PEREMPUAN NAKAL MILIK POLISI TAMPAN

PEREMPUAN NAKAL MILIK POLISI TAMPAN

Ep 1

SYDNEY, AUSTRALIA.

"Aku tidak mau tahu, bisa tidak bisa kau harus mencarikan tiket pesawat hari ini juga ke Indonesia mengerti!!" Sheana menggeram kesal saat mendengar jawaban seorang di seberang sana yang tidak memuaskan baginya.

Tok tokk

"Masuk,." Sheana menyuruh seseorang masuk ke kamarnya dengan dingin.

"Kau,.." Sheana langsung membuang muka saat Sean masuk ke kamarnya.

"Untuk apa orang menyebalkan ini menemui ku" batin Sheana tidak suka.

"Aku tahu kau tidak suka dengan kedatanganku, tapi aku mohon dengarkan diriku dulu" Sean memohon.

Sheana hanya diam, tidak perduli dengan permohonan Sean. Sementara laki-laki itu terus berjalan mendekati Sheana yang kini bangkit dari duduknya ber sedekap dada menatap tajam pria didepannya.

"Katakan, kalau tidak penting lebih baik kau keluar" Ketus Sheana begitu saja.

"Kau bisa sopan sedikit dengan kakakmu ini" Sean mencoba menahan emosinya.

"Ciih, semenjak kapan kau menjadi kakakku. Bukanya kau sendiri yang bilang aku bukan adikmu" Sheana berdecik sinis menatap Kakaknya Sean. Benar Sean adalah kakak dari Shena mereka satu ayah tapi beda ibu.

Sheana adalah anak dari selingkuhan ayah Sean yang ada di Indonesia. Sedari bayi Sheana tinggal bersama ayah kakak, adik dan Ibu tirinya di Australia...

"Sheana cukup bersikap seperti anak kecil" bentak Sean.

Sheana hanya tersenyum sini, melenggang pergi melewati Sean yang menatapnya.

"JANGAN PERNAH MENCARI IBUMU, ATAU KAU AKAN MERASA KECEWA SENDIRI" ujar Sean dengan suara keras agar Sheana berhenti untuk mendengarnya. Namun gagal Sheana tetap berjalan pergi tanpa berhenti sedikitpun.

Sheana berjalan menuruni tangga di rumah besarnya. Tanpa disangka saat dia melewati ruang tengah, di sana banyak orang yang sedang berkumpul. Orang-orang yang memandangnya tak suka, jelas tak suka itu keluarga ibu tirinya jadi mana ada yang suka padanya yang notabenenya adalah anak dari seorang selingkuhan.

Sheana berjalan begitu saja tanpa perduli dengan kehadiran mereka semua tetapi langkahnya langsung berhenti saat...

"MAU KEMANA KAU PERGI TANPA MENYAPA" Nada keras penuh penekanan terlontar dari Johan, ayah Sheana.

"Menyapa?untuk apa aku menyapa mereka, mereka saja tidak menganggap ku" desis Sheana arogan.

Semua yang disitu tentu saja langsung semakin menatap Sheana tidak suka.

Johan yang mendengar perkataan anaknya itu barusan berjalan mendekati putrinya itu. Semakin dekat, semakin dekat

Plakkk

Tamparan keras melayang di pipi kanan Sheana, dengan refleks Sheana langsung memegang pipinya tersenyum sinis menatap tajam ayahnya.

Sean yang baru saja turun dari atas melihat itu langsung berlari menuruni tangga mendekat pada ayah dan adiknya yang saling menatap emosi satu sama lain.

Keluarga Cecile ibu tiri Shena tentu saja merasa senang melihat itu semua. Bahkan Cecile terlihat tersenyum puas melihat suaminya menampar Sheana.

"Siapa yang mengajarimu tidak sopan begini, apa pernah Daddy mengajarimu seperti ini" emosi Tuan Johan.

Sheana hanya diam saja tidak menjawab, ia masih memegangi pipinya yang mulai memerah.

"Dad, sudahlah." Sean mencoba menenangkan ayahnya.

"Kenapa Daddy marah, yang aku bilang memang benar. Lihat mereka, mereka tersenyum puas melihatku" tunjuk Sheana kearah Ibu tirinya dan yang lain. Mereka langsung diam tidak memperlihatkan senyum mereka saat Johan yang langsung menatap kearah mereka semua.

"Sheana sudahlah, ayo mari kita berkumpul di sana" Sean mencoba meraih tangan Sheana untuk mengajaknya duduk berkumpul dengan yang lain.

Sheana langsung menjauhkan tangannya, dia tidak ingin diajak berkumpul bersama.

"Aku tidak mau, mereka bukan keluargaku. Mereka keluargamu, jadi kau saja yang berkumpul di sana" Habis mengatakan itu Sheana segera melenggang pergi.

"Ku lihat-lihat kau bertingkah tidak tahu diri seperti ibumu itu" ujar Johan dan itu semua langsung menghentikan langkah Sheana yang sudah berjalan sedikit jauh.

Sheana berbalik menatap ayahnya tersenyum sinis.

"Namanya juga anaknya tentu sama" jawab Sheana enteng berusaha tidak terpengaruh dengan apa yang dikatakan ayahnya.

"Anak Perempuanmu satunya juga mungkin sama dengan istrimu itu" lanjut Sheana sambil menatap ayahnya dan ibu tirinya bergantian.

