03: Ijab Kabul

Kata tidak mungkin sudah tidak ada lagi dihidup Adera semejak dia bertemu dengan lelaki gila bernama Regan itu. Kata tidak mungkin yang membuat hidupnya semakin rumit ketika bertemu dengan lelaki gila itu.

Bagaimana tidak, lelaki itu betulan menyelenggarakan pernikahan dihari ini tepatnya sekarang juga. Bagaimana tidak mungkin? Memang pemuda itu benar-benar gila, bahkan Adera belum ada persiapan apa-apa untuk ini semua.

Hanya seenaknya saja lelaki itu pada Adera. Serasa ingin menangis dan berharap nyawanya dicabut detik ini juga karna tidak sanggup harus menikah dengan lelaki gila yang tukang ngatur sepertinya.

Dan sekarang pun dia didandani seperti ini karna perintahnya. Haruskan dia menuruti perkataan makhluk nurjana sepertinya, ya tuhan. Dosa apa yang ia perbuat sampai harus dipertemukan dengan lelaki gila sepertinya dan lagi sebentar lagi dia akan menikah dengannya.

"Bu." Kata Adera pada ibu pengrias.

Ibu pengrias yang sedang memdandani wajah Adera menyahut. "Iya?"

"Bu, suami itu waktu pertama nikah banyak maunya gak sih bu? Atau banyak perintahnya?" Tanya Adera.

Ibu pengrias tertawa pelan sambil terus merias wajah Adera, sang mempelai wanita. "Gak kok, neng. Malah ya, suami ibu itu orangnya nurut banget. Paling takut tuh dia kalo ibu sampai marah." Jawab ibu pengrias.

Memang seperti itulah pernikahan yang indah. Suami idaman. Yang dimana suami tidak banyak ngatur, penurut juga tidak seenaknya berbeda dengan lelaki gila yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

"Bu, kita boleh nikah berapa kali kan ya?" Tanya Adera lagi.

"Emang kenapa sih neng?"

Adera menggeleng. "Saya mau nikah dua kali bu, hehe." Adera menyengir kuda.

"Ya ampun neng, suami udah sempurna begitu masih mau nikah lagi?" Ibu pengrias tidak percaya dengan apa yang dikatakan Adera.

"Jangan panggil dia suami saya bu. Jangan pernah." Adera menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah lucu.

"Kan memang sebentar lagi akan menjadi suami neng."

"Tapi gimana ya bu. Lelaki kayak dia tuh, tukang selingkuh liat aja dari mukanya udah keliatan. Kalo dia bisa selingkuh, saya juga bisa kan ya bu?"

"Ah masa sih mas Regan begitu? Kayaknya gak deh neng."

"Hemm, ibu itu persis kayak cewek-cewek lain yang klepek-klepek sama pesona dia. Jangan ketipu sama tampang bu, karna tampang itu gak ngejamin kalo dia setia." Kata Adera, sok bijak.

Ibu pengrias hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Pantas aja mas Regan naksir neng, neng itu emang beda."

"Hah? Naksir saya bu? Gak mungkin, dia itu gila bu, dia cuma mau nyiksa saya, nyiksa hidup saya yang harus tinggal menjadi suami istri dengan dia bu." Adera berbicara panjang tanpa bernafas.

"Ibu gak tau lah, susah ngomong sama neng. Neng emang keliatannya gak suka banget ya sama mas Regan?"

"Banget bu. Banget." Ujar Adera menggebu-gebu.

"Tapi percaya sama ibu, seiringnya waktu, neng pasti melihat sisi baiknya mas Regan dan mungkin neng bisa berubah pikiran tentang dia." Kata-kata ibu pengrias membuat Adera berpikir sejenak.

Mana mungkin orang gila itu punya sisi baik? Tidak akan mungkin. Ingat, tidak akan mungkin!

"Bu, saya mau nanya hal penting nih ya. Hal penting banget."

Kedua alis ibu pengrias menyatu seakan bingung dengan Adera. "Kenapa, neng?"

Adera menyatukan kedua telunjuk tangannya dengan wajah malu-malu. "Malam pertama itu, sakit ya?"

Disisi lain, Regan tengah berada di dalam ruangan tempat menunggu. Dia sendirian disana mendengarkan perbicaraan Adera dengan pengrias lewat earphone.

Sejak awal Adera menanyakan suami sang pengrias hingga menjelek-jelekkannya dengan pengrias yang berusaha membelanya. Regan mendengar itu semua. Karna dia menaruh alat menyadap suara di meja rias yang dipakai Adera sekarang.

Betapa ingin tertawanya dia mendengar Adera menanyakan tentang malam pertama dengan suara malu-malu seperti itu. Apalagi pengrias menggodanya dengan segala tutorial malam pertama. Sumpah demi apapun dia akan menyimpan suara menggemaskan Adera itu.

Dan tak lama kemudian sepertinya perbincangan mereka terhenti karna bapak Iqbal masuk ke dalam ruangan rias. Disana terdengar suara Adera yang bermanja dan mengeluh tentang pernikahannya dan itu membuat dia merasa perasaannya tidak menentu.

Dengan pergerakan pelan namun pasti Regan melepaskan earphone dari kedua telinganya. Mendengar suara Adera yang mengeluh akan pernikahan yang ia buat membuatnya merasakan.. tidak tahu lah namun perasaan Regan sekarang menjadi bercampur aduk.

"Tuan muda." Suara salah satu bodyguard Regan membuyarkan Regan. Segera Regan menoleh ke bodyguardnya yang berdiri diambang pintu.

"Pernikahannya akan segera dimulai." Kata bodyguard itu.

Regan menganggukkan kepalanya singkat. Dia bangun dari sofa single yang ia duduki, lalu dia menatap ke cermin membenarkan jas dan dasinya.

Setelah merasa penampilannya sudah oke, Regan berjalan keluar dari ruangannya itu bersama bodyguardnya yang berjalan dibelakangnya, dia berjalan menuju ruangan utama dimana ijab kabul akan dilaksanakan disana.

Di ruangan utama, semua sudah berkumpul disana. Disana ada orangtuanya, para saksi dan juga penghulu. Tapi kenapa Regan belum melihat Adera juga? Apa gadis itu masih merias diri?

Regan duduk dikursi yang bersebrangan dengan penghulu. Regan menyapa pak penghulu dengan sopan namun matanya tetap mencari keberadaan gadis itu. Dalam benaknya dia bertanya, dimana dia?

"Bisa tolong panggilkan mempelai wanitanya? Saya harus kepernikahan lainnya." Kata pak penghulu.

"Biar saya saja." Baru juga Regan ingin berdiri lagi namun matanya langsung terpaku pada sosok yang keluar dari ruang rias dengan bapak Iqbal disebelahnya.

Adera dengan anggunnya memakai baju kebaya yang membuatnya terlihat seperti layaknya mempelai wanita yang mempesona. Dan itu membuat Regan terpaku beberapa detik karna selanjutnya Regan melihat Adera melototinya sambil berjalan kearah meja ijab kabul.

Adera duduk dikursi sebelah Regan, dengan disebrangnya terdapat pak penghulu dan juga bapaknya. Dia menunduk, rasa ingin menangis semakin menguat pada dirinya namun seberusaha mungkin dia menahannya.

"Mari kita mulai." Kata pak penghulu. "Den Regan sudah siap?" Tanya pak penghulu pada Regan.

Regan mengangguk pelan.

Bapak Iqbal menjabat tangannya dengan Regan. "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Regan Galendra Mahardika bin Jay Algibran Mahadika dengan anak saya yang bernama Adera Danialova dengan maskawinnya berupa mas seratus gram, dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Adera Danialova binti Iqbal Yanto dengan maskawin tersebut, dibayar tunai." Ucap Regan dengan lantang dan lancar.

"Para saksi sah?"

"Sah!"

Dan kemudian pak penghulu membacakan dosa.

Selama ijab kabul terlaksanakan Adera mengigit bibirnya kencang, menahan tangis yang serasa memberontak ingin keluar dari matanya.

Dengan perintah pak penghulu, Regan memakaikan cincin kawin di jari manis Adera begitupun sama halnya dengan Adera yang menyematkan cincin kawin di jari Regan.

Setelah sudah saling menukar memakaikan cincin, Regan dengan ragunya mencium kening istrinya namun matanya terpaku melihat Adera mengigit bibirnya kuat seakan menahan tangis. Dia terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan.

Secara tiba-tiba Regan mencium pipi Adera membuat para saksi juga orangtua Regan dan Adera menyaksikannya. Dan sempat-sempatnya Regan mendekatkan bibirnya ke telinga Adera. Membisikkan sesuatu yang malah membuat Adera darah tinggi.

