Ayo Nikah!
"Kedatangan saya dan putra saya kemari, ingin melamar putri bapak untuk anak saya." Pria paruh baya itu berucap kepada orangtua Adera. Dia melamar Adera secara mendadak dan yang terpenting adalah Adera pun tidak mengenal mereka.
Ya, memang sih Adera sedikit mengetahui mereka. Pria paruh baya itu adalah pengusaha kaya raya yang terkenal dengan banyaknya perusahaan besarnya bahkan perusahaannya bukan cuma ada di negara ini, dia pun juga punya perusahaan besar dinegara-negara lain.
Disebelahnya terdapat seorang pemuda berumur yah, kira-kira dua puluh tujuhan lah. Adera pun sebenarnya tidak mengenal dirinya karna dia jarang sekali berada dimedia.
Tapi dia... sering sekali menjadi perbincangan teman-teman kampusnya. Yang katanya juga pengusaha muda yang sukses. Yah, walau Adera tahu, pasti pemuda itu hanya numpang nama orang tuanya. Dia tidak yakin.
Yang Adera tahu, bapak paruh baya itu bernama Jay Algibran Mahardika dengan putranya bernama Regan Geraldo Mahardika. Siapa sih yang tidak mengenal mereka?
Memang sih anaknya kurang terkenal karna sedikit yang mengenalnya. Mungkin dia orang yang tidak terlalu suka terekspos media tapi tetap saja bagi Adera dia hanya numpang nama orangtuanya.
Tapi kehadiran mereka yang secara tiba-tiba itu membuat Adera terkejut setengah mati. Bagaimana tidak? Bapaknya pun juga terkejut dengan kehadiran mereka dan lagi apa katanya tadi? Dia ingin melamar Adera?
"A-apa? K-kenapa?" Kata Adera dengan terbata karna saking terkejutnya mendengar bapak Jay melamarnya.
"Melamar?" Beo Bapak Adera yang duduk disebelah Adera tentunya. "Sebentar bapak ini kenal sama anak saya emangnya?" Tanya bapak, takut-takut pak Jay salah alamat, mungkin.
Pak Jay menghebus nafasnya. "Saya pun bingung dengan ini, pak. Saya hanya mengikuti kemauan putra saya." Jawab Pak Jay.
Tatapan Adera dan bapaknya secara bersamaan berpindah pada putra Pak Jay yang bernama Regan itu.
Pemuda bernama Regan itu malah menaikan sebelah alisnya karna ditatap secara bersamaan dengan anak dan bapak tersebut.
"Saya juga gak kenal anak bapak." Jawabnya acuh, terlihat sekali dimata Adera, pemuda itu adalah pemuda angkuh. Lihat saja caranya berbicara.
Adera menganga tidak percaya.
Bapak Adera beralih menatap Adera. Dia juga terlihat bingung sama halnya dengan Adera. "Kayaknya ini orang agak rada-rada. Masa ngelamar orang yang gak dikenal." Bisik bapak Iqbal kepada Adera.
Adera mengangguk setujuh. "Usir aja lah, pak. Gila mereka tuh." Secara tidak sadarnya Adera malah membesarkan suaranya.
"Maaf, kehadiran kami membuat bapak bingung. Tapi saya tetap melamar putri bapak sesuai kemauan putra saya." Pak Jay berkata membuat Adera langsung merasa tidak enak. Bagaimana pun perkataannya berusan sangat tidak mengenakan.
Bapak Iqbal menatap pak Jay dan Regan dengan serius. Karna ini adalah masalah yang serius. "Saya dan putri saya memang terkejut dan bingung dengan kehadiran anda kerumah saya, dan tiba-tiba melamar putri saya padahal mereka tidak saling mengenal." Ujar bapak Iqbal dengan serius.
"Saya memang tidak mengenalnya, tapi saya akan tetap melamarnya menjadi istri saya." Ucap Regan juga serius terlihat dari wajahnya.
"Apa-apaan sih. Gila lo ya, gak kenal tiba-tiba ngelamar. Jangan-jangan lo gila ya? Mending ke rumah sakit sana! Jangan ke rumah gue!" Adera membuka suara lagi dengan tidak sopan.
