02: Surat Perjanjian

Buru-buru Adera menutupi wajahnya dengan tangannya. "Mampus kenapa dia datang kesini!" Gumam Adera. Dia berusaha menutupi wajahnya dengan tangan. Berharap-harap kalau orang itu tidak menemukannya.

"Ra, Ra.." Rina memukul-mukul bahu Adera berulang kali.

"Apa?" Galak Adera.

"Itu cowok ganteng parah!" Heboh Rina, matanya tidak lepas dari sosok pemuda yang berjalan kearah meja mereka.

"Bodo-bodo, Na. Sembunyiin muka gue!"

"Lo kenapa sih, Ra?"

Adera menggeram mendengar celotehan Rina. Dia hanya berusaha menutupi wajahnya dari sesosok itu.

"Ra, dia jalan kesini, Ra. Oh my god." Heboh Rina lagi.

Tiba-tiba menjadi hening seketika ketika pemuda yang menjadi pusat perhatian siswi-siswi dikampus ini berhenti membuat keributan karna pemuda itu memberhentikan langkahnya tepat disebelah Adera duduk.

Semua siswi yang melihat pemuda itu mendekati Adera, menahan nafasnya. Bahkan Rina pun juga sama halnya dengan mereka, dia menahan nafas melihat pemuda tampan itu berhenti tepat disebelah Adera duduk.

Merasa sudah tidak ada kebisingan yang menusuk gendang telinganya, Adera membuka tangannya yang tadinya menutupi wajahnya. Dia mengusap-usap dada, bersyukur karna orang gila itu tidak mengenalinya.

"Na, gue balik ke kelas dulu ya. Ayo, Ton, bareng." Kata Adera kepada Rina dan juga mengajak Toni kembali ke kelas.

Namun ketika dia terbangun sambil memakai tas ranselnya dan ingin keluar dari meja kantin, Adera di kagetkan dengan sesosok makhluk gila itu yang sudah berdiri dihadapannya layaknya sesosok dedemit karna tidak dirasakan kehadirannya.

Adera hampir saja terjungkal melihat Regan menatapnya dengan wajah dingin. "L-lo?" Kaget Adera setengah mati.

Regan mengangkat sebelah alisnya keatas. Ekspresinya benar-benar datar berbeda saat berada di rumah Adera malam itu.

"N-ngapain lo disini?"

"Ngajak lo pulang." Jawab Regan enteng seperti tidak ada beban hidup.

"Hah? Gue masih ada kelas."

"Dosen lo udah ngijinin lo pulang." Kata Regan dengan dingin.

Adera menganga. Apa-apaan sih pria itu, seenaknya saja pada dirinya. Sebenarnya apa sih tujuan orang gila itu ingin menikahi Adera?

"Ayo pulang!" Regan memegang tangan mungil Adera membuat Adera tersentak kaget karna itu pertama kalinya seorang lelaki mengandeng tangannya.

Regan menarik tangan Adera namun tiba-tiba sebuah tangan lainnya menahannya seakan tidak membiarkan Adera pergi bersama lelaki itu.

Adera menatap tangannya yang digenggam dua orang lalu dia menatap Toni yang berdiri disebelahnya.

Sedangkan Regan memutar balik badannya lagi menghadap Adera dan dia pun menatap Toni dengan tajam, lelaki yang berdiri disebelah Adera dengan menatap Regan tajam.

"Jangan seenaknya bawa Adera. Dia masih ada kelas." Toni berkata dengan dinginnya.

Regan tersenyum kiri. "Terus kenapa? Ada sangkut pautnya sama lo?" Regan menaikkan sebelah alisnya.

Ucapan Regan membuat Toni diam sejanak. Benar, itu tidak ada sangkut pautnya dengannya namun ada perasaan lain yang membuatnya tidak rela Adera dibawa lelaki lain.

"Yaiyalah ada, orang dia teman gue." Adera menyambar membuat dahi Regan mengkerut.

"Lo temanan sama cowok?" Tanya Regan, dia menatap Adera lekat-lekat.

"Iya, emang kenapa?" Adera menantang mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi.

Regan berdecih, dia melirik Toni yang terdiam hanya menatapi Adera saja. Entah kenapa dia menjadi kesal mendengar Adera mengakatakan bahwa lelaki itu adalah temannya.

"Mulai sekarang jangan deket-deket dia lagi!" Entah itu sebuah perintah atau peringatan tapi Adera menjadi kesal karna sifat seenak jidatnya dia itu.

"Emang lo siapa berani nentang gue?"

"Gue suami lo." tuturan Regan barusan membuat seisi kantin terkejut setengah mati bahkan Rina dan Toni juga, mereka tidak bisa berkata-kata lagi.

"Ayo pulang!" Regan kembali menarik tangan Adera meninggalkan kantin dengan suasana kantin yang menjadi riuh lagi.

......................

"Lepasin gue, gue pengen balik ke kelas woi!" Adera berusaha berontak saat Regan menariknya ke parkiran dimana mobil Regan terparkir disana.

"Gak!" Bantah Regan, dia terus menarik tangan Adera dengan kencang mungkin sekarang pergelangan tangan Adera membiru karnanya.

"Ah, sakit tangan gue sakit, lepasin!" Ringis Adera, dia tetap berontak walaupun pergelangan tangannya merasakan sakit.

Regan tidak mengubris Adera, dia mengambil smart key dan memecet tombolnya. Ketika sudah menemukan mobilnya, Regan membukakan pintu untuk Adera. "Masuk." Titahnya.

"Gak mau! Gue gak mau!" Adera masih memberontak dan itu membuat Regan kesal.

Dengan kasar Regan menekan tubuh Adera agar masuk kedalam mobil. Ketika Adera sudah masuk kedalam mobil, Regan menutup kembali pintu mobilnya lalu dia berjalan memutar ke kursi mengemudi.

Dengan perlakuan Regan barusan tentu membuat Adera marah dan semakin membenci lelaki itu. Bagaimana tidak? Belum nikah saja perlakuan dia sudah kasar begitu.

Setelah duduk dikursi mengemudi dan menutup pintunya kembali, Regan menatap Adera yang terlihat marah padanya. Terlihat sekali dia sangat marah ketika dia tidak mau menatapnya.

"Pakai sabuk pengamannya." Kata Regan namun tidak dipedulikan Adera.

Regan hanya bisa menghela nafas pelan dan dia mendekatkan tubuhnya ke tubuh Adera membuat Adera yang tadinya sedang dalam mode marah langsung tersentak terkejut bukan main.

Manik berwarna coklat Regan terus menatap Adera dengan jarak yang sangat dekat. Sangat dekat bahkan mereka berdua bisa merasakan hembusan nafas mereka yang menerpa kulit masing-masing.

Dengan secepat kilat Regan memakaikan Adera sabuk pengaman walaupun mata mereka masih bertatapan.

Setelah itu, Regan menjauhkan tubuhnya kembali ketika sudah memakaikan sabuk pengaman Adera dengan benar dan sekarang gilirannya memakai sabuk pengaman ditubuhnya.

"Lo mau ngapain?" Tanya Adera membuat Regan kembali menatapnya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Apa?" Sahutnya.

"Lo tadi mau ngapain deketin gue? Cari kesempatan ya?" Mata Adera memicing kearahnya.

"Segitu senangnya lo gue deketin kayak gitu?" Regan malah menyeringai.

Adera memutar bola matanya. Siapa yang senang di dekati orang gila kayak dia? Hihh, najis. Batin Adera.

Regan terkekeh pelan melihat calon istrinya itu lalu tangannya mengambil sesuatu dari dalam dasboard. Sebuah surat yang ditutupi map berwarna merah itu langsung ia berikan kepada Adera.

Adera menerima map itu dengan kening mengkerut. "Apaan nih?" Tanyanya seakan enggan membaca isi dari map tersebut.

Regan berdecak. "Baca!"

Dengan malas Adera membuka map itu dan membacanya dengan seksama. Seketika matanya membulat membaca isi dari surat tersebut.

...Pihak pertama: Regan Geraldo Mahardika....

...Pihak kedua: Adera Danialova....

...Perjanjian seorang suami dan istri. Yang harus dituruti istri....

...1.Tidak boleh melawan suami dalam keadaan apapun....

...2.Tidak boleh ikut campur masalah suami, apapun itu....

...3.Harus patuh apa yang dikatakan suami....

...4.Harus melayani suami dengan baik. (Kalau suami tidak senang, istri harus mendapatkan hukuman.)...

...5.Harus tidur di satu ranjang bersama suami....

...6.Beri pelukan dan ciuman pada suami setiap pergi dan pulang kerja. Plus saat tertidur....

...7.Tidak boleh berkata kasar pada suami kalau melanggar juga akan mendapatkan sansi dari suami....

...8.Istri tidak boleh berselingkuh meskipun suami berselingkuh....

...9.Setiap pagi dan malam, istri harus memandikan suami dan itu wajib!...

...10.Memberikan pelayanan yang membuat suami puas dan itu juga wajib!...

...11.Tidak boleh berjalan dengan lelaki lain terkecuali bersama suami....

...12.Memahami apa yang di inginkan suami....

...13.Jangan berharap suami akan tergila-gila pada istri. Jangan bermimpi karna itu tidak akan pernah....

...Jika istri melanggar peraturan di atas, istri akan mendapatkan gajaran yang setimpal. Dan jangan harap bagi istri akan bahagia jika tidak bersama suami. Cam kan itu....

Adera tidak bisa berkata-kata lagi membaca surat perjanjian itu atau mungkin surat ancaman bagi Adera.

Adera langsung menatap Regan yang tersenyum seakan puas membuat perjanjian dan peraturan itu. Bahkan Regan menyeringai jahat menatap wajah Adera yang terkejut dengan perjanjian yang ia buat itu.

"Gila lo ya. Nikah aja belum, udah banyak perjanjian. Pokoknya gue gak mau. Batalin aja nikahnya lah!" Adera melempar surat itu ke Regan.

"Kayaknya lo masih gak paham perkataan gue waktu itu ya?" Regan mendekatkan bibirnya ke telinga Adera. "Kalo lo ngebatalin pernikahannya, gue pastiin lo masuk penjara seumur hidup." Ancam Regan membuat Adera merinding.

"Kok lo gitu sih? Seenaknya aja? Kalo gue gak bahagia gimana? Kalo gue tersiksa gimana?"

"Itu bukan urusan seorang suami, ok?"

Adera menjadi makin marah dan kesal pada Regan. Ingin sekali dia memukul wajah Regan yang sok ganteng itu.

"Yang lainnya udah nunggu nih." Kata Regan.

"Siapa yang nunggu? terus buat apa?" Tanya Adera bingung.

Regan menatap Adera dengan senyumam jahilnya. "Tentu aja, pernikahan kita, sayang."

Mata Adera melebar. Tidak mungkinkan orang gila itu menyelenggarakan pernikahannya sekarang juga? Tidak mungkin kan orang itu benar-benar gila melakukannya sekarang? Ya tuhan, bagaimana nasib Adera sekaranggggg!....

Terpopuler

Comments

elindha azzahra

elindha azzahra

ceritanya bagus thor, tp apa motif d balik regan ngajak nikah ma adera ya🤔🤔🤔🤔 hmmmm masih tanda tanya

