"Gue minta maaf.. Gue bener-bener menyesalinya. Gue minta maaf Mir.. Hiks"
"Kau tidak usah menyesalinya. Kita akan melanjutkan kisah cinta kita ke jenjang pernikahan" Ujar Very yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.
"Apa maksudmu?" Tanya Mirsha seraya bangkit dari duduknya. Dan diikuti oleh Gehna yang sama terkejutnya.
"Aku akan menikahinya" Ujarnya datar.
"Bagaimana dengan Naura yang telah kau khianati?" Mirsha memberikan tatapan benci.
"Dia sudah memutuskan hubungan kami" Jawab Very tak peduli.
"Sayang, menikahlah denganku dan lupakan persahabatan ini. Karena aku akan membawamu tinggal bersamaku di Belanda. Aku akan memberimu sejuta kebahagiaan disana"
"Apa? Semudah itu kau menyuruh Gehna untuk melupakan persahabatan yang sudah kami bangun sejak kecil? Kau pikir Gehna akan menurutimu? Tolong jangan terlalu percaya diri.! Karena kau tahu, Gehna sangat menyayangi sahabat dibandingkan denganmu!"
Very dibuat kesal olehnya.
"Tentu saja aku percaya diri. Karena kini tidak ada lagi penghalang bagiku dan Gehna untuk bersatu" Jawabnya tajam.
Mirsha tersenyum miring.
"Aku. Aku yang akan menghalangimu menikahi Gehna dan menghancurkan persahabatan kami" Mirsha masih dengan tajam menatapnya.
"I dont care" Jawab Very meremehkan.
"Oke. Gehna! Cepat katakan padanya jika kau lebih memilih hubungan persahabatan kita dari pada hubungan kekasih dengannya" Mirsha memberikan senyuman sinis pada Very.
Mereka menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut Gehna. Namun tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya. Mereka nampak bingung melihat Gehna yang hanya diam menunduk.
Dalam hati, Gehna pun merasa sangat bingung harus menjawab apa untuk menentukan pilihan. Keduanya sama - sama diinginkannya untuk terus bertahan. Ingin rasanya memilih hubungan persahabatan, namun menikah dengan Very adalah impiannya sejak lama. Jika ia tolak ajakan Very untuk menikah, ia takut jika Very malah menjadi milik orang lain dan semua usahanya mengejar pria tampan yang sangat ia cinta, menjadi sia - sia.
Oh tuhan, aku benar - benar dilanda kebingungan. Aku harus memilih siapa? Pilihan ini sungguh membuatku terlena. Batinnya.
"Sayang!" Very memanggilnya tiba-tiba. Akhirnya Gehna sadar dari lamunannya. Ia segera menengadahkan kepalanya yang sedari tadi setengah menunduk menatap kosong lantai silver di bawah kakinya.
"Mengapa kau diam Gen?! Cepat katakan padanya bahwa ka yg menolak menikahinya demi kedua sahabatmu" Setelah bertanya pada Gehna, Mirsha kembali menatap Very dengan tajam.
"A..aku.." Gehna nampak masih merasa bingung harus berkata apa. Memberi satu jawaban untuk menetapkan masa depan.
Memilih persahabatan atau pernikahan?!.
Persahabatan atau pernikahan?!.
Persahabatan atau pernikahan?!.
Aarrgghh.. Rasanya ingin memilih keduanya.
Namun itu sangatlah sulit.
"A..aku..memilih.. "
"Ayo katakan padanya dengan jelas!" Mata Mirsha masih tajam menatap Very. Dan Very pun tentu saja menatap sama tajamnya pada Mirsha. Mereka menunggu jawaban yang akan di berikan Gehna. Keduanya berharap dipilih oleh Gehna.
"A..aku.."
"Katakan padanya jika kau memilih persahabatan! "
"Iya Ver" Jawabnya lantang menatap Very.
Very terkejut dan tak menyangka dengan apa yang Gehna katakan, Gehna menolaknya. Sedangkan Mirsha semakin melebarkan senyum miringnya kepada Very.
"Iya, aku ingin menikah denganmu. Aku memilih pernikahan bersamamu dan aku akan pergi kemanapun kau akan pergi. Aku sangat mencintaimu" Lanjutnya memantapkan hati.
Mirsha dan Very yang sedari tadi bertarung mata, kini mereka menengok dan menatap Gehna setelah mendengar jawaban yang sebenarnya.
Ekspresi wajah Mirsha dan Very seketika bertukar. Mirsha sangat terkejut dengan apa yang sahabatnya katakan. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Gehna memberi jawaban yang sangat salah. Gehna, sahabat sejak kecil hingga sekarang, ia dengan teganya memilih pria playboy seperti Very dan membiarkan persahabatan mereka hancur lebur tanpa setitik harapan pun untuk kembali bersama dalam ikatan sahabat.
Sedangkan Very tersenyum lega, menghilangkan rasa kesal yang sempat ia rasakan saat ia ditolak oleh Gehna. Namun kini ia merasa senang bahwa Gehna menerima ajakannya untuk bahagia dalam pernikahan. Kemudian ia kembali memberikan tatapan sinisnya kepada Mirsha.
"Apa kau mendengarnya? Sangat jelas bahwa Gehna ingin hidup bersamaku bukan"
Mirsha masih menatap Gehna tidak percaya.
"Tidak. Pasti dia tidak sengaja mengatakannya semua itu. Mana mungkin dia meninggalkan kedua sahabatnya yang sangat ia sayangi. Ayo berikan jawabanmu sekali lagi Gehna!" Mirsha masih tidak mempercayainya. Dia yakin bahwa jawaban itu ketidak sengajaan Gehna.
"Oke. Gue berikan jawaban kedua. Gue memilih untuk menikah dengan Very!" Jawabnya dengan suara berat, berusaha menahan tangis
"Lo yakin? Lo bakal memutuskan persahabatan kita demi lelaki playboy seperti dia!?" Tanya nya memastikan dengan suara yang berat juga, berusaha menahan air mata yang akan jatuh dari pelupuk matanya.
Gehna hanya memberi anggukan, tanda jawaban. Lalu ia menatap langit-langit cafe dan berkedip beberapa kali, mencoba tak membiarkan air matanya menetes.
Tanpa sadar, setetes air mata jatuh dari pelupuk mata dan membasahi pipi putih Mirsha. Tatapan Mirsha sangat tidak menyangka dengan apa yang telah Gehna katakan. Ia benar-benar tega menghancurkan persahabatan mereka.
"Maafin gue Mir" lirihnya dan kini pipinya dibanjiri air mata.
Mirsha terlihat menggelengkan kepalanya beberapa kali.
"Maaf? Untuk apa lo minta maaf? Karena semuanya sudah hancur 'kan? Jadi percuma saja jika lo meminta maaf! Tidak akan merubah apapun! " Tukasnya.
"Maafin gue, hiks. Gue terpaksa memilih menikah dengan Very, karena menikah dengannya adalah impian gue dari dulu. Gue harap lo dan Naura dapat mengerti perasaan gue" Sesal Gehna.
"Kalo gue dan Naura mengerti akan perasaan lo, lalu bagaimana dengan perasaan gue dan Naura? Apa kau tidak mengerti perasaan gue? " Lirihnya dengan tatapan sayup.
"Sekali lagi, gue minta maaf. Dan sampaikan juga kata maafku pada Naura"
"Lo pikir setelah kejadian ini, semudah itu kami memaafkan?"
Keduanya saling terisak bersahutan. Namun berbeda dengan Very, ia malah merajuk dan hanya bisa menonton tangis mereka.
"Lo tau? Lo bukan hanya menyakiti hati Naura, tapi lo juga telah menyakiti hati gue. Lo menyakiti hati kedua sahabat lo sendiri. Lo membuat kedua sahabat lo menangis. Gue bener-bener gak nyangka kalo lo bisa berubah drastis seperti ini Gen! Lo tega! Lo menghancurkan persahabatan kita yang udah kita bangun sejak dulu kala, sejak kecil..!! Gue kecewa sama lo.!!" Mirsha tak kuasa menahan derasnya air mata yang keluar dari pelupuk matanya.
Kemudian ia mengambil tas selempangnya yang berwarna hijau, dan segera berlari keluar cafe dengan deraian air matanya.
"Mir, Mirsha!" Gehna mencoba memangil, namun Mirsha tidak memedulikannya dan terus fokus berlari menuju pintu keluar. Dan kini tangis Gehna pun semakin menjadi.
"Sudahlah sayang, aku tahu kau menyayangi mereka. Tapi kita juga ingin bahagia dalam pernikahan. Percaya padaku, semua akan baik-baik saja" Very memeluknya dan mengelus rambut Gehna dengan lembut. Membiarkan tangisnya membasahi jaket biru yang dikenakannya.
"Maafin gue Mir, mafin gue Ra. Gue sangat mencintai Very" gumamnya di dalam pelukan.
"Dan aku juga sangat mencintaimu. Kita saling mencintai. Dan besok lusa aku ingin kita akan segera pergi ke Belanda" Ujar Very lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Zira
lnjut
2022-06-13
0
Siapa?
Hai thor.. Namaku Naura juga lohh.. ceritanya juga lumayan bagus untuk yg baru ini.. Aku sebagai yang pertama komen disini mau bilang semangat deh thorr... Aku tunggu kmu crazy up ya..
2022-06-11
1