Johan benar-benar sudah tidak bisa bersikap biasa emosinya benar-benar tak terkendali saat ini. Dia sudah tidak bisa mentolelir perkataan anak perempuannya ini lagi, menurutnya ini sudah kurang ajar. Ia berjalan cepat mendekat ke Sheana mengangkat tangannya ke udara bersiap untuk melayangkan tamparan dan Sheana sudah menutup mata pasrah akan menerima tamparan dari ayahnya.

Namun begitu lama Sheana tidak merasakan sakit, dengan perlahan ia membuka mata melihat didepannya Sean sedang menahan tangan Daddy-nya.

"Dad, sudahlah. Sheana mungkin sedang banyak fikiran. Jangan ditanggapi dengan emosi" Sean menahan tangan Johan dan berusaha meredam emosi ayahnya.

"Drama dimulai" Sheana tersenyum sinis melihat kedua orang itu. Lalu tidak mau ambil pusing lagi dia langsung pergi dari ruang tengah di rumah mewahnya.

Johan dan Sean melihat kepergian Sheana begitu saja, mereka tak habis pikir dengan tingkah perempuan itu saat ini. Kenapa adik dan anak mereka menjadi berubah liar seperti saat ini. Bukankah dulu ia begitu penurut.

"Apa ini salahku, karena dulu aku bersikap kasar padanya?" batin Sean merasa salah dengan perilakunya dulu pada Sheana.

"Sheana kenapa kau menjadi susah diatur seperti ini?" batin Johan berbicara.

Flashback ON

24 Tahun Lalu

Di Indonesia lebih tepatnya di salah satu kota besar di sana. Di rumah keluarga Johan tengah terjadi kekacauan besar, pertikaian suami istri terjadi begitu saja berawal dari di temukan nya seorang bayi perempuan didalam keranjang di depan rumah mereka dengan sepucuk surat yang melengkapinya.

"Johan, aku titip anak kita. Aku harap kau bisa merawatnya dengan baik, jujur aku tidak bisa mengurus anak ini. Karena ini anak yang tidak aku inginkan. Aku telah teledor saat bermain denganmu tanpa pengaman beberapa bulan lalu,. Aku harap kau dan istrimu mau menerima anak hasil diluar pernikahan kalian"

begitulah kira-kira isi surat yang datang bersama bayi tersebut.

Ingatan Johan langsung terbayang kejadian saat dia tengah bertengkar hebat dengan istrinya beberapa bulan lalu lebih tepatnya sembilan bulan lalu. Dimana saat itu ia tengah mabuk berat bertemu dengan gadis muda yang tengah merayunya di sebuah taman, tentu saja Johan tidak menolak rayuan itu ia malah terlena dengan semuanya mengajak perempuan itu pergi ke sebuah hotel yang tidak jauh dari taman dan mereka melakukan one night stand tanpa disadari mereka sama-sama tidak memakai pengaman apapun.

Namun keesokan harinya di pagi hari mereka berdua baru sadar telah melakukan kesalahan yang seharusnya tidak mereka lakukan. Dalam kondisi tidak sadar.

Johan saat sudah sadar di pagi hari terbangun sendiri di ranjang tempat ia menghabiskan malam bersama perempuan lain. Perempuan itu sudah pergi dengan meninggalkan surat berisi penyesalan dan di sana perempuan itu juga bilang kalau dia memakai pengaman. Itu artinya ia membohongi Johan, padahal kenyataanya tidak memakainya.. Johan menggeram kesal bagaimana dia terlena dengan godaan perempuan yang juga tengah mabuk sehingga mengkhianati istrinya bagaimana jika dari hubungan itu menghasilkan sesuatu dan istrinya tahu.

Sembilan bulan berlalu dan apa yang ditakutkan Johan benar, hubungan yang ia lakukan waktu itu membuahkan hasil. Lahir seorang bayi perempuan yang begitu cantik bisa dibilang itu versi wanita dari dirinya. Karena bayi yang ditinggalkan didepan rumahnya sangat mirip dengan dirinya.

Cecile menolak bayi itu dan terus memaksa Johan untuk membuang atau mengembalikannya saja kepada selingkuhan Johan. Karena desakan dari Cecile membuat Johan mencari dimana wanita dari ibu anaknya. Bertemulah mereka, dan Johan berniat menyerahkan bayi itu, perempuan itu yang diketahui bernama Monica menolak bayi yang telah seminggu ia lahir kan. Malah perempuan itu menyuruh Johan untuk membuangnya saja jika tidak mau mengurusi, tentu saja Johan tidak tega membuang buah hatinya sendiri walaupun itu bukan anak dari istrinya. Dengan terpaksa Johan membawa pulang kembali bayi perempuannya ke rumah, saat itu Ceceli yang sedang menemani Darren bermain merasa terkejut melihat Johan yang kembali lagi dengan membawa bayi itu.

Dengan tegas Cecile menolak lagi, sehingga membuat Joha terpaksa memberikan pilihan pada Cecile.

"Kau mau menerima anakku atau kau mau bercerai saja denganku" begitulah yang dikatakan Johan pada istrinya. Tentu saja Cecile tidak mau bercerai dengan Johan. Johan sudah membuat keluarganya menjadi lebih terpandang karena status sosial seorang Johan yang tinggi. akhirnya secara terpaksa Cecile menerima bayi hasil perselingkuhan Johan dan merawatnya hingga besar dengan kasih sayang semu.

Flashback OFF

°°°

T.B.C

Terpopuler

Comments

Denis blora

Denis blora

jjj Jjjjjjj jj jjjjjlj

2023-03-20

0

Denis blora

Denis blora

j jJjpJ jjj HT jjjjjjj

2023-03-20

0

who am I

who am I

haah, pasti anak hasil darkhub yang tersiksa 😟

2022-11-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!