marah

"Nabil, apa kamu tau kenapa aku bawa kamu kesini"

"Zaara, aku tidak tau dan tidak ingin tau"

"Nabil, kenapa kamu menjadi wanita yang sangat keras kepala"

"Zaara, dan kamu kenapa kamu menjadi laki-laki yang dingin, apa kamu bisa menjawab ku."

"Nabil, kamu ingin tau kenapa aku membawamu kesini? karena aku sangat ingin kamu berada disis ku"

"Zaara, apa yang kamu inginkan dariku sebenarnya"

"Nabil, aku hanya ingin kamu menjadi milikku selamanya."

"Zaara, apa kamu sudah gila aku baru bertemu dengan mu tadi pagi dan sekarang kamu... dasar memalukan"

"Nabil, berhenti berpura pura berlagak polos di depanku, berjalan mendekati zaara"

"Zaara, hey berhenti di situ jangan mendekat atau tidak..."

"Nabil, atau tidak apa?

"Zaara, atau tidak akan membunuh mu, pergi dari sini jangan mendekati ku"

nabil terus berjalan mendekati zaara dan zaara ketakutan atas tindakan nabil yang tiba-tiba saja menjadi pria yang agresif dan itu membuat zaara takut, hape zaara berbunyi dan yang menelpon zaara adalah nenek nya zaara pun mengangkat telpon itu dan menjauh dari nabil

"zaara, halo nek"

"naina rasyid, halo zaara kapan kamu pulang ini sudah sore dan sebentar lagi ibumu akan pulang"

"zaara, ia nek, ini zaara lagi di jalan mau pula"

"naina rasyid, oh iya sudah kalo begitu hati hati di jala. nenek tutup dulu telpon nya"

"zaara, ah iya nek"

zaara pulang dan meninggalkan nabil seorang diri tanpa mengucapkan sepatah kata pun. dan nabil pun merasa bersalah pada zaara tidak seharusnya dia berlaku seperti itu kepada zaara dan membuat zaara marah padanya

"nabil, berkata dalam hati "apa yang telah kulakukan kenapa aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri"

tiba di rumah

"naina rasyid, zaara kamu sudah pulang "

"zaara, iya nek, kalo begitu aku mandi dulu"

"naina rasyid, ada apa zaara kenapa muka mu pucat sekali apa yang terjadi ayo cerita sama nenek siapa yang membuat mu seperti ini"

"zaara, tidak ada nek tidak ada yang membuat ku seperti ini hanya saja zaara sedang capek, mungkin karena hari ini cuacanya lagi kurang baik"

"naina rasyid, ya sudah kalo begitu istirahat lah"

di satu sisi nabil pulang kerumah dan dia merasa pusing karena memikirkan apa yang akan dia katakan pada zaara sehingga membuat zaara merasa syok atas tindakan yang dilakukan nya, nabil terjatuh saat berjalan dan di bantu berdiri oleh pembantu rumah tangga nya yang tidak lain adalah ibu nya zaara yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumahnya

"nina rasyid, tuan muda apa yang terjadi dengan mu, mari biar saya bantu tuan berdiri"

"nabil, terimakasih bi, kalo begitu saya ke kamar dulu"

"nina, apa sebaiknya saya mengantar tuan ke kamar tuan."

"nabil, tidak usah bi aku bisa sendiri"

"nina, ya sudah kalo begitu saya pamit pulang dulu tuan"

"nabil, memanggil "bi terimakasih atas bantuannya"

"nina, iya tuan, tidak masalah itu adalah kewajiban saya membantu tuan, kalo begitu saya permisi dulu" ucap Bu Nina pergi

setelah Bu Nina pergi Nabil terus merasa ada yang aneh pada dirinya entah apa lah itu Nabil sendiri tidak tahu nyatanya hatinya terus merasa bergejolak jika terus menerus memikirkannya hatinya dan jantungnya terus berpacu dengan cepat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!