bab3-Soto..

...Hai semuanya, mari bersama kita menebar ibadah melalui jari kalian masing-masing....

...Sebelum lanjut membaca, baca dia dulu y, hehe...

💛💛

^^^Moga kalian gk bosen sama mereka yang akan menjadi kita ya muah buat kalian semua bay.. bay.. celamat membaca😁😊^^^

...🌵...

...Soto.....

Langkah kakinya terhenti di depan sebuah ruangan bernuansa unggu putih, matanya melirik ke kasur yang gak lain tempat ternyamannya setelah seharian lelah akan hari yang dilaluinya, bersamaan dengan suara tas yang ia lemparan asal di sampingnya. Bulu matanya bergerak gerak sesaat setelah memikirkan nasibnya hari ini, sial. Itulah kata yang keluar dari mulutnya. Ia mendesah lesu mengingat Rey_rival dirinya yang memiliki kelemahan dirinya. Lala menggulingkan badannya merasa kesal.

Lelah berputar-putar akan masalahnya, ia pun membuka matanya dan langsung terduduk tegak. Gak bisa, Jika Rey melihat dirinya yang seperti sekarang, mungkin dirinya sudah menjadi bara untuk panggangan dirinya, jika seperti ini ia akan kalah nantinya. Kini kaki jenjangnya mengarah ke kamar mandi, setelah tadinya duduk sebenar mengistirahatkan dirinya, ia pun meraih handuk pink kesayangan.

"Hah.." Benar saja, setelah berendam cukup lama, Lala merasa dirinya menjadi bertenaga, ia tersenyum puas, gak sia-sia dirinya mandi cepat. Tak lama Lala pun selesai akan kegiatan menyegarkan otak dan tubuhnya. Matanya berbinar melihat kasur yang masih rapih, di dirong oleh mulutnya yang terus menguap tanpa henti, padahal ia baru saja selesai mandi, namun kasur itu benar-benar menyihirnya untuk berbaring di sana, ia ingin tidur.

Brukk..

Sudah kebiasaan Lala di saat selesai mandi pasti mampir terlebih dahulu ke kasur, sekedar mengacak-acak atau memilih menenangkan diri seperti ini. Menurutnya ketenangan diri ia dapatkan dengan cara seperti ini. Matanya terpejam sesaat sebelum suara halus memanggilnya.

"Sayang.." Lala memutar bola mata malas, baru juga mau ke alam mimpi, namun terkena tilang oleh Polisi, Sepertinya sialnya bertabah lagi. "Bentar lagi Mi" sautnya yang menatap seisi kamrnya, entah karna terlalu sibuk ngonten atau tugas sekolah, ia merasa jika kamarnya ini benar-benar butuh belaiyan dirinya, beberapa sawang tampak di atas sana, kulit permen yang berserakan, bukunya yang terlihat di mana-mana juga beberapa pakaian kotor miliknya yang ia letak sembarang arah. Jika saja Maminya itu masuk ke kamarnya, mungkin ia akan di ruqiah saking gak perduli dengan kamarnya ini.

Ia baru sadar jika selama ini ia hanya pokus pada kasur miliknya saja, bahkan ia kembali tersadar jika lantai kamarnya sudah 4 hari tidak ia sapu, apakah ini benar-benar kamar seorang anak perempuan? Lagi, Lala menghela nafas lemas ia bangkit dari duduknya dan langsung membersihkan kamarnya itu.

Tap..

Tap..

Langkah kakinya berhenti di depan ruang keluarga, tampak Om El dan Mami Roni yang lagi pokus membahas masalah kerjaan mungkin, terlihat sesekali mata Mami memicing setelah membaca lebar kertas sodoran Om El. Tampak sesekali menganguk, tertawa lalu kembali pokus ke kertas di tangannya. Saat dirinya sudah mendekati kedua orang itu, sepertinya masalah yang di bahas sudah selesai, yang kini beralihkan pada layar besar yang menampilkan acara berita terkini. "Mi." Lala memeluk maminya dari samping dan ikut menonton bersama Roni dan Om El.

"Ih.. anak Mami ngagetin aja." Rosi sedikit terlonjak, ia mengulurkan tangan, merangkul Lala agar duduk di samping nya. walau pun sudah besar begini Lala masi demen sekali memeluk Maminya bagai guling di kasurnya.

"Nanti aku bakal baca lagi deh, udah ada simpen pertinggalnya kan?" Tanya Rada sambil menyusun kertas yang sedikit berserakan dengan satu tangan. Sudah Lala duga, kedua orang ini kembali membahas kerjaan mereka yang Lala sendiri tak terlalu mendengarkan, pokusnya hanya pada layar di depannya.

Entah sudah berapa lama Lala bergabung di sini, tapi tiba-tiba perutnya tak bisa di ajak kompromi. "Aduh! ini perut atau terompet jadi jadian sih? recok banget." Kesal Lala pada dirinya sendiri.

"Mi..'' Rengek Lala sambil mengoyang-goyang lengan tangan sang Mami. Mami hanya menggeleng melihat tingkah anak semata wayang nya yang kumat akan penyakit manjanya.

"Udah besar kok masih berasa tk? Udah mandi sendiri kok malah minta sabunin? heran." tanya Mami Roni panjang lebar, padahal yang ia tanya hanya "mau apa?" Roni terlihat kesal melihat tingkah kekanakan sang anaknya.

Lala memelas sambil mengeratkan genggaman tangannya di lengan Roni. "Laper nih, makan yuk? " Lala mengelus-elus perutnya yang berbunyi sedari tadi. Senyumnya mengembang ketika sang Mami berjalan mengarah ke dapur.

"Bentar ya El, aku nyiyapin makan dulu," pamit Mami Roni sebelum meninggalkan sahabatnya itu.

"Iya Mi, gak apa apa kok" Jawab Lala yang mewakili Om El. "Kan ada Lala disini." Sambungnya kembali.

Bukanya membantu Roni menyiapkan makanan ke atas meja makan, Lala lebih memilih menonton menunggu di depan tv bersama Om El. Jarang sekali ia bisa berdua dengan Om El, membuatnya banyak bertanya tentang Om El sendiri. Benar saja walaupun sudah di panggil puluhan kali dengan jawaban "sebentar " itu, kini Lala malah semangkin asyik menjelajah kisah hidup Om El, kedua tangannya pun penuh akan keripik kentang yang tersedia di atas meja.

Sampai ia pun teringat akan sosok Papinya itu, akankah ia akan seasyik ini jika mengobrol dengannya, apakah hidupnya akan jauh lebih hangat dari sebelumnya? semua itu masih saja menjadi tebakan belaka bagi dirinya karna ia sendiri menyimpulkan bahwa Papinya bukanlah seseorang yang layak masuk di keluarga hangat ini, tanpa sosok Papinya sepertinya hidupnya sudah cukup bahagia, ia tau bahwa kisah cinta antara Mami dan Papinya tak seindah cinta normal diluarran sana.

Tak apa, seperti saat ini saja ia sudah cukup, asalkan Roni bahagia ia sudah cukup bersyukur mendapati seorang ibu yang membesarkan dirinya dengan cinta dan sayang yang tak terbatas terlebih ia seorang diri.

Seribu cinta untuk Maminya.

"Om..!" Panggilan Lala mengalihkan pokusnya . "Kenapa?" tanya Om El heran melihat Lala yang berbicara setengah- setengah.

"Gak jadi Om, lupa." Gigi putihnya langsung terlihat, bersamaan dengan lambaian tangan kanannya. Niat awal ingin bertanya sedikit tentang siapa Papinya, namun urung ketika sadar ia tak perlu tau sosok itu dari orang lain, suatu saat nanti ia pasti akan mengetahui tanpa harus mencari tahu.

"Benar lagi Mi, Oke Mi'bentar, Bentar Mi 'masi mau jalan, bentar apa lagi sekarang? bentar gak nahan lapar?" Cerocos Roni yang kesel akan tundaan Lala. Lihat anak itu hanya senyum selebar daun pisang. "Bentar Mi 'tunda dulu ngomelnya kita makan dulu ya? " Jawabnya yang menarik kursi untuk diduduki oleh Roni.

"Cuci pir.. aman bagian Lala itu ya?" Balasnya cepat. "Makan yok Om, biar berhenti dulu omelannya. " Ajak Lala yang melihat Om El masih setia di sopa.

"Sotonya mana? Kok gak ada? mami simpan lagi ya?" Pertanyaan demi pertanyaan muncul dari bibir mungil Lala.

"Poni kamu itu di potong lo sayang, liat tuh nutupi mata, risih Mami liatnya." bukanya menjawab, Mami Roni malah mengomentari poni anaknya.

Lala memunyunkan bibirnya, "Soto, soto, dimana kamu bersembunyi? " Carinya yang membuka tiap hidangan do depannya.

''Astaga. Masi ngarep soto, ini udah jaman apa sayang, masa ia Mami tiap hari masak soto, soto, soto. Mami aja yang masak muak. masa Lala yang makan gak ada muaknya?" Kesal Mami Roni dan langsung memberikan sup ayam ke dalam piring putri semata wayang nya itu. Di mana si letak kespesialnya Soto itu?

El yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua orang anak seibu itu hanya tertawa melihat tingkah mereka, ia jadi kangen dengan keluarga kecilnya.

Di hitungan ke 23 langkah, El menghentikan langkah kakinya di belakang kursi Lala. ''Besok Om beliin deh soto yang banyak, untuk sekarang makan yang ada aja dulu." Bujuk El

"Tuh kan, Om El emang bisa di andalkan, gak kayak.. "Lala terdiam sesaat setelah melihat tatapan di depannya itu, ia berdehem. "Kayak? Iya, kamu tuh gak bisa di andalin." Cerocos Rada yang menatap tajam anaknya itu.

"Di tunggu ya Om traktiran sotonya." Alihnya yang tak menghiraukan Roni di depannga. Bisa habis dirinya ini.

"Tuh kan? enakan Sup ayam dari pada soto!" jelas Mami Roni melihat Lala yang tampak berselera makan walaupun tak ada soto si makanan kesukaan anaknya itu.

Lala menyilangan kedua tangannya. "Kalo soto gak ada duanya Mi, itu makanan pavorit Lala banget, kecuali Bika ambon" komentar Lala dan kembali menyuapkan makanan nya ke dalam mulutnya. Walau jujur ia memang menikmati makanannya ini, enak.

"Kamu itu emang aneh. Kebanyakan orang lebih suka sup dari pada soto, mimpi apa lah Mami waktu ngandung kamu." Mami Roni tak henti-hentinya berdebat dengan Lala, kalau sang Mami suka sup ayam sedangkan lala sukanya Soto.

Mengenai Om El, ia pamit pulang saat Lala dan Roni makan malam tadi, tak lupa Mami membawakan sup ayam untuk El, sudah menjadi kebiasaan setiap kali bertamu ke rumah, pasti pulangnya akan di bawakan makanan.

"Om pulang ya, Lala. lain kali Om kenalin kamu sama anak Om, yang sering Om ceritain, sekarang dia lagi sibuk, sibuk ngebantuin Om di kantor." jelas Om El dan langsung memasuki mobil berwarna putih miliknya.

"Hati-hati Om, Makasih oleh-oleh nya." Jerit Lala dan sesudahnya mobil itu meluncur keluar pagar rumah Lala.

''Mi, Lala besok ma.. Mamiii." Jerit Lala dan mengejar maminya yang sudah masuk ke dalam rumah terlebih dahulu.

Hahaha..

Mami Roni tertawa melihat Lala yang berteriak kesal karana dirinya. Mami Roni sengaja meninggalkan Lala sendiri di depan, pasalnya baik mami ataupun Lala akan saling menghindar untuk menutup pagar rumahnya.

