01: Orang Gila!

"Gila! Lo serius?!" Heboh Rina, sahabat sejiwa semati Adera yang merupakan gadis paling heboh sejagat raya. Gadis pemilik suara cempreng yang luarbiasa itu adalah sabahat Adera saat masih smp.

Saat Adera memberi tahu apa yang terjadi kemarin malam tentang seorang pria yang tidak ia kenali melamarnya langsung kepada bapaknya. Dan reaksi Rina tentu saja terkejut juga tidak percaya pada sahabatnya.

Mungkin jika Adera bercerita pada orang lain selain Rina, Adera akan dianggap beranggan-anggan saja atau dianggap berhalusinasi. Tapi memang itu nyata bahkan benar-benar sangat nyata.

Adera menarik nafas dalam-dalam. Dia hanya bisa meratapi nasibnya sekarang. Salahnya juga karna menerima lamaran itu dengan hal yang memalukan hanya karna tidak terima bapaknya direndahkan.

Huft, dan sekarang Adera hanya bisa menerimanya saja tanpa tahu bagaimana kelanjutannya jika dia menikah dengan pria yang tidak dikenalnya.

Plak!

Tiba-tiba saja Rina menampar pipi Adera membuat Adera meringis dan juga terkejut tentunya. "Lo gak lagi mimpi kan?" Kata Rina dengan wajah serius.

Tuh kan, bahkan sahabatnya sendiripun tidak percaya dengan lamaran itu.

Adera berdecak sebal karna mendapat tamparan mendadak dari sang sahabat. "Gue serius. Emang muka gue kayak orang lagi bercanda?" Decak Adera.

"Tapi itu beneran nyata? Lo gak lagi ngedongeng kan? Oh my god, sulit dipercaya!" Heboh Rina membuat Adera buru-buru menutupi mulutnya yang cempreng itu.

Sekarang kan mereka berada dikantin kampus, dan Rina heboh begitu tanpa merasa bersalah. Dan karna kehebohan Rina barusan itu, mereka berdua sekarang menjadi pusat perhatian seisi kantin.

Adera meringis pelan. "Lo bisa gak sih jangan heboh! Suara lo itu cempreng, inget!" Kesalnya sambil menjauhkan tangannya dari mulut Rina

Rina hanya bisa menyengir tidak berdosa pada Adera. "Yah, habis gue masih kurang percaya. Seorang Adera Danialova yang kucel dan gak ada daya tariknya dilamar mendadak sama pemuda yang gak dikenal? Sumpah ya, demi apapun gue masih kurang percaya." Kata Rina

"Ya, sama gue juga gak percaya. Tapi ya gimana, emang itu kenyataannya." Ucap Adera dengan pasrah. Dia menyeruput jus alpukat milik Rina tanpa izin.

"Gue tau sih itu emang berat banget. Tapi why, lo malah terima lamarannya, oon!" Rina mencubit pipi Adera dengan gemas.

Dia hanya tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. Membuat keputusan tanpa memikirkannya dahulu, tapi memang itulah ciri khas dari seorang Adera Danialova.

Adera menatap Rina, dan dia baru kepikiran kenapa dia bisa membuat keputusan tanpa memikirkannya berulang kali? Astagah, Adera menyesalinya.

Adera mencebikkan bibirnya, dia memeluk Rani yang duduk disebelahnya. Dan mengeluarkan airmata bohong tapi dia memang benar-benar sedih dan menyesal.

"Huhu, Rina.... gue harus gimana dong sekarang? Gue nerima lamarannya dia, dan dia bilang gak bakal nerima perubahan keputusan gue." Tangis ala bohongan Adera.

Walaupun dia benar-benar ingin menangis betulan, tapi dia tidak akan menangis didepan sahabat dan orang lain sampai kapanpun.

"Kasiyan banget sih sahabat gue ini.." ucap Rina sambil mengusap-usap rambut Adera seperti membelai seekor kucing.

Adera menjauh dari Rani sambil menganggukkan-anggukkan kepalanya.

"Adera.." panggil seorang pemuda berkaca mata yang sudah entah dari kapan berdiri dihadapan meja Adera dan Rina

Adera menatap orang yang memanggilnya, tentu saja dia mengenal pemuda berkaca mata itu. Dia adalah teman sekelas dan sejurusan dengan Adera. Dan lagi dia adalah ketua bem di kampus ini.

"Eh, Toni, kenapa?" Sahut Adera.

Sedangkan Rina yang menyadari kehadiran Toni itu, langsung membenarkan rambutnya. Anggap saja Toni itu sama seperti idola kampus karna ketampanan dan kecerdasaannya walaupun dia memakai kacamata.

"Gue boleh duduk disini?" Ucap Toni dengan senyum tipisnya.

"Oh boleh dong, bebeb Toni." Rina menyahut. Biasalah perempuan yang salah tingkah karna gebetannya.

"Thanks." Kata Toni singkat pada Rina, dan tatapannya beralih pada Adera.

Adera melirik Rina yang tidak bisa diam disebelahnya. Mungkin dia salah tingkah karna gebetan mengucapkan terimakasih padanya bahkan dia sampai tersenyum-senyum sendiri sambil memperhatikan Toni dekat-dekat.

"Kenapa Ton? Gak biasanya lo gabung sama kita." Kata Adera, dia satu-satunya gadis yang tidak tertarik sama sekali dengan ketampanan yang dimiliki Toni.

"Ya, mau gabung aja. Emang kenapa gak boleh nih?" Toni mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum manis pada Adera.

"Ah gak dong, Toni ganteng." Bukan Adera yang menyahut melainkan Rinalah yang menyahut.

"Lenje deh," goda Adera pada Rina.

Rina memutar bola matanya. "Sibuk deh." Setelah mencibir Adera, Rina kembali memperhatikan Toni.

"Oh iya, Ra. Lo udah bikin proposal yang disuruh dosen?" Tanya Toni.

"Emm, belom, Ton. Pusing gue tuh, gak ngerti gue." Jawab Adera.

Toni tertawa pelan dengan jawaban dan ekspresi Adera. "Mau sekalian gue bikinin?" Toni menawarkan diri.

Adera memicingkan matanya kearah Toni. "Gak minta biaya kan?"

Lagi-lagi Toni tertawa pelan. "Ya gak lah, Ra. Santai aja."

"Padahal gak mau ngerepotin, tapi yaudah deh."

"Eh, Toni, bikinin gue juga dong." Kata Rina ikut-ikutan membuat Adera dan Toni mengangkat kedua alisnya. Pasalnya kan Adera dan Rina berbeda jurusan.

Adera dan Toni berada dijurusan perkantoran sedangkan Rani berada dijurusan kecantikan.

"Yang bener aja lo. Kita kan beda jurusan, oon."

"Ya gak papa. Emang lo doang yang bisa dibikinin proposal sama bebeb Toni?" Sengit Rina.

"Ya jadi lo cemburu nih? Tenang aja kali, lagipun gak akan ada cowok yang suka sama gue. Gak usah khawatir." Ujar Adera sambil meneguk tengukan terakhir jus alpukat milik Rina.

"Lo gak usah ngerendahin diri begitu. Makin miris nanti gue nya."

"Kata siapa gak ada yang suka sama lo?" Toni menyela Adera yang ingin membalas perkataan Rina.

Adera menatap Toni dengan penuh tanya. "Lo lagi ngeledek ya, Ton? Wah, bisa gak terima nih gue."

"Tau lo! Bebeb Toni gak boleh ngeledek Adera begitu dong!" Rina menimpali.

"Siapa yang ngeledek, orang gue---" ucapan Toni terhenti ketika mendengar suara kehebohan dan kebisingan seisi kantin secara tiba-tiba. Tapi kebisingan itu lebih mendomasi teriakan gadis-gadis.

Entah siapa yang datang ke kantin ini, namun Toni tidak peduli. Yang penting dia kesal karna ucapannya terhenti karna kebisingan itu.

Karna penasaran dengan kebisingan seisi kantin secara bersamaan kedua sahabat itu menoleh kearah pusat kebisingan tersebut.

Dan seketika mata Adera melebar melihat siapa yang membuat seisi kantin heboh dan lagi orang itu terlihat berjalan menghampirinya.

Buru-buru Adera menutupi wajahnya dengan tangannya. "Mampus kenapa dia datang kesini!" Gumam Adera. Dia berusaha menutupi wajahnya dengan tangan. Berharap-harap kalau orang itu tidak menemukannya.

"Ra, Ra.." Rina memukul-mukul bahu Adera berulang kali.

"Apa?" Galak Adera.

"Itu cowok ganteng parah!" Heboh Rina, matanya tidak lepas dari sosok pemuda yang berjalan kearah meja mereka.

"Bodo-bodo, Na. Sembunyiin muka gue!"

"Lo kenapa sih, Ra?"

Adera menggeram mendengar celotehan Rina. Dia hanya berusaha menutupi wajahnya dari sesosok itu.

"Ra, dia jalan kesini, Ra. Oh my god." Heboh Rina lagi.

Tiba-tiba suasana menjadi hening seketika ketika pemuda yang menjadi pusat perhatian siswi-siswi dikampus ini berhenti membuat keributan karna pemuda itu memberhentikan langkahnya tepat disebelah Adera duduk.

Semua siswi yang melihat pemuda itu mendekati Adera, menahan nafasnya. Bahkan Rina pun juga sama halnya dengan mereka, dia menahan nafas melihat pemuda tampan itu berhenti tepat disebelah Adera duduk.

Merasa sudah tidak ada kebisingan yang menusuk gendang telinganya, Adera membuka tangannya yang tadinya ia gunakan untuk menutupi wajahnya. Dia mengusap-usap dada, bersyukur karna orang gila itu tidak mengenalinya.

"Na, gue balik ke kelas dulu ya. Ayo, Ton, bareng." Kata Adera kepada Rina dan juga mengajak Toni kembali ke kelas.

Namun ketika dia terbangun sambil memakai tas ranselnya dan ingin keluar dari meja kantin, Adera di kagetkan dengan sesosok makhluk gila itu yang sudah berdiri dihadapannya layaknya sesosok dedemit karna tidak dirasakan kehadirannya.

Adera hampir saja terjungkal melihat Regan menatapnya dengan wajah dingin. "L-lo?" Kaget Adera setengah mati.

Terpopuler

Comments

elindha azzahra

elindha azzahra

nama sahabatnya rina to rani ya🤔🤔

2022-07-06

0

Riri Ernita

Riri Ernita

dedemit versi gantengnya ini😅

2022-07-03

0

Rice Btamban

Rice Btamban

lanjutkan

2022-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Ayo Kita Nikah!
2 01: Orang Gila!
3 02: Surat Perjanjian
4 03: Ijab Kabul
5 04: Pindah.
6 05: Milk
7 06: Lupain!
8 07: Rina Butuh Penjelasan.
9 08: Pemberian Regan.
10 09: Kiss me
11 10: Balasan
12 11: Ajakan Toni
13 12: Gadis Spesial?
14 13: Pergi bersama Toni
15 14: Regan Penganggu
16 15: Regan Cemburu
17 16: First Kiss
18 17: Kedatangan Bapak dan Mertua
19 18: Bertanya Alasannya
20 19: Ketidak Pekaannya
21 20: Minta Pendapat
22 21: Terpesona
23 22: Pesta Klien
24 23: Wanita Ular
25 24: Adera Mabuk
26 25: Meresahkan
27 26: Tutorial Dari Bestie
28 27: Kangen gue?
29 28: Mama
30 29: Permintaan
31 30: Dia Pergi?
32 31: Ciuman
33 32: Regan Merajuk
34 33: You First
35 34: Debut Magang
36 35. Ketakutan Adera
37 36. Dia Cemburu
38 37: Cemburu dan Amarah
39 38: Bully
40 39: Dia Baik-Baik Saja?
41 40: Private Room
42 41: Simulasi Malam Pertama?
43 42: Gara-Gara Regan
44 43: Sudah Muak
45 44: Pertengkaran
46 45: Mari Berpisah
47 46: Hari yang menyakitkan
48 47: Ini Salahnya
49 48: Berita Kencan
50 49: Penjelasan
51 50: Hancur
52 51: Keduanya Terluka
53 52: Bimbang
54 53: Selamat
55 54: Keputusan
56 55: Pada Akhirnya
57 56: Memulainya Lagi
58 57: Kebahagiaan dipagi hari
59 58: Tutorial
60 59: Waktunya Unboxing
61 60: Let's have fun!
62 61: The One and Only
63 62: Makanan Penutup
64 63: Pernikahan Sepupu
65 63: Pernikahan Sepupu
66 64: Adera vs Rivaldo
67 65: Sekali Aja
68 66: Angkuh and Hot?
69 67: Gimana?
70 68: Canggung
71 69: Ingat Aku?
72 70: Masa Lalu
73 71: Adera Danialova
74 72: Falling In Love
75 73: Salah Paham
76 74: Gak Romantis
77 75: Friska dan Toni
78 76: Kedua Sejoli
79 77: Kejutan
80 78: Daddy Regan
81 79: Sengaja atau Tidak?
82 80: Regan VS Toni
83 81: Bodyguard
84 82: Saskia Tania
85 83: Menunggu
86 84: Friska dan Toni (2)
87 85: Gara-gara Drama
88 86: Kebun binatang
89 87: Obsesi?
90 88: Mie Instan dan Pesan
91 89: Bagaimana bisa?
92 Pertengkaran
93 Dilema
94 Kejutan (2)
95 Kenyataan Yang Menyakitkan
96 Ceraikan Aku, ya?
97 Sepucuk Surat
98 Takdir?
99 Nikahi Aku
100 Raka Ananta
101 Sedang Apa Dia?
102 Menyebalkan
103 Merindukannya
104 Seorang Anak Kecil
105 Tidak Mungkin
106 Pesta Yang Mengejutkan
107 Kembali Hilang
108 Sosok Lemah
109 Akhirnya
110 Maaf
111 Kebahagiaan Raka
112 Butuh Penjelasan
113 Nasi Goreng
114 Raka Nakal
115 Salah Paham
116 Khawatir
117 Minta Cium
118 Patah hatinya Rian
119 Buat Adik?
120 Malam Pertama (Lagi?)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Prolog: Ayo Kita Nikah!
2
01: Orang Gila!
3
02: Surat Perjanjian
4
03: Ijab Kabul
5
04: Pindah.
6
05: Milk
7
06: Lupain!
8
07: Rina Butuh Penjelasan.
9
08: Pemberian Regan.
10
09: Kiss me
11
10: Balasan
12
11: Ajakan Toni
13
12: Gadis Spesial?
14
13: Pergi bersama Toni
15
14: Regan Penganggu
16
15: Regan Cemburu
17
16: First Kiss
18
17: Kedatangan Bapak dan Mertua
19
18: Bertanya Alasannya
20
19: Ketidak Pekaannya
21
20: Minta Pendapat
22
21: Terpesona
23
22: Pesta Klien
24
23: Wanita Ular
25
24: Adera Mabuk
26
25: Meresahkan
27
26: Tutorial Dari Bestie
28
27: Kangen gue?
29
28: Mama
30
29: Permintaan
31
30: Dia Pergi?
32
31: Ciuman
33
32: Regan Merajuk
34
33: You First
35
34: Debut Magang
36
35. Ketakutan Adera
37
36. Dia Cemburu
38
37: Cemburu dan Amarah
39
38: Bully
40
39: Dia Baik-Baik Saja?
41
40: Private Room
42
41: Simulasi Malam Pertama?
43
42: Gara-Gara Regan
44
43: Sudah Muak
45
44: Pertengkaran
46
45: Mari Berpisah
47
46: Hari yang menyakitkan
48
47: Ini Salahnya
49
48: Berita Kencan
50
49: Penjelasan
51
50: Hancur
52
51: Keduanya Terluka
53
52: Bimbang
54
53: Selamat
55
54: Keputusan
56
55: Pada Akhirnya
57
56: Memulainya Lagi
58
57: Kebahagiaan dipagi hari
59
58: Tutorial
60
59: Waktunya Unboxing
61
60: Let's have fun!
62
61: The One and Only
63
62: Makanan Penutup
64
63: Pernikahan Sepupu
65
63: Pernikahan Sepupu
66
64: Adera vs Rivaldo
67
65: Sekali Aja
68
66: Angkuh and Hot?
69
67: Gimana?
70
68: Canggung
71
69: Ingat Aku?
72
70: Masa Lalu
73
71: Adera Danialova
74
72: Falling In Love
75
73: Salah Paham
76
74: Gak Romantis
77
75: Friska dan Toni
78
76: Kedua Sejoli
79
77: Kejutan
80
78: Daddy Regan
81
79: Sengaja atau Tidak?
82
80: Regan VS Toni
83
81: Bodyguard
84
82: Saskia Tania
85
83: Menunggu
86
84: Friska dan Toni (2)
87
85: Gara-gara Drama
88
86: Kebun binatang
89
87: Obsesi?
90
88: Mie Instan dan Pesan
91
89: Bagaimana bisa?
92
Pertengkaran
93
Dilema
94
Kejutan (2)
95
Kenyataan Yang Menyakitkan
96
Ceraikan Aku, ya?
97
Sepucuk Surat
98
Takdir?
99
Nikahi Aku
100
Raka Ananta
101
Sedang Apa Dia?
102
Menyebalkan
103
Merindukannya
104
Seorang Anak Kecil
105
Tidak Mungkin
106
Pesta Yang Mengejutkan
107
Kembali Hilang
108
Sosok Lemah
109
Akhirnya
110
Maaf
111
Kebahagiaan Raka
112
Butuh Penjelasan
113
Nasi Goreng
114
Raka Nakal
115
Salah Paham
116
Khawatir
117
Minta Cium
118
Patah hatinya Rian
119
Buat Adik?
120
Malam Pertama (Lagi?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!