"Muka sama leher lo belang." Bisik Regan yang dimana membuat Adera darah tinggi.

Adera tertawa geram ketika Regan menjauhkan bibirnya dari telinga Adera. Dia tidak bisa diam saja, dia harus balas dendam!

Dengan cepat namun pasti, Adera membalas mencium pipi Regan yang dimana membuat para saksi yang menyaksikannya kehebohan apalagi bapak Iqbal dan pak Jay yang melihat itu, mereka hanya menganga tidak percaya.

Regan menyentuh pipinya sambil menyeringai. Dia menatap Adera yang menatapnya dengan tatapan menatang.

Lihat saja Adera, Regan pastikan nanti malam akan menjadi malam pertama yang panjang karna ulahmu itu.

Terpopuler

Comments

Kaisar Tampan

Kaisar Tampan

kak aku udah mampir.
bantu dukung karyaku juga ia
simpanan brondong tampan

2022-07-08

0

elindha azzahra

elindha azzahra

haha typo ya thor pak penghulu membacakan dosa🤣🤣🤣...hehe maf thor

2022-07-06

0

Devi Handayani

Devi Handayani

mantap thor.... lanjutt😁😁

2022-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Ayo Kita Nikah!
2 01: Orang Gila!
3 02: Surat Perjanjian
4 03: Ijab Kabul
5 04: Pindah.
6 05: Milk
7 06: Lupain!
8 07: Rina Butuh Penjelasan.
9 08: Pemberian Regan.
10 09: Kiss me
11 10: Balasan
12 11: Ajakan Toni
13 12: Gadis Spesial?
14 13: Pergi bersama Toni
15 14: Regan Penganggu
16 15: Regan Cemburu
17 16: First Kiss
18 17: Kedatangan Bapak dan Mertua
19 18: Bertanya Alasannya
20 19: Ketidak Pekaannya
21 20: Minta Pendapat
22 21: Terpesona
23 22: Pesta Klien
24 23: Wanita Ular
25 24: Adera Mabuk
26 25: Meresahkan
27 26: Tutorial Dari Bestie
28 27: Kangen gue?
29 28: Mama
30 29: Permintaan
31 30: Dia Pergi?
32 31: Ciuman
33 32: Regan Merajuk
34 33: You First
35 34: Debut Magang
36 35. Ketakutan Adera
37 36. Dia Cemburu
38 37: Cemburu dan Amarah
39 38: Bully
40 39: Dia Baik-Baik Saja?
41 40: Private Room
42 41: Simulasi Malam Pertama?
43 42: Gara-Gara Regan
44 43: Sudah Muak
45 44: Pertengkaran
46 45: Mari Berpisah
47 46: Hari yang menyakitkan
48 47: Ini Salahnya
49 48: Berita Kencan
50 49: Penjelasan
51 50: Hancur
52 51: Keduanya Terluka
53 52: Bimbang
54 53: Selamat
55 54: Keputusan
56 55: Pada Akhirnya
57 56: Memulainya Lagi
58 57: Kebahagiaan dipagi hari
59 58: Tutorial
60 59: Waktunya Unboxing
61 60: Let's have fun!
62 61: The One and Only
63 62: Makanan Penutup
64 63: Pernikahan Sepupu
65 63: Pernikahan Sepupu
66 64: Adera vs Rivaldo
67 65: Sekali Aja
68 66: Angkuh and Hot?
69 67: Gimana?
70 68: Canggung
71 69: Ingat Aku?
72 70: Masa Lalu
73 71: Adera Danialova
74 72: Falling In Love
75 73: Salah Paham
76 74: Gak Romantis
77 75: Friska dan Toni
78 76: Kedua Sejoli
79 77: Kejutan
80 78: Daddy Regan
81 79: Sengaja atau Tidak?
82 80: Regan VS Toni
83 81: Bodyguard
84 82: Saskia Tania
85 83: Menunggu
86 84: Friska dan Toni (2)
87 85: Gara-gara Drama
88 86: Kebun binatang
89 87: Obsesi?
90 88: Mie Instan dan Pesan
91 89: Bagaimana bisa?
92 Pertengkaran
93 Dilema
94 Kejutan (2)
95 Kenyataan Yang Menyakitkan