"Mana hadiahnya?" Pinta Lala mengulurkan tangan kanannya tepat di depan sang mami.

"Di dalam lemari Mami, kuncinya di dalam laci. mami lagi kerja jangan ganggu Mami." Terang Roni yang tak ingin kerjaannya tertunda akan hilangnya kepokusannya.

"Maaf mi, Lala ganggu" Sesal Lala dan membuka lemari untuk mencari oleh oleh dari Om El.

Lala tampak bingung melihat ada dua kotak "Mi kan ada 2, pilih yang mana?" tanya Lala meraih kedua kotak itu.

Hening tak ada jawaban. ''Mami punya Lala yang mana?" tanya Lala sedikit mengencangkan suara nya. masih sama, seperti tadi tak ada jawaban sama sekali.

"Ahhh..!" Lala menghela nafas kesal, ia membawa kedua benda itu di atas kasur Maminya, tidak peduli jika Maminya akan marah nantinya. "Mi punya Lala yang mana?" kali ini Roni merespon yang tak sesuai dengan harapannya.

"Mami kan dah bilang jangan ganggu Mami, pilih aja yang Lala suka, duanya pun gak apa." Jelas Mami Roni dengan nada sagar.

"Maaf Mi! Lala menutup pintu dengan membawa dua benda yang terlihat seperti kado menuju ke kamarnya.

Lala tersenyum melihat isi dari kado berwarna pink, Tas branded dengan merek Louis Vuitton, yang ia tau ini adalah keluaran terbaru. Lala menjerit ternyata tas yang hanya bisa ia lihat di ponsel tanpa ada niat membeli kini sudah berada tepat di depan mata nya. Ia yakin ini pasti untuknya karna kotak ini berwarna pink, warna kesukaannya.

"Satu lagi, ya ampun jam tangan, Lala memutar mutar jam tangan yang terlihat mahal itu, "Yaho.. gue post ah.." Senangnya.

Lala berencana mengambil ponsel, tapi seketika badannya lesu ketika sadar kalo ponselnya lagi mengalami penyakit kanker, di operasi sama mas jaja**.

Senyum nya luntur ketika merasa bosan tanpa kehadiran ponsel di sela hidupnya. Lala pun memutuskan untuk tidur lebih cepat, agar besok bisa langsung bertanya apakah ponselnya masi bisa atau emang udah habis masa hidupnya.

"Astaga! gue kesiangann." Lala berlari menuju kamar mandi, dengan cepat ia mengosok gigi dan..

"aduh..! jamal emang, aw.." gusi kirinya sakit akibat menyikat gigi dengan cepat-cepat "Bakal berabe urusannya kalo udah urusan sama pawang gigi." Keluhnya yang merasakan nyeri menghampiri gusinya. Membuatnya meringis nyeri.

"Gak bisa virtual siap mandi dong kalo kesiangan gini!" kesal Lala bertambah ketika virtual setelah mandinya terlewatkan.

"Sayang, sarapan dulu, baru pigi." Teriak Roni memperingati anaknya itu.

Lala menggeleng dengan tangan kirinya yang terus- terusan memegangi gusinya yang sakit, "Minum teh ajadeh, sarapan di sekolah, Lala ada piket hari ini." Tolak Lala yang meluncur ke luar rumah. Ia melemparkan kedua sepatunya di kursi dan menjalankan mobilnya. Mana ia menjadi sopir buat kedua temannya lagi.

"Aduh jemput dua ulat lagi gue. Sempat gak ya?" Lala menambahkan kecepatan mobilnya dan meluncur ke rumahnya May terlebih dahulu karana ingin membeli obat sakit gigi di apotik sebelah rumah May.

Sialnya apotek sepagi ini masih tutup. "Cepetan May gue dah kebelet boker nunguin lo disini!" Jeritan Lala mengema di ruang tamu May. Sudah jelas ia menjemput temannya kesiangan, namun yang di jemput masi dengan santainya berbetahan di kamar mandi.

