Ep 5

Sheana kini sudah berada di kantor polisi, dia duduk dengan santai di samping Pria bertato yang ribut dengan dirinya tadi. Ia menggerak gerakan kakinya santai.

"anda nona Sheana sebagai pelapor, dan anda tuan Dodi sebagai terlapor" Polisi mulai mengintrogasi.

"Tuan Dodi kenapa tadi anda ingin melakukan pemerkosaan kepada nona Sheana?" tanya polisi yang mengintrogasi mereka berdua.

"Saya tidak memperkosa nona ini pak, dia memfitnah saya" Dodi tampak emosi dengan perkataan polisi tersebut.

"Hei, nona bilang yang sebenarnya pada polisi" sentak Dodi pada Sheana. Sheana hanya cuek saja tidak menanggapi itu

"Nona Sheana, apa benar yang dikatakan tuan Dodi kalau dia tidak akan memperkosa anda" polisi balik bertanya kepada Sheana yang asik mempermainkan kaca mata hitamnya naik turun di hidung.

"Pak polisi, lihat baik-baik wajahnya itu. Ada luka di sana, itu saya yang memukul. Jadi pendapat bagaimana" Sheana menunjuk wajah Dodi santai.

"Tidak mungkinkan seorang wanita memukul pria tanpa alasan" lagi Sheana berbicara santai.

"Ya nona muda, bicara apa kau. Siapa yang mau memperkosamu"

"Maaf pak, bapak bisa tenang. Ini di kantor polisi" polisi yang ada disitu mencoba menenangkan Dodi yang emosi.

"Bagaimana saya bisa tenang pak, dia memfitnah saya. Tadi saya cuma tidak sengaja menabrak dia, eh dia tiba-tiba memukul saya seperti ini" Dodi mencoba menahan emosinya sambil menunjuk luka lebam diwajahnya.

"Heh, Nona gila bilang yang sebenarnya" Dodi balik menatap Sheana yang menurunkan kacamatanya melihat Dodi.

"Berisik" desis Sheana langsung berdiri.

"Makanya jangan macam-macam pada saya, " ujar Sheana lagi lalu berpindah duduk ke kursi dimana tempat polisi lain.

"Sudah bapak polisi yang tampan-tampan lepaskan saja dia." pinta Sheana tidak mau ambil pusing.

"Ya,.." polisi itu tampak terkejut.

"Kalau cuman dilepaskan saja, kenapa anda membawa ini ke jalur hukum" ujar polisi itu lagi.

"Terserah saya" jawab Sheana enteng.

………………

Zidan baru saja keluar dari kantor kepala polisi, dan ia tanpa sengaja melihat perempuan yang beberapa hari lalu ia temui. Tampak saling adu argumen dengan seorang pria bertato karena penasaran sekaligus ingin menghentikan adu argumen tersebut dimana terlihat tidak ada yang berani menghentikannya,.

"Berhenti kalian berdua,." ujar Zidan ditengah-tengah keributan itu.

"Hormat senior, mereka berdua susah dihentikan bang. Dari tadi saling adu argument" memang, saat ini saja mereka berdua masih saja saling beradu argument

"Kalian bisa diam atau tidak. Jika tidak terpaksa kalian berdua saya masukan kedalam sel" tegas Zidan dan langsung membuat Sheana dan Dodi diam.

"Bapak pasti senior disini kan. Tolong tahan saja perempuan gila ini. Dia telah mencemarkan nama baik saya" tunjuk Dodi pada Sheana.

Sheana menepis tangan Dodi yang menunjuknya.

"Jangan berani-berani anda mengangkat tangan anda didepan mata saya" ketus Sheana.

"Justru anda yang ditahan, karena telah menabrak mobil mewah milik saya" Sheana menunjuk-nunjukan jarinya di bahu Dodi sehingga sedikit demi sedikit Dodi terdorong kebelakang.

"Anda memang mulai kurang ajar dan syok sekali ya nona. Sebenarnya siapa anda, kenapa belagu sekali" Dodi mulai tersulut emosi lagi dan berjalan mendekat terus mendekat kearah Sheana.

"Jangan tanya siapa saya, nanti anda syok mendengar siapa saya. Yang jelas saya bisa menyumpal mulut anda" Dodi sudah tidak bisa menahan emosinya lagi dia bersiap untuk menampar Sheana yang tenang saja bersedekap menatap Dodi tanpa takut.

Justru Zidan dan polisi lain yang tampak getar-getir memperhatikanya.

Dodi sudah siap untuk menampar Sheana dan

PLAKKK

tamparan keras mendarat, tapi bukan mendarat wajah Sheana melainkan tamparan itu mendarat dipunggung Zidan yang saat ini berdiri didepan Sheana melindungi perempuan itu.

"Bang Zidan,.." teriak rekan-rekan Zidan yang ada disitu.

Sheana yang tadi memejamkan mata siap menerima tamparan itu, kini membuka matanya melihat dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Melihat pemuda yang berdiri melindunginya,.

Dengan reflek Sheana memundurkan dirinya memberi jarak antara dirinya dan Zidan, sementara Zidan menahan sakit di bahunya.

"Maaf tuan lebih baik anda pergi sekarang, saya membebaskan anda dari tuduhan. Soal kerusakan nona ini biar saya yang menggantinya" Zidan menatap Dodi yang terkejut karena bukannya ia memukul perempuan tidak jelas itu, ia malah memukul seorang polisi.

"YA KAU GILA, KENAPA KAU MALAH MEMBEBASKAN PENJAHAT ITU" Teriak Sheana hendak mengejar Dodi yang sudah berjalan. Tetapi tubuhnya dihalangi-halangi Zidan sehingga tidak bisa mengejar Dodi.

"Saya yang akan mengganti kerugian anda," ujar Zidan masih terus menghalangi Sheana.

"Jangan-jangan kau komplotan penjahat itu. Aku tuntut kantor polisi ini" Sheana tampak kesal.

"Saya hanya polisi bukan komplotan dari dia, anda juga salah telah menuntut dia tanpa dasar."

ujar Zidan sudah lelah. Itulah alasannya membebaskan orang itu. Dia sudah tidak mau mendengar perdebatan yang tidak berujung.

"Lebih baik nona sekarang pulang dan sebelum itu tinggalkan nomer rekening anda saya akan membayarnya"

Mendengar itu Sheana tersenyum sinis

"Kau membalikan omonganku waktu itu?" sinis Sheana.

Zidan sudah benar-benar lelah, ia ingin segera pulang. Karena hari ini jam dinasnya sudah selesai karena tadi malam ia shift malam. Zidan tidak menggubris perkataan Sheana ia langsung masuk ke salah satu ruangan di kantor polisi itu.

Ternyata itu meja kerja Zidan di kantor, saat masuk keruangan itu Zidan segera berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sangat lengket dari kemarin sore.

Butuh waktu kurang lebih lima belas menit bagi Zidan untuk membersihkan dirinya. Selesai mandi Zidan langsung keluar dengan celana pendek dan handuk yang ia sampir kan di bahu nya.

Mata Zidan melebar, dia terkejut melihat perempuan yang tadi ia lindungi. Siapa lagi perempuan itu kalau bukan Shena.

Ya Sheana sedang duduk dengan santai di kursi kerja Zidan sambil melihat-lihat seisi ruangan dengan memutar-mutar kursinya.

"Kenapa anda bisa masuk kesini, siapa yang mengijinkan anda untuk masuk" Zidan sungguh tampak terkejut

Sheana berpangku dagu, melihat kearah Zidan tanpa berbicara.

"Seksi,." ujarnya kasual.

Zidan yang mendengar itu langsung merapatkan handuknya.

"Kenapa dirapatkan?biarkan saja terbuka. Perutmu begitu rata"

Zidan tak menggubris ucapan melantur perempuan tidak waras didepannya saat ini. Ia berjalan mendekati perempuan itu, dan langsung menariknya untuk berdiri. Serta mendorongnya agar keluar,.

"Nona keluarlah, saya mau berganti pakaian" ujar Zidan sambil mendorong Sheana pelan.

Sheana yang tadi membelakangi Zidan, kini berbalik dan ganti mendorong bahu Zidan yang berdiri didepannya.

Zidan begitu tidak percaya sekarang, dia berjalan mundur dengan was-was memperhatikan wajah Sheana yang terlihat begitu bernafsu dengannya.

Mundur, mundur dan terus mundur sampai Zidan menumbur tembok dibelakangnya. Sheana masih menggoda Zidan, dengan pelana nan halus ia menyentuh perut rata Zidan..

"Waah, menakjubkan. Aku sangat menginginkanmu polisi tampan" ujar Sheana sambil menaik turunkan jarinya diperut rata Zidan.

Zidan semakin kringet dingin dengan keadaan saat ini, dirinya tidak bisa berkutik bahkan saat ini ia begitu menegang.

"Hahaha, kau gugup" tawa Sheana dan langsung memundurkan tubuhnya menjaga jarak dari Zidan.

"Itu hukuman bagimu, karena telah membebaskan orang tadi" ujar Sheana menahan tawa melihat ekspresi Zidan yang terlihat begitu tegang.

"Sampai ketemu lagi polis ganteng" Sheana langsung pergi dari ruangan Zidan sambil melemparkan senyuman menawan,.

Zidan tampak menghembuskan nafas lega,.

"shittt" kesalnya. Tidak habis pikir , dengan wanita itu.

Baru kali ini ia menemukan wanita bar-bar seperti itu,.

Zidan masih menatap pintu ruangannya yang tertutup, bernapas lega karena hal-hal lain tidak terjadi.

°°°

T.B.C

Terpopuler

Comments

Dwi Kumalasari

Dwi Kumalasari

uhuyyyy😍


gasss thor

2022-09-13

0

Nesa Satria

Nesa Satria

bener bener deh si sheana🤭🤭🤭🤭

2022-07-27

0

Rice Btamban

Rice Btamban

tetap semangat

2022-07-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!