Keesokan harinya, Lion mengambil cuti kerja. Mereka membereskan barang-barang.
" Aku mandi dulu, kamu lipat-lipat aja, atau masukkan barang-barang kedalam koper."
Lion melangkahkan kaki menuju kamar mandi.
" Baiklah."
" Tolong ambilkan handuk sayang!" Teriak Lion lantang dari dalam kamar mandi.
" Iya." Venus menautkan tangan yang memegang handuk kedalam balik pintu.
" Sudah, beres-beresnya?"
" Ini, dibawa?" Tanya Venus melihat tumpukan kardus di depan kamar kost mereka.
" Iya, masukkan kedalam mobil."
Oke, baiklah, sepertinya kamu tidak peduli kalau perutku sudah membesar.
Venus tersenyum datar dan memasukkan kardus-kardus yang lumayan berat dan memasukkan kedalam mobil sendirian. Venus belum terlalu dalam tahu sifat Lion yang suka main tunjuk dan main suruh saja saat itu.
Tidak banyak yang mereka bawa. Hanya kasur tipis yang tergeletak begitu saja di lantai. Alat masak yang tak seberapa banyak. Kami masukkan semuanya di mobil dan mereka pun pamit kepada pak kost. Perjalanannya tidak terlalu lama. Tidak ada satu jam merekapun sampai.
Rumah yang baru mereka beli dan bersihkan kemarin sudah lumayan bersih. Mereka angkat satu-satu barang bawaan mereka masuk ke dalam rumah. Hanya kasur tipis mereka letakkan dalam sebuah kamar yang letaknya berhadapan dengan ruang tamu. Sebuah Tv kecil model lama yang mereka letakkan di dalam kamar belakang. Sangat minim perabotan. Lemari pakaian belum punya, meja kursi tamu belum ada, kasur yang layak pun mereka belum ada uang yang tersisa untuk membelinya. Disitu Venus belum banyak menuntut banyak pada Lion. Venus sadar, disini yang kerja hanyalah Lion. banyak yang harus ditanggung oleh Lion. Anak pertamanya mulai masuk kuliah dan anak kedua Lion memasuki SMA. Lion pasti sangat kewalahan, semua biaya sekolah dan hidup anak-anaknya adalah tanggung jawab Lion. Belum lagi, Venus yang akan melahirkan. Pasti membutuhkan banyak biaya. Beruntungnya ada asuransi dari kantor Lion bekerja. Jadi sedikit meringankan beban mereka.
Malam pertama mereka setelah keduanya menempati rumah baru. Mereka lalui dengan perasaan penuh bersyukur. Keesokan harinya sangat dipermudah dengan dekatnya orang yang berjualan sayur di samping rumah mereka. Banyak sekali macam sayuran, dan juga banyak kudapan kue-kue tradisonal yang dijual. Tanpa Venus sadari, sebenarnya banyak orang yang berbisik-bisik dibelakang, Venus pikir hal biasa kalau ibu yang sedang hamil memakai daster tanpa lengan, karena kondisinya juga gerah dan sangat berkeringat kalau Venus memakai baju tertutup. Ditambah lagi kondisi mereka saat itu benar-benar habis-habisan. Jangankan berpikir untuk banyak membeli baju baru dan baju ibu hamil. Lion membelikan Venus daster-daster yang menurut dia akan nyaman Venus pakai. Dari segi bahan yang tidak membuat berkeringat. Mungkin itu juga kesalahan Venus. Bagaimanapun keadaannya, seharusnya perempuan yang sudah menutup aurat sebaiknya diluar maupun di dalam rumah juga harus berpakaian tertutup. Venus pikir hanya beli sayur di dekat rumah tidak mengharuskan berpakaian tertutup. Meskipun daster itu Venus tutup memakai hijab panjang di bagian dada, tetap saja itu tidaklah sopan dan tidak pantas. Tapi sekali lagi, mereka rasanya tidak memikirkan hal tersebut sama sekali. Karena semua uang sudah habis untuk membayar harga rumah yang mereka tempati.
Semua berlalu tanpa Venus sadari, Venus pun masih sama dengan penampilannya sampai hari kelahiran putra mereka tiba.
Venus meringis kesakitan sambil memegang perut yang mengencang.
" Aku sudah tidak tahan ini."
" Kita ke rumah sakit ya."
Lion melangkah gugup.
" Iya, ayo cepat!"
" kamu harus tahan sampai rumah sakit."
Perjalanan sunyi malam itu menuju ke rumah sakit. Venus berteriak-teriak sambil memegangi perutnya dengan menahan kesakitan. Sesampainya di rumah sakit, Dokter memeriksa terlebih dahulu. Dokter kandungan yang menangani Venus tiba dan memberi pilihan ingin lahiran normal atau lahira caesar. Hampir dua belas jam tidak ada perubahan pembukaan. Yang ada air ketuban merembes dan Venus tidak kuat lagi menahan kesakitannya.
" Bagaimana ibu? apa dilaksanakan operasi saja?"
" Baik dok, sebaiknya segera di operasi saja." Sahut Lion yang berada disamping kanan tempat Venus berbaring.
" Baik bapak."
" Mari ibu siap-siap ya, sekitar pukul 15.00 WIB. akan dilaksanakan operasi caesarnya.
" Baik dok." Jawab Venus sambil memegang perut yang tidak ada berhentinya sakit.
Hal yang tak pernah Venus bayangkan sebelumnya. Perjuangan seorang ibu amatlah berharga hingga harus berkorban nyawa. Biarpun tidak lahiran normal. Tapi sakitnya perut saat kontraksi, tidur selama 9 bulan dengan hanya bisa miring ke kanan dan ke kiri, mual-mual diawal kehamilan yang sangat melelahkan. Rasanya semua terbayar dengan Venus memandangi lampu di ruangan operasi. Entah semua begitu cepat hingga terdengar suara tangisan bayi laki-laki mereka. Operasi berjalan dengan cepat dan lancar. Venus dibawa ke ruang pemulihan dan harus mengikuti aturan yang ada. Venus tertidur lemas tidak boleh minum hingga waktu yang ditentukan. Venus hanya bisa tertidur dan terbaring lemas saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments