Setelah hampir 4 bulan Venus tinggal di kostan berdua dan dengan kehamilannya yang setiap hari, janin itu berkembang di dalam perut setiap harinya. Semakin membesar dan membulat. Venus sangat menantikan kehamilan itu. Disambut kehamilan itu dengan penuh suka cita meski harus mual-mual di awal kehamilan.
Venus dan Lion yang sedang libur kerja, mencari-cari rumah untuk persiapan kelahiran putra mereka. Saat putra mereka lahir, Venus dan Lion tidak mungkin merawatnya di kost yang sempit itu. Dari mana uangnya? ternyata Lion sudah memiliki rumah yang Venus sendiri tidak diberi tahu sebelumnya. Rumah itu berada di kota lain dan dijual dengan kesepakatan mantan istrinya. Mulanya mantan istrinya tidak menyetujui rumah mereka dahulu yang berada di kota lain itu dijual. Namun kemudian mereka sepakat untuk menjualnya.
Venus dan Lion memasuki perumahan demi perumahan. Rasanya hampir putus asa, karena rumah-rumah di kota sangatlah mahal. Satu persatu sudah kita datangi. Banyak ketidak cocokan dari segi bangunan yang terlalu kecil, banyak sekat-sekat, belum lagi perumahan yang kategori sering banjir saat diguyur hujan deras. Rasanya hampir menyerah. Sudah empat kali setiap hari libur mereka menyempatkan mencari-cari rumah. Tetapi tak kunjung mendapatkan yang sesuai dengan uang mereka. Mereka putus asa dan hampir menyerah. Namun ditengah keputus asaan mereka, ada satu rumah menghadap kehamparan sawah-sawah. Rumah itu sudah tak berpenghuni. Rumah itu tampak temboknya sudah banyak mengelupas catnya. Di kaca jendela depan bertempelkan kertas segi empat kecil sekali, ada sebuah tulisan.
Dikontrakkan atau dijual.
Hubungi nomer 08********
Ada nomer telepon yang tinggalkan pemiliknya pada tempelan kertas tersebut.
Lion mencoba menghubungi dan tersambung dengan pemiliknya.
" Hallo selamat sore Bu."
" Iya selamat sore." Jawab seorang wanita.
" Dengan ibu siapa ini?"
" Ibu Erlin, saya bicara dengan siapa ya?"
" Saya Lion Bu, ingin tanya-tanya masalah rumah. Bu, rumah di Perumahan Sky garden milik ibu dijual berapa?"
" O, Iya pak Lion, 150.******juta pak.
" Bu saya, berniat membeli rumah ibu, boleh diturunkan harganya Bu, akan saya beli tunai tanpa melibatkan pinjaman bank."
Mendengar Lion bicara seperti itu, memang itu yang diharapkan ibu Erlin, ibu Erlin tidak mau ribet berurusan dengan perbankan. Akhirnya Lion dan ibu Erlin menyepakati harga. Semua biaya notaris ditanggung oleh Lion. Dan ibu Erlin terima bersih dari harga kesepakatan yang ditawarkan oleh Lion.
Malamnya Venus dan Lion mendatangi rumah ibu Erlin untuk serah terima kunci dan mereka bertiga berbincang tentang rumah tersebut tentang masalah pembuangan air, tentang luas tanah, bangunan dan lain sebagainya. Tanpa sadar sudah larut malam mereka kemudian memutuskan undur diri.
Keesokan harinya, Venus dan Lion mengunjungi rumah tersebut.
Ceklek
Suara pintu utama dari rumah tersebutpun Venus buka. Keadaan rumah tersebut sangat kotor sekali. Sudah sekitar satu bulan ditinggalkan penghuni kontrakan sebelumnya. Banyak sampah-sampah plastik yang mencoba mereka bersihkan berdua dengan sapu dan alat pembersih lainya yang sudah mereka siapkan sebelumnya.
Dengan kondisi Venus yang saat itu tengah hamil, Venus merasakan letih sekali. Lion yang banyak bekerja membersihkan sampah-sampah sampai akhirnya rumah itu layak untuk mereka segera pindahan. Rumah itu jauh dari kata bersih sempurna karena cat tembok yang banyak mengelupas. Cat yang sudah usang, minimal sudah cukup bersih untuk mereka tempati. Venus senang sekali. Meskipun jujur dian mengharapkan rumah baru, bukan rumah dari tangan kedua yang sudah bertahun-tahun ditinggali. Karena Venus pikir kalau rumah sudah tangan kedua itu akan banyak renovasi karena kondisi bangunan yang sudah banyak dimakan rayap untuk kayu-kayunya.
Sudahlah tidak apa-apa
Ini jauh lebih baik dari kost-kostan
Gumam Venus penuh kelegaan.
Setelah semua sudah dibersihkan, Venus dan Lion kembali ke kost mereka dan bersiap untuk pindahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments