04: Pindah.

Selesai pernikahan, Regan sudah siap membawa Adera ke apartemennya. Namun gadis itu masih saja berbincang dengan bapaknya dan juga papanya. Entah apa yang mereka bicarakan namun kelihatannya Adera sudah menjadi dekat dengan papanya.

Sambil menunggu Adera, Regan menyender di pintu mobil sambil merokok disana. Dia mengebuskan asapnya sembari terus memperhatikan istrinya.

"Hallo Regan, selamat ya atas pernikahan kamu." Kata seseorang yang membuat Regan menatapnya. Dia adalah mantan ibu tirinya, wanita paruh baya itu tersenyum manis pada Regan.

Regan memutar bola matanya malas. "Pergi! Saya gak butuh selamat dari anda." Kata Regan dengan dingin dan juga tatapan tajam.

Bukannya takut wanita itu malah tersenyum menggoda Regan. "Jangan gitu dong sama Mama. Mama kan cuma ngucapin selamat sama putra Mama." Ucapnya dengan tidak tahu diri.

Regan sudah muak dengan wanita itu. Dengan tidak malunya dia mengaku sebagainya Mamanya? Cih, itu tidak akan pernah!

"Mama penasaran nih, kenapa kamu nikah sama kaum rendahan kayak dia? Padahal Saskia lebih dari segi apapun dari dia." Wanita itu masih berceloteh dan Regan tidak menanggapinya.

"Huft, mama kecewa sama kamu, Re. Masa kamu nikahin perempuan yang jelas-jelas lebih rendah dari Saskia?"

"Apa jangan-jangan kamu nikahin dia cuma buat dijadiin pembantu aja ya? Tapi Mama sih setuju banget. Soalnya mukanya dia lebih pantes jadi babu."

Perkataan itu membuat Regan emosi. Dia meremas rokoknya yang masih menyala ditangannya. Dia tidak suka wanita penyihir itu berbicara yang tidak-tidak tentang istrinya. Seperti naluri seorang suami yang tidak suka ada yang menghina istrinya. Itulah yang terjadi pada Regan sekarang.

"Enyalah dari hadapan saya!" Regan sudah emosi dengan wanita penyihir itu. Seakan dia sedang memerankan seorang ibu pada dirinya, memuakkan dan menjijikan.

"Kenapa kamu jadi marah sama Mama? Mama benar kan? Kamu cuma jadiin dia jadi BABU." Wanita itu menekan kata babu diperkataan terakhir.

"Singkiran wajah anda yang menjijikan itu dari hadapan saya!" Perkataan Regan dengan tajamnya.

Wanita itu menelan ludah susah payah melihat betapa marahnya wajah Regan sekarang. Namun dia tetap tidak beranjak dari sana malah dengan keberanian yang tinggal secuil, wanita itu membenarkan dasi Regan.

"Mama cuma mau yang terbaik buat kamu." Ucapnya dengan santai. Setelah membenarkan dasi Regan, wanita itu kembali menatap Regan.

"Dan jangan lupakan apa yang kamu lakukan pada Saskia, Regan. Mama yakin istri kamu pasti sangat terkejut dengan kenyataan kalau suaminya sudah menghamili orang lain sebelum kamu menikah dengannya." Setelah mengatakan itu, wanita itu tersenyum miring dan langsung baranjak pergi dari hadapan Regan.

Regan syok. Dia terdiam mematung di tempat. Bagaimana kalau nantinya Adera mendengar perkataan wanita penyihir itu dan meninggalkannya? Tidak! Itu tidak boleh. Dia harus segera menyingkirkan wanita itu secepatnya.

"Regan," panggil bapak Iqbal membuat Regan tersentak.

Bapak Iqbal melambaikan tangannya seakan menyuruhnya bergabung dengan mereka.

Dan dengan cepat Regan menghampiri mereka yang sedang berbincang. Dengan diam-diam dia melirik Adera yang masih asik berbincang dengan Papa Jay.

"Papa, istri dan mertuamu lagi berbincang kenapa kamu malah menyindiri, nak?" Bapak Iqbal menepuk bahu Regan pelan.

Walau awalnya dia kurang setuju dengan pernikahan anaknya dengan Regan, sekarang dia sudah mempercayakan putrinya dengan Regan. Mungkin itu murni naluri seorang ayah yang sudah percaya kepada seseorang untuk menjaga putri sulungnya.

Adera menatap Regan yang berdiri disebelah bapak Iqbal. Dia mengangkat sudut bibirnya, mencibir Regan.

"Regan, sepertinya papa menyukai istrimu." Kata pak Jay menggoda Regan.

Dan Regan hanya memasang wajah datar, tidak ada ekspresi diwajahnya.

"Kalo gitu, kita selingkuh yuk, pah." Dengan centilnya Adera melingkarkan tangannya di lengan Pak Jay.

"Waduh. Papa udah tua loh, masa diajak selingkuh sama mantu sendiri." Pak Jay tertawa menanggapi Adera.

"Ya abisnya, papa keliatan masih muda sih. Terus sifatnya beda jauh dari anaknya yang angkuh itu lagi." Adera melirik sinis Regan yang seakan kesal dengannya.

"Apa? Tapi sayangnya lo bukan tipe papa." Regan membuka suara, dia membalas Adera dengan mencibirnya.

Adera menantang Regan. "Kata siapa? Emang tadi lo gak denger, papa suka sama gue. Hih, iri." Adera membalasnya.

"Gak ngaca lo ya?"

"Ngaca dong, everyday, everwhere, gue selalu ngaca."

"Cih!" Decih Regan.

"Kalo iri bilang aja, bos!" Cibir Adera.

"Kenapa gue harus iri sama lo?"

Adera mengangkat kedua bahunya, menyebalkan.

"Sudah-sudah. Suami istri kok berantem sih?" Lerai bapak Iqbal dan pak Jay hanya menikmati pertengkaran mereka, sepertinys dia sedang deja vu.

"Sudah larut, Regan bawa istrimu ke apartemen. Kasihan dia kelelahan." Kata pak Jay menyuruh Regan.

"Dera tinggal di apartemen? Berduaan sama orang gila ini?" Adera menunjuk wajah Regan yang dimana membuat Regan melototinya dengan galak.

"Ya iyalah, Dera. Kamu sudah menikah, kamu sudah mempunyai suami yang harus kamu layani dan turuti, gak mungkin kalo bapak ikut kalian." Ucap bapak Iqbal.

Adera menundukkan kepalanya. "Padahal masih mau tidur bareng bapak sambil nonton bola." Bibir Adera cemberut sedih.

Bapak Iqbal membawa Adera ke dalam dekapannya. "Kamu sudah dewasa dan juga sudah bersuami. Jangan bergantung sama bapak. Kamu kan bisa datang kerumah kapan aja."

"Tapi bapak gimana?" Nada bicara Adera merendah. Dia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi di dekapan bapaknya. Dia khawatir pada bapaknya dan juga belum rela jauh-jauh dari sang bapak.

"Gak usah khawatir, bapak kan bisa tinggal sendiri bareng paman-paman kamu. Jadi jangan mikirin bapak."

Adera menggeleng didepakan bapak Iqbal. Dari kecil Adera sang ibu meninggalkan Adera dan dia hanya dekat dengan bapaknya jadi dia tidak rela harus berjauh dari bapaknya.

"Bapak bisa ikut tinggal di apartemen." Regan berbicara.

"Tidak usah. Bapak ingin menikmati hidup sendirian menggoda janda-janda bening tetangga tanpa takut dimarahin Adera." Ucapan bapak Iqbal malah membuat Adera tertawa entah kenapa.

"Bapak mah! Kan aku bilang janda-janda itu jelek-jelek tau! Awas aja berani godain mereka!" Disela tangisnya Adera malah memarahi bapaknya.

"Bodo amat. Gak peduli." Goda bapak Iqbal.

"Ih bapakkk mah!" Rengek Adera sambil melepaskan pelukannya. Dia menghapus airmatanya dan ingusnya seperti anak kecil.

"Adera tenang aja. Pak Iqbal bakal tinggal sama Papa di rumah Papa. Gak usah khawatirin bapak kamu, karna bapak kamu punya partner buat ngeliat janda-janda bening di komplek." Pak Jay berkata.

"Nah iya, bapak tinggal aja sama pak Jay. Lebih nyaman dari pada tinggal di rumah pasangan baru yang bakalan berisik karna malam pertamanya." Ledek bapak Iqbal membuat Adera tidak mengerti namun berbeda dengan Regan yang malah membuang wajahnya kesembarang arah karna malu.

"Udah sana pulang ke apartemen Regan. Kamu kecapekan tuh."

Adera agak tidak yakin akan pulang ke apartemen Regan namun dia menganggukinya dengan cepat.

"Regan jaga istrimu, jangan sia-siakan waktu. Nikmati waktu bersama istrimu. tentunya diranjang." Ledek papa Jay pada putranya yang makin membuat Regan malu.

"Kalian dari tadi ngomong apa sih? Gak ngerti aku tuh." Geram Adera karna tidak mengerti maksud perkataan bapaknya dan juga papa jay.

"Kamu masih polos otaknya, butuh beberapa waktu buat bikin kamu ngerti."

Adera merotasi bola matanya seakan tengah berpikir lalu dia menggelengkan kepalanya. Masa bodo lah, dia tidak peduli.

"Yaudah aku pindah ya, ke apartemen orang gila ini. Papa sama bapak jaga kesehatan, oke?"

"Iyaiya, sana pindah."

Adera cemberut. "Bye-bye bapak ku tercintoy!" Adera melambaikan tangannya pada bapaknya padahal dia masih berada dihadapan bapaknya.

"Bye-bye anak bapak yang jelek."

Adera tersenyum lebar.

"Titip Adera ya. Sekarang dia udah jadi tanggung jawabmu." Bisik bapak Iqbal pada Regan dan Regan menganggukinya.

Bapak Iqbal tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu Regan. "Bapak serahkan Adera ke kamu."

Terpopuler

Comments

elindha azzahra

elindha azzahra

ceritanya bagus, semangat thor

2022-07-07

0

Rice Btamban

Rice Btamban

semangat Thor

2022-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Ayo Kita Nikah!
2 01: Orang Gila!
3 02: Surat Perjanjian
4 03: Ijab Kabul
5 04: Pindah.
6 05: Milk
7 06: Lupain!
8 07: Rina Butuh Penjelasan.
9 08: Pemberian Regan.
10 09: Kiss me
11 10: Balasan
12 11: Ajakan Toni
13 12: Gadis Spesial?
14 13: Pergi bersama Toni
15 14: Regan Penganggu
16 15: Regan Cemburu
17 16: First Kiss
18 17: Kedatangan Bapak dan Mertua
19 18: Bertanya Alasannya
20 19: Ketidak Pekaannya
21 20: Minta Pendapat
22 21: Terpesona
23 22: Pesta Klien
24 23: Wanita Ular
25 24: Adera Mabuk
26 25: Meresahkan
27 26: Tutorial Dari Bestie
28 27: Kangen gue?
29 28: Mama
30 29: Permintaan
31 30: Dia Pergi?
32 31: Ciuman
33 32: Regan Merajuk
34 33: You First
35 34: Debut Magang
36 35. Ketakutan Adera
37 36. Dia Cemburu
38 37: Cemburu dan Amarah
39 38: Bully
40 39: Dia Baik-Baik Saja?
41 40: Private Room
42 41: Simulasi Malam Pertama?
43 42: Gara-Gara Regan
44 43: Sudah Muak
45 44: Pertengkaran
46 45: Mari Berpisah
47 46: Hari yang menyakitkan
48 47: Ini Salahnya
49 48: Berita Kencan
50 49: Penjelasan
51 50: Hancur
52 51: Keduanya Terluka
53 52: Bimbang
54 53: Selamat
55 54: Keputusan
56 55: Pada Akhirnya
57 56: Memulainya Lagi
58 57: Kebahagiaan dipagi hari
59 58: Tutorial
60 59: Waktunya Unboxing
61 60: Let's have fun!
62 61: The One and Only
63 62: Makanan Penutup
64 63: Pernikahan Sepupu
65 63: Pernikahan Sepupu
66 64: Adera vs Rivaldo
67 65: Sekali Aja
68 66: Angkuh and Hot?
69 67: Gimana?
70 68: Canggung
71 69: Ingat Aku?
72 70: Masa Lalu
73 71: Adera Danialova
74 72: Falling In Love
75 73: Salah Paham
76 74: Gak Romantis
77 75: Friska dan Toni
78 76: Kedua Sejoli
79 77: Kejutan
80 78: Daddy Regan
81 79: Sengaja atau Tidak?
82 80: Regan VS Toni
83 81: Bodyguard
84 82: Saskia Tania
85 83: Menunggu
86 84: Friska dan Toni (2)
87 85: Gara-gara Drama
88 86: Kebun binatang
89 87: Obsesi?
