Ep 3

Zidan sedang berada di kantornya lebih tepatnya sedang berada di Mabes Polri. Hari ini dia sedang dinas, tugasnya saat ini mengawal jendral karena memang dia salah satu ajudan jendral polisi.

Sebagai seorang ajudan membuatnya harus menunggu didepan ruangan sang bos, ia duduk di sofa. Zidan tidak sendiri melainkan bersama rekannya Doni disitu.

"Ijin bertanya bang," Dengan ragu Doni meminta ijin pada Zidan.

Zidan yang tadinya fokus membaca koran kini beralih menatap Doni yang terlihat ragu-ragu untuk bicara padanya.

"Ya silahkan" Zidan mempersilahkan.

"Kemarin bang Zidan terlibat kecelakaan ya?"

Zidan tersenyum ramah sambil mengangguk.

"Kok kamu tahu Don kalau saya kecelakaan,?" Zidan balik bertanya.

"Iya kemarin saya bertemu pak Jaka di bengkel bang, dia bawa mobil abang. Terus saya tanya" jelas Doni

"Oh,.." Zidan hanya ber oh saja. Dan kembali melanjutkan membaca koran. Zidan memang terkenal dengan sifat pendiam nya, dia seorang laki-laki yang tidak banyak bicara.

"Kok bisa bang Zidan kecelakaan gimana kejadiannya bang?" Doni masih begitu penasaran. Karena dia sangat tahu seniornya ini dalam mengendara mobil, ia begitu hati dan sangat menjaga keselamatan saat berkendara.

"Ya bisa dong Don, Namanya juga musibah" ujar Zidan lembut sambil tersenyum ramah.

"Hehehe iya juga sih bang, kok saya aneh sih" Doni menepuk jidatnya sendiri.

Keluar dari dalam ruangan, seorang Pria paruh baya yang berseragam dengan disisi kanan dan kiri bahunya terdapat pangkat bintang empat di sana.

"Hormat Jendral" ujar Zidan dan Doni setelah tadi refleks langsung berdiri mengangkat tangan ke dahi dalam posisi hormat.

"Ya.." balas Jendral polisi itu singkat.

"Bripka Zidan, saya bisa minta tolong?" ujar Jendral tersebut.

"Bisa pak" sahut Zidan sigap.

"Tolong kamu pergi ke Mall check PAM yang ada di sana" perintah atasan Zidan.

"Siap pak" setelah mengatakan itu Zidan segera undur diri untuk melaksanakan tugasnya.

………………

Sheana sedang berada di Mall ia tampak asik berbelanja, bahkan toko yang ia kunjungi saat ini bukan toko yang pertama ia datangi. Bisa dilihat dari bawaan wanita itu yang begitu banyak dikedua tangannya.

Banyak pasang mata lelaki genit yang terus memperhatikan kearah Sheana bagaimana tidak. Sheana berpenampilan begitu seksi dengan baju yang menampilkan bahu terbukanya dan bawahnya tidak terlalu panjang ditambah wajah cantik Sheana yang begitu mempesona kaum adam. Mana ada pria yang menolak perempuan seperti itu,.

Sheana berjalan santai memilih-milih baju di sana, tidak perduli dengan pasang mata yang terus memperhatikannya. Dalam pikirannya saat ini baju, baju, dan baju yang lebih penting. Dia bebas sekarang tanpa kekangan tanpa pengawal. Intinya bebas.

"Ternyata kamu di sini?" terdengar suara yang sangat familiar ditelinga Sheana. Sehingga otomatis membuatnya menoleh kebelakang.

Ekspresi wajah Sheana berubah menjadi datar melihat orang tersebut. Ternyata itu Sean yang bersedekap dada memperhatikan adiknya.

"Kenapa kau disini?" Tanya Shena tak suka.

"Menyusul adikku, mau apalagi disini kalau bukan karena adikku yang keras kepala ini"

Mendengar perkataan Sean barusan membuat Sheana tersenyum sinis. Ia juga melipat kedua tangannya didepan dada menatap tajam kearah Sean.

"Mulai lagi," desis Shena.

Lalu dia berjalan melewati Sean meninggalkan barang-barangnya yang tadi sudah dibeli ditempat itu. Dengan masih melipat tangannya di dada dia berjalan sambil menatap sinis Sean.

Sean berlari mengejar Sheana dan menarik tangan adiknya itu.

"Mau kemana kau?" Tanya Sean datar.

"Bukan urusanmu," Sheana menghempaskan tangan Sean begitu saja.

"Ayo pulang ke Sydney" Sean kembali meraih tangan Sheana dan menariknya pergi.

"Aku tidak mau, lepaskan" ujar Sheana dengan nada keras.

"Stop, jangan keras kepala. Untuk apa kamu disini, tidak ada yang menerimamu disini"

"Jangan sok tahu"

"Sheana jangan keras kepala, Kakak bilang pulang ya pulang"

"Kau yang keras kepala, kau bukan kakakku"

"Oke, kamu marah kan sama kakak karena dulu kakak jahat padamu dan pernah mengatakan didepan media kamu bukan adikku, kakak salah kakak ngaku salah. Sekarang kakak mohon kamu ikut kakak pulang ke Sydney" ujar Sean memelas agar Sheana luluh.

"aku bilang tidak mau ya tidak mau, aku ingin di Indonesia. Aku tidak ingin di sana, Di sana tidak ada yang menyayangiku. Mereka semua jahat padaku, mereka hanya menyayangi Selina. Benarkan" ujar Sheana haru.

"Sudahlah kak, mending kakak kembali saja ke Sydney, aku tidak mau" ujar Sheana lagi lalu pergi dari hadapan Sean.

Sheana sedikit berlari agar Sean tidak mengejarnya karena terlalu fokus melihat kebelakang

Brakkk

Sheana terjatuh terduduk karena menabrak sesuatu yang keras menurutnya. Namun saat ia mendongak melihat apa yang ia tabrak ternyata itu seseorang.

"Kau tidak apa-apa?" ujar Zidan sambil mengulurkan tangannya hendak membantu Sheana untu berdiri.

Tak terduga Sheana menepis tangan itu dan berusaha berdiri sendiri.

"SHEANA..." Teriak Sean yang ternyata sudah berada di belakang Sheana.

Dengan spontan Sheana langsung berdiri dibelakang Zidan.

"Tolong aku, aku mohon. Dia mau menculik ku" lirih Sheana dibelakang tubuh Zidan.

Zidan melirik sekilas kebelakang melihat perempuan itu yang memegang erat baju dinasnya.

"Kenapa kamu bersembunyi? ayo ikut kakak" ujar Sean heran sambil mengulurkan tangannya disisi Zidan.

Sheana hanya diam tidak menjawab atau tidak meraih tangan kakaknya diam masih terus bersembunyi dibelakang Zidan.

"Sheana, tolong jangan keras kepala. Kakak akan memaksamu nanti" nada bicara Sean mulai sedikit meninggi.

Sheana semakin takut, ia semakin kuat meremas baju dinas dari belakang.

"SHEANA AYOK" Sean menarik paksa tangan Sheana yang mencengkram erat baju Zidan.

"Tolong jangan kasar dengan wanita" Zidan memegang tangan Sean yang menarik tangan Sheana.

"Jangan ikut campur" sinis Sean pada Zidan.

"Saya seorang polisi, jadi saya harus ikut campur jika ada kekerasan serta pemaksaan didepan saya" Zidan melepaskan paksa tangan Sean dari tangan Sheana.

"Dia adik saya mengerti,"

"Bukan, dia bukan kakak saya" bohong Sheana kembali berada di belakang Zidan.

Zidan melihat Sheana sekilas lalu menatap tajam kearah Sean.

"Saya sungguh kakaknya,. Apa kau tidak tahu saya, Saya Sean Ravero dan dia adik saya Sheana Ravero" ujar Zidan mempertegas siapa dirinya.

"Saya tidak kenal anda. Jika anda masih memaksa ingin mengajak nona ini pergi saya bisa menjebloskan anda ke penjara" ancam Zidan.

"Kau perlu bukti apalagi, saya sungguh kakaknya. Ayo Sheana, jangan bercanda" Sean masih terus memaksa

"Siapa yang bercanda, saya tidak kenal anda jadi kenapa saya harus ikut anda" kekeh Sheana masih menolak untuk diajak pergi Sean.

Zidan sedikit mendorong tubuh Sean yang tak kalah jauh dari tubuhnya yang tinggi tegap.

"Dia sudah bilang tidak mengenal anda. Kenapa anda terus memaksa untuk mengajaknya pergi,.Pergilah sendiri, sebelum saya benar-benar menjebloskan anda ke kantor polisi" ancam Zidan sekali lagi.

Sean sudah putus asa, dia bingung harus mengajak Sheana dengan cara apalagi. Akhirnya mau tidak mau terpaksa ia pergi dengan kecewa, tapi dia tidak akan pergi meninggalkan Sheana di negara ini. Dia tidak ingin Kakek dan Neneknya mencelakai Sheana, bagaimanapun ia harus melindungi adiknya itu.

Saat Sea sudah berlalu pergi, Sheana baru keluar dari balik tubuh Zidan.

Dia menatap Pria berseragam tinggi tegap itu,

"Thank you Very much mr police yang sudah menolong saya untuk kedua kalinya" ujar Sheana lalu pergi begitu saja meninggalkan Zidan yang masih tak habis fikir. Bahwa dia akan bertemu dengan wanita yang telah menabrak mobilnya kemarin

Sebuah pertemuan mungkin akan menjadi sebuah takdir kebersamaan yang mungkin terajut tanpa terduga dan tersadari.

°°°

T.B.C

Terpopuler

Comments

Nesa Satria

Nesa Satria

karna terlalu sakit
tapi aq suka ceritany

2022-07-27

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

mungkin Sheana udah terlanjur kecewa

2022-07-15

0

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

maaf baru hadir lagi thor ☺️☺️☺️

2022-06-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!