"Sabar Lala, kalo mau boker noh di wc samping aja, gak bakal ngantri!" Pasalnya May lagi menempati wcnya.

"Aduh..! gue bukan mau boker beneran Asu.. tapi menunggu lo serasa menuju ajal gak balak tiba sebelum ajalnya. " Protes Lala kepada May yang kini beranjak dari kasur milik May.

"Lah kok gitu si. jangan jempul ajal dulu dong gue belum sempet cari jemput antar yang baik kek lo. " Protes May. Lala mendesis "Makin denyut nih gigi gue, kalo aja nih gigi normal hari ini dah gue tinggal lo. " Kesalnya.

Bersambung...

...Ayo kasih dukungan untuk karya ini....

...Sayang kalian.❤❤...

...Mari para pembaca setia. beri dukungan ke autornya. beri dukungan melalui like, komentar, favorit, dan vote bila perlu, karena itu akan berpengaruh untuk autor nya. makasih......

...Sayang kaliaannnn semuanya 💟💗💙❤...

Mari kita tumbuhkn cinta di antara mereka.

Tim Lala

Timnya Rey

Lanjut baca ya.

kalo gk...

inget..

ad malaikat di kanan dan kirinya, yang akan memelototi jika tak lanjut baca.

...bersyanda sayang...

...gabole maksa ya kan kiw kiw 😉...

Terpopuler

Comments

rusidah siti

rusidah siti

seru. MC ceweknya pemberani. good job thor

2022-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab1-Ketegangan di Kantin..
2 bab 2- Jebakan
3 bab3-Soto..
4 bab4- Sakit gigi..
5 bab5-pengen aja!
6 bab6- Makan malam..
7 bab7-Keluaran terbatas nih..
8 bab8-Curharan May
9 bab 9-Temen Laknut..
10 bab10-Asam cuka..
11 bab11- Ketawa tuyul..
12 bab12-Tamu tak diundang..
13 bab13-hantu berwujud manusia..
14 bab 14- Demi Ayang..
15 bab15- Racun..
16 bab 16- Kekenyangan..
17 bab17- berpikir positif..
18 bab18- perfeck..
19 bab19- Vidio..
20 bab20- Ryan..
21 bab21- Anak baru..
22 bab22- Pahlawan..
23 bab23- orang asing..
24 bab24- Perjodohan..
25 bab25- pernikahan..
26 bab26- Mata keseleo..
27 bab 27- Merasa risih..
28 bab28- Hari libur..
29 bab29- Yaya..
30 bab30- sakit perut..
31 bab31- Sok kompak..
32 bab32- Mencurugakan..
33 bab33- Teledor..
34 bab34- Mayat jadi jadian..
35 bab35- Playboy..
36 bab36- Unik..
37 bab 37- Sepi..
38 bab38- Gua ada salah?
39 39- Cemburu..
40 bab40- Adik ipar penyelamat..
41 bab41- Menjebak malah terjebak..
42 bab 42- Model Suami
43 bab 43- Nyaman..
44 bab 44- Gue Bisa Sendiri
45 bab 45- Dasar Penakut
46 Bab 46- Dasar iri
47 bab47- Nenek
48 bab 48- Tak Bisa Tidur
49 bab 49-Kebayakan Aturan
50 bab 50- Buncit
51 bab 51- Dasar Bocah
52 bab 52- Sayur Bening
53 bab53- Mati Daya
54 bab-54 Pacari Lala
55 Bab 55-genit
56 bab56- Alex..
57 bab57- Kanapa?
58 bab58-Di diemi
59 bab59- Tindakan lo..
60 bab60- Hamil!
61 bab61- Kebiasaan Baru
62 Bab62- Nenek nenek
63 bab 63- Gue Cemburu
64 bab64- Ide gila
65 bab 65- Love You Sayang
66 bab66- Malu
67 Bab 67-Bidoh Amat Gue
68 bab 68 Gimana Rasanya
69 bab 69- Gimana enak gak?
70 bab70-Mami pulang
71 Bab71- Suka Nyosor
72 bab72- Virus Apaan?
73 bab73- Nonton Yang Tertunda
74 bab74-Mamanas manasi
75 bab74- Keguguran
76 Bab76- Nurut dong Oma..
77 bab77-Siapa Ayah Lala!
78 bab78-Kita Saudara
79 bab79- Bikin Gue Malu Aja
80 bab80-Kita Tamat!
81 Bab81- Gosong
82 bab82-Reuni
83 bab83-Masih Reuni
84 bab84-Hamil
85 bab85-Revan
86 bab86-Akhir dari Kisah
87 bab87-Akhir dari kisah ¹
88 bab88-My Anemy My Hubby (AND)
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab1-Ketegangan di Kantin..
2
bab 2- Jebakan
3
bab3-Soto..
4
bab4- Sakit gigi..
5
bab5-pengen aja!
6
bab6- Makan malam..
7
bab7-Keluaran terbatas nih..
8
bab8-Curharan May
9
bab 9-Temen Laknut..
10
bab10-Asam cuka..
11
bab11- Ketawa tuyul..
12
bab12-Tamu tak diundang..
13
bab13-hantu berwujud manusia..
14
bab 14- Demi Ayang..
15
bab15- Racun..
16
bab 16- Kekenyangan..
17
bab17- berpikir positif..
18
bab18- perfeck..
19
bab19- Vidio..
20
bab20- Ryan..
21
bab21- Anak baru..
22
bab22- Pahlawan..
23
bab23- orang asing..
24
bab24- Perjodohan..
25
bab25- pernikahan..
26
bab26- Mata keseleo..
27
bab 27- Merasa risih..
28
bab28- Hari libur..
29
bab29- Yaya..
30
bab30- sakit perut..
31
bab31- Sok kompak..
32
bab32- Mencurugakan..
33
bab33- Teledor..
34
bab34- Mayat jadi jadian..
35
bab35- Playboy..
36
bab36- Unik..
37
bab 37- Sepi..
38
bab38- Gua ada salah?
39
39- Cemburu..
40
bab40- Adik ipar penyelamat..
41
bab41- Menjebak malah terjebak..
42
bab 42- Model Suami
43
bab 43- Nyaman..
44
bab 44- Gue Bisa Sendiri
45
bab 45- Dasar Penakut
46
Bab 46- Dasar iri
47
bab47- Nenek
48
bab 48- Tak Bisa Tidur
49
bab 49-Kebayakan Aturan
50
bab 50- Buncit
51
bab 51- Dasar Bocah
52
bab 52- Sayur Bening
53
bab53- Mati Daya
54
bab-54 Pacari Lala
55
Bab 55-genit
56
bab56- Alex..
57
bab57- Kanapa?
58
bab58-Di diemi
59
bab59- Tindakan lo..
60
bab60- Hamil!
61
bab61- Kebiasaan Baru
62
Bab62- Nenek nenek
63
bab 63- Gue Cemburu
64
bab64- Ide gila
65
bab 65- Love You Sayang
66
bab66- Malu
67
Bab 67-Bidoh Amat Gue
68
bab 68 Gimana Rasanya
69
bab 69- Gimana enak gak?
70
bab70-Mami pulang
71
Bab71- Suka Nyosor
72
bab72- Virus Apaan?
73
bab73- Nonton Yang Tertunda
74
bab74-Mamanas manasi
75
bab74- Keguguran
76
Bab76- Nurut dong Oma..
77
bab77-Siapa Ayah Lala!
78
bab78-Kita Saudara
79
bab79- Bikin Gue Malu Aja
80
bab80-Kita Tamat!
81
Bab81- Gosong
82
bab82-Reuni
83
bab83-Masih Reuni
84
bab84-Hamil
85
bab85-Revan
86
bab86-Akhir dari Kisah
87
bab87-Akhir dari kisah ¹
88
bab88-My Anemy My Hubby (AND)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!