
"Kenapa dia ngeliatin aku terus ya? ada yang aneh?"
Sheena lalu memperhatikan pakaian, rambut juga penampilannya, aman,tidak ada yang aneh, tapi kenapa mata pria itu menatapnya lekat sekali?
Sudah, sudah, Sheena tak ingin kegeeeran, tapi....
"Ekhem!" pria itu tiba-tiba berdehem keras. "Kemarilah!"
Sheena terkejut, melebarkan bola mata. "Y-ya?"
"Kemari! jangan sampai aku mengulang kata untuk kedua kalinya."
Baiklah, di tatap nyalang seperti itu membuat persendian Sheena seakan runtuh, gadis itu akhirnya menurut, mengangkat bokong lalu mendekati pria itu.
"Lebih dekat!" titah Jayden dengan suara seraknya.
Sheena yang sudah merasa ada yang tak beres pun hanya bisa menurut, wajah mereka kini saling bersisian.
Sampai tiba-tiba tangan pria itu mendekat, menghampiri wajah Sheena, membuatnya menutup mata dengan menahan nafas.
Tuk! Sheena membuka mata merasakan dahinya yang di ketuk oleh Jayden.
"Huh, jangan berfikiran macam-macam gadis bodoh." lalu jemari kekar Jayden mengambil satu butir nasi yang terselip di sudut bibir Sheena membuat Sheena menahan nafas lebih lama, terlebih lagi saat ia lihat Jayden memakan butir nasi itu. terlihat begitu se k si.
"Ekhem! apa yang terjadi di sini!"
***
Hai, apakabar hari ini? semoga semuanya di beri kesehatan selalu ya🤗
Jangan lupa like,komen, beri gift, vote, dan bintang lima, terimakasih ✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
neng ade
seru juga lihat tingkah Sheena.. bikin Jayden bucin Sheen
2022-07-24
1
Kaisar Tampan
udah aku favorit sama like. singgah ke novelku juga simpanan brondong tampan. mari saling bantu
2022-07-05
0