Keesokan harinya, disela-sela kesibukan nya yang baru saja semalam menjadi gelar seorang istri, Venus berusaha membalas satu persatu pesan yang dikirim oleh teman-temannya kepadanya dengan ucapan terimakasih. Tanpa disadari Venus melihat foto yang di upload oleh salah satu temannya di media sosialnya.
Kamu cantik sekali San, itu foto kamu akad ya? Venus duduk di kasur sambil memegang ponsel di tangan kanannya yang sedang mengirim pesan kepada San salah satu teman kerja di tempat kerja Venus yang lama.
Iya Venus. Tanpa waktu yang lama San langsung membalas pesan dari Venus.
Itu foto lama kamu ya?
Hei, Venus itu foto aku kemarin. Sebenarnya aku dengar kabar burung kalau kita akan menikah ditanggal yang sama. Tapi kau berada jauh di sana sementara aku di sini. Kita saling mendoakan saja ya, supaya pernikahan kita bahagia.
Apa? amin semoga pernikahan kita bahagia. Venus yang terkejut dan bertanya dalam hatinya. Kok San bisa menikah dirumah. Sangat jelas sekali bahwa background yang ditampilkan di foto ini adalah di rumah yang berhiaskan tenda dan juga bunga-bunga segar yang jelas sekali ini bukan KUA. Gumam Venus dalam hatinya.
Kenapa Venus?
San, apa kamu akad di rumah? itu bukan di KUA kan?
Iya aku akad di rumah Venus, memangnya kenapa?
Bukannya peraturannya sekarang di KUA?
Kata siapa? Dari dulu peraturannya akad boleh di lakukan di rumah, asal membayar sejumlah uang kepada petugas yang di tugaskan untuk menikahkan.
Venus melirik ke arah Lion yang sedang sibuk membersihkan mobilnya di depan kamar kost.
Sudah dulu ya, San, nanti kapan-kapan kita lanjut lagi. Eh by the way selamat ya buat kamu. Venus mengakhiri percakapan pesan kepada San.
Mengapa hal kecil seperti itu Lion harus bohong kepadaku?
Apa iya Lion tidak memiliki uang? tapi mengapa dia tidak jujur saja waktu itu kepadaku? Ah sudahlah. Pernikahan sudah terjadi, tidak perlu dipermasalahkan lagi.
Gumam Venus yang masih mematung di atas kasur sambil memegang ponsel dan menatap ke arah dimana Lion berada tepat di samping kanan mobil dan sedang membersihkan mobilnya di depan kamar kost. Rupanya kebohongan demi kebohongan Lion mulai terkuak, tidak peduli kebohongan itu kecil atau besar, namanya berbohong tidaklah harus dibiasakan oleh Lion.
Setelah satu Minggu pernikahan, Venus mendapati ponsel Lion tergeletak begitu saja di kasur. Lion sedang mandi. Venus berpikir, tidak akan menjadi sebuah masalah jika Venus melihat ponsel Lion tanpa izin kepada Lion terlebih dahulu. Mereka sudah suami istri. Seharusnya tidak ada hal yang disembunyikan lagi diantara keduanya. Alangkah terkejutnya mata Venus ketika melihat sebuah pesan yang bertuliskan.
" Mengapa kamu kembalikan Fay, ponsel yang sudah aku berikan kepadamu?"
" Tidak apa-apa." Jawab si wanita tersebut.
Venus langsung tersadar, bahwa Fay adalah nama mantan kekasih Lion sebelum menikah dengannya. Mantan kekasih yang pernah Lion ceritakan kepadanya. Mantan kekasih yang selingkuh dengan pria lain. Mantan kekasih yang ingin di nikahi Lion setelah Lion bercerai dengan mantan istrinya.
Pikiran buruk pun mulai menghinggapi isi kepala Venus.
O... jangan-jangan Lion bertemu dengan mantan kekasihnya saat Lion pergi dinas luar kota kemarin.
Kedua pundak Venus menyembul, mendengar Lion sepertinya sudah keluar dari kamar mandi.
" Apa kamu tidak mandi sekalian sayang?" Tanya Lion dengan suara lantangnya sambil berjalan menuju kamar dimana Venus berdiri.
" Iya aku akan mandi, tapi ada hal yang aku ingin bicarakan denganmu terlebih dahulu."
Kata Venus yang tidak terlalu ditanggapi serius oleh Lion.
" O... jadi ini ponsel dari mantan kekasihmu yang di kembalikan dia?" Tangan Venus menggenggam kuat-kuat ponsel berwarna hitam yang beberapa hari lalu diberikan oleh Lion kepadanya.
Lion menatap Venus dengan penuh tanda tanya.
" Mengapa kamu harus berbohong? Mengapa kamu tidak berkata jujur? Apakah seandainya jika kamu jujur, kamu takut aku tidak memakai ponsel ini, kalaupun aku tidak memakai ponsel ini, apakah ada ruginya di kamu?" Venus memberikan ponsel ini ke dada Lion dengan penuh penekanan.
Lion mencoba meraih ponsel yang hampir terjatuh ke lantai dengan kedua telapak tangannya.
" Kamu bertemu dengan dia?" Tanya Venus lirih dengan wajah sinis.
" Ti-dak." Jawab Lion terbata.
"Jangan salah paham. Aku memang bertemu dengan temannya. Itu adalah temannya yang mengirim pesan. Bukan dia. Aku tidak bertemu dengan dia. Temannya yang memberikan ponsel ini kepadaku."
Lion mencoba mengelak.
Bibir Venus menyeringai.
Sudah jelas-jelas ketahuan, masih saja berkilah dengan banyak alasan.
" Kamu lupa alasan kamu apa, waktu memberi aku ponsel itu." Jari telunjuk Venus menunjuk ponsel hitam yang di bawa Lion.
Kamu bilang, ada seorang rekan kerjamu yang membutuhkan uang, rekan kerjamu menjual ponselnya. Dan kamu membelinya. " " Apa kamu lupa? Sedemikian niatnya kamu mengarang cerita."
Venus menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tatapan kecewa dengan kebiasaan buruk Lion yang sepertinya tidak jujur dalam segala hal.
Lion mencoba meraih jemari Venus. Namun dengan cepat Venus menghempasnya. Lion berusaha merengkuh tubuh Venus. Dengan dorongan yang agak kuat Venus berusaha mendorongnya juga, Namun sepertinya sia-sia, Lion lebih kuat dari tubuh mungil Venus. Lion mendapatkan apa yang dia mau. Lion mencoba memeluk tubuh mungil istrinya itu, dihujani nya kecupan dari ujung rambut hingga membuat Venus terasa tak berdaya. Kecupan demi kecupan yang berusaha Lion sematkan kepada istri yang baru dia nikahi.
Tubuh Venus terjatuh di atas ranjang, Lion yang berada di atas tubuh Venus masih saja terus berusaha membuat istrinya Venus tak berdaya. Gerakan jemari dan bibir Lion yang semakin liar membuat Venus luluh dan tenggelam dalam buai rayu Lion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Tati Aulia
lanjut baca nih
2022-08-25
1