96 Ceraikan Aku, ya?
97 Sepucuk Surat
98 Takdir?
99 Nikahi Aku
100 Raka Ananta
101 Sedang Apa Dia?
102 Menyebalkan
103 Merindukannya
104 Seorang Anak Kecil
105 Tidak Mungkin
106 Pesta Yang Mengejutkan
107 Kembali Hilang
108 Sosok Lemah
109 Akhirnya
110 Maaf
111 Kebahagiaan Raka
112 Butuh Penjelasan
113 Nasi Goreng
114 Raka Nakal
115 Salah Paham
116 Khawatir
117 Minta Cium
118 Patah hatinya Rian
119 Buat Adik?
120 Malam Pertama (Lagi?)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Prolog: Ayo Kita Nikah!
2
01: Orang Gila!
3
02: Surat Perjanjian
4
03: Ijab Kabul
5
04: Pindah.
6
05: Milk
7
06: Lupain!
8
07: Rina Butuh Penjelasan.
9
08: Pemberian Regan.
10
09: Kiss me
11
10: Balasan
12
11: Ajakan Toni
13
12: Gadis Spesial?
14
13: Pergi bersama Toni
15
14: Regan Penganggu
16
15: Regan Cemburu
17
16: First Kiss
18
17: Kedatangan Bapak dan Mertua
19
18: Bertanya Alasannya
20
19: Ketidak Pekaannya
21
20: Minta Pendapat
22
21: Terpesona
23
22: Pesta Klien
24
23: Wanita Ular
25
24: Adera Mabuk
26
25: Meresahkan
27
26: Tutorial Dari Bestie
28
27: Kangen gue?
29
28: Mama
30
29: Permintaan
31
30: Dia Pergi?
32
31: Ciuman
33
32: Regan Merajuk
34
33: You First
35
34: Debut Magang
36
35. Ketakutan Adera
37
36. Dia Cemburu
38
37: Cemburu dan Amarah
39
38: Bully
40
39: Dia Baik-Baik Saja?
41
40: Private Room
42
41: Simulasi Malam Pertama?
43
42: Gara-Gara Regan
44
43: Sudah Muak
45
44: Pertengkaran
46
45: Mari Berpisah
47
46: Hari yang menyakitkan
48
47: Ini Salahnya
49
48: Berita Kencan
50
49: Penjelasan
51
50: Hancur
52
51: Keduanya Terluka
53
52: Bimbang
54
53: Selamat
55
54: Keputusan
56
55: Pada Akhirnya
57
56: Memulainya Lagi
58
57: Kebahagiaan dipagi hari
59
58: Tutorial
60
59: Waktunya Unboxing
61
60: Let's have fun!
62
61: The One and Only
63
62: Makanan Penutup
64
63: Pernikahan Sepupu
65
63: Pernikahan Sepupu
66
64: Adera vs Rivaldo
67
65: Sekali Aja
68
66: Angkuh and Hot?
69
67: Gimana?
70
68: Canggung
71
69: Ingat Aku?
72
70: Masa Lalu
73
71: Adera Danialova
74
72: Falling In Love
75
73: Salah Paham
76
74: Gak Romantis
77
75: Friska dan Toni
78
76: Kedua Sejoli
79
77: Kejutan
80
78: Daddy Regan
81
79: Sengaja atau Tidak?
82
80: Regan VS Toni
83
81: Bodyguard
84
82: Saskia Tania
85
83: Menunggu
86
84: Friska dan Toni (2)
87
85: Gara-gara Drama
88
86: Kebun binatang
89
87: Obsesi?
90
88: Mie Instan dan Pesan
91
89: Bagaimana bisa?
92
Pertengkaran
93
Dilema
94
Kejutan (2)
95
Kenyataan Yang Menyakitkan
96
Ceraikan Aku, ya?
97
Sepucuk Surat
98
Takdir?
99
Nikahi Aku
100
Raka Ananta
101
Sedang Apa Dia?
102
Menyebalkan
103
Merindukannya
104
Seorang Anak Kecil
105
Tidak Mungkin
106
Pesta Yang Mengejutkan
107
Kembali Hilang
108
Sosok Lemah
109
Akhirnya
110
Maaf
111
Kebahagiaan Raka
112
Butuh Penjelasan
113
Nasi Goreng
114
Raka Nakal
115
Salah Paham
116
Khawatir
117
Minta Cium
118
Patah hatinya Rian
119
Buat Adik?
120
Malam Pertama (Lagi?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!