"Adera! Yang sopan." Bapak Iqbal mengingatkannya. Yang benar saja putrinya itu berbicara seperti itu di depan dua orang beribawa.
Mendengar perkataan yang keluar dari mulut Adera malah membuat Regan menyeringai. Dia menatap Adera. "Terima atau gak, saya akan tetap menikahi putri bapak. Dan pernikahannya akan dilaksanakan besok." Ucap Regan yang malah membuat Adera makin tidak percaya.
Karna sudah tidak tahan lagi karna kegilaan pemuda itu, Adera menjadi emosi. "Gila! Sakit jiwa nih kayaknya!" Tanpa sadar Adera menaikkan nada bicaranya kepada Regan didepan pak Jay.
"Dera!" Pak Iqbal menenangkan putrinya tersebut.
"Maaf tuan muda, saya masih kurang paham dengan apa yang anda bicarakan." Kata Pak Iqbal pada Regan.
Regan menaikkan satu kakinya keatas paha kaki satunya. "Satu milliar. Itu cukup kan untuk menikahi putri bapak? Atau kurang? Kayaknya cukup untuk bayar hutang bapak." Ujar Regan dengan angkuhnya membuat Adera yang mendengarnya merasa bapaknya sedang direndahkan.
"Regan tidak seharusnya kamu berbicara begitu dengan bapak Iqbal!" Marah Pak Jay pada putranya. "Mohon maafkan atas perkataan putra saya, pak iqbal." Ucap pak jay pada bapak Iqbal.
"Ah pak Jay, tidak apa-apa." Sahut bapak iqbal.
Adera menundukkan kepalanya. Dia tidak terima bapaknya direndahkan begitu. Memang benar bapaknya mempunyai banyak hutang kepada bank bahkan sampai bernominal tiga ratus juta.
Tapi ketahuilah, itu bukan hutang bapaknya semata karna ada seseorang bahkan dia teman bapak sendiri yang berhutang dengan nama bapak dengan embel-embel akan segera membayar hutangnya namun dia menipu, kebesokkan paginya dia pergi keluar kota membuat bapak Iqbal dikelilingi hutang yang nominalnya tidak sedikit. Yang tidak bisa keluarga mereka bayar.
Adera meremas celana bahannya. Tentu dia marah dengan ucapan Pria itu yang seakan merendahkan bapaknya. Lalu dia mengangkat kepalanya menatap pemuda yang duduk tepat disebrangnya.
Adera pun tiba-tiba bangun dari bangku kayu dan dia mendekati Regan yang duduk dibangku kayu disebrangnya bersama pak Jay.
Secara tiba-tiba dia naik keatas pangkuan Regan membuat semua yang ada diruangan itu terkejut dengan apa yang barusan Adera lakukan termasuk Regan sendiri.
Adera menatap manik coklat Regan dalam-dalam namun juga menatapnya tajam. Kedua tangan mungilnya mencengram kerah kemeja putih yang Regan kenakan.
Dengan aksi Adera sekarang, bapak Iqbal juga Pak jay tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka berdua hanya terdiam menatap kearah Adera dan Regan.
Adera menatap Regan dengan rahangnya yang tegas. "Lo mau nikah sama gue kan? Oke, kita nikah!" Ucap Adera dengan tegas membuat seisi manusia yang ada diruangan itu terkejut bukan main.
Mendengar ucapan Adera barusan, Regan menyeringai tipis. Dia menatap Adera dengan tatapan menantang.
Tangan mungil Adera masih mencengkram kerah kemeja Regan. Nafasnya memburu, dan dia terus bertatapan dengan Regan. "Ayo kita nikah!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Indah Yuliana
korek main dikit ya kak,
nama orang itu di awali dengan huruf kapital. termasuk panggilan.
"bapak iqbal" harusnya "Bapak Iqbal"
gitu kak
2022-08-21
1
Rafly Aurora
waahhh bener2 ya
2022-07-09
0
elindha azzahra
kayanya seru, pasti ada maksud d baalik regan tiba2 melamar adera
2022-07-06
0