90 88: Mie Instan dan Pesan
91 89: Bagaimana bisa?
92 Pertengkaran
93 Dilema
94 Kejutan (2)
95 Kenyataan Yang Menyakitkan
96 Ceraikan Aku, ya?
97 Sepucuk Surat
98 Takdir?
99 Nikahi Aku
100 Raka Ananta
101 Sedang Apa Dia?
102 Menyebalkan
103 Merindukannya
104 Seorang Anak Kecil
105 Tidak Mungkin
106 Pesta Yang Mengejutkan
107 Kembali Hilang
108 Sosok Lemah
109 Akhirnya
110 Maaf
111 Kebahagiaan Raka
112 Butuh Penjelasan
113 Nasi Goreng
114 Raka Nakal
115 Salah Paham
116 Khawatir
117 Minta Cium
118 Patah hatinya Rian
119 Buat Adik?
120 Malam Pertama (Lagi?)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Prolog: Ayo Kita Nikah!
2
01: Orang Gila!
3
02: Surat Perjanjian
4
03: Ijab Kabul
5
04: Pindah.
6
05: Milk
7
06: Lupain!
8
07: Rina Butuh Penjelasan.
9
08: Pemberian Regan.
10
09: Kiss me
11
10: Balasan
12
11: Ajakan Toni
13
12: Gadis Spesial?
14
13: Pergi bersama Toni
15
14: Regan Penganggu
16
15: Regan Cemburu
17
16: First Kiss
18
17: Kedatangan Bapak dan Mertua
19
18: Bertanya Alasannya
20
19: Ketidak Pekaannya
21
20: Minta Pendapat
22
21: Terpesona
23
22: Pesta Klien
24
23: Wanita Ular
25
24: Adera Mabuk
26
25: Meresahkan
27
26: Tutorial Dari Bestie
28
27: Kangen gue?
29
28: Mama
30
29: Permintaan
31
30: Dia Pergi?
32
31: Ciuman
33
32: Regan Merajuk
34
33: You First
35
34: Debut Magang
36
35. Ketakutan Adera
37
36. Dia Cemburu
38
37: Cemburu dan Amarah
39
38: Bully
40
39: Dia Baik-Baik Saja?
41
40: Private Room
42
41: Simulasi Malam Pertama?
43
42: Gara-Gara Regan
44
43: Sudah Muak
45
44: Pertengkaran
46
45: Mari Berpisah
47
46: Hari yang menyakitkan
48
47: Ini Salahnya
49
48: Berita Kencan
50
49: Penjelasan
51
50: Hancur
52
51: Keduanya Terluka
53
52: Bimbang
54
53: Selamat
55
54: Keputusan
56
55: Pada Akhirnya
57
56: Memulainya Lagi
58
57: Kebahagiaan dipagi hari
59
58: Tutorial
60
59: Waktunya Unboxing
61
60: Let's have fun!
62
61: The One and Only
63
62: Makanan Penutup
64
63: Pernikahan Sepupu
65
63: Pernikahan Sepupu
66
64: Adera vs Rivaldo
67
65: Sekali Aja
68
66: Angkuh and Hot?
69
67: Gimana?
70
68: Canggung
71
69: Ingat Aku?
72
70: Masa Lalu
73
71: Adera Danialova
74
72: Falling In Love
75
73: Salah Paham
76
74: Gak Romantis
77
75: Friska dan Toni
78
76: Kedua Sejoli
79
77: Kejutan
80
78: Daddy Regan
81
79: Sengaja atau Tidak?
82
80: Regan VS Toni
83
81: Bodyguard
84
82: Saskia Tania
85
83: Menunggu
86
84: Friska dan Toni (2)
87
85: Gara-gara Drama
88
86: Kebun binatang
89
87: Obsesi?
90
88: Mie Instan dan Pesan
91
89: Bagaimana bisa?
92
Pertengkaran
93
Dilema
94
Kejutan (2)
95
Kenyataan Yang Menyakitkan
96
Ceraikan Aku, ya?
97
Sepucuk Surat
98
Takdir?
99
Nikahi Aku
100
Raka Ananta
101
Sedang Apa Dia?
102
Menyebalkan
103
Merindukannya
104
Seorang Anak Kecil
105
Tidak Mungkin
106
Pesta Yang Mengejutkan
107
Kembali Hilang
108
Sosok Lemah
109
Akhirnya
110
Maaf
111
Kebahagiaan Raka
112
Butuh Penjelasan
113
Nasi Goreng
114
Raka Nakal
115
Salah Paham
116
Khawatir
117
Minta Cium
118
Patah hatinya Rian
119
Buat Adik?
120
Malam Pertama (Lagi?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!