2022-07-06

0

Devi Handayani

Devi Handayani

perjanjian yg sungguh mengelikan😂😂😂😂

2022-07-04

3

Rice Btamban

Rice Btamban

kshn Adera semangat Thor

2022-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Ayo Kita Nikah!
2 01: Orang Gila!
3 02: Surat Perjanjian
4 03: Ijab Kabul
5 04: Pindah.
6 05: Milk
7 06: Lupain!
8 07: Rina Butuh Penjelasan.
9 08: Pemberian Regan.
10 09: Kiss me
11 10: Balasan
12 11: Ajakan Toni
13 12: Gadis Spesial?
14 13: Pergi bersama Toni
15 14: Regan Penganggu
16 15: Regan Cemburu
17 16: First Kiss
18 17: Kedatangan Bapak dan Mertua
19 18: Bertanya Alasannya
20 19: Ketidak Pekaannya
21 20: Minta Pendapat
22 21: Terpesona
23 22: Pesta Klien
24 23: Wanita Ular
25 24: Adera Mabuk
26 25: Meresahkan
27 26: Tutorial Dari Bestie
28 27: Kangen gue?
29 28: Mama
30 29: Permintaan
31 30: Dia Pergi?
32 31: Ciuman
33 32: Regan Merajuk
34 33: You First
35 34: Debut Magang
36 35. Ketakutan Adera
37 36. Dia Cemburu
38 37: Cemburu dan Amarah
39 38: Bully
40 39: Dia Baik-Baik Saja?
41 40: Private Room
42 41: Simulasi Malam Pertama?
43 42: Gara-Gara Regan
44 43: Sudah Muak
45 44: Pertengkaran
46 45: Mari Berpisah
47 46: Hari yang menyakitkan
48 47: Ini Salahnya
49 48: Berita Kencan
50 49: Penjelasan
51 50: Hancur
52 51: Keduanya Terluka
53 52: Bimbang
54 53: Selamat
55 54: Keputusan
56 55: Pada Akhirnya
57 56: Memulainya Lagi
58 57: Kebahagiaan dipagi hari
59 58: Tutorial
60 59: Waktunya Unboxing
61 60: Let's have fun!
62 61: The One and Only
63 62: Makanan Penutup
64 63: Pernikahan Sepupu
65 63: Pernikahan Sepupu
66 64: Adera vs Rivaldo
67 65: Sekali Aja
68 66: Angkuh and Hot?
69 67: Gimana?
70 68: Canggung
71 69: Ingat Aku?
72 70: Masa Lalu
73 71: Adera Danialova
74 72: Falling In Love
75 73: Salah Paham
76 74: Gak Romantis
77 75: Friska dan Toni
78 76: Kedua Sejoli
79 77: Kejutan
80 78: Daddy Regan
81 79: Sengaja atau Tidak?
82 80: Regan VS Toni
83 81: Bodyguard
84 82: Saskia Tania
85 83: Menunggu
86 84: Friska dan Toni (2)
87 85: Gara-gara Drama
88 86: Kebun binatang
89 87: Obsesi?
90 88: Mie Instan dan Pesan
91 89: Bagaimana bisa?
92 Pertengkaran
93 Dilema
94 Kejutan (2)
95 Kenyataan Yang Menyakitkan
96 Ceraikan Aku, ya?
97 Sepucuk Surat
98 Takdir?
99 Nikahi Aku
100 Raka Ananta
101 Sedang Apa Dia?
102 Menyebalkan
103 Merindukannya
104 Seorang Anak Kecil
105 Tidak Mungkin
106 Pesta Yang Mengejutkan
107 Kembali Hilang
108 Sosok Lemah
109 Akhirnya
110 Maaf
111 Kebahagiaan Raka
112 Butuh Penjelasan
113 Nasi Goreng
114 Raka Nakal
115 Salah Paham
116 Khawatir
117 Minta Cium
118 Patah hatinya Rian
119 Buat Adik?
120 Malam Pertama (Lagi?)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Prolog: Ayo Kita Nikah!
2
01: Orang Gila!
3
02: Surat Perjanjian
4
03: Ijab Kabul
5
04: Pindah.
6
05: Milk
7
06: Lupain!
8
07: Rina Butuh Penjelasan.
9
08: Pemberian Regan.
10
09: Kiss me
11
10: Balasan
12
11: Ajakan Toni
13
12: Gadis Spesial?
14
13: Pergi bersama Toni
15
14: Regan Penganggu
16
15: Regan Cemburu
17
16: First Kiss
18
17: Kedatangan Bapak dan Mertua
19
18: Bertanya Alasannya
20
19: Ketidak Pekaannya
21
20: Minta Pendapat
22
21: Terpesona
23
22: Pesta Klien
24
23: Wanita Ular
25
24: Adera Mabuk
26
25: Meresahkan
27
26: Tutorial Dari Bestie
28
27: Kangen gue?
29
28: Mama
30
29: Permintaan
31
30: Dia Pergi?
32
31: Ciuman
33
32: Regan Merajuk
34
33: You First
35
34: Debut Magang
36
35. Ketakutan Adera
37
36. Dia Cemburu
38
37: Cemburu dan Amarah
39
38: Bully
40
39: Dia Baik-Baik Saja?
41
40: Private Room
42
41: Simulasi Malam Pertama?
43
42: Gara-Gara Regan
44
43: Sudah Muak
45
44: Pertengkaran
46
45: Mari Berpisah
47
46: Hari yang menyakitkan
48
47: Ini Salahnya
49
48: Berita Kencan
50
49: Penjelasan
51
50: Hancur
52
51: Keduanya Terluka
53
52: Bimbang
54
53: Selamat
55
54: Keputusan
56
55: Pada Akhirnya
57
56: Memulainya Lagi
58
57: Kebahagiaan dipagi hari
59
58: Tutorial
60
59: Waktunya Unboxing
61
60: Let's have fun!
62
61: The One and Only
63
62: Makanan Penutup
64
63: Pernikahan Sepupu
65
63: Pernikahan Sepupu
66
64: Adera vs Rivaldo
67
65: Sekali Aja
68
66: Angkuh and Hot?
69
67: Gimana?
70
68: Canggung
71
69: Ingat Aku?
72
70: Masa Lalu
73
71: Adera Danialova
74
72: Falling In Love
75
73: Salah Paham
76
74: Gak Romantis
77
75: Friska dan Toni
78
76: Kedua Sejoli
79
77: Kejutan
80
78: Daddy Regan
81
79: Sengaja atau Tidak?
82
80: Regan VS Toni
83
81: Bodyguard
84
82: Saskia Tania
85
83: Menunggu
86
84: Friska dan Toni (2)
87
85: Gara-gara Drama
88
86: Kebun binatang
89
87: Obsesi?
90
88: Mie Instan dan Pesan
91
89: Bagaimana bisa?
92
Pertengkaran
93
Dilema
94
Kejutan (2)
95
Kenyataan Yang Menyakitkan
96
Ceraikan Aku, ya?
97
Sepucuk Surat
98
Takdir?
99
Nikahi Aku
100
Raka Ananta
101
Sedang Apa Dia?
102
Menyebalkan
103
Merindukannya
104
Seorang Anak Kecil
105
Tidak Mungkin
106
Pesta Yang Mengejutkan
107
Kembali Hilang
108
Sosok Lemah
109
Akhirnya
110
Maaf
111
Kebahagiaan Raka
112
Butuh Penjelasan
113
Nasi Goreng
114
Raka Nakal
115
Salah Paham
116
Khawatir
117
Minta Cium
118
Patah hatinya Rian
119
Buat Adik?
120
Malam Pertama (